Reverse Satu Jam
Singkat saja, aku sedang kesulitan saat ini.
Di sore hari yang tampak indah ini, perasaan aneh terus menyerang ketika aku ingin pulang. Entah sudah berapa kali, perasaan aneh itu muncul karena aku mengalami fenomena yang bahkan tidak bisa dijelaskan.
Sekarang, aku berada di toilet laki-laki. Menatap ke arah cermin, wajah lelaki suram muncul dengan tatapan seperti ikan mati. Siapa lelaki ini? Nama lengkapnya Haruto Keita, seorang murid pendiam yang tidak memiliki teman di sekolah.
Memang sulit dibayangkan, tapi siapa yang akan percaya jika aku mengatakan tentang fenomena aneh ini?
Time Loop. Kalian tahu, kan? Fenomena di mana waktu terus terulang tanpa alasan yang jelas. Di sinilah aku sekarang, terjebak dalam Time Loop yang tak kunjung berhenti. Aku bahkan tidak tahu berapa banyak waktu yang sudah terbuang.
Kembali ke awal, semuanya dimulai saat aku pulang sekolah beberapa waktu yang lalu. Saat itu, aku memang merasa seperti ada yang aneh. Langit yang biasanya cerah tiba-tiba mendung, dan angin dingin mulai berhembus, menusuk sampai ke tulang.
Aku mempercepat langkah, berharap segera sampai di apartemen dan bersembunyi di balik selimut tebal. Namun, tak lama setelah melewati gerbang sekolah, pandanganku mulai kabur.
Aku berhenti sejenak, memegang kepala yang mendadak terasa berat, lalu mencoba mengumpulkan napas. Rasanya seperti seluruh dunia berputar di sekelilingku. Sebelum sempat memahami apa yang terjadi, semuanya menjadi gelap.
Ketika aku membuka mata, aku tidak berada di jalan yang biasa kulalui. Awalnya kupikir aku ada di UKS, mungkin karena aku memaksakan diri lalu jatuh sakit, tapi... bukan!
Aku duduk di kursi kelas, dikelilingi teman-temanku yang sibuk dengan buku catatan mereka. Kemudian tanpa sengaja, aku melihat ke arah jam dinding.
Tidak mungkin, kan?! Baru satu jam yang lalu aku meninggalkan ruangan ini.
Aku menatap tanganku, mencoba merasakan apa pun yang berbeda. Tidak ada. Semuanya terasa nyata, tapi ada yang salah.
Aku mulai mengamati teman sekelasku, mencari tanda-tanda bahwa mereka juga merasakan hal yang sama. Tapi tidak ada yang aneh, mereka semua tampak biasa saja.
Guru matematika, Tanaka-sensei, masih berdiri di depan papan tulis, menjelaskan persamaan diferensial. Bukankah dia sudah menjelaskan materi itu sebelumnya?
Aku mengusap wajahku, mencoba memastikan ini bukan mimpi. Kemudian, aku mencoba mengingat apa yang terjadi. Langkahku di jalan pulang, rasa pusing yang tiba-tiba datang, dan kemudian… ini. Kelas yang sama, jam yang sama, seolah-olah waktu telah berbalik.
"Waktu mundur?" pikirku, bingung.
Aku harus fokus pada pelajaran, karena Tanaka-sensei adalah seorang guru yang mengerikan, tetapi pikiranku terus melayang.
Apa yang baru saja terjadi? Tidak mungkin waktu benar-benar mundur. Sial, apa-apaan ini?!
Aku berusaha menjalani satu jam berikutnya seperti biasa, meskipun sulit untuk mengabaikan perasaan aneh ini, yang disertai dengan rasa bingung dan cemas.
Ketika bel pulang berbunyi, aku keluar dari kelas dengan kepala penuh pertanyaan. Jalanan yang sama, angin sore yang sama, tetapi kali ini aku lebih waspada. Setiap langkah terasa seperti Deja Vu, dan aku bertanya-tanya apakah kejadian ini akan terulang.
Dan benar saja, ketika aku melewati gerbang sekolah, pandanganku kembali gelap. Aku kehilangan kesadaran, dan ketika terbangun, aku berada di kelas, satu jam sebelumnya.
Jantungku berdegup kencang. "Ini tidak mungkin kebetulan," pikirku.
Aku mulai mengamati setiap detail, mencoba mencari tahu apa yang salah. Namun, tidak ada yang aneh atau mencurigakan. Semua orang berperilaku normal, dan tidak ada tanda-tanda bahaya.
Setelah beberapa kali mengalami hal yang sama, aku mulai menyadari sebuah pola. Pengulangan waktu yang terjadi tampak seperti penebusan dosa. Setiap kali aku melakukan kesalahan, waktu akan mundur satu jam.
Aku memang tidak sepenuhnya yakin, bahkan aku tidak tahu di mana letak kesalahanku jika itu memang benar. Tapi kurasa, ini bukan sekadar kebetulan. Ini adalah Time Loop, dan aku terjebak di dalamnya.
Menurut kalian, jika waktu bisa diulang, apa yang akan dilakukan? Menurutku sendiri, satu-satunya jawaban paling logis adalah memperbaiki kesalahan. Oleh karena itu, Time Loop yang kualami ini memang tampak seperti penebusan dosa.
Kembali ke masa sekarang. Selesai membasuh muka, aku keluar dari toilet. Rasanya menyegarkan, tapi itu hanya sesaat, karena setelahnya perasaan aneh kembali muncul di dalam diriku.
Seperti yang sudah terjadi, aku merasa kalau waktu pasti akan terulang jika aku belum memperbaiki kesalahanku. Namun sayangnya, aku sendiri tidak tahu kesalahan apa yang telah kuperbuat hingga harus mengalami fenomena Time Loop.
Jujur saja, aku lelah dengan semua ini. Tidak ada petunjuk, yang ada hanyalah siksaan mental. Lagi dan lagi, semuanya terulang.
Tidak perlu repot-repot berjalan, atau melewati gerbang sekolah, bahkan ketika aku berdiam diri di kelas hingga satu jam ke depan, waktu tetap terulang.
Yah, apa boleh buat. Sepertinya dosaku terlalu banyak, bahkan abai saja sudah termasuk dosa.
Aku hanya ingin tidur dan beristirahat. Namun itu sangat sulit, karena ketika aku tertidur, rasa pusing sebelum mengalami Time Loop tetap menyerang.
Apa yang harus kulakukan? Apakah tidak ada hal lain lagi?
Aku sudah lebih fokus saat belajar, kalau saja kesalahanku memang tidak terlalu serius ketika belajar, tapi ternyata waktu tetap terulang.
Aku mencoba untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar, bahkan membuang sampah plastik kecil di tempatnya, tapi hasilnya sama saja.
Tanpa kusadari, tubuhku berjalan dengan sendirinya, lalu duduk di bangku taman. Aku merenungi nasibku, berpikir kalau mungkin saja aku telah terjebak selamanya di dimensi lain, dan pengulangan waktu hanyalah sebuah dalih.
"Bagaimana jika aku bunuh diri? Apakah semuanya akan selesai?"
Aku sudah berpikir seperti itu beberapa kali, tapi tampaknya aku masih terlalu takut untuk mati. Pada akhirnya, aku mengurungkan niat itu, dan memutuskan untuk terus hidup mencari petunjuk dalam Time Loop ini.
Pasrah menunggu pengulangan waktu berikutnya, tatapanku mulai kosong. Aku juga mempersiapkan diri untuk menahan betapa pusingnya kepalaku sebelum mengalami Time Loop.
"Tidak, lepaskan aku!"
"Ayolah, jangan berontak!"
"Hentikan!"
Siapa itu? Kenapa berisik sekali?
Ketika aku sudah pasrah dan berusaha menikmati pemandangan di taman, tiba-tiba ada suara gaduh terdengar.
Setelah melihat ke arah sumber suara, ternyata itu berasal dari seorang gadis dan juga tiga lelaki yang sedang berjalan berdempetan di lorong sekolah.
Eh? Reina-san? Apa dia dalam masalah?
Aku mengenali gadis itu sebagai Fumiko Reina. Dia adalah salah satu gadis tercantik di sekolah, dan kebetulan sekelas denganku. Melihatnya, aku merasa ada yang menarik perhatian, apalagi wajahnya tampak penuh ketakutan.
Tapi, siapa ketiga lelaki itu? Aku tidak mengenalnya. Mereka berusaha menempel Reina yang terus melangkahkan kakinya. Mereka juga menarik tasnya, dan melontarkan kata-kata kasar.
Tunggu, bukankah ini bagus? Kupikir aku belum mencoba ini, menyelamatkan seorang gadis dari para lelaki berbahaya.
"Haruskah aku mencobanya?"
Tidak, seharusnya aku tidak boleh ragu. Jika menyelamatkan Reina bisa menghentikan pengulangan waktu, maka ini layak dicoba.
"Ya, lebih baik dicoba saja."
Secara perlahan, aku bangkit dari bangku taman. Dengan langkah yang berat, aku mendekati Reina dan ketiga lelaki yang sedang mengganggunya.
Jantungku berdegup kencang, dan otakku dipenuhi berbagai skenario tentang apa yang akan terjadi.
Ketiga lelaki itu tampak seperti berandalan, mungkin akan sulit jika menyelesaikan ini tanpa kekerasan. Tapi yang jelas, aku harus melakukan sesuatu.
"Hei, apa yang kalian lakukan?!" kataku menyela mereka, tanpa berpikir dua kali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Mafufu Rawr
Maksudku, atas dasar apa dia bisa yakin banget ini semua karena dia ngelakuin kesalahan gtu v: apakah mc nya terlalu banyak nonton anime XD
2024-08-17
1
Mafufu Rawr
Lho dia kok bisa langsung ambil kesimpulan bgtu v:?
2024-08-17
1
Mafufu Rawr
Tanaka!? mirip nama karakter dari Fear and Hunger 2 : TERMINA!1!1!1!1
2024-08-17
1