Naina Nurannisa seorang wanita cantik dan pekerja keras
Naina berasal dari keluarga sederhana,dia dinikahi oleh seorang Pria tampan dan mapan dari keluarga berada benama Al-Bara Adhitama Rahardian di Rahardian group
Naina dan Al-Bara saat Naina baru berusia 19 Tahun dan Bara berusia 22 tahun saat Naina bekerja sebagai seorang office girl atau cleaning service di perusahaan Papi Bara
awalnya mami Bara tidak setuju karena Naina tidak sederajat dengan mereka namun Bara tetap pada pendiriannya mau menikahi Naina karena sudah benar-benar jatuh cinta pada gadis cantik nan polos itu
awal pernikahan mereka Naina sangat bahagia karena Bara memperlakukannya sangat manis ditambah saat Naina melahirkan putra pertamanya
Azka Adithama Rahardian mereka terlihat sangat menyayangi Azka
Tuan Abraham Papi Bara sangat menyayangi cucu pertamanya itu namun berbeda dengan Nyonya Dianra Mami Bara tidak begitu antusias dengan cucunya dan masih tidak menyukai Naina
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 memeriksakan kandungan
pagi menjelang seperti biasanya setelah sholat subuh semua telah selesai kusiapkan dimeja makan
sarapan untuk anak-anakku sudah selesai bekalnya pun sudah kusiapkan
tinggal menunggu mereka selesai berpakaian
"ma adek sudah siap "ucap Abimanyu
"wah gantengnya anak mama sudah siap rupanya kalau gitu cium mama dong"ucapku pada putra bungsuku itu sebagai penambah semangat
abi langsung memelukku dan mencium pipiku
"abang dan kakak-kakak yang lain mana sayang!?" tanyaku
"kami disini ma"ucap Akza putra sulungku
"wah sudah siap ternyata,ayo sayang sarapan dulu "ucapku dan mereka menganggukkan kepala lalu mengambil kursi masing-masing dan duduk dimeja makan
saya hari ini membuatkan nasi goreng seafood kesukaan Aliando namun saudaranya yang lain pun suka' tapi tidak sedoyan Ali
satelah sarapan dan saling bantu membersihkan meja Mereka mengeluarkan sepedanya dari gudang yang sudah mereka bersihkan semalam
"kami berangkat ya ma"ucap anak-anakku
"iya sayang hati-hati ya,kalau pulang sekolah langsung pulang ya nak jangan mampir-mampir"ucapku menasehati mereka
"iya ma Assalamualaikum " anak-anak
"waalaikumsalam"Jawabku
lalu mereka melajukan sepeda mereka menuju sekolah mereka
mereka berboncengan,abi di bonceng oleh Attar dan Ali dibonceng Akza
Setelah anak-anakku sudah pergi saya kembali kedalam rumah untuk bersiap-siap kerumah sakit anak dan bunda untuk memeriksakan kandunganku
karena saya sudah janjian dengan bidan Wayan
sebelum berangkat saya berpamitan dulu pada Bude yana dan pakde Rojak juga sekalian menitipkan anak-anak pada mereka
saya juga menitipkan pesan pada Bude yana kalau makan siang untuk anak-anakku sudah saya siapkan
saya melajukan motor maticku si vino Dengan kecepatan sedang karena jam diponselku masih menunjukkan pukul 08.00
jadi saya tidak perlu ter buru-buru
sesampainya di rumah sakit anak dan bunda saya segera menuju resepsionis untuk memperlihatkan surat rujukan yang diberikan oleh bidan Wayan padaku kemarin sore diklinik pemeriksaannya
"oh ibu pasiennya bidan Wayan ?!"tanya mbak resepsionis itu
"iya Mbak" jawabku
"kalau begitu ibu langsung saja keruangan KIA tapi sepertinya bidan Wayan belum datang dan mungkin sebentar lagi beliau datang
ibu langsung saja keruangannya dan memperlihatkan surat ibu ini pada perawat yang tugas disana"ucap mbak itu sangat ramah
mungkin karena pekerjaannya yang menuntutnya harus bisa bersikap lembut
"terima kasih banyak ya mbak saya keruangan bidan Wayan dulu "ucapku
"iya bu silahkan, semoga ibu dan calon bayi nibu selalu sehat "ucapnya dengan senyuman manisnya
"aamiin terima kasih banyak mbak doanya "jawabku
"kembali kasih bu"ucapnya
aaya pun berjalan menuju ruangan bidan Wayan yang ditunjukkan oleh mbak resepsionis tadi
sesampainya didepan ruangan bidan Wayan dipintunya ada tulisan KIA
disana dimeja kecil ada satu orang perawat yang sedang serius menulis,saya mendekatinya dan bertanya
"permisi sus"ucapku menyapa suster itu
"iya bu,ada yang bisa saya bantu !?"tanyanya menatapku sambil tersenyum Ramah
"apa bidan Wayan sudah ada sus?!"tanyaku
"Belum bu mungkin sebentar lagi beliau datang,apa ibu ada janji dengan bu bidan!?"jawab suster itu dan balik bertanya padaku
"iya sus,ini saya diberi surat rujukan untuk pemeriksaan disini oleh bidan Wayan "jawabku memperlihatkan surat rujukan yang diberikan oleh bidan Wayan
"kalau begitu ibu duduk dulu ya,nanti nama ibu kami panggil"ucap suster itu ramah
saya bersyukur karena datang kerumah sakit ini semua perawatnya sangat ramah
beberapa menit menunggu akhirnya bidan Wayan datang,bu bidan sempat menoleh kearahku dan menganggukkan kepala saya pun melakukan hal yang sama menganggukkan kepala dan tersenyum bidan juga balas tersenyum kearahku lalu berjalan masuk kedalam Ruangannya
setelah dua orang ibu hamil yang masuk memeriksakan kehamilannya kini giliran namaku yang dipanggil,saya segera masuk kedalam ruangan bidan Wayan untuk memeriksakan kandunganku
"selamat pagi bu Naina,mari silahkan duduk "ucap bidan Wayan mempersilahkan saya untuk duduk setelah saya duduk bu bidan mengajukan beberapa pertanyaan tentang apa kah saya masih merasakan keram diperut setelah meminum obat yang diberikannya kemarin
setelah melakukan sesi tanya jawab kini bidan Wayan memintaku untuk naik ketempat tidur yang tersedia didalam ruangan itu untuk melakukan USG saya dibantu oleh seorang suster cantik
setelah menyalakan alat USG bidan Wayan meminta perawat untuk memberikan jel pada perutku,jelnya terasa dingin dikulit perutku
bidan Wayan menggerak-gerakkan alat USG di atas perutku yang sudah diberikan jel
"nah lihat bu Naina ini bayinya sudah mulai terbentuk tapi belum sempurna ya bu
Pada usia kehamilan minggu ke-6, ukuran janin dari puncak kepala hingga bokong sudah mencapai 2–5 milimeter atau kira-kira sebesar kacang. Selain bertambah besar, bentuk wajah bayi pun kini sudah mulai terbentuk.
ibu harus rajin konsumsi makanan yang bergizi ya bu dan ibu juga jangan terlalu lelah dan banyak fikiran itu yang mengakibatkan perut ibu sering keram dan jika seperti itu bisa membahayakan janin ibu dan juga ibu tentunya tapi tidak usah khawatir anak ibu sehat detak jantungnya juga bagus "ucap bidan Wayan menjelaskan
tak terasa air mataku menetes merasa kasian pada anakku karena dia tidak dapat merasakan kasih sayang seorang ayah karena dia ketahuan hadir disaat saya dan mas bara telah berpisah namun walaupun saya ketahuan hamil sebelum mas bara menjatuhkan talak saya yakin mas bara dan ibunya tidak akan pernah mau peduli pada anakku
"bagaimana saya tidak kelelahan setiap hari pekerjaan dirumah mertua sangat banyak seakan tidak ada habisnya dan tidak ada yang membantu
dan tiga hari ini saya baru merasakan bisa beristirahat setelah di usir dari rumah itu"ucapanku dalam hati
"iya bu bidan "jawabku
"baiklah bu,saya akan meresepkan beberapa vitamin untuk ibu jika ibu merasakan sesuatu segera hubungi saya ya bu"ucap bidan Wayan
"iya bu bidan "jawabku
setelah Suster membersihkan jel diperutku saya kembali duduk didepan bidan Wayan yang sedang menuliskan resep vitamin untuk ku
"ini bu Naina resepnya, silahkan ditebus didepan "ucap bidan Wayan
"iya bu bidan, terimakasih banyak kalau begitu saya pamit bu"ucapanku
"iya bu Naina, hati-hati dijalan "ucap bu bidan
setelah berpamitan saya keluar dari ruangan pemeriksaan bidan Wayan dan menuju apotik untuk menebus resep obat
saya melajukan motorku dengan kecepatan sedang,dan saat berhenti dilampu merah tidak sengaja saya bersampingan dengan mobil Narendra adik mas Bara dan saya yakin dia akan kerumah ibunya
"mbak Nai" ucapnya,saya menoleh kearahnya dan tersenyum saat dia ingin bertanya lampu lalulintas sudah berubah hijau saya pun melajukan motorku dengan menaikkan sedikit kecepatannya
saya tidak ingin Narendra tau dimana saya dan anak-anakku tinggal karena saya tidak ingin mas bara tau jika saat ini saya sedang hamil
saya membelokkan motorku kedalam mini market yang saya lewati,saya akan beristirahat sejenak disana sambil menunggu Narendra menjauh
saya sengaja masuk kedalam mini market untuk membeli air minum karena tenggorokanku terasa kering
setelah mengendarai motor dibawah terik matahari
tidak lupa saya membeli beberapa cemilan sebagai oleh-oleh untuk anak-anakku
setelah merasa aman saya kembali melajukan motorku untuk pulang kerumah kontarakanku
sesampainya dirumah anak-anak menyambut ku
keningku mengernyit saat melihat ada televisi dan kulkas yang sedang mereka bersihkan
"itu tivi dan kulkasnya siapa bang ?!" tanyaku pada putra sulungku
"kulkas dan tivi mami nya reza ma,tadi abang dan mas diajak kerumahnya untuk kerja tugas pas sampai disana papinya Reza sedang membersihkan gudang jadi abang dan mas bantuin ternyata disana ada kulkas ini dan tivi juga mesin cuci,
kata maminya reza ini semua baru diganti karena katanya kulkasnya sudah lama
tadi papinya reza mau kasi ketukang loak tapi saya cek ternyata masih bagus semua jadi abang minta saja sama papinya reza
eh ternyata malah diantarkan kesini pake mobil pick up yang papinya Reza sewa"ucap putra sulungku menjelaskan semuanya
"tapi mama nggak mau saya nanti mereka akan menjadi malasah di kemudian hari "ucapku khawatir
"insya Allah tidak ma tadi akung dan papinya reza juga maminya reza berbincang-bincang lama disini ,bahkan ada pak RT juga pak bading yang tetangga sebelah yang bantu angkat-angkat " jawab putraku menyakinkan ku