"Zuxy Lou adalah anak miskin dari sebuah Desa terpencil di Kota Yan.
Setiap hari Zuxy Lou harus bekerja keras sebagai pengantar makanan agar bisa memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan membeli obat ayahnya yang sakit-sakitan.
Hingga suatu hari Karena kebaikan hatinya menolong seorang nenek pengemis, Zuxy Lou tanpa sengaja mendapat cincin yang berisi warisan Kultivasi dari seorang master yang memiliki keturunan naga kuno.
Sejak saat itu Zuxy Lou memulai jalan hidupnya sebagai kultivator demi melindungi orang-orang terdekatnya.
Lalu bagaimana kisah kehidupan Zuxy Lou selanjutnya?
Apakah dia bisa melindungi keluarga dan kerabatnya?
Saksikan terus cerita..
Judul : [The Dragon Emperor]
Author : [Jazzy Bold]
Mohon support dari kalian semua 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jazzy bold, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Paman Zhang Memancing Ikan
Melihat sikap serius Zuxy Lou , Leo zhang pun hanya pasrah mengikuti arahan Zuxy Lou.
Toh ber jam-jam juga tidak mendapat ikan.
"Kali ini bertaruh saja, siapa tau dapat ikan," gumam Leo Zhang dalam hati.
Setelah akar pohon parsia, daun anggrek dan beberapa bunga di haluskan semua, Zuxy Lou pun mencampur itu semua ke dalam umpan ikan Leo Zhang.
Lalu dia pun kembali menyerahkannya kembali ke Leo Zhang.!!
"Paman.. cobalah.. setelah ini paman pasti berhasil mendapat beberapa ikan," ucap Zuxy Lou penuh percaya diri.
Kepercayaan diri Zuxy Lou tentu saja memiliki dasar..
menurut warisan Wufen di ingatannya.
manusia fana di dunia kultivator abadi menggunakan beberapa tanaman untuk membuat ikan berkumpul, dan di sekitar situ biasanya mereka sudah memasang perangkap ikan.
Dan ketika Wufen masih muda dia sering mengunjungi tempat manusia yang tidak bisa berkultivasi, untuk menambah pengalaman.
Dari para manusia fana itu juga Wufen mempelajari cara tradisional untuk membuat ikan tertarik berkumpul di satu tempat.
. . .
Setelah ragu-ragu sejenak, Leo Zhang mencoba memasang umpan kembali di kail pancing lalu melempar itu ke sungai.
Zuxy Lou pun duduk di samping dengan antusias.
dia juga ingin melihat bagaimana keajaiban yang di wariskan wufen padanya..
Meskipun dia percaya hasilnya akan baik, tapi jika melihat langsung hasilnya tentu akan ada perasaan yang berbeda kan.
Awalnya Leo Zhang agak pesimis terhadap tindakan Zuxy Lou, bagaimana pun Zuxy Lou tidak pernah memancing ikan.
hanya ayahnya Benny Lou yang suka memancing, tapi semenjak Benny Lou sakit struk, tidak pernah memancing lagi.!!!
. . .
Setelah 3 tarikan napas, joran pancing Leo Zhang langsung bergeser dari tempatnya ke arah air..!!
Leo Zhang pun reflek menangkap joran pancingnya, sebab jika telat sedikit saja mungkin joran itu akan masuk ke dalam air..
kemudian dengan semangat Leo Zhang coba menarik pancingnya.
Setelah di tarik ternyata di makan ikan, dan ikan nya cukup besar.
Di perkirakan ikan itu seberat 5-6 kilo.
hal ini membuat Leo Zhang pun sangat bersemangat karena mendapat perlawanan dari ikan.
Beberapa orang pun ikut menyaksikan hal ini, termasuk pria gemuk di ujung.
Baru 30 menit Leo Zhang sudah ter engah-engah akibat perlawanan ikan itu.
yah ikan ini sangat kuat, bahkan sudah 30 menit belum bisa di naikan oleh Leo Zhang.
Melihat Leo Zhang yang terengah-engah menarik ikan, Zuxy Lou pun menawarkan diri untuk membantu menarik ikan.
"paman istirahat dulu, biar aku yang membantu menarik ikan, oke," ucap Zuxy Lou.
"Yah yah, aku sangat lelah," kata Leo Zhang sambil memberikan joran pada Zuxy Lou.
setelah Zuxy Lou mengambil alih joran, tidak butuh waktu lama ikan pun berhasil di naikan ke permukaan.
Fisik Zuxy Lou saat ini sudah melebihi ahli Beladiri, tentu saja ikan kecil seperti ini sangat mudah di taklukkan.
Melihat ikan yang naik di permukaan, Leo Zhang dan beberapa pemancing lain pun terbengong.
Tempat tersebut sontak menjadi sunyi senyap, bahkan mulut setiap orang bisa di masukan satu butir telur ayam, itu juga berlaku bagi si gendut di ujung.
Bagaimana mereka tidak terbengong, ikan itu sangat besar, dan memecahkan rekor para pemancing yang ada sebelum nya.
Berat 5-6 kilo gram, dan panjang 1.5 meter..
Yang luar biasanya lagi itu adalah ikan Arwana dengan warna yang sangat langka..
berwarna biru kemerahan dengan sisiknya yang mengkilap, dan ketika terkena sinar matahari akan menarik perhatian banyak orang.
Zuxy Lou pun cukup terkejut, karena ini adalah ikan Arwana yang terbilang cukup langka bahkan di beberapa kalangan orang-orang kaya.
biasanya para orang kaya itu rela menghabiskan banyak uang untuk bisa memelihara satu ekor ikan Arwana jenis biasa, apalagi jika itu jenis super seperti ini.
umumnya ikan yang mereka punya pun paling berat hanya berkisar 2-3 kilo gram sudah di anggap besar, dan dengan berat segitu, harga jualnya jika hidup mencapai 5-10 juta Yuan.
Melihat ikan tersebut, Zuxy Lou sempat merasakan keserakahan di dalam hatinya.
menurut dia andai ikan ini di jual ke kota pasti bisa mendapat beberapa juta Yuan kan, pikirnya dalam hati.
Tapi itu hanya sekelebat pikirannya saja, lagian hubungan ayahnya dan Leo Zhang sangat baik.
"Paman zhang. selamat.!!"
"Eh Paman.. paman Zhang.. selamat paman," sambil tersenyum Zuxy Lou mengguncang tubuh Leo Zhang.
Leo Zhang dan beberapa orang yang awalnya terbengong itu sontak sadar oleh suara Zuxy Lou..
Setelah sadar sepenuhnya Leo Zhang melompat-lompat seperti anak kecil di pinggir danau.
"Haha..
hari ini dewa memberkati ku haha.."
"Dewa menyayangi lelaki tua yang sabar dan dewa menyukai keponakan ku yang tampan haha.." ucap Leo Zhang dengan tawa bahagia.
Leo Zhang pun tertawa liar sampai air matanya keluar..
Melihat Leo Zhang yang bernasip baik hari ini beberapa pemancing itu pun sedikit iri.
Sebelum nya mereka bernasip sama, tapi tiba-tiba kini bagai langit dan bumi.
Jangan kan mendapat ikan Arwana, mendapat sampah yang larut pun tidak.
Lalu beberapa orang pun mengucapkan selamat kepada Leo Zhang, bagaimana pun mereka satu desa dan sering memancing disini, jadi mereka harus memberikan selamat.
Leo Zhang yang dalam suasana hati yang baik pun lebih senang lagi di puji beberapa tua Bangka itu.
biasanya mereka akan bercanda dan saling mengolok ketika ada yang tidak mendapat ikan.
Maklum,, hiburan orang-orang tua ini hanya memancing.. kalau mereka mendapat ikan mereka akan bahagia, kalau tidak mereka akan di olok-olok.
Dan tradisi itu juga di jalankan ketika Leo Zhang saat mendapat ikan kali ini, Dia mengolok para orang tua itu secara terus menerus tanpa rasa bersalah.
"Hei kalian tua Bangka, saya yakin kalian tidak membasuh tangan ketika membuang air, makanya kalian sangat sial.!!"
"Haha.. haha." ucap Leo Zhang yang larut dalam suasana hati bahagia.
Orang di seberang nya pun mencibir, "Tua Bangka, jangan terlalu bangga, andai tidak ada keponakan mu, mungkin kita akan bernasip sama kan? jadi jangan terlalu sombong," ucap lelaki tua lain.
Melihat para orang tua itu berdebat Zuxy Lou pun merasa ikut bahagia.
Dalam hati dia berfikir mungkin kelak dia akan seperti itu juga.
menikmati masa tua dan memancing ikan..
Menarik kembali pikiran nya, Zuxy Lou pun bertanya kepada Leo Zhang.
"Paman, paman punya ember tidak??
jika ikan ini tidak di taruh di dalam ember dia akan mati, sayang sekali jika ikannya mati," ucap Zuxy Lou.
Mendengar ember, ikan mati, sontak Leo Zhang seperti tersengat listrik.
Karena saat ini dia tidak punya tempat untuk menyimpan ikan mahal ini.
Dia hanya membawa jaring kecil untuk tempat ikan, sebab biasanya ikan yang mereka dapat juga kecil-kecil.
Kini Leo Zhang pun mulai merasa panik.
"Sayang sekali kalau ikan ini mati, harga ketika hidup dan mati sangat jauh berbeda," ucap Leo Zhang sambil berfikir keras.
dia sudah hidup bertahun-tahun jadi sangat paham mana ikan yang mahal dan murah.
Dan ikan yang dia dapat hari ini adalah ikan buat koleksi, bukan ikan konsumsi.
Jelas perbedaan harga sangat jauh.
Zuxy Lou juga memeriksa cincin penyimpanan berharap ada ember besar, tapi sayangnya itu hanya keranjang untuk menaruh obat yang dia siapkan.
"Permisi."
pada saat semua orang sedang bingung, kini muncul satu suara dari sisi lain.
Ternyata itu lelaki gemuk yang sebelum nya memancing di ujung.
Dia datang di sertai beberapa pria yang mengikuti nya dari belakang sambil terengah engah.
terlihat jelas orang-orang ini kewalahan setelah memutari danau Jingzi.
apalagi dua orang pria yang mengikuti di belakang lelaki gemuk itu datang sambil membawa kotak yang mirip seperti peti mati.!!!
Setelah menstabilkan nafasnya, pemuda gemuk itu memberanikan diri untuk bertanya.
"Permisi paman, adik kecil."
"Ikan kalian di jual tidak.?"
pemuda gemuk itu juga sedikit gugup, karna baginya andai dia mendapat ikan ini dia bisa menjual lebih mahal.
bahkan di koleksi pun akan memenangkan juara tanpa bekerja keras.
Mendengar ada yang mau membeli ikan ini, Leo Zhang juga sedikit merasa sayang.
jadi dia melihat Zuxy Lou untuk meminta pendapat.
Di tatap paman Zhang yang penuh harap dan sedikit enggan itu, Zuxy Lou hanya tersenyum.
Zuxy Lou menjawab lelaki gemuk itu, Sambil berbicara dia terus menyiramkan air ke tubuh ikan.
"Bagaimana transaksi penjualannya," tanya Zuxy Lou.
Dari pandangan lelaki itu Zuxy Lou paham jika dia akan mengambil banyak keuntungan.
Lelaki gemuk itu menjawab.
"Karena kalian tidak punya tempat ikan, perlahan-lahan ikan ini akan mati kan.?"
iblis kan terkenal dgn kesombongannya,
tapi di novel ini.. sang kaisar iblis menasihati orang supaya ga sombong...