Kathryn Levina Alexander gadis berusia 24 tahun yang dijadikan boneka oleh ayahnya dalam mengembangkan Perusahaan. Meski berusaha begitu banyak untuk Perusahaan tetap tidak membuat sang ayah puas.
Dia juga harus terpaksa bertunangan dengan seorang pria yang tidak dia cintai dan bahkan pria itu selingkuh di belakangnya.
Mengetahui perselingkuhan dari pria yang akan bertunangan dengannya bukan malah membuat Kathryn membatalkan pertunangan itu malah tetap bertunangan.
Kathryn seakan tidak mempunyai ketegasan dalam diri sendiri. Bodyguard baru yaitu Marvel berusia 30 tahun yang mengawal Kathryn membuat Katherine ternyata memiliki perasaan kepada Bodyguard tersebut.
Kathryn yang merasa terkhianati oleh sang tunangan dan merasa hidupnya Yang selalu diatur membuat Kathryn menciptakan hubungan dengan Marvel.
Kathryn bahkan mengajak Marvel untuk tidur bersama untuk meluapkan segala amarah yang terpendam.
Bagaimana hubungan Kathryn dan Marvel antara Bodyguard dan majikan dalam scandal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23 Hubungan Panas
Posisi Marvel dan Kathryn yang masih berjongkok bersembunyi di balik mobil dengan suara hembusan nafas mereka berdua yang naik turun.
Hah-hah-hah.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya Marvel terlihat sangat khawatir dengan wanita yang dihadapannya itu yang sangat pucat.
"Aku tidak apa-apa. Kamu bagaimana?" tanya Kathryn.
"Aku baik-baik saja," jawab Kathryn.
"Sebaiknya kita meninggalkan tempat ini!" ajak Marvel.
"Tunggu dulu!" cegah Kathryn.
"Siapa mereka? Apa Mereka ingin menyerang atau memang hanya kebetulan saja terjadi hal seperti itu dan bukan aku tujuan mereka?" tanya Kathryn yang sangat penasaran dengan wajah yang begitu cemas.
"Aku akan menyelidiki hal itu dan sekarang kita pergi," ajak Marvel yang kembali menggenggam tangan Kathryn yang membawa Kathryn untuk pergi. Tetapi tiba-tiba Kathryn merasa ada yang menetes di tangannya dan membuat matanya melihat ke arah telapak tangan itu yang ternyata darah.
Kathryn terkejut yang melihat ke arah lengan Marvel yang tertutupi oleh jas dan ternyata mengalir darah.
"Kamu terluka!" Kathryn yang terlihat begitu shock dengan darah itu. Marvel mungkin menyadari jika lengannya terluka tetapi bagi Marvel tanggung jawabnya adalah menyelamatkan Kathryn terlebih dahulu daripada harus memperdulikan lukanya.
"Ini hanya luka biasa, ayo jangan membuang-buang waktu. Kita sekarang tinggalkan tempat ini!" ucap Marvel menegaskan yang langsung mengajak Kathryn berdiri dan padahal Kathryn begitu sangat khawatir dengan luka yang dialami Marvel.
**********
Akhirnya mereka berdua kembali ke Hotel dan berdiri di depan kamar Kathryn.
"Kamu istirahatlah! aku akan menyelidiki orang yang melakukan penyerangan itu dengan tujuan apa!" ucap Marvel yang hendak pergi namun tangannya ditahan oleh Kathryn.
"Kamu terluka. Jangan melakukan apapun. Kamu harus mengobati lupa kamu," ucap Kathryn.
"Nanti aku akan melakukannya," sahut Marvel yang memang sangat cuek dengan keadaannya dan membuat Kathryn yang kembali menahan pria itu saat hendak pergi.
"Aku adalah atasan kamu dan semua perintah adalah keputusan dariku. Aku belum memerintahkan apapun kepada kamu," tegas Kathryn yang kali ini benar-benar sangat serius.
Tangan Kathryn membawa Marvel masuk ke dalam kamarnya. Marvel yang tidak punya pilihan lain yang masuk mengikuti Kathryn dengan duduk di pinggir ranjang.
Kathryn yang langsung berjalan menuju nakas dan mengambil kotak obat yang disediakan di sana. Lalu Kathryn yang kembali duduk di samping Marvel.
"Aku harus melihat lukamu," ucap Kathryn dengan wajah yang sejak tadi menunjukkan rasa khawatir pada Marvel.
Marvel masih diam yang tidak mengatakan apa-apa dan masih menatap Kathryn.
"Aku tidak akan bisa mengobati jika kau masih memakai pakaian!" lanjut Kathryn.
Marvel yang langsung membuka kaosnya dari atas. Kathryn tempat memejamkan mata saat melihat luka di bagian lengan berotot Marvel dengan darah yang masih mengalir.
"Jika tidak kuat maka jangan diliatin biarkan aku yang mengobati sendiri," ucap Marvel.
Kathryn membuka matanya dengan terbelalak dan menghela nafas.
"Aku akan mengobatinya. Kamu seperti ini karena menolongku," ucap Kathryn yang langsung duduk samping lengan yang terkena bagian luka itu dan Kathryn tidak banyak bicara lagi yang langsung mengambil kapas untuk membersihkan luka itu.
Terdengar suara lirihan Marvel yang terasa perih saat Kathryn menumpahkan alkohol untuk membersihkan kuman-kuman pada luka itu.
"Aku akan lebih pelan lagi," ucap Kathryn yang menyadari hal itu. Marvel tidak menanggapi apa-apa.
Kathryn melanjutkan mengobati luka itu, dari membersihkan, memberi alkohol dan juga memberi beberapa obat yang dioleskan pada luka itu sampai. Marvel hanya terkena goresan peluru dan untung saja peluru tidak masuk pada lengan berotot Marvel.
Kathryn begitu sangat lembut mengobati Marvel dan bahkan Marvel tidak merasakan sakit sama sekali entahlah karena pengobatan yang diberikan Kathryn atau bagi Marvel luka seperti itu memang tidak ada artinya. Mungkin saja dia memiliki banyak luka yang lain.
Sepanjang Kathryn mengobati luka itu membuat Marvel harus memperhatikan wanita yang tampak serius. Wajah cantik itu masih penuh dengan rasa khawatir dan tampak takut.
"Kamu bisa pegang sebentar!" ucap Kathryn yang mengangkat kepalanya dan wajah mereka berdua bertemu dengan jarak yang sangat dekat. Dua bola pasang mata itu kembali beradu pandang.
Setelah beberapa detik saling menatap barulah Marvel memegang perban tersebut yang akan dililitkan Kathryn pada lukanya. Kathryn yang kembali melanjutkan pengobatan itu dan sampai akhirnya sudah selesai dengan lengan bagian atas Marvel yang sudah dibalut oleh perban putih.
"Apa masih sakit?" tanya Kathryn.
"Tidak!" jawab Marvel
"Terima kasih kamu sudah menolongku dan nyawa kamu hampir melayang karena aku," ucap Kathryn yang berbicara tampak sangat tulus dan begitu dekat dengan Marvel sembari tangan Kathryn mengusap luka yang diperban itu.
"Itu sudah menjadi kewajibanku," jawab Marvel.
"Kewajiban sebagai Bodyguard?" tanya Kathryn. Dia seolah ingin mendapatkan jawaban yang lebih dari itu.
"Salah satunya dan yang paling utama aku memang harus melindungi mu," jawab Marvel.
"Karena?" tanya Kathryn.
"Aku tidak ingin kamu kenapa-napa dan aku tidak akan membiarkan siapapun yang menyakiti kamu," jawab Marvel.
"Jantung Kathryn berdebar dengan kencang saat mendengarkan jawabannya, wajahnya yang tampak memerah dan berseri-seri dengan perasaan yang semakin tidak dapat dia mengerti.
Kathryn tiba-tiba mencium luka Marvel dengan sangat lembut, "aku juga tidak akan membiarkan kamu terluka lagi," ucap Kathryn dengan mata yang kembali melihat ke arah Marvel.
"Kamu tidak perlu mengkhawatirkan ku. Aku bisa menjaga diriku dan yang perlu kamu khawatirkan adalah diri kamu," ucap Marvel.
"Bukankah kamu akan menjagaku?" tanya Kathryn yang sekarang memegang pipi Marvel dengan tatapan mata keduanya semakin dalam.
"Iya aku akan menjagamu," jawab Marvel.
Cup.
Tiba-tiba Kathryn mengecup bibir Marvel dan melepas kecupan itu dengan jarak wajah mereka yang masih sangat dekat dengan nafas yang saling menerpa.
"Aku ingin kamu tetap berada di sisiku dan aku mempercayaimu sepenuhnya," ucap Kathryn dengan tersenyum.
Marvel yang tidak mengatakan apa-apa dan perlahan wajahnya yang mendekati Kathryn dan langsung meraup bibir Kathryn. Tidak ada penolakan sama sekali dari Kathryn yang justru memejamkan matanya perlahan yang menerima ciuman itu. Ciuman yang sangat dalam diberikan Marvel dengan lidahnya yang sudah mulai menerobos masuk. Mereka berdua berciuman panas dengan bertukar saliva. Tangan Kathryn yang juga sudah dikalungkan di leher Marvel dan sementara Marvel yang memegang kedua pipi Kathryn yang semakin memperdalam ciuman itu dengan memberikan sensasi yang terus berbeda yang selama ini diterima Kathryn.
Kathryn yang kembali larut dalam ciuman, telapak tangan Marvel yang berada di bawah kepala Kathryn dan perlahan membaringkan Kathryn di atas ranjang tanpa melepas ciuman panas itu. Marvel yang sudah menindih tubuh Kathryn tanpa melepas ciuman yang semakin panas itu.
Lalu tiba-tiba Marvel melepas ciuman itu dengan suara deru nafas pasangan itu yang sama-sama terdengar berat dengan mata mereka kembali saling bertemu. Mata yang sama-sama penuh dengan gairah dengan suasana yang semakin panas di dalam kamar itu.
"Bagaimana? Jika aku tidak bisa berhenti?" tanya Marvel dengan suara serak.
"Aku tidak masalah sama sekali," jawab Kathryn dengan suara nafas yang semakin tidak bisa dikendalikan.
Kathryn memang benar-benar memberikan kepercayaan penuh kepada pria yang di atas tubuhnya itu dan dia juga sudah pasrah jika harus menyerahkan tubuhnya kepada pria yang benar-benar sangat bergairah itu.
Bersambung
Aku berharap sih stlh Alexander bertemu Marvel,dia akan merestui hubungan mereka dan menyuruh Marvel terus menjaga Kathryn,,,,
Apakah karna skrng kamu sdh punya pegangan hati yng hrs diperjuangkan????
Oohh! Gita ku sayang, tunggu lah Abang Gavin jdi Duda hot dlu hbs itu akan ku kejar cintamu 😅😅🤣🤣
Andai itu iya dan Akexander tau bakal terjadi keributan bsr ini siiih,,,,