Nabila tidak pernah membayangkan jika harus di hadapkan dengan situasi rumit seperti ini, dirinya harus terjebak dengan pernikahan semu bersama dengan seorang pria yang bernama Revan Alvaro.
Di usia pernikahan yang ketiga tahun ini dirinya harus berpisah karena Revan sudah ada wanita lain yang sejak dulu singgah di hatinya.
Nabila pun berusaha menerima semua keputusan Revan, dan tanpa dirinya tahu ternyata Allah sudah menitipkan janin di balik perceraiannya itu. Apakah Nabila bisa menemukan kebahagiaannya setelah ini?? temukan jawabannya hanya di manga toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 16 Menemani si kembar fashion show
Satu Minggu kemudian, anak-anak saat ini sedang bersiap untuk acara fashion show di sekolahnya, Nabila begitu senang melihat anak-anaknya yang selalu ceria, tujuh hari yang lalu memang dirinya menghubungi Abi, untuk acara fashion show anak-anaknya dan tidak ada alasan untuk Abi menolak keinginan para anak-anak Nabila.
Mungkin ini saatnya untuk Nabila membuka hatinya dengan Abi, kalau di lihat Abi adalah sosok pria yang baik, dan sangat menyayangi anak-anaknya, hanya saja saat ini hati Nabila masih belum siap menerima laki-laki manapun, bukan berarti dia belum bisa move on dari mantan, hanya saja dia lebih fokus untuk kebahagiaan anak-anaknya daripada harus mengejar kebahagiaannya sendiri.
"Wah ... Anak ibu udah pada cakep dan keren-keren nih, boleh ibu ambil fotonya," ucap Nabila.
"Boleh dong Bu? lihat aya, sudah cantik begini pakai gaun ala-ala princess gini," sahut bocah itu dengan gaya manjanya.
"Masya Allah anak ibu, jangan di manja-manjakan begitu dong sayang suaranya, tahu nggak kalau seperti itu, suara mu mirip artis Syahrini," tutur Nabila.
Setelah mengambil beberapa foto dari anak-anaknya, Nabila mencoba untuk memposting foto-foto tersebut, melalui akun media sosialnya, untuk kali ini dia memang sudah memakai akun yang baru, karena memang akunnya yang lama mengandung banyak kenangan yang begitu menyakitkan, apalagi dengan kejadian Revan, yang sudah membohongi dirinya dan anak-anaknya, hal itu menjadi pukulan keras untuk Nabila agar supaya tidak berharap dengan lelaki egois seperti Revan.
"Ibu ayo berangkat keburu telat entar," ucap Aras.
"Iya, sayang sebentar dulu dong, Abang Sakha masih berpamitan dengan eyang buyut," sahut Nabila.
"Ayo Bu jalan, Sakha sudah berpamitan sama eyang buyut," ucap Sakha.
Akhirnya ketiga bocah kembar tersebut berjalan menuju ke dalam mobilnya, di perjalanan saat ini Shaka sangat diam anak itu memang selalu memendam sendiri apa yang saat ini dia rasakan, Nabila pun sejenak menyadari dengan sikap anaknya tersebut, biasanya Sakha selalu menjadi penengah jika kedua adiknya beradu pendapat, tapi untuk kali ini Sakha memilih untuk diam.
Tidak terasa akhirnya mobil yang merasa tumpangi sudah berada di depan sekolah, Nabila segera menurunkan anak-anaknya, setelah itu dirinya beserta ketiga anaknya masuk, ke dalam sekolah, kebetulan acara masih belum di mulai dan kelihatannya dari kejauhan Abi sudah datang menghampiri keberadaan Nabila dan juga anak-anak.
"Hai Bil, hai juga kalian para anak-anak hebat," sapa Abi.
"Assalamualaikum Om, bukan hai," celetuk Aya.
"Oh, iya sayang, Om lupa maaf ya," ucap Abi sambil menempelkan kedua tangannya.
Akhirnya Nabila menitipkan kedua anaknya bersama Abi, karena dia ingin berbicara empat mata dengan anak pertamanya itu, ya memang sedari tadi Sakha murung tidak seperti biasanya, bocah itu lebih banyak diam.
"Abang kenapa dari tadi diam saja?" tanya Nabila.
"Nggak ada Bu," jawab anak itu singkat.
"Abang kalau ada apa-apa cerita saja sama ibu, pasti akan ibu dengar," tutur Nabila.
"Tapi ibu jangan marah ya," ucap bocah laki-laki itu.
"Nggak Abang, ibu nggak bakalan marah."
"Janji Bu."
"Iya, Nak ibu janji," ucap Nabila, sambil mengaitkan jari kelingkingnya.
"Begini Ibu, hari ini kan hari ayah, apa ayah ingat nggak sama kita bertiga, Sakha ingin sekali bertemu dengan ayah, meski hanya sebentar," tutur bocah tersebut.
"Yang sabar ya, Nak. Mungkin suatu hari nanti kalian bertiga akan bertemu dengan ayah kalian," ucap Nabila.
"Kapan Bu, Sakha dan adik-adik sudah menunggu dari dulu, dan Ayah tidak pernah datang," ungkap bocah tersebut.
"Sakha kamu harus kuat semoga secepatnya ayah kalian bisa bertemu dengan kalian, ya sudah om Abi dan adik-adik sudah menunggu, ayo kita masuk ke dalam takutnya mereka terlalu lama nunggu kita," ucap Nabila mengalihkan pembicaraan.
Di dalam ruangan saat ini ketiga anak Nabila sedang bersiap-siap untuk berlenggak lenggok di atas panggung. Acara pada hari ini sangat meriah, karena di sekolah anak-anak Nabila termasuk sekolah yang bertaraf internasional, beruntung usaha Nabila berjalan dengan baik, sehingga dirinya bisa membiayai anak-anaknya dengan layak, dan berkecukupan.
Acara fashion show sudah mulai di buka, para anak-anak dan sang ayah sedang berjalan di atas catwalk dengan begitu menawan, suara tepukan gemuruh turut memeriahkan acara tersebut, dan pada gelombang terakhir muncullah Abi, dan para anak-anak Nabila, semua mata tertuju kepada bocah-bocah kembar itu, pasalnya mereka sangat kompak berjalan di atas catwalk dengan posisi Aya, yang berada di depan menjadi pemimpin sedangkan ketiga pria beda generasi itu, berjajar di belakang Aya. berjalan menyusuri mimbar merah tersebut, mereka bertiga sangat kompak bak anak dan ayah kandung saja, sesekali Aras, si tukang pecicilan melambaikan tangan dan memberikan kiss bye kepada para penonton sehingga membuat semuanya bertepuk tangan dengan aksi Aras tersebut, sedangkan sang kakak dia lebih terlihat diam dan cool.
Aya, bagaikan seorang ratu yang akan di jaga oleh para lelaki yang ada di belakangnya itu, tak mau membuang kesempatan Nabila langsung mengabadikan momen tersebut di akun medianya.
"Masya Allah, tabarakallah. Anak-anak ibu sungguh memukau." begitu isi caption Nabila sambil memposting video Abi dan anak-anaknya.
Setelah acara fashion show anak-anak di suruh mengungkapkan semua isi hatinya terhadap sang ayah begitu pula dengan anak-anak Nabila, meskipun isi ungkapan mereka lain dari pada yang lain, tapi ucapan yang keluar dari mulut mereka mampu menghipnotis penonton yang ada.
"Assalamualaikum semua, kami bertiga akan mengungkapkan isi hati kita sebagai seorang anak kepada ayahnya," ucap salah satu anak Nabila, yaitu di sulung, Sakha.
"Ayah, aku tidak tahu di mana kamu berada, tapi kata ibuku, rumah ayah sangat jauh, maka dari itu kita tidak pernah bertemu kami anak-anak mu sangat merindukanmu, semoga suatu saat nanti kita bisa bertemu, denganmu wahai ayahku. dan di hari ini saya, ucapkan. Selamat Hari Ayah," ucap si sulung.
"Aku, juga ingin menambahkan dari yang abangku sampaikan, terimakasih juga untuk Om Abi yang sudah senantiasa menemani kita sedari dulu, semoga Om Abi selalu di beri kesehatan, love you Om Abi," ucap mereka bertiga lalu meninggalkan panggung.
Kata-kata sederhana itulah yang mampu di ungkapkan oleh anak-anak Nabila, tapi meskipun sederhana mampu mencubit para hati emak-emak yang ada di acara tersebut.
Acara pun sudah selesai dan pemenang dalam acara ini di rahi, oleh Abi dan anak-anak Nabila karena memang dari kostum dan gaya berjalan mereka yang terlihat sangat kompak, sehingga dapat memukau penonton yang ada.
"Wah anak-anak ibu memang keren, kalian itu sangat hebat tahu," puji Nabila sambil menciumi pucuk kepala anak-anaknya.
"Terimakasih Ibu, kan Om Abi yang selalu mengarahkan kita, jadi? Jika Ibu mau memuji, pujilah Om Abi," ucap si bontot, Ayana.
"Iya, Om Abi terimakasih ya, sudah buat anak-anak ibu menjadi pintar seperti ini," ucap Nabila.
"Sama-sama Bil, lagian yang hebat itu anak-anakmu setiap dikasih arahan langsung nangkap," sahut Abi.
Zahra yg dibisik aku yg kaget dan mukaku merah padam krna nahan malu 😍😍😍
mau kabur atau diusir bisa lah duduk teras bntr nunggu hjn reda br pesan grab yg sllu online. klo dia jln pake mantel ujan msh ok lah..
yahh namanya alur dibuat dramatis tp kdg tak logis..ngikut aja dan jg crta bagus n rapi
TAMAT