NovelToon NovelToon
Susuk Nyi Ronggeng

Susuk Nyi Ronggeng

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor
Popularitas:14.2k
Nilai: 5
Nama Author: JK Amelia

Di sebuah desa di daerah Jawa Barat di era tahun 70 an ketika tarian ronggeng masih mengalami masa jaya,.
Berdiri sebuah paguyuban tari besar yang dipimpin kang jejen.
sanggar tari kang Jejen sangat terkenal bahkan sampai keluar daerah karena penari-penari yang cantik dan ada primadona juga, namanya Dewi berumur 22 tahun, selain cantik ia juga paling pintar menari.
Disitu juga ada penari muda yang baru bergabung bernama sari, ia tidak terlalu cantik tapi ia sombong dan tariannya juga tidak sebagus Dewi jadi ia kurang terkenal.
Sari begitu ambisius, ia akan melakukan apapun untuk memuluskan jalan nya.
Karena ia iri dengan kepopuleran Dewi , sari mencari jalan pintas, ia melakukan pemasangan susuk bahkan susuk yang ia pakai bukan susuk sembarangan.
Susuk itu di dapat nya dari seorang dukun setelah bertapa di sebuah gua yang terdapat makan seorang penari ronggeng.
sari setiap tahun harus menyediakan tumbal seorang lelaki perjaka untuk sosok yang dia sembah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK Amelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 Malam perjanjian

Malam itu Sari seperti biasa manggung dengan kang jejen, tapi ia terlihat tidak seperti biasanya, ia sering menatap ke arah langit, malam ini malam purnama dan bertepatan dengan Jumat Kliwon, ia berjanji ke tempat Mbah jarwo.

Sebelum acara selesai sari turun dari panggung, ia mendekati kang jejen yang berada di pinggir panggung.

"Kang aku mau pulang dulu, perut ku sakit sekali, "Sari berpura pura memegang perut nya.

"Kamu kenapa?" kang jejen menatap sari, padahal tadi ia tidak apa-apa.

" Aduh kang sakit banget nih," sari berpura-pura mengeluh sambil memegangi perutnya.

kang jejen tidak tega melihat Sari kesakitan, ia menyuruh salah seorang penabuh musik mengantar kan nya pulang.

" Ya udah sana," kang jejen memanggil sanif salah satu penabuh gending, " nif, Sanif sini kamu!!"

Sanif turun dari panggung ia menghampiri kang jejen. " Iya kang ada apa."

" Antar tuh si Sari pulang, aya-aya wae (ada-ada saja)."

Sari pulang di antar sama Sanif, tapi ia minta di turunkan di jalan menuju hutan.

"kang Sanif aku turun si sini saja!"

Kang Sanif berhenti ia berbalik dan menatap Sari heran. " Emang neng Sari mau kemana ini kan masih jauh."

" Aku mau ketempat nya Nek Ipah dulu, akang sebaik nya pulang saja, kasian kang jejen nanti kewalahan."

" Ya udah, tapi akang anterin neng Sari sampai rumah Nek Ipah ya?"

" Enggak usah kang, kan udah dekat Sari jalan saja, nanti kelamaan."

Walaupun dengan perasaan heran, kang Sanif pun menurunkan sari di tengah jalan, ia kemudian pamit.

" Neng akang balik dulu, neng Sari berani, enggak takut jurig apa?"

" Berani kang, sudah sari enggak apa-apa, udah sana," Sari mengusir kang Sanif.

Setelah kang Sanif pergi Sari bergegas menuju jalan ke hutan, suasana hutan yang gelap dan pekat membuat sari kesulitan berjalan hanya sedikit cahaya rembulan yang bisa masuk menembus pekat nya malam, untung ia hapal jalan ke tempat Mbah jarwo.

Setelah menempuh perjalanan lumayan jauh Sari sampai di rumah Mbah jarwo, ia mengetuk rumah tersebut.

" Tok tok tok tok

" Mbah ini aku," sari membuka pintu rumah terlihat Mbah jarwo sedang bersemedi memejamkan matanya.

Ketika sari sudah di hadapan Mbah jarwo, Mbah jarwo membuka matanya, ia melihat ke arah sari sambil tersenyum.

" Akhirnya kamu datang juga, ayo pergi, ikuti aku." Mbah jarwo bangun dari duduknya ia mengajak Sari pergi.

Sari hanya mengekor pada Mbah jarwo, setelah sampai di sebuah sendang mereka berhenti, Mbah jarwo berbalik menatap ke arah sari.

Ganti baju mu dengan kain yang sudah aku sediakan di sana, aku juga mau ganti baju," setelah itu Mbah jarwo meninggal kan Sari sendiri.

Sari mendekati sendang, ia melihat ada kain teronggok di situ, Sari melihat ke sekeliling, setelah di rasa aman ia mencopot baju nya dan menganti nya dengan secarik kain.

Setelah berganti kain Sari duduk di sebuah batu di tepi sendang, ia mencari sosok mbah jarwo yang tidak terlihat, Sari mengedarkan pandangannya, hanya kegelapan malam dan sinar bulan purnama yang menyinari sendang yang ia lihat, Sari bergidik melihat dari balik pepohonan beberapa pasang mata melihat ke arah nya, tidak terlihat sosok nya hanya mata nya saja.

Setelah beberapa saat Sari melihat Mbah jarwo sudah berada di dekat nya hanya memakai celana pendek hitam ngombrang.

" Kamu sudah siap." Kata Mbah jarwo menatap mata sari.

" Udah mbah." sahut Sari, walaupun ada was-was di hati nya.

" Ayo turun." Mbah jarwo mengulurkan tangannya mengajak sari turun ke Sendang.

Mereka turun ke dalam sendang, Mbah jarwo berjalan agak ke tengah, ia mencari tempat sedalam leher , setelah mencapai tempat yang di inginkan Mbah jarwo menyuruh Sari berhenti.

" Tangkup kan tangan mu seperti aku, dan ikuti ucapan ku dan gerakan ku." Mbah jarwo mengucapkan mantra diikuti Sari setelah sekali mereka membaca mantra kemudian mereka akan mencelupkan diri ke air sampai tubuh mereka masuk semua ke dalam air, dan itu mereka lakukan berulang ulang sampai 7 kali.

Setelah selesai mbah jarwo mengajak sari naik ke darat, setelah itu ia menyuruh Sari masuk ke dalam gua yang di pakai sari untuk ritual kemarin.

Di atas batu ada kebaya lengkap dengan kain jarik nya, sari menatap Mbah jarwo.

"Pakai saja baju itu cepat, waktu kita sebentar lagi dan kamu bisa mendapatkan ilmuku." Mbah jarwo membuka baju di depan sari ia berganti tanpa merasa malu sedikit pun, Sari berusaha memalingkan wajahnya walaupun ia akui dengan umur yang segitu tubuh nya masih terlihat kekar.

Mbah jarwo menatap Sari yang hanya diam tertegun. "Apa yang kamu lakukan cepat ganti baju mu atau kamu harus menunggu setahun lagi untuk bisa mendapatkan ilmuku."

" Iiiya Mbah." Sari dengan canggung berganti pakaian di depan Mbah jarwo, setelah selesai, Sari melihat ke arah Mbah jarwo.

Mbah jarwo tertegun, "benar-benar mirip." Batin Mbah jarwo.

" Udah Mbah."

" Ayo sini, kamu benar-benar mirip dengan Ipah sewaktu muda." Mbah jarwo mengulurkan tangannya pada sari ia menuntun Sari ke depan sesaji dan disana sudah ada air kembang dalam baskom dan pisau kecil dan cangkir.

Mereka duduk di depan sesaji itu, kemudian mulut mbah jarwo komat kamit membaca mantra, entah apa yang di baca nya Sari tidak mengerti, setelah itu Mba jarwo mengambil tangan Sari, dan tiba-tiba tanpa ia bicara dulu telapak tangan sari di sayat dengan pisau, darah pun mulai keluar.

" Akhhhh... Sari menjerit kesakitan.

"Sudah tahan." Setelah itu Mbah jarwo mengusap tangan Sari seketika luka itu menutup kembali.

Kemudian Mbah jarwo menyayat tangan nya sendiri, dan dia meneteskan nya pada air kembang, darah sari dan darah Mbah jarwo bercampur dengan air kembang, kemudian setelah itu Mbah jarwo menutup luka tangannya lagi.

Mbah jarwo mengaduk air kembang tersebut, ia kemudian mengambil gelas dan mengambil air kembang itu dan memberikan nya pada sari.

Sari terkejut, ia menatap wajah Mbah jarwo. "apaan ini Mbah."

" Sudah lah minum saja." Mbah jarwo memaksa Sari meminum nya.

Dengan perasaan jijik dan mau muntah Sari meminum air kembang bercampur darah tersebut, sari ingin memuntahkan air tersebut tapi punggung nya di tepuk dengan keras oleh Mbah jarwo.

" Ukhuu ..... Sari terbatuk dan sebagian air itu masuk ke dalam perut nya, seketika seperti ada jarum yang berjalan merambat di sekujur tubuh nya, kemudian ada hawa hangat agak panas ikut menjalari tubuhnya.

Setelah beberapa saat tubuh nya bereaksi seperti itu, pelan-pelan ia merasakan tubuhnya dingin seperti ada es batu yang datang menyelimuti badan nya.

Sari menggigil kedinginan , tapi itu hanya berlangsung beberapa saat, setelah itu ia merasa kan tubuh nya seperti punya energi yang banyak.

Setelah beberapa saat sari yang sedang terheran heran dengan perubahan energi di dalam tubuh nya, tiba-tiba seperti ada angin kencang yang berhembus masuk ke dalam gua, tapi anehnya seluruh sesaji masih tetap di tempat nya.

Setelah angin itu berhenti Sari terkejut melihat ke sekeliling, di sekeliling mereka terdapat banyak sekali makhluk, ruangan itu terasa sesak, sari seperti tidak bisa bernafas, antara ketakutan dan menahan sesak di dada Sari menatap wajah Mbah jarwo yang terlihat tenang.

" Kalian sudah datang?" Mbah jarwo berbicara pada salah satu mahluk yang memakai tongkat dan berkepala kerbau, mata nya merah menyala dan badan nya berbulu.

" Iya tuan, kenapa tuan memangil kami." Mahluk tersebut adalah siluman pemimpin dari semua mahluk penunggu hutan.

" Ini adalah tuanmu juga, turuti semua perintah nya dan ia juga akan memberikan mu makan." Mbah jarwo menunjuk pada Sari.

Semua mahluk tunduk dan memberi hormat pada Sari, Sari yang tadi nya sempat ketakutan akhirnya ia tersenyum.

Setelah semua makhluk itu pergi Mbah jarwo menatap Sari. "Sekarang penuhi janji mu layani aku?"

Sari terkejut ada rasa penyesalan di hati nya kenapa ia harus menyetujui perjanjian itu.

Melihat gelagat Sari, Mbah jarwo kesal ia mengangkat tubuh Sari dengan tangan nya tanpa menyentuh nya. "Darah kita sudah bercampur, ilmu ku memang sebagian sudah menjadi milik mu, tapi kamu juga sudah ada ikatan dengan ku jadi kamu tidak akan bisa lepas, aku bisa melakukan apapun pada mu."

Cekikan tangan Mbah jarwo terlepas, tapi sari merasakan ada sesuatu yang menarik semua pakaian nya hingga semua pakaian nya tersentak terlepas, kini tubuh nya polos tanpa sehelai benang pun, terlihat di depan nya tangan mbah jarwo sedang membuat gerakan seperti menarik sesuatu.

Begitu melihat tubuh sari tanpa sehelai benang pun, Mbah jarwo menarik tubuh Sari mendekati nya, walaupun sari berusaha menahan tapi ia seperti tidak berdaya.

"Dan tubuh sari sudah berada dalam dekapan tubuh Mbah jarwo, yang Sari dengar hanya nafas yang memburu dari mbah jarwo, ia memejamkan mata ketakutan.

Sari merasa kan tubuh nya di angkat dan di baringkan, kemudian ia merasakan ada tangan yang menggerayangi bagian bawah tubuh nya, itu membuat ia sedikit terlonjak, ia merasa kan sesuatu yang aneh ada rasa nikmat yang tidak bisa ia gambar kan ketika tangan itu bermain di area bawah nya terus dan lebih dalam, masih dengan mata terpejam tanpa terasa ia pun mendesah.

Di luar terdengar suara anjing melolong bersahutan, ketika di dalam gua terdengar suara erangan, suasana hutan yang biasa nya sepi kini seperti riuh oleh lolongan anjing dan suara-suara lain yang saling bersahutan.

1
Amelia
emang gelo kuadrat dia mah....🤭🤭
neng ade
khilaf koq sampe darah nya ngucur gitu dan sampe pungsan juga dasar bapak ga punya hati nurani
Amelia: he eh...emang tuh bapak tdk ada akhlak...😭😭
total 1 replies
neng ade
dih si Sari kemaruk ya masih pengen di deketin sm Bayu padahal kan dia udah di kelilingin bnyk laki2 tuh
neng ade
hadeuuhh .. bu kades ada2 aja tingkah nya
.
Amelia: iya gaje dia ...
total 1 replies
neng ade
klo takut bilang aja kang 😁
neng ade
hadir thor ..
Amelia: mksih neng udah mampir....🙏🙏❤️❤️❤️
total 1 replies
Teteh Lia
lanjut teteh 🌹🌹🌹
Amelia: mksh Lia....🙏🙏❤️❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Wanita Aries
Lanjut thor.. gk sabar nunggu hancurnya si sari
Amelia: ok.... terimakasih udah mampir 🙏❤️
total 1 replies
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
bintang lima untuk Dewi
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐: Sama-sama 🥰😘🙏
Amelia: mksh....🙏❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
total 2 replies
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
sudah habis gak kerasa.. 🌹🌹🌹🌹🌹
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
catat
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
catet catet
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
keterlaluan. berdarah lo itu
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
pasti begitu dikerubuti kayak semut
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
ingat jamanku kecil ada yang punya mobil pendek gak tau mereknya apa. ya gitu diintipin di elus bagus aja dilihatnya
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐: iya minyak tanah . kok minyak gas.
inget namanya lengo gas. , /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Amelia: iya betul is.. pake itu bawah nya di kasih minyak tanah
total 10 replies
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
pelet mah gak merubah wajahmu jadi bentuk lain. tetep cuma auranya aja bikin orang mo nempel2 🤣
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
berunding 😣😣😣
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
/Applaud//Applaud/setaan pun bertepuk tangan
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
hayoo hayoo.. kesel kan luu😂
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
matanya ijo ya pak 🤣🤣🤣🤣
𝕃𝕒𝕕𝕪𝕤𝕥𝕚_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐: iya maayan anak2 seneng diajak jajan
Amelia: asa berbahagia sekali...
total 8 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!