NovelToon NovelToon
Reverse Satu Jam

Reverse Satu Jam

Status: tamat
Genre:Teen / Sci-Fi / Tamat / Time Travel / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Penyelamat
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nov Tomic

Genre: Drama, Mystery, Psychological, Romance, School, Supernatural, Time Loop

Haruto Keita hanyalah siswa SMA biasa. Tapi suatu hari, saat pulang sekolah, dia tiba-tiba kehilangan kesadaran dan mendapati dirinya kembali di kelas, satu jam sebelumnya. Sempat merasa bingung, Haruto akhirnya menyadari bahwa setiap kali dia membuat kesalahan, waktu akan mundur satu jam.

Setelah beberapa kali mengalami Time Loop, Haruto menemukan sebuah pola yang membuatnya berpikir kalau semua itu berhubungan dengan seorang gadis, namanya Fumiko Reina.

Siapa itu Fumiko Reina? Lalu, bagaimanakah nasib Haruto kedepannya?

Note:
- Cerita ini hanya fiksi, semua latar, tokoh, dan cerita murni karangan author belaka. Jika terdapat kesamaan pada karangan ini, maka itu hanya kebetulan yang tidak disengaja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nov Tomic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23 — Ruangan Putih Part 1

Kilatan cahaya kuning tiba-tiba muncul di ruangan putih ini. Kilatan itu begitu terang, memaksaku untuk menutup mata sejenak.

Saat aku kembali membuka mata, aku melihat Future Haruto sudah berdiri di atas meja. Tentu saja aku terkejut karenanya, apalagi dia berdiri dengan posisi yang seperti ingin berkelahi.

Tidak hanya Future Haruto, sepertinya Jikan juga berpindah tempat ke ruangan ini. Aku yakin sekali, karena ruangan ini adalah satu-satunya tempat untuknya agar bisa berkuasa.

Lalu, dimanakah Jikan sekarang? Aku mencoba melihat sekeliling untuk mencarinya.

Eh, yang benar saja?! Kenapa Jikan memakai wujud Fumiko? Aneh sekali, padahal dia tidak merasuki tubuh Fumiko lagi.

Jika kalian bertanya-tanya kenapa aku bisa tahu kalau itu adalah Jikan, maka gunakanlah sedikit otak kalian untuk mendapatkan jawabannya.

"Hey, Jikan! Kenapa kau memakai wujud Fumiko?"

Untuk menjawab kebingunganku, hanya ini satu-satunya pilihan, yaitu bertanya. Lagipula Jikan pasti akan menjawabnya. Aku tidak peduli jika dia menjawab dengan kebohongan, karena aku akan mengandalkan asumsiku setelahnya.

"Tidak perlu mempermasalahkan hal kecil seperti ini, Haruto. Bukankah aku sudah mengatakannya sebelumnya? Di ruangan ini, aku bebas melakukan apapun."

Sebelum menjawab, Jikan tersenyum kecil. Aku yakin kalau dia sedang mengejekku sekarang. Dia tahu kalau senyumnya tampak aneh saat menggunakan wujud Fumiko, dan dia dengan sengaja menunjukkan itu padaku.

Namun, ada hal baik dibalik itu semua. Jawaban Jikan terkesan masuk akal, jadi bisa dibilang dia jujur atas jawabannya.

Tidak, bukan begitu. Padahal aku sudah menyinggung tentang Jikan yang berkuasa di ruangan ini, tapi anehnya aku masih menanyakannya. Kurasa otakku benar-benar sulit untuk digunakan saat ini.

"Sial, berani sekali kalian mengabaikanku!"

Ah, aku baru sadar kalau Future Haruto juga ada disini. Dia terlihat kesal, lalu nada bicaranya juga masih lumayan tinggi. Tidak menutup kemungkinan kalau dia akan membentak-bentak lagi.

"Dimana ini? Sungguh aneh, apa aku sedang bermimpi?"

Future Haruto kemudian turun dari meja, lalu menatap ke arahku dan juga Jikan. Sembari bertanya, dia mengeluarkan tatapannya yang begitu tajam. Tapi, aku yakin kalau dia merasa bingung sekarang.

"Eh? Fumiko?! Kenapa kau ada disini?"

Tepat setelah melihat Jikan, mata Future Haruto membelalak karena dia melihat wujud Fumiko. Entah itu hal yang wajar atau bukan, tapi kurasa dia agak lambat untuk menyadarinya.

Tanpa berpikir panjang, Future Haruto langsung mendekatinya. Sepertinya emosinya sudah mulai mereda, dengan wajah penuh penyesalan dan air mata yang mulai mengalir di pipinya.

"Fumiko, maafkan aku! Aku benar-benar minta maaf! Semua ini salahku!"

Suaranya pecah, terisak-isak dalam tangisan. Tangannya bergetar saat mencoba meraih sosok Fumiko yang ada di hadapannya.

Jujur saja, aku baru tahu kalau aku juga bisa menangis seperti ini. Padahal aku selalu menganggap kalau mengekspresikan diri seperti menangis, marah, atau yang lainnya itu tidak dibutuhkan.

Yah, tapi.. saat mengalami Time Loop, aku benar-benar melampiaskan kemarahanku. Jadi, bisa disimpulkan kalau aku memang perlu mengekpresikan diri.

Future Haruto terus berusaha untuk mencapai sosok Fumiko. Namun sangat disayangkan, tidak ada Fumiko disini. Itu sebenarnya hanyalah sosok Jikan yang sedang menyamar.

Entah kenapa, aku merasa kalau Jikan tidak mau menunjukkan sosok aslinya. Bahkan ketika aku sudah memojokkannya, dia tetap menggunakan wujud orang lain.

Sementara Jikan, yang merasa disalahpahami, hanya bisa menatap Future Haruto dengan ekspresi datar.

"Permintaan maafmu tidak akan berguna. Aku bukan Fumiko. Aku adalah Jikan!"

Jikan lalu berkata dengan nada suara yang tegas.

"Eh?"

Future Haruto terhenti sejenak. Sembari menyeka air matanya yang telah jatuh, dia kebingungan, sebelum mundur dengan ekspresi terkejut.

"Apa maksudmu? Kenapa kau menggunakan wujud Fumiko?! Sialan kau, Jikan! Dasar penipu!"

Ah, dia kembali marah. Rasanya aku jadi ingin memukul kepalanya yang begitu emosional itu.

"Bodoh sekali! Apa kau tidak mendengar pembicaraanku dengan dirimu di masa kini tadi?"

"Sial, kenapa juga aku harus mengalami ini?! Semuanya sudah hancur berantakan, dan kau pasti sedang menertawakanku sekarang!"

"Aku tidak tertawa. Tapi, aku lebih ingin menghukummu ketimbang menertawakanmu. Kau tahu alasannya? Itu karena kau melanggar hukum waktu dengan masuk ke masa kini."

Sudah kuduga memang seperti itu. Pada intinya, Future Haruto telah melanggar hukum waktu. Namun, aku tidak tahu kenapa Jikan tidak langsung menghukumnya. Padahal aku yakin kalau dia bisa melakukan itu dengan mudah.

Yah, terserahlah. Aku kekurangan informasi, terlebih lagi otakku hampir tidak bisa berfungsi saat ini.

"Jika kalian ingin tertawa, silahkan saja! Aku pantas menerimanya, lagipula aku memang sangat payah."

Future Haruto terlihat pasrah dengan keadaannya sekarang. Tampaknya, dia sadar kalau melampiaskan emosi adalah hal yang percuma. Itu sama saja seperti meminta maaf pada Jikan yang menggunakan wujud Fumiko tadi.

"Sudah kubilang, aku tidak tertawa. Jika kau ingin mendapat kejelasan, setidaknya tenangkan dirimu! Sedari awal, kau terlalu mengandalkan emosimu. Apa kau mengerti?"

"Oh, begitukah? Maaf, aku tidak bisa mengendalikan diri."

"Baguslah, akhirnya kau tenang juga."

Jikan menghela napas lega. Sepertinya, dia sudah cukup kewalahan untuk menghadapi Future Haruto.

Sementara Future Haruto, dia tampak berbeda saat ini. Sebelumnya dia begitu emosional, tapi sekarang, dalam sesaat, dia jadi begitu pendiam.

Ketika melihatnya seperti itu, kurasa aku bisa memaklumi perbuatannya tadi. Yang pasti, Future Haruto telah mengalami hal-hal yang berat dan tidak menyenangkan. Terlebih lagi, aku mendengar kalau Fumiko akan bunuh diri di masa depan.

Pertanyaannya, apakah itu benar? Jika benar, kenapa bisa seperti itu?

Ah, aku kesulitan untuk mencerna semuanya. Jika dipikir-pikir, alurnya akan jadi seperti ini. Di awal, Jikan menyadari kalau Future Haruto menyelinap masuk ke masa kini. Kemudian, Future Haruto menyerangku dan memaksa Jikan untuk keluar. Setelah itu, Jikan membawa Future Haruto ke ruangannya.

Jadi, apa kesimpulan dari itu semua? Sayang sekali, aku belum bisa menemukan jawabannya.

"Baiklah, kembali ke urusan awal. Kalian berdua harus berbicara satu sama lain. Tidak ada kekerasan, atau aku akan menghentikan detak jantung kalian!"

Jikan kembali menegaskan tentang tujuan awalnya, yaitu membuat aku dan Future Haruto saling berbicara. Tidak hanya itu, bahkan dia juga mengancam agar kami tidak saling berkonflik.

"Sebelum mulai, mari kita duduk dan bersantai!"

TAK!

Jikan kemudian menjentikkan jarinya. Dalam sekejap, ada dua tambahan kursi yang langsung muncul di ruangan penuh waktu ini.

Sembari menarik salah satu kursi, Jikan mengarahkan Future Haruto untuk duduk.

"Silakan duduk, jangan sungkan!"

Aku dan Future Haruto saling berpandangan sejenak, sebelum akhirnya dia memutuskan untuk duduk. Sementara aku, lupakan saja.. sedari awal aku memang sudah duduk.

Ngomong-ngomong, aku merasa sedikit aneh ketika duduk berseberangan dengan diriku sendiri. Kupikir suasananya akan menjadi canggung.

"Baiklah, sekarang kalian berdua bisa saling berbicara," perintah Jikan dengan tegas.

Future Haruto kembali menatapku dengan tatapan yang tajam. Aku dapat melihat kalau matanya penuh dengan kemarahan dan kebencian, mungkin ada juga sedikit penyesalan.

Jujur saja, ketika melihat Future Haruto, aku merasa seperti sedang melihat cerminan diriku yang gelap dan penuh dendam.

Yah, apapun itu. Mari kita lihat seperti apa situasi ini akan berlangsung!

1
Mafufu Rawr
Bjir langsung kena tumbok
Mafufu Rawr
Maksudku, atas dasar apa dia bisa yakin banget ini semua karena dia ngelakuin kesalahan gtu v: apakah mc nya terlalu banyak nonton anime XD
Mafufu Rawr
Lho dia kok bisa langsung ambil kesimpulan bgtu v:?
Mafufu Rawr
Tanaka!? mirip nama karakter dari Fear and Hunger 2 : TERMINA!1!1!1!1
Agis
Flashback nya sampe Reina bundir kah bang?
Nov Tomic: ga panjang bang, hari ini dah tamat sesuai outline nya😂
Agis: haih, panjang banget donk kalo sampe situ...
total 3 replies
Agis
berarti nilai moral n disiplin gak terlalu diperhitungkan?
Agis
belum tentu...
Agis
benar-benar ide bagus
Agis
namanya kek cowok,
Agis
gak butuh lagi auto buang. beliau ini...
Agis
mana ada kepala lembut wkwk... kecuali yang nempel pipi. itu juga masih berat.
Agis
taman indor?
Hana
semangat up thor
Agis
Bunga 🌹 meluncur. lanjutkan thor.
Agis
dipengaruhi jikan paling.
Agis
berati dia belum sadar kalo penyebab time loop nya reina.
Agis
dan reina jadi terkena gngbng oleh para berandalan.
Agis
lebih apik dari MC masa kini.
Agis
Lanjut cuy...
Agis
Di tengah.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!