Samuel adalah seorang mantan atlet bela diri profesional, selain itu ia juga bekerja paruh waktu sebagai kurir makanan, namun semuanya berubah saat kiamat zombie yang belum di ketahui muncul dari mana asalnya membawa bencana bagi kota kota di dunia.
Akankah Samuel bertahan dari kiamat itu dan menemukan petunjuk asal usul dari mana datangnya zombie zombie tersebut?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baby samuel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berlindung sementara
Mereka berlindung sementara di gedung terbengkalai dengan suara hujan deras yang membuat pendengaran zombie terganggu.
"Hei... Zombie zombie bodoh !" Teriak Baron melihat sekumpulan zombie yang terdiam dalam derasnya hujan membuat mereka tak bisa mendengar teriakan baron dari atas gedung.
"Mereka benar benar tak bereaksi !" Gumam Baron yang memerhatikan zombie zombie itu dari atas gedung.
"Hei Baron... apa yang sedang kau lakukan?!" Tanya rookie menghampiri Baron dengan penasaran apa yang sedang di lakukan oleh Baron, Baron menjawab, ia bilang pada rookie bahwa zombie zombie ternyata tidak bisa mendengar jika sedang hujan lebat.
"Begitu ya...hmm... Cukup menarik hehe!" Gumam rookie dengan tatapan membara ke arah para zombie tersebut seolah ia menemukan bahan penelitian yang bagus.
"Busuk sekali... Aku tau niatmu !" Ujar Baron dengan tatapan sinis kepada rookie yang memperhatikan zombie zombie di bawahnya bagaikan kelinci percobaan.
Di saat yang bersamaan, Samuel datang menghampiri mereka berdua "Baron,rookie, ayo kita mengisi energi !" Ajak Samuel sambil meninggalkan mereka kembali ke arah tungku portable tak jauh dari sana.
Mereka pun berkumpul mengelilingi tungku portable yang di sekelilingnya dihiasi dengan banyak hidangan sederhana dari kaleng.
"Wah... Ini yang sudah ku tunggu dari tadi !" ujar rocket dengan ekspresi beringas, terlihat dari wajahnya seperti mempunyai hasrat untuk menghabiskan semua makanan.
"Ayo Samuel... Kita makan !" Ajak kamari dengan ramah, matanya berbinar melihat Samuel seperti ada sesuatu tersembunyi di balik keramahannya.
Samuel mengangguk mengiyakan ajakan kamari lalu berkumpul bersama mereka "Aku akan makan di tempat lain saja !" Ujar samuel sambil mengambil sekaleng makanan yang tersedia "Oh iya... Aku akan mengambil yang ini juga untuk Goro dan triad !" Sambungnya sambil membungkuk mengambil 2 kaleng makanan tambahan untuk rekannya yang berada di tenda perawatan sementara yang mereka buat di dalam gedung tersebut.
Kamari,Darius,Baron,emeth dan yang lain mengangguk dan membiarkan Samuel pergi ke tenda perawatan lalu menikmati makanan mereka masing masing dengan lahap dan di isi dengan obrolan obrolan yang membawa tawa di tengah akhir dunia.
Terlihat di dalam tenda perawatan, Goro sedang memperhatikan luka di tubuh Triad dengan seksama, terlihat luka tersebut berdenyut seolah ada sesuatu yang hidup di dalamnya, di saat Goro sedang memeriksa dengan seksama, tiba tiba Samuel muncul di belakangnya "Hei Goro... Aku membawakan makanan untukmu dan triad !" Ucap Samuel.
Namun kedatangan Samuel justru malah membuat Goro terkejut, ia melompat ke belakang dengan wajah ketakutan "Arrghhh... Zombie sial..." Gumamnya dengan ekspresi ketakutan diikuti dengan keringat yang mengalir deras bagaikan sungai"eee....S...ss...Samuel?" Sambungnya yang baru tersadar ternyata orang yang membuatnya terkejut adalah Samuel yang membawa makanan untuk mereka.
Melihat ekspresi Goro yang lucu,Samuel sedikit tertawa karenanya "Haha...tak ku sangka ternyata kau sangat penakut !" Ujar Samuel dengan suara yang cukup keras di dalam tenda perawatan tersebut.
Tak ingin jati dirinya terbongkar, Goro segera merubah ekspresinya menjadi serius diikuti dengan berdehem "Ehem... Ehem...Sebenarnya aku tidak terkejut sama sekali oleh kedatanganmu !" Ucap goro mengontrol emosi di dalam dirinya.
Samuel hanya terdiam dengan ekspresi datar sambil terus menatap ke arah Goro dengan tajam.
Siapa sangka tatapan datar Samuel ternyata malah menekan mental Goro dari dalam, ia menelan ludah lalu mulutnya sedikit terbuka seperti ingin mengatakan sesuatu.
Belum sempat Goro mengatakan hal tersebut, Samuel langsung mengalihkan pembicaraan ke arah Triad yang sedang berbaring tak berdaya dengan luka di perutnya.
"Bagaimana kondisi triad ?!" Ucap Samuel mengalihkan pandangannya kepada triad.
Goro terdiam sejenak, ia memejamkan mata mempersiapkan jawaban yang akan membuat kaget Samuel "Dia...terinfeksi !" Jawab Goro menatap ke arah luka Triad yang berdenyut.
"A...apa?!" Jawab samuel, Dengan cepat matanya beralih pada luka yang sama, sontak Samuel pun terkejut lalu menaruh makanan kaleng yang sudah di siapkan untuk mereka ke lantai lalu mendekati triad "Coba kau perhatikan lagi dengan teliti Goro ?! Ini tidak mungkin terjadi, biasanya orang yang terinfeksi akan berubah hanya dalam hitungan detik !" Ucap Samuel mengusulkan kepada Goro untuk melakukan pengecekan kembali pada luka Triad yang berdenyut.
"Aku tahu itu... Namun pada triad kasusnya berbeda, infeksi ini seolah sedang mengambil alih tubuh Triad secara perlahan, terlihat dari denyutan dalam luka Triad menandakan infeksi itu sedang melahap tubuhnya mulai dari bagian luar !" Ucap Goro menjelaskan dengan menunjukan luka tusukan yang berdenyut di perut triad.
Samuel kebingungan, dalam benaknya ia masih mendebatkan hal ini, merasa sudah cukup faham, Samuel memejamkan matanya lalu menghela nafas "Goro...Apa kau bisa memperkirakan berapa lama lagi sampai saatnya tiba?!" Tanya Samuel dengan sorot mata penuh ketegangan, Samuel tahu jika triad tidak segera di beri pertolongan mungkin dirinya akan menjadi salah satu musuh mereka.
Karena Samuel menanyakan hal tersebut, Pandangan Goro kembali fokus menatap luka berdenyut di tubuh Triad, seolah tak ingin ada yang terlewat, Goro melihat luka itu dengan sangat detail agar hasil pengamatannya cukup akurat, kemudian Goro memejamkan mata sambil berkata "Sebenarnya aku tak ingin percaya hal ini, namun sepertinya triad tak akan bertahan lebih dari 72 Jam !" Ucap Goro memberi penjelasan kepada Samuel.
"72 jam?!" Ujar Samuel terkejut diikut dengan kelopak matanya yang melebar, lalu tak lama kemudian Ekspresinya kembali normal dan berkata dengan tenang kepada goro "Baiklah... Masih ada kesempatan!" Ujar Samuel penuh rasa syukur yang terpancar dalam bola matanya.
Seketika ekspresi Goro terlihat kebingungan dengan apa yang dikatakan oleh Samuel, Dalam lubuk hatinya Goro tahu bahwa untuk mengembalikan dunia berisi wabah zombie belum ada obatnya"Sebentar Samuel... Kesempatan apa yang kau maksud ?!"
Ucap Goro dengan nada serius, nafasnya tertahan seolah ia sedang merasakan ketegangan yang luar biasa.
"Tentu saja kesempatan untuk menyembuhkan Triad !" Ucap Samuel yakin bahwa luka triad akan sembuh cepat atau lambat, ia percaya kepada triad yang mampu melawan infeksi tersebut hingga sampai sejauh ini.
"Maaf Samuel... Sampai saat ini belum pernah aku mendengar ada orang yang sudah terinfeksi bisa selamat !" Seru Goro sambil terus memperhatikan Luka Triad yang berdenyut kembali.
Samuel terdiam, ia sadar bahwa memang tak pernah ada orang sembuh dari infeksi terkena wabah zombie, namun itu hanya sesaat, karena samuel ingat seseorang yang mungkin bisa menyembuhkan infeksi dari luka triad, mata Samuel kembali bercahaya lalu kembali mengajak Goro berbicara "Goro... Aku tahu seseorang yang mungkin bisa membuat triad sembuh !" Seru Samuel memberitahu Goro.
Sontak Goro pun terkejut bukan main, pasalnya tak pernah ada satupun kabar seseorang selamat dari infeksi wabah zombie, ia terus menatap Samuel dengan penasaran "Serius...? Lalu siapa orangnya ?!" Tanya Goro.
"Tentu saja aku serius... Orang itu bernama..."
...****************...
...-Bersambung-...