NovelToon NovelToon
Rahasia Pesugihan Pamanku

Rahasia Pesugihan Pamanku

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Dendam Kesumat / Tumbal
Popularitas:59.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: ummiqu

Ruci tak percaya mendapati kenyataan paman kesayangannya menempuh jalan yang salah.

Hanya karena jenuh menjalani hidup miskin dan susah, Dirga pun memilih mengambil jalan pintas untuk meraih kekayaan. Meski jauh di lubuk hatinya Dirga sadar jalan yang dia pilih akan membawa kesengsaraan untuknya kelak, tapi nampaknya Dirga tak peduli.

Dirga hanya ingin membungkam mulut orang-orang yang selalu menghina kemiskinan dan ketidak berdayaannya. Dia ingin membuat orang-orang yang menghinanya itu bertekuk lutut dan memohon di hadapannya seperti yang pernah dia lakukan dulu.

Apakah setelah membalas dendamnya Dirga merasa cukup dan berhenti bersekutu dengan iblis ?.

Haruskah Ruci menyingkap tabir rahasia kelam sang paman untuk mengakhiri penderitaannya ?.

Jawabannya hanya ada di dalam novel ini.

Penasaran ... ?

Simak kisah selengkapnya yuuk ....

( Kisah ini hanya fiktif dan buah pemikiran Author. Mohon bijak membaca dan berkomentar. Terimakasih ... 🙏😊)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummiqu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Tumbal Yang Salah

Siang itu Aris nampak melangkah cepat menuju parkiran kantor. Saking tergesa-gesanya sapaan rekan sekantornya pun tak dia hiraukan. Nampaknya Aris baru saja mendapat berita kurang menyenangkan.

Saat Aris akan menstarter motornya, tiba-tiba ponselnya kembali berdering. Aris pun segera menerima panggilan yang ternyata dari sang ibu.

"Iya Bu!" kata Aris lantang.

"Kamu dimana sih Ris, kok ga sampe-sampe. Katanya udah otewe?" tanya ibu Aris kesal.

"Aku emang lagi otewe Bu. Ini udah di parkiran kantor," sahut Aris.

"Astaghfirullah aladziim, kamu masih di parkiran kantor?!" kata ibu Aris lantang.

"Iya. Aku ga bisa langsung pulang gitu aja Bu. Aku kan cuma karyawan magang, jadi apa-apa harus ijin dulu sama orang kantor," sahut Aris mengingatkan.

"Ya udah, pokoknya cepetan ke sini. Ga pake lama ya Ris!" pesan ibu Aris di akhir kalimatnya.

Tanpa membuang waktu Aris bergegas melajukan motornya menuju Rumah Sakit tempat sang adik dirawat.

Saat tiba di Rumah Sakit, Aris disambut sang ibu yang berdiri bingung di depan UGD. Kemudian keduanya masuk beriringan ke dalam ruangan UGD.

Aris terkejut saat melihat sang adik berbaring dalam kondisi mengenaskan. Kepala, tangan dan kakinya dibalut perban yang telah berubah warna menjadi kemerahan karena terkena darah. Itu menandakan luka yang diderita sang adik sangat parah.

"Kenapa Andi bisa kaya gini Bu?" tanya Aris.

"Kata orang yang nolongin, Andi ketabrak mobil pengangkut galon air Ris," sahut ibu Aris.

"Kok bisa?" tanya Aris tak mengerti.

"Ga tau tuh. Sebelumnya Andi kan pulang ke rumah terus minta uang sama ibu. Karena ga ibu kasih uang dia marah-marah, tapi cuma sebentar. Setelah marah-marah dia masuk ke kamar sebentar terus keluar lagi tanpa pamit. Eh, ga sampe sejam ibu dapet kabar kalo Andi kecelakaan. Makanya ibu panik dan langsung nyuruh kamu ke sini," sahut ibu Aris.

Mendengar ucapan ibunya membuat Aris terkejut. Dia khawatir Andi telah mengambil jam tangan pemberian Dirga lalu menjualnya.

Selama ini Andi memang menjadi aib keluarga karena tingkah lakunya yang minus. Usia Andi saat ini tujuh belas tahun. Selain putus sekolah, Andi juga seorang pecandu narkoba. Sudah banyak barang berharga milik orangtuanya yang dijual dan digadaikan untuk membeli narkoba.

Karena curiga, Aris pun membangunkan Andi dengan paksa.

"Bangun Di. Andi!" kata Aris lantang.

"Ngapain dibangunin Ris. Andi lagi pingsan bukan tidur," tegur sang ibu.

"Aku tau Bu. Aku cuma mau tanya apa dia ngambil jam tangan yang aku simpen di lemari. Daripada pulang ke rumah buat ngecek, mendingan aku tanya langsung aja sama dia," sahut Aris.

"Jam tangan apa Ris?" tanya sang ibu.

"Jam tangan mewah Bu, harganya mahal. Jam itu hadiah dari bapaknya Desi. Kalo mereka tau jam tangan itu hilang, mereka pasti marah besar dan niatku buat deketin Desi bisa gagal total Bu," sahut Aris gusar.

"Tunggu sebentar Ris. Desi mana yang Kamu maksud. Apa Desi mantan pacarmu di SMA dulu?" tanya ibu Aris.

"Iya Bu," sahut Aris cepat.

"Jadi kamu masih berhubungan sama dia Ris. Kamu tau kan kalo bapak sama ibu ga suka sama anak itu ?. Dia ga selevel sama keluarga kita Aris!" kata ibu Aris kesal.

"Ga terbalik Bu?. Justru kita yang ga selevel sama keluarganya Desi. Apalagi setelah kita jatuh melarat gara-gara ulah anak kesayangan Ibu ini!" sahut Aris sambil melirik kesal kearah Andi.

"Apa maksudmu?" tanya ibu Aris tak mengerti.

"Aku nyesel udah mutusin Desi dulu. Kalo aku tau bapaknya Desi kaya raya, pasti aku bakal terus pacarin Desi Bu. Dan mungkin aku ga perlu kerja magang kaya sekarang karena Bapaknya Desi pasti langsung kasih aku posisi yang enak di kantornya meski pun aku belum lulus kuliah," sahut Aris.

Ibu Aris terdiam mendengar ucapan anaknya. Karena melihat ketidak percayaan di wajah ibunya, Aris pun meraih ponselnya lalu memperlihatkan beberapa buah foto dirinya saat mengenakan jam tangan mewah pemberian Dirga.

Ibu Aris nampak membulatkan mata melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan Aris. Melihat bukti itu membuat ibu Aris takjub dan mulai menyetujui niat Aris untuk kembali mendekati Desi.

"Ini jam mahal Ris. Wah, kebangetan deh si Andi kalo sampe gadein jam itu. Minggir Ris, biar ibu aja yang bangunin Andi!" kata ibu Aris sambil bergeser mendekati Andi.

Aris pun bertukar tempat dengan ibunya. Dari tempatnya berdiri Aris bisa melihat upaya sang ibu membangunkan Andi.

"Bangun Andi. Ga usah pura-pura tidur ya kamu. Jawab dulu pertanyaan ibu. Dimana jam tangan Aris yang kamu curi itu?!" tanya ibu Aris tak sabar.

Andi nampak mengerjapkan mata dengan bingung. Dia masih berusaha mengenali sekitarnya tapi sang ibu yang terlanjur kesal langsung memukulinya saat dia siuman.

"Aduh ... sakit Bu. Apa-apaan nih, kok aku dipukul sih?!" jerit Andi.

"Kamu emang pantes dipukul. Dimana jam tangan mewahnya Aris?" tanya ibu Aris lagi.

"Jam tangan apaan Bu, aku ga tau," sahut Andi sambil meringis.

"Ga usah pura-pura deh. Kamu nyuri jam tangannya Aris kan?. Kamu jual kemana jam tangan mewah itu?!" tanya ibu Aris tak sabar.

"Iya iya, maaf. Aku ga jual Bu. Cuma aku titipin aja kok di toko ponselnya bang Coki," sahut Andi.

"Dititipin gimana maksud kamu?" tanya sang ibu.

"Digadein lebih tepatnya Bu," sela Aris sambil mendengus kesal.

"Apa?!. Keterlaluan kamu ya. Emang kamu dikasih uang berapa sama si Coki?" tanya ibu Aris.

"Tiga ratus ribu," sahut Andi lirih.

"Dasar gobl*k. Itu jam mahal Andi. Kalo dijual lagi bisa laku jutaan. Apalagi masih baru dan ada suratnya segala!" kata Aris sambil memukuli Andi dengan keras.

Andi kembali mengaduh tapi Aris tak peduli. Setelah puas melampiaskan kemarahannya, Aris pun keluar dari ruang UGD. Tujuannya cuma satu, menebus jam tangan dari tangan Coki sebelum pria itu menjualnya kepada orang lain nanti.

\=\=\=\=\=

Aris nampak duduk di depan kamar rawat inap Andi. Malam itu dia menunggui Andi karena iba melihat sang ibu yang kelelahan. Saat itu Aris sedang mengamati jam tangan mewah pemberian Dirga yang telah berhasil ditebusnya tadi.

Aris teringat bagaimana sulitnya dia meminta jam tangan itu. Coki memang berniat menjualnya dan telah mendapatkan pembeli. Karena tak mau rugi, Coki pun meminta sejumlah uang yang jauh lebih besar daripada yang yang dia berikan pada Andi.

"Yang bener aja Bang. Masa satu juta. Lo kan cuma ngasih tiga ratus ribu sama si Andi," kata Aris.

"Ya itu karena lo menghalangi gue untuk dapet uang lebih gede Ris. Lagian waktu yang Gue kasih sama Andi udah lewat. Dia bilang tiga jam bakal balikin duit gue, tapi nyatanya mana. Ini udah dua belas jam lebih. Kalo gue mau jahat, bisa aja gue panggil anak-anak buat mukulin lo dan adik lo itu. Sekarang terserah, kalo lo mau barang ini, kasih gue sejuta. Kalo ga ya gapapa," sahut Coki.

"Kurangin dikit lah Bang. Sekarang Andi dirawat di Rumah Sakit gara-gara ketabrak mobil. Masa lo tega neken gue kaya gini," pinta Aris menghiba.

Coki pun berdecak sebal. Setelah menimbang beberapa saat, akhirnya Coki setuju menerima uang tujuh ratus ribu rupiah yang disodorkan Aris.

Lamunan Aris buyar saat mendengar suara rintihan Andi. Aris mengira pengaruh obat yang diberikan dokter mulai hilang hingga Andi mulai merasa kesakitan.

Rintihan Andi makin jelas terdengar namun Aris tak peduli. Dia memilih mengabaikannya karena masih kesal dengan tingkah Andi tadi. Di kemudian hari Aris akan menyesali tindakannya ini. Andai dia masuk untuk melihat kondisi Andi, mungkin kejadian buruk tak akan terjadi.

Saat Aris sibuk mengagumi jam tangan pemberian Dirga, di saat yang sama Andi justru ketakutan karena ada sosok hitam besar dan berlendir sedang menindih tubuhnya. Ukuran tubuh makhluk itu sangat besar hingga menutupi tempat tidur yang Andi tempati. Tubuh Andi makin bergetar hebat saat makhluk itu mulai mengendus seluruh tubuh dan wajahnya.

Meski dilanda ketakutan yang amat sangat tapi Andi masih mencoba bertanya.

"Si-siapa kamu. A-apa maumu?" tanya Andi dengan suara parau.

"Gggrrrooaaarrgghhh ... !" sahut makhluk itu sambil membuka mulutnya lebar-lebar.

Andi memejamkan mata karena tak kuasa melihat mulut yang dipenuhi taring yang runcing itu.

Dan Andi hanya bisa merintih lirih saat gigi runcing makhluk itu menghunjam lehernya lalu mengoyaknya dengan brutal. Andi pun tewas seketika tanpa tahu apa dan mengapa dia dihabisi.

\=\=\=\=\=

Menjelang Subuh Aris terbangun karena terusik dengan suara gaduh di sekitarnya. Dia melihat dokter yang menangani Andi baru saja keluar dari kamar rawat inap Andi dengan langkah tergesa-gesa. Tak lama kemudian Aris juga melihat dua perawat pria masuk ke kamar Andi.

Karena khawatir, Aris pun bangkit untuk mengecek kondisi sang adik. Aris terkejut menyaksikan Andi yang terbujur kaku dengan kondisi mengenaskan. Leher Andi koyak dengan darah yang terus mengalir hingga membasahi pakaiannya, kedua mata terbuka dan mulut menganga.

Aris pun menjerit lalu menghampiri adiknya.

"Andi !. Kenapa lo. Kenapa adik saya Suster ?!" tanya Aris panik.

"Maaf Pak. Tolong jangan mendekat," pinta seorang perawat pria.

"Tapi kenapa ?. Ada apa ini, apa yang terjadi sama adik saya?!" tanya Aris lantang.

"Harusnya kami yang tanya sama Bapak. Kan Bapak yang ada di sini semalaman. Soalnya saat kami masuk buat melakukan pengecekan rutin, kondisi pasien udah kaya gini Pak," sahut salah seorang perawat.

Ucapan sang perawat membuat tubuh Aris limbung lalu merosot jatuh ke lantai. Aris teringat dengan suara rintihan Andi yang didengarnya semalam. Mengingat itu membuat Aris menjerit lalu menangis menyesali diri. Dia tak menyangka suara rintihan Andi semalam adalah suara terakhir Andi yang masih bisa dia dengar.

Para perawat mengabaikan Aris karena sibuk menyelesaikan tugas mereka. Setelahnya mereka membawa jasad Andi ke ruang jenasah dan meninggalkan Aris begitu saja.

Di saat yang sama Dirga sedang tertawa puas saat mengetahui jumlah uang dalam brankasnya bertambah. Itu artinya tumbal yang dia serahkan telah diterima.

"Rasain. Makanya jangan main-main sama anakku Aris. Sekarang nikmati hari-harimu dan membusuklah di sana," gumam Dirga sambil menyeringai.

Setelah menyelesaikan kalimatnya Dirga pun melangkah keluar kamar sambil bersiul-siul gembira.

\=\=\=\=\=

Setelah kematian Andi, Aris berubah. Dia jadi pendiam, jarang bicara, suka mengurung diri di kamar dan enggan berinteraksi dengan orang lain.

Ibu Aris telah kehabisan akal untuk menasehati Aris. Karenanya dia menghubungi Desi dan meminta gadis itu datang ke rumah untuk membantunya membujuk Aris. Desi yang sedang bersama Ruci pun mau tak mau mengiyakan permintaan ibu Aris.

"Siapa Des ?" tanya Ruci.

"Ibunya Aris Kak. Dia minta tolong sama aku buat ngebujuk Aris supaya ga terus menerus bersedih," sahut Desi.

"Sebentar. Ini Aris yang mantan pacarmu itu bukan?" tanya Ruci.

"Iya Kak," sahut Desi dengan enggan.

"Kamu balikan sama dia Des?!" tanya Ruci dengan mimik wajah tak suka.

"Ga lah Kak. Aku cuma temenan aja kok," sahut Desi.

Kemudian Desi menceritakan awal pertemuannya dengan Aris setelah bertahun-tahun tak bertemu. Tentang makan malam bersama Dirga, juga tentang permintaan Dirga agar dia menjaga pertemanannya dengan Aris.

Ruci mengerutkan keningnya mendengar penuturan Desi. Ruci curiga Dirga memiliki maksud tertentu dibalik permintaannya itu.

"Temenin aku ke rumah Aris ya Kak. Aku ga enak ke sana sendirian. Aku ga mau Aris salah paham dan ngira aku mau balikan sama dia nanti. Padahal aku ngelakuinnya karena disuruh bapak," kata Desi.

"Ok. Aku juga penasaran kenapa ibunya Aris sampe minta tolong sama kamu buat ngebujuk anaknya itu," sahut Ruci.

Kemudian kedua gadis itu pergi ke rumah Aris menggunakan Taxi.

Saat tiba di rumah Aris mereka disambut oleh ibu Aris. Wanita itu nampak sumringah melihat kehadiran Desi yang terlihat makin bersinar dengan out fit mahal yang dia kenakan.

"Wah ... Desi. Tambah cantik ya sekarang. Pentesan Aris ga bisa ngelupain kamu," kata ibu Aris sambil mengamati Desi dari atas kepala hingga ujung kaki.

"Bisa aja Tante. Oh iya, kenalin ini Kakak sepupu saya Tan," kata Desi sambil melirik kearah Ruci.

Ruci dan ibu Aris pun saling menyapa sambil berjabat tangan.

"Arisnya mana Tan?" tanya Desi tak sabar.

"Ada di kamar. Masuk aja Des," sahut ibu Aris.

"Ga enak Tan, saya di sini aja. Bisa ga kalo Arisnya aja yang ke sini?" tanya Desi.

"Bukan ga mau, tapi ga bisa kayanya," sahut ibu Aris gusar.

"Maksudnya gimana ya Tan?" tanya Desi tak mengerti.

Ibu Aris pun menggamit tangan Desi lalu membawanya melangkah ke kamar Aris. Ruci yang setia mengikuti pun ikut terkejut saat melihat Aris yang terduduk di lantai dalam kondisi linglung.

\=\=\=\=\=

1
Laila Zayn
wiiiih karya ummiqu...... mampir lagi ya, mi..... udh lama ga mampir ditempat ummi ini 😄😘
any Sulistiani: Alhamdulillah ..., pa kbr say. Met gabung yaaa .. 🙏🤗
total 1 replies
Ade Wati
di tunggu klanjutanya y ka
any Sulistiani: yup, kelanjutannya udh up say. judulnya 'Kereta Api Misterius'.
Silakan mampir, mksh 🙏😘
total 1 replies
Ade Wati
bagus
any Sulistiani: Alhamdulillah ..., mksh supportnya say 🙏😊
total 1 replies
Siti Yatmi
Thor up nya kapan ini???keburu lupa alur nya
any Sulistiani: udh up say ..., cb dicek yaa 😊
total 1 replies
INDRA
thor mana kelanjutanya
any Sulistiani: lagi proses kak, blm di acc kayanya🤗
total 1 replies
siscapucinoo
makasih untuk cerita yg luar biasa. ditunggu karya selanjutnya Thor
any Sulistiani: sama" say. insyaa Allah siaaappp, mksh 🙏😊
total 1 replies
Ali B.U
oke aku tunggu kak
any Sulistiani: insyaa Allah siaappp, mksh kak 🙏😊
total 1 replies
Siti Yatmi
sudah end aja,,,,lanjut ya Thor di judul yg lain, aku pada mu Thor
any Sulistiani: insyaa Allah siaappp ..., Alhamdulillah. mksh say 🙏😊
total 1 replies
INDRA
ditungu thor
any Sulistiani: insyaa Allah siaappp 👌😊
total 1 replies
Wisell Rahayu
okeee thooor aku suka dgn alurny gk berbelit² aku tunggu kelnjtanny thor di cerita Eza sma Rhea
any Sulistiani: Alhamdulillah ..., insyaa Allah siaappp. mksh 🙏😊
total 1 replies
Ali B.U
next.
Ali B.U
next
Wisell Rahayu
kenapa Diki hrs meninggl thor uhhhh nyesek aku thor😭😭😭😭
Ali B.U
next
Ali B.U
next.
Ali B.U
next
Siti Yatmi
makasih ya Thor sudah up...rajin2 ya Thor....NT dimakan loh sama rayap kalo ga rajin up ...
Arieee
😢😢😢😢😢😢😢😢😢
Wisell Rahayu
wahhh semkn seram aj Nih siluman Rayap ny tp jgan gentar Ruci,yudis,kenzi lawan trs sampai titik penghabisan..semnggt thooorrr..ku tunggu upny lagi..
Wisell Rahayu
hayo Ruci lawan semua rayap² siluman itu..bawa Diki pergi..semg erman sadar akn semua keslahan nya..dan tdk meneruskn perjanjian dengn siluman Rayap hayoo Yudis ama Kenzi Ruci bantai semua siluman Rayapny ..
karyaku: hi kk, "transmigrasi menjadi istri mafia" jangan lupa mampir y
karyaku: hi kk, "transmigrasi menjadi istri mafia" jangan lupa mampir y
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!