NovelToon NovelToon
Naii: Jangan Panggil Aku Janda

Naii: Jangan Panggil Aku Janda

Status: tamat
Genre:Tamat / Spiritual
Popularitas:4.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Siti H

Nai, seorang wanita yang menjadi janda diusia yang masih muda dan memiliki dua orang anak yang berusia enam tahun dan tiga tahun.

Suami tercinta meninggalkannya demi wanita lain. Tudingan dan hinaan dari para tetangga acap kali ia dengar karena kemiskinan yang ia alami.

Akankah Naii dapat bangkit dari segala keterpurukannya?

Ikuti kisah selanjutnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua belas

Buuuummm....

Tubuh mungil itu terhempas dijalanan setelah sebuah mobil yang melaju kencang menghantamnya.

Dunia seakan bergerak lambat. Naii tersentak melihat semua yang terjadi didepan matanya.

Ia melemparakan karung berisi hasil mulungnya ke sembarang arah dan menatap dengan nanar ke seberang jalan.

"Ahnaaaf!" teriaknya dengan kencang saat menyadari jika tubuh puteranya berlumur darah dan orang-orang mengerumuninya, sedangkan si pemilik mobil melaju dengan kencang karena takut diamuk massa dan menghilang dengan cepat.

Naii menggendong Aliyah, lalu berlari menyeberangi jalanan dan menghampiri sang putera yang tak sadarkan diri.

"Berhenti, apakah Kau tak melihat kita telah menabrak seseorang," teriak seorang pria berwajah tampan dengan tubuh kekarnya. Sesekali ia menoleh ke arah belakanng tempat dimana mobil mereka menabrak seorang bocah barusan.

"Bos, kita tidak bisa berhenti, ini sangat berbahaya" ucap Sang Sopir mengingatkan.

"Apa kamu tuli, hah? Jika bocah itu mati bagaimana?" tukasnya, dengan raut wajah penuh emosi.

"Maka kita yang akan mati dihakimi massa, Pak" jawab sopir itu cepat. "Sabarlah, Pak, saya akan mengurusnya nanti, yang penting kita sampai ke kantor dulu," ucap sopir tersebut menenangkan.

Pria itu tampak gelisah. Ia tidak menduga jika hari ini ia harus membuat seseorang terluka berat.

Sementara itu, Naii tampak berteriak histeris dan matanya tak mampu menatap tubuh mungil itu penuh lumuran darah.

Tangannya tremor dan ia mencari siapa saja yang akan membantunya membawa sang bocah ke rumah sakit.

Sesaat tampak mobil mewah berhenti menawarkan bantuan kepada Naii yang terlihat kebingungan untuk membawa puteranya, sedangkan orang-orang yang berkerumun hanya menatapnya dan tentunya merekam semua kejadian itu untuk sebuah kesempatan konten.

"Ayolah, saya akan membawa anak ibu ke rumah sakit," ucap seorang pria berpakaian serba hitam dan juga memakai kacamata hitam.

Tanpa berfikir panjang, Naii menganggukkan kepalanya lalu membawa puteranya dan juga Aliyah masuk ke dalam mobil tersebut. Kemudian mobil meluncur membelah jalanan.

"Ahnaf, bangun, nak, jangan tinggalin ibu," ucap Naii sembari mengusap darah yang mengalir disudut bibir dan kening bocah tersebut.

Sementara itu, sang sopir tampak memperhatikan Naii dari kaca dashboor.

Setibanya dirumah sakit, Naii merasa kebingungan dengan semua administrasinya, dan pria itu menawarkan diri sebagai penjaminnya.

Ahnaf dibawa menggunakan ranjang troli, lalu menuju ruang Unit Gawat Darurat. Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, ada bagian tulang betisnya yang mengalami patah dan harus segera dioperasi untuk pemasangan pen dan itu dinyatakan oleh dokter ortopedi yang akan menanganinya.

Naii tersentak kaget saat mendengarnya. Apalagi dokter memngatakan jika biaya yang dikeluarkan untuk biaya operasi tersebut adalah sebesar lima juta rupiah. Bagaimana mungkin ia akan membayarnya, sedangkan uangnya ditangan hanya ada sebesar 10 ribu saja, hasil dari memulung malam tadi.

Dunia seakan berputar. Naii merasa ini sangat tidak adil bagi hidupnya. "Ya Rabb... Apa salahku sehingga kau membuat cobaan yang begitu berat bagiku, jangankan untuk membayar biaya rumah sakit, untuk makan saja aku masih sangat kekurangan," rintihnya dengan hati yang terasa hancur.

Tanpa diduga, pria berpakaian serba hitam itu telah membayar seluruh biaya operasi dan tak lupa ia meninggalkan uang untuk Naii sebagai biaya operasional selama menjaga Ahnaf dirumah sakit.

Naii menatap pria tersebut. Ada jutaan rasa penasaran dan juga haru saat seseorang berbuat baik kepadanya saat ia dalam kondisi terjepit seperti ini. "Terimakasih, Pak. Semoga kebaikan bapak dibalas oleh Allah, dan saya akan mencoba menggantinya jika saya sudah memiliki uang" ucapnya dengan nada gemetar.

"Ini kartu nama saya, jika ada biaya yang kurang, silahkan datangi saya," ucapnya datar, kemudian memberikan kartu nama miliknya, dan berlalu pergi.

Naii hanya memandang bingung, bahkan ia lupa untuk mengatakan terimakasih kepada dewa penolongnya. Namun semua itu buyar saat dokter memanggilnya untuk melakukan serangkaian prosedur rumah sakit yang harus ia jalani.

Sementara, Pria bertubuh kekar itu melaju mengendarai mobilnya. "Siaall, jika anak itu sampai lumpuh, maka ini akan menjadi mimpi buruk bagiku," gumamnya sembari terus menyetir.

Sementara itu, sebuah mobil tampak mengikutinya dari arah belakang, dan ia melihat jika itu adalah sopirnyaya yang sedari tadi membuntutinya.

"Dasar, sopir ceroboh!" gerutunya dalam geram.

Sementara itu, Naii pergi ke loker Palang Merah Indonesia untuk mencari darah yang sesuai dengan golongan darah milik Ahnaf.

Untuk melakukan operasi, maka dibutuhkan 3 kantong darah, dan pihak PMI membutuhkan dua kantong darah dari luar.

Naii merasa kebingungan, dan ia tidak tahu untuk mencari donor darah dimana. Ia tidak mengenal siapapun dikota ini, hanya mbak Fhitry orang yang ia kenal.

Sialnya ia tak memiliki phonsel untuk menghubungi mbak Fhitry, bahkan nomornya pun ia tak tahu.

Naii hampir putus asa. Kemana ia harus mencari donor darah Ahnaf. Saat keterputusasaannya, ia teringat akan kartu nama si dewa penolong barusan, dan ia pergi menemui pihak palang merah untuk menghubungi orang tersebut, mungkin saja ia dapat mencarikan golongan darah AB+ yang diminta oleh pihak Palang Merah.

Dreeeet... Dreeet...

Phonsel pria bernama Joe itu tampak bergetar. Ia melihat satu panggilan masuk dari nomor tak dikenal, dan ia mengabaikannya. Tetapi karena panggilan itu terus saja masuk, maka ia mencoba mengangkatnya.

"Ya, siapa?" ucapnya dengan datar.

"Kami dari pihak rumah sakit dan tepatnya Palang Merah ingin memberitahu bapak jika korban kecelakaan yang menjadi jaminan bapak membutuhkan donor darah AB+, mungkin bapak dapat mencarikannya, sebab ibu korban tidak mengenal siapapun dikota ini," ucap petugas tersebut.

Joe terdiam. Rasa bersalah yang kini bersarang dihatinya, membuatnya harus kembali memutar mobil untuk ke rumah sakit, sebab kebetulan sekali ia memiliki darah yang sama seperti yang dibutuhkan.

"Baiklah, saya akan mencarikan pendonornya," jawab Joe cepat.

"Teri-" sambungan phonsel terputus.

"Bagaimana, Bu?" tanya Naii penuh harap dan cemas.

"Beliau akan mencarikan pendonor, Bu. Tenanglah," petugas itu memberikan kabar baiknya.

Setelah mendapatkan kabar dari dewa penolongnya, Naii merasa lega. Lalu kembali ke bangsal tempat Ahnaf saat ini menunggu giliran untuk dilakukan pemeriksaan dan mendapatkan transfusi darah.

Andai ia bertemu orang itu lagi, ia akan mengucapkan terima kasihnya kepada orang tersebut.

*****

Dua hari kemudian, Ahnaf akan menjalani operasi dan semua prosedur yang berlaku sudah dilakukan dengan baik. Tetapi Naii tidak mengetahui siapa pe donor darah untuk anaknya, tampaknya pihak palang merah merahasiakan itu semua darinya.

Naii harus menginap selama tiga minggu dirumah sakit, dan beruntungnya, semua kebutuhannya selama dirumah sakit terpenuhi, sehingga ia tidal lagi memikirkan biaya hidup selama menunggu Ahnaf.

Tetapi setelah Ahnaf keluar dari rumah sakit, maka semua akan dimulai, dimana anak laki-laki itu tidak akan dapat berjalan dengan normal lagi, dan tentunya untuk ke sekolah akan semakin sulit, dan meninggalkan Aliyah bersamanya juga akan semakin sulit.

1
Khiki Amanda
ganteng juga trimah saja syg di tolak hehe 🤗
Marina Tarigan
tambah lagi hukumanmu cindy kecelakaan supir kau yg buat seumur hidup lagi atau hukuman mati sekali ini kau tdk akan dilepaskan joe
Marina Tarigan
psikopat cindy kamu yh mulao tragefi ini kamu suruh Bram membumuh joe dgn teman2nya hampir mati dan kau juga menyebakan joe tdk sampai ke pernikahanmu jgm sakiti anak kevil Tuhan pasti melindungi ansk yg tdk tahu apa2
Marina Tarigan
hahaha pembaca masih dendam dgn kelakuan kami selama imi hardi memang kelakuanmi sadis selali Tuhan akan mengampuni salahmu yg luar biasa sadis
Marina Tarigan
perbaiki diromu Hardi semangat bekerja dan dekatkan dirimu pd Tuhan walaupun mereka tak mungkin betsamamu tapi setidaknya kalau kamu sdh lebih baik kamu bisa menjenguk anakmu karena hubungan darah tdk bisa diputuskan
Marina Tarigan
bertobatlah sepenuh hati Hardi berdoalah dgn sepenuh hati anakmu berdua akan tahu nantinya dan pasti akan memhormati kamu kelak walaupun kalian tdk nersama laho anakmu anak yg coleh dan solejah
Marina Tarigan
mau doganti dgn nama monyet masih bagus kok karena sumi sm Hardi memang monyet tdk punya otak masa anal orang kaya dan doleh mereka silsksa aneh inyung zzulham oran baik
Marina Tarigan
maya dan teman2nya mingkin sedeng ya Naii tak pernah mengganggu mereka gilla kali ya bentar lagi depresi berat masuk rmh sakit jiwa deh
elfiana manis
terlalu bodoh sih naii..mantan suami datang uang malah ditaruh didaster...mboknya diumpetin..tolong thir jangan dibikin bodoh banget naiinya
FATIMAH SIDIK
Luar biasa
Marina Tarigan
katena berdua bakongan kelas kakap
ya ti urip
Luar biasa
Marina Tarigan
Nai i perja keras tapi nyaris pikun terlampu sering disiksa Harfi biadap itu jado bodoh walaupun sarjana
Marina Tarigan
si Nai pintar bodoh deh pergi kesemak2 memcari tahu baik kah apa gila dari perangainya dari cara otaknya dis itu senget pantas dulu selalu disikksa suaminya padahal anak orang kaya sarjana bisnis
Marina Tarigan
cerita ini lok terus penganiaan dan bintangnya terus perfuli dama orang n Tuhan itu tdk suka ceroboh biar gimana pun baiknya kita harus hati2
Rusma Yulida
joe jg satu fakultas dgn naii
Marina Tarigan
rupanya Naii sarjana bisnis dan pernah kerja diperusajan karena cinta nikah sm pria bregsek kasat dan pemalas lengkap deh
Marina Tarigan
selalu saja pembulian pd oramg susah sabar Naii ada pembalasan dar Tuhan
Marina Tarigan
thour ini terlampau lama p yiksaam Naii ini diberi peran terlampau bodoh karena peran penting adah seorang yg seorang bocah yg sangat butuh pertolongam
Marina Tarigan
nanti karma memimpamu baru kau rasakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!