Megan yang belum lama putus dari kekasihnya, dipecat dari tempat kerjanya karena dituduh sebagai selingkuhan atasannya. Sialnya lagi, di tempat kerjanya yang baru Megan mendapat bos yang lebih gila dari sebelumnya, menyebalkan, mesum dan suka gonta-ganti pasangan. Tidak hanya itu, Megan juga bertemu dengan anak kembar yang menginginkannya menjadi ibu mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3: Bertemu dengan Vivian
Di dalam kamarnya Megan menghubungi sahabatnya dan mengajaknya bertemu untuk menghilangkan rasa kesalnya. Megan punya dua orang sahabat, mereka dipertemukan saat SMA. Vivian dan Beatrix namanya. Vivian merupakan seorang desainer dan Beatrix bekerja salah satu perusahaan terkenal di LA dengan posisi Maneger Personalia.
"Vivian kamu dimana?" tanya Megan dari ponselnya.
"Aku di rumah Jack? Ada apa?"
"Aku sedang kesal. Julian menemui ku tadi. Aku ingin mengajak mu keluar untuk menghilangkan suasana hatiku yang sedang buruk ini," pungkas Megan.
"Oke, aku akan bersiap-siap dulu. Kebetulan Jack baru saja pergi ke luar kota untuk urusan bisnisnya, jadi kita bisa bertemu," balas Vivian yang sudah mengetahui masalah Megan dan Julian.
"Bagaimana dengan Beatrix," ucap Vivian.
"Dia pasti bekerja, ini kan jumat," jawab Megan.
"Astaga...Aku lupa. Apa kamu perlu di jemput?" tanya Vivian.
"Ya, mommy membawa mobil untuk menjemput keponakan ku. Maaf merepotkan mu," tukas Megan.
"It's okay. Lagi pula aku memang ingin singgah di sana untuk mengambil beberapa kue buatan aunty Alma," ujar Vivian terkekeh. Kebiasaannya jika datang ke rumah Megan.
"Baiklah, aku bersiap-siap dulu. Bye.." Megan lalu mematikan ponselnya dan beralih ke kamar mandi, mengingat dirinya hanya membersihkan wajahnya saja saat bangun tadi.
*******
"Megan..." panggil Alma dari ruang tamu dengan suara yang cukup keras agar putrinya bisa mendengarnya.
"Yes mom..." jawab Megan yang sedang menuruni tangga rumah mereka.
"Vivian sudah datang sayang," tukas Alma. Mereka bertemu di depan rumah disaat yang bersamaan.
"Mom kami pergi dulu ya," tukas Megan.
"Aunty.... Aron ikut ya," timpal Aron turun dari sofa.
"Handsome..., besok saja ya. Aunty ada urusan penting dengan Aunty Vivian," ujar Megan mengusap rambut kepala Aron. Sebenarnya ia ingin membawa Aron, hanya saja Megan merasa tidak dengan Vivian.
"Meg... Aron kita bawa saja, biar rame," tukas Vivian.
"Ya sudah.. ayo," kata Megan menggenggam tangan Aron yang senang.
"Aunty, kami pamit dulu ya. Tapi nanti aku masih datang kesini untuk mencicipi biskuit buatan aunty," ujar Vivian.
"Aunty tunggu sayang.." balas Alma.
"Mom, katakan pada kak Freya kalau Aron bersama ku ya. Bye mom," ucap Megan mengecup pipi Alma. Mereka lalu pergi.
Vivian mengemudikan mobilnya menuju salah satu pusat perbelanjaan yang ada di kota tempat mereka tinggal.
Setelah belanja beberapa barang, Megan dan Vivian mencari tempat makan.
"Bagaimana kalau kita makan di Cafe A tempat kita sering makan waktu SMA," tawar Vivian.
"Ide yang bagus. Sudah lama kita tidak datang kesana. Terakhir kali setelah lulus SMA," pungkas Megan. Vivian lalu mengemudikan mobilnya menuju Cafe A.
Setibanya di Cafe A, mereka memilih tempat duduk diluar di bawah payung-payung cantik. Mereka lalu di hampiri oleh pramusaji wanita dan memberikan daftar menu untuk mereka.
"Aron... kamu mau makan apa nak?" tanya Megan pada keponakan tersayangnya.
"Aku mau makan yang ini aunty," tunjuk Aron pada gambar burrito dan ice cream yang ada di daftar menu.
"Pesanan ku samakan saja dengan mu Megan," ujar Vivian yang sedang membalas pesan dari kekasihnya.
"Kami pesan spaghetti bolognese 2, orange juice 2, Gelato 3, burrito 1, apple pie 1, cream brulee 3 dan salad 1," ucap Megan. Vivian sudah biasa dengan Megan yang punya hobi makan. Tiap kali mereka makan bersama, pesanan Megan pasti lebih banyak dari dia.
alangkah baiknya lu dapat duda terhormat..yang bisa jaga diri .lah ini meski kata luar negri. Megan aja yang pemain tau jaga diri . gak ada yang membedakan pria atau wanita kalau sdh latanya barat tergantung diri sendiri aja. jadi stop readers yang komen..mendukung pria penjahat kelamin dengan alasan dunia barat..karena gak semua warganya seperti itu. jadi gak salah lah kalau kami yang gak suka pemain tukang celup merasa terganggu dengan karakter seperti itu yang malah dpt yang ORI
kan nyesek sekaliii😌
dan satu sisi juga Julian salah karena ndk menjaga perasaan istrinya tapi gw gak mau menyalahkan Julian juga untuk peduli apa kagak dengan istrinya karena secara manusiawi jika cinta tdk ada hatipu. bergerak tdk peduli. itu tidankan alami
kok wanita nya terkesan murahan banget, lemah dan bodoh bukannya cuek dan membuat Dexter semakin tertarik dan tertantang dengan wanita yang langkah..ini malah sama saja mungkin dengan pacar-pacar Dexter ..cihhh
kan gitu perasan seseorang jika ertarik dengan seorang wanita.
tapi kok lempeng amat ..datar kek tripleks😪
trus kenaoa harus tiga bulan baru diakhiri ,kalau beberapa hari atau Minggu aja sdh keliatan buruknya pacarnya itu gak mungkin kan kalau pas tiga bulan baru diputuskan sedangkan kelakuan buruk mereka sdh keliatan sebelum tiga bulan.
dan itu tdk masuk akal kalau gak keliatan.