Ledakan yang terjadi di jagat raya (Big Bang) hingga membentuk milyaran alam di seluruh semesta alam ternyata tak hanya sekedar ledakan saja, ada banyak rahasia tercipta di sana.
Seorang anak yang dinyatakan tak berbakat karena tak memiliki unsur kekuatan ternyata mampu membalikan semua pernyataan orang.
Bagaimana perjuangan Yuang Fengying untuk menjadi sosok yang terkuat? ikuti cerita ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sigi Tyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. Ujian Penerimaan Murid Utama ll
Jika di desa Bunga Abadi pengujian unsur elemen dilakukan dengan batu kristal ajaib, namun di sini pengujian unsur elemen dilakukan dengan mengerahkan tenaga dalam lalu menghantam kan ke sebuah lempeng logam yang tergantung di tengah tengah altar pengujian.
Lempeng pusaka tersebut akan mengeluarkan aura unsur elemen dari si pemukul begitu selesai di hantam.
Semua tetua beserta sesepuh dan pelindung perguruan sudah duduk di tempat yang sudah di sediakan.
Lalu para murid utama yang senior serta murid pribadi sudah duduk di bagian yang lain, mereka juga ingin melihat sekuat apa bakat bakat baru itu.
Seorang remaja laki laki sudah berdiri di depan lempeng penguji, dia konsentrasi sesaat sebelum akhirnya menghantamkan pukulan nya.
DUAAANG...!
Suara hantaman keras terdengar nyaring, lempeng itu bergetar lalu memancarkan aura kebiruan dengan di sertai suara riak air.
"Elemen air"
"Lolos..!."
Setelah melihat dan menganalisa, juri pada ujian tersebut menyatakan remaja laki laki itu di nyatakan lolos babak pertama.
Berikut nya adalah anak usia 10 tahun, anak tersebut berhenti sesaat menatap lempeng penguji, lalu dengan cepat bergerak melesat meloncat menendang lempeng logam penguji.
BLAAAANG...
Lempeng itu kembali bergetar, hembusan angin menguar yang menandakan bahwa sang pemukul memiliki unsur elemen angin.
"Lolos.."
BLAAAANG...! BLAAAANG...! BLAAAANG...!!
Berturut-turut terdengar pukulan pukulan dari para peserta ke badan lempeng penguji.
Dari beberapa hasil pukulan itu di nyatakan beberapa peserta 'lolos' ke babak selanjutnya, namun beberapa yang lain dinyatakan 'gagal'.
Yuang Fengying sudah berdiri di altar di depan lempeng penguji.
Dia merasa sedikit gugup jika memasuki tahap pengujian unsur elemen, pasalnya dia merasa tak merasa memiliki unsur elemen apapun dalam tubuh nya.
Bahkan saat dia berhasil berkultivasi dengan membuka dantian serta meridian-nya, tak nampak sedikit pun unsur elemen di tubuh nya.
"Cepat kau hantam elemen penguji itu..!." seorang juri penguji kembali mengingat kan Yuang Fengying yang masih terdiam di sana.
Yuang Fengying menarik nafasnya, lalu mengayunkan lengannya memukul sekuat tenaga.
BLAAAANG...!
Hantaman yang sangat keras terdengar, semua nampak terkesima dengan suara dan getaran yang dihasilkan dalam benturan itu.
Namun sayangnya lempeng penguji hanya bergetar sangat hebat, lalu keluar aura putih berganti hitam dengan samar samar sebelum akhirnya menghilang setelah cukup lama.
Juri penguji dan para tetua serta petinggi perguruan Tameng Jiwa saling pandang, selama ini dalam ujian tak ada yang menampakkan reaksi seperti ini, saat lempeng di hantam.
Pasti ada salah satu unsur elemen yang tampak melingkupi nya, dan itu menandakan unsur elemen pemilik nya.
Namun kali ini lempeng penguji itu malah bergetar hebat, lalu menampilkan aura putih, hitam samar samar kemudian menghilang sama sekali.
"Bagaimana tim penguji?." tanya Yuang Fengying, saat semua orang terdiam.
Juri penguji malah menatap ke arah podium dimana para sesepuh dan senior berada.
"Bagaimana ini?."
Semua masih terdiam, masih bingung dengan reaksi yang di tampilkan lempeng penguji.
"Saya rasa anak itu bisa lolos," tetua Mu Zan sudah berdiri dan memberikan tanggapan nya atas kejadian tersebut.
"Apa tetua Mu Zan yakin.?." Song Wei sang tetua utama memberikan reaksi atas perkataan tetua Mu Zan.
Tetua Mu Zan berdiri, lalu menangkupkan tangannya dengan sedikit menunduk, "Saya yakin tetua." sahut Mu Zan dengan hormat, "Saya akan bertanggung jawab atas keputusan ini."katanya kembali sambil membungkuk kan badannya dengan penuh hormat.
"Baiklah jika memang itu keputusan tetua Mu Zan, aku harap tetua bisa mendidiknya dengan benar." salah satu Sesepuh akhirnya memutuskan perkara tersebut, sesepuh itu bernama Hang Sui.
Ujian babak pertama sudah usai, memasuki babak kedua ini jumlah peserta hanya tinggal separuh lebih sedikit, kurang dari lima ratus anak.
Babak kedua adalah pengujian fisik, di babak ini para peserta akan di adu untuk menunjukkan kekuatan fisiknya.
Di sini peran penguji dan para tetua serta sesepuh di butuhkan, pasalnya dalam pertarungan nanti bukan hanya kemenangan yang di lihat, tapi juga di pertimbangkan usia peserta dan cara bertarungnya nanti.
Misalnya anak usia 7 tahun melawan anak 14 tahun, meski pertarungan dimenangkan anak usia 14 tapi juga di pertimbangkan lama pertarungan, daya juang serta bagaimana proses saat pertarungan itu berlangsung.
Arena pengujian sudah berganti, kini mereka sudah berada di tanah lapang dengan lima arena pertandingan.
Jumlah peserta yang lolos tadi di bagi menjadi lima kelompok untuk melakukan pertandingan ujian babak kedua tersebut.
Para peserta kini sudah mulai bertarung dengan kelompok nya, di tempat masing masing untuk menunjukkan kekuatan Fisik nya.
Yuang Fengying sudah berdiri di atas arena, didepannya juga sudah berdiri anak laki laki yang akan menjadi lawannya.
"Mulai..!."
Aba aba dari penguji terdengar sebagai tanda di mulainya Pertarungan di arena tersebut.
Hanya dibutuhkan setidaknya tiga kemenangan untuk bisa lolos dalam pengujian fisik kali ini, namun di sertai teknik dan juga proses yang baik dalam pertarungan tersebut.
Lawan Yuang Fengying sudah berdiri kokoh, matanya menatap Yuang Fengying dengan pandangan meremehkan karena kultivasi nya berada di ranah Dasar l, Dia adalah pemilik unsur elemen tanah.
SRAAAAKK....!
Sebongkah tanah tiba tiba bergerak mencoba menghantam Yuang Fengying atas kendali lawan.
Nampaknya lawan Yuang Fengying sudah memasuki ranah kultivasi Dasar menengah dengan tingkat kuasa elemen Pengendali tanah awal.
Makanya dia meremehkan Yuang Fengying yang lebih muda dengan tingkatan kultivasi lebih rendah serta tanpa unsur elemen apapun.
Tingkatan kendali atas unsur elemen di bagi menjadi empat, PEMILIK elemen, PENGENDALI elemen, PENGUASA elemen serta AHLI elemen, masing masing tingkatan itu dibagi menjadi tiga level, awal, pertengahan dan akhir.
DUAAAR..!
Yuang Fengying menghantam gelombang lesatan tanah tersebut dengan tinjunya, kekuatan pukulan Yuang Fengying mampu merontokkan gerakan tanah yang mengarah kepada nya.
Hal ini membuat lawan Yuang Fengying tercengang tak percaya.
"Anak usia 7 tahun dengan tingkatan kultivasi ranah Dasar l tanpa unsur elemen mampu menghancurkan serangan nya?."
"Mungkinkah itu..??."
Semua tercekat tak percaya.
KRATAAAAKKKK...
Kembali lawan Yuang Fengying yang berusia beberapa tahun lebih tua itu mengibaskan tangannya.
Dua gelombang tanah dengan bentuk acak menyerang Yuang Fengying.
Anak usia tujuh tahun itu bergerak maju dengan memainkan jurus 'Menebas Angin Menghadang Badai', dia kembali menghancurkan dua serangan tanah ciptaan lawannya.
BAAM... BAAMM...
Dua serangan itu buyar, bahkan angin hempasan pukulan itu masih terus meluber menghantam dada lawannya.
BLAAAANG...
Lawan terlempar mundur.
Para Tetua dan Sesepuh langsung mengalihkan pandangan dari arena lain, ke tempat Yuang Fengying bertarung.
Pertarungan itu di rasa lebih menarik.
Dari sekian orang yang terlihat paling berbinar tentu saja adalah tetua Mu Zan. "Tak salah pilihanku," gumamnya.
Tetua Mu Zan adalah satu satunya orang yang mengawasi Yuang Fengying sejak dari desa Bunga Abadi.
Intuisi nya mengatakan ada yang berbeda dengan anak tersebut.
Saran buat author sebaiknya sajikan cerita dengan bahasa yg mudah dan menarik minat pembaca ...
Pembahasannya nggak perlu bertele-tele ... lha ini bukan thesis kok ...
Semangat .. semoga ada perbaikan 🙏👍
nggak jadi baca