Hanya menceritakan perjalanan cinta antara Achana si murid lugu dan Jeffery si guru arogan. Dengan sebuah peristiwa yang membuat mereka menjadi dekat dan menumbuhkan benih-benih cinta di antara mereka.
Kemudian apa jadinya jika orang yang saling mencintai itu kedatangan orang dari masa lalu mereka? Apakah mereka akan tetap bisa mempertahankan cinta mereka? Atau malah goyah karena ego masing-masing?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chryssa_Dike, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
"Sayang kenapa lama sekali mandinya?" tanya Jeffery sambil menggedor pintu kamar mandi.
"Iya mas, sebentar" jerit Acha.
'Bagaimana ini? Apa Acha harus keluar kamar mandi hanya menggunakan handuk? Atau Acha minta mas saja yang ambilin baju Acha' batin Acha bimbang.
Setelah menunggu 10 menit mengumpulkan nyali. Akhirnya Acha pun memutuskan untuk keluar kamar mandi menggunakan handuk.
Karena ia melihat sang suami telah tertidur telentang diatas ranjang hotel. Jadi ia memberanikan diri keluar.
Saat Acha sedang mengendap-mengendap untuk mengambil baju. Tiba-tiba suara seseorang mengagetkannya dan membuatnya memberhentikan langkahnya.
"Loh kenapa belum memakai baju juga?" tanya Jeffery pada Acha.
Mendengar suara sang suami Acha pun langsung merinding dan berbalik badan.
"Loh bukannya mas udah tidur ya?" Tanya Acha sedikit gugup.
"Tidak mas belum tidur"
"Tadi waktu Acha keluar kamar mandi mas tidur kok, mas keganggu ya karena suara Acha yang buka koper?"
"Enggak kok sayang, mas hanya memejamkan mata saja tadi"
"Kenapa kok belum pakai baju dari tadi" tanya Jeffery lagi.
"Itu, Acha lupa bawa baju ganti mas"
"Ohh....ya sudah sekarang ganti baju gihh, jangan sampai kamu masuk angin, kalau kamu masuk angin yang ada mas di gorok daddy kamu" suruh Jeffery.
"Iya mas" ucap Acha masuk ke kamar mandi.
'Shit....kenapa dia sangat putih' batin Jeffery.
'Tahan Jeff, besok lo masih harus berangkat ke Maldives 'batin Jeffery lagi.
Setelah itu Jeffery pun memutuskan bangun dari ranjang dan berjalan ke kulkas yang ada di kamar hotel untuk menegak sebotol air dingin.
Sesudah memakai baju, Acha pun keluar dari kamar mandi, dia hanya memakai set piyama dengan tali spaghetti, lalu menggunakan bandana bertelinga kelinci.
Acha berjalan ke arah meja rias lalu memakai skincare rutinnya. Setelah itu ia memutuskan untuk mendekati sang suami yang tengah mengamatinya yang sedang memakai skincare malamnya.
"Mas jangan lihatin Acha terus, acha kan malu" ucap Acha sambil duduk di tepi ranjang.
Melihat itu, Jeffery pun segera menarik sang istri untuk tidur di dalam dekapannya dengan bantalan tangannya. Jeffery tau kalau istrinya itu gugup, maka dari itu ia mencoba untuk mendekatkan dirinya agar sang istri terbiasa.
"Kenapa malu hmmm, mas kan suami kamu" ucap Jeffery sambil terus menciumi wajah sang istri.
"Mas, ihh.....jangan gitu gelii...."
"Kenapa sih, kan mas cuma pengen cium istri mas"
"Acha kan baru pakai skincare mas, nanti kalau skincare Acha ke campur sama liur mas gimana" ucap Acha.
"Ya biarin"
Mendengar itu Acha pun mempoutkan bibirnya. Skincare yang Acha pakai itu mahal, makanya ia merasa sedikit jengkel.
"Ihh....mas mah gitu" ucap Acha sedikit merajuk.
"Ya udah siniin wajahnya biar mas lap mukanya" ucap Jeffery sambil mengelap wajah Acha.
"Tidur yuk, mas udah ngantuk, besok agak siangan kita juga harus check out dan berangkat ke bandara" ucap Jeffery lalu membawa sang istri kedalam dekapan hangatnya.
"Nice dream sayang"
"Too mas"
Setelah beberapa saat, Acha pun tertidur dengan lelap dalam dekapan hangat sang suami.
Melihat sang istri tertidur, Jeffery pun bergegas ke kamar mandi untuk melakukan sesuatu yang penting.
***
Keesokkan harinya.....
Setelah sarapan, Acha disibukkan dengan menata baju ke dalam kopernya dan sang suami, ia memastikan bahwa tidak ada barang mereka yang tertinggal di hotel, karena nanti siang mereka sudah diharuskan untuk check out.
Untuk Jeffery sendiri ia sedang rebahan sambil melihat sang istri yang sedang berkemas. Ia ingin membantu sang istri, tetapi istrinya tersebut melarangnya, dengan dalih 'Mas istirahat aja, biar Acha sendiri yang mengemasi ini, Acha ingin belajar menjadi istri yang baik'
Mendengar itu akhirnya Jeffery pun mengalah, ia ingin membuat istrinya senang, dengan membiarkan dia melakukan apa saja yang ia inginkan selama itu masih dibatas wajar.
Jam menunjukkan pukul 10.30
Akhirnya Acha dan Jeffery pun memutuskan untuk keluar dari kamar dan menuju ke resepsionis di lobi bawah untuk melakukan check out hotel.
Setelah melakukan check out mereka pun keluar dari hotel untuk menunggu jemputan mereka. Belum ada 5 menit mobil jemputan pun datang.
"Mau makan dulu sayang?"
"Bolehkah?"
"Tentu saja, ingin makan apa?"
"Pasta"
"Baiklah"
"Pak tolong sebelum ke bandara kita berhenti sebentar ya di restoran biasa" ucap Jeffery pada sang supir.
"Siap tuan"
***
Setelah sampai di restoran, mereka berdua pun langsung masuk dan memesan makanan sesuai dengan keinginan keduanya.
Mereka berdua makan makanan yang sudah mereka pesan dengan lahap. Dengan sesekali acha disuapi oleh sang suami.
"Sudah kenyang?" Tanya Jeffery
"Sudah"
"Kalau begitu ayo berangkat ke bandara" ucap Jeffery sambil menggandeng tangan sang istri untuk keluar dari restoran.
Sesampainya di bandara, sang supir pun mengeluarkan semua koper pakaian yang tadi sudah ia bawa atas suruhan nyonya.
"Terimakasih pak" ucap Acha
"Sama-sama nyonya, kalau begitu saya pulang dulu ya nyonya tuan" ucap supir sambil membungkuk hormat.
"Mas ayo sebentar lagi kita akan take off" ucap Acha sambil menggeret satu koper.
"Iya sayang, jangan terburu-buru nanti jatuh" ucap Jeffery.
Jeffery sendiri membawa dua koper besar berwarna pink dan hijau, yang sudah ia prediksi bahwa ini koper milik sang istri, sedangkan kopernya sendiri berukuran sedang, yang sekarang sedang digeret oleh sang istri.
Setelah berjalan lumayan jauh mereka berdua pun sampai ditempat penyerahan koper.
Setelah menyerahkan koper mereka langsung masuk kedalam pesawat. Dan duduk di kursi sesuai pesanan, dengan Acha yang duduk dipinggir jendela.
***
Setelah menempuh perjalanan hampir 9 jam, mereka pun akhirnya sampai di Maldives, kepulauan yang terkenal dengan surganya pesisir terbaik. Maldives juga terkenal sebagai tempat honeymoon terbaik.
Mereka sampai dikamar hotel saat pukul 23.30. Dan memutuskan untuk langsung tidur tanpa mandi atau melakukan kegiatan lainnya.
"Sayang langsung tidur saja ya" ucap Jeffery dan hanya diangguki oleh Acha, kerena Acha memang sudah tidak kuat untuk membuka matanya, ia benar-benar mengantuk berat.
Setelah sampai di dalam kamar hotel, Acha langsung membaringkan tubuh lelahnya tanpa melepas sepatunya ataupun menghapus riasannya. Sampai-sampai yang membukakan sepatu Acha dan membersihkan riasan wajah Acha adalah Jeffery.
Jeffery dapat melihat bahwa istrinya itu terlelap saat ia melepaskan sepatu milik perempuan itu, jadi ia tidak tega jika harus membangunkan sang istri hanya untuk membersihkan riasan wajahnya. Akhirnya ia memutuskan untuk membantu sang istri membersihkannya.
Jeffery membersihkannya dengan telaten, sambil sesekali menepuk pelan bahu sang istri, saat istrinya itu menggeliat tidak nyaman.
Setelah semuanya selesai, Jeffery pun langsung berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya sendiri yang sudah lengket karena keringat.