Wina, seorang gadis yang tidak bisa memilih pilihan hidupnya, jangan kan memilih untuk menikahi dengan orang di cintainya, urusan keluarga dan ekonomi yang tak putus di pikirannya membuatnya harus menerima perjodohan orang yang tak dikenalnya demi keluarganya, apakah suaminya, sebut saja nama nya Alexander akan mencintai wanita jelek itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imwellm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tempat bunda
Bian sampai pukul sepuluh malam, dan ketika Wina Hendak ke dapur mengambil minum, berpapasan dengan Fabian yang pulang, Fabian yang menenangkan jasnya, kemeja di gulung hingga ke siku, kancing baju atas yang terbuka dua atau tiga dan tampak penampilan Fabian sedikit acak tapi malam menambah kesan sexy di mata Wina.
"hmm, tuan sudah pulang? " Sudah makan ma kah? Tanya Wina.
Bian melirik Wina tanpa menjawab pertanyaan Wina dan melewati Wina begitu saja lalu membanting pintunya dengan keras.
Brakkkk
"Allah Akbar! "Pekik Wina terkejut dengan suara pintu bian.
"huh, apa ku bilang kan! " Udah kumat dan tadi kenapa penampilan nya seperti itu, parfum nya juga bukan parfum biasa, apa baru beli parfumnya, kok bau wanita, dan ada bau alkohol atau apa itu, apa lagi dekat wanita lain juga, ah sudahlah pusing mikirin nya gumam Wina"
....
Fabian pun masuk ke kamar Mandinya, setelah selesai ia yang memakai celana pendek rumahan tanpa memakai baju, dan berdiri di atas balkon sambil merokok
bian yang jarang merokok hanya saja ia merokok jika ada sesuatu yang dipikirkannya.
'ch, aku yang tersiksa tinggal dengan perempuan itu! Ada apa denganku, perempuan itu juga tidak peduli dengan ku, ih lihat saja!" gumam bian sambil tersenyum sinis.
...
Pagi hari seperti biasa Wina memasak sarapan dan Fabian turun dengan baju santainya.
"apa Tuan mau nasi goreng ?"
tawar wina kepada Fabian walaupun ia tahu kalau tidak suka dengan masak-masakannya".
'hmmmmm," balas Fabian dan mendudukkan bokongnya di meja makan.
"Tuan tidak bekerja? " tanya wina kembali.
"ini hari Sabtu", balas Fabian.
"tapi kadang kan Tuhan bekerja," jawab Wina.
"kalau kamu lihat aku memakai pakaian begini berarti tandanya aku tidak bekerja kenapa kok jadi bodoh begitu! "Ucap Fabian.
Mulai mode setelan pabrik, batin Wina
"ah, iya maaf tuan, "ucap Wina lembut.
Fabian pun memakan masakan Wina kedua kali, dan Wina menatap intens apakah dibuang seperti kemarin atau tidak, ternyata Fabian mengunyahnya dan memasukkan nasi goreng ke sendokan kedua.
"bagaimana tuan? 'Tanya Wina memastikan.
Hmmm, not bad, ujar nya!"
"ah syukurlah, besok aku akan masak lagi jika suka, ujar Wina.
"saya kan jarang makan nasi goreng cuman pagi ini saya lagi males makan roti, seharusnya kamu bisa belajar masak yang yang lain, jangan cuma nasi goreng terus yang kamu pelajari! " ucap Fabian kepada wina.
"Hmmm, saya akan coba tuan, " jawab Wina.
"apa perlu panggil chef? "Tanya Fabian.
"Gausah tuan, saya akan belajar dari bunda", jawab Wina
" hmmm, teringat bunda, kita akan menginap dirumah nya hari ini! " Ucap Fabian.
"Benarkah! " Ucap Wina antusias dia sangat rindu kepada adiknya.
Terimakasih tuan, aku kangen pada ibu dan mahes, ucapnya dengan senyum mereka.
Deg
Melihat senyum Wina, ntah kenapa jantung Fabian berdetak lebih cepat dan Fabian mencoba menetralkan agar jangan ketauan wina
"bagaimana kalau kita pergi habis zuhur saja Tuan, kita membawakan cemilan buat bunda dan mahes, ya boleh ya Tuan," mohon Wina kepada Fabian.
"hmmmmm"Balas fabian dengan deheman saja.
"Ahhhh. .. terima kasih Tuan, hari ini aku akan beres-beres dulu, oh ya kapan kita pulangnya Tuan?", tanya begini dengan mode awal yang suka banyak tanya.
"Senin pagi saja,balas fabian".
"Baiklah, bagaimana kalau kita ke pantai tuan ajak mahes dan bunda, soalnya kami jarang berlibur juga, kami kan gak punya mobil tuan, yah!!! "
"tapi," Ucap Wina kemudian menunduk kan wajahnya
"tapi, apa? "Jawab Bian penasaran .
"bukannya Tuan mengatakan bahwa tidak ada yang boleh tahu kalau aku ini istri Tuan, bagaimana nanti jika ada yang tahu, dan membuat Tuan malu pastinya," balas Wina.
kalimat-kalimat seperti inilah yang terkadang membuat Fabian kesal.
...----------------...
semangat lanjutkan 💪