Nathan Alister Daniswara atau biasa di panggil nathan Ceo muda yang masih sekolah menggantikan orang tuanya yang sudah meninggalkan nya untuk meneruskan bisnis mereka.Sengaja berpenampilan cupu ke sekolah untuk mendapatkan teman tulus padanya.Nathan juga suka di bully dan di manfaatkan oleh temannya..
bagaimana cerita selanjutnya?
yuk ikutin novel pertama ku😄
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku udah jatuh cinta?
Dimas melihat nathan tersenyum misterius itu membuatnya ngeri,dia tau apa yang dia lihat tapi di hanya pura pura tidak mengetahuinya.
"Kamu kenapa senyum senyum gitu."sahut dimas pada nathan yang menatap tabnya.
Nathan hanya memutar bola matanya menanggapinya,walau nathan tidak bilang apa apa dimas pasti tau apa yang dia lakukan.
"Jangan pura pura gak tau deh."kesal nathan.
"Hhhh..iya iya,besok ada meeting kamu harus ikut."ungkap dimas.
"Kakak aja wakilkan aku,paling cuma menyombongkan diri setelahnya.kakak aja yang gantiin nathan."ucap nathan.
Nathan merasa bosan saat menghadiri meeting,di mana setelahnya pasti mereka menyombongkan kekayaan mereka.
"Kakak ada urusan besok nat."ujar dimas.
"Urusan apaan,cewek yah."goda nathan.
"Bukan,banyak berkas yang harus kakak kerjakan.kamu gak ingat hah ini semua ulah kamu."sinis dimas.
"Kakak gak lihat meja aku,berapa tumpukan berkas yang harus nathan kerjakan.belum lagi tugas sekolah,capek tau."kesal nathan.
"Ya udah suruh lusi aja."ucap dimas.
"Hmm itu lebih baik,skali kali dia gantiin kita berdua."ucap nathan.
"Hmm kakak akan telpon lusi nanti."ucap dimas di angguki nathan."Bagaimana dengan mereka?"tanya dimas.
"Mereka masuk rumah sakit."jawab nathan tersenyum penuh arti.
"Para pengawal mereka bagaimana?kamu tidak membunuh yang tidak berdosa kan?"tanya dimas.
"Gak kak,aku bunuh hanya yang pantas aja hidup di dunia ini.selebihnya hanya pingsan sampai pagi aja."jawab nathan santai.
"Hmm..ya udah kakak ke kamar kakak."ucap dimas beranjak dari duduknya melangkahkan kakinya keluar dari ruangan kerja nathan.
"Hmm."nathan hanya berdehem saja tanpa menolah pada dimas.
Setelah kepergian dimas,nathan membuka laci meja kerjanya.terdapat foto caca dan nathan saat dia gudang.terlihat gaya lucu caca membuat nathan gemes lihatnya.
"Ca semoga saat kamu tau siapa aku sebenarnya kamu tidak berubah sama aku.aku juga lakuin ini demi cari teman dan cari pembunuh ayah bunda.semoga ayah bunda juga gak kecewa sama aku,jujur aku sudah nyaman di keluarga kamu ca.caca entah kenapa saat sama kamu aku selalu nyaman,selalu ingin bertemu dengan kamu dan selalu menikmati kebersamaan kita ca?atau aku udah jatuh cinta dengan kamu?"ucap nathan dalam hati menatap foto mereka berdua
"Ke rumah caca gak sih,libur gini gak bisa lihat dia.tapi alasan apa yah,kan gue gak ada tugas dengan caca."ucap nathan memikirkan agar bisa ketemu dengan caca.
"Aduh kenapa gue gak kepikiran ayah yah,dia kan ngidam gue bawa makanan yang biasa ngidamkan.sekalian bunda juga."ucap nathan senang lalu searching di ponselnya.
Setelah beberapa saat nathan mendapatkannya,nathan kembali ke kamarnya untuk bersiap ke rumah caca.
****
Bibi tuti yang melihat nathan nampak rapi,walau masih dengan penampilan cupunya langsung menghampirinya.
"Mau ke mana nak?"tanya bibi tuti melihat nathan hendak pergi.
"Ke rumah teman bi,nathan pergi dulu yah."pamit nathan
"Teman kamu yang pernah kerja tugas bereng yah?"tanya bibi tuti kembali.
"Iya bi."jawab nathan.
"Ya udah hati hati yah nak,bawa motornya jangan ngebut ngebut."ucap bibi tuti.
"Iya bi,nathan pamit yah."ucap nathan menyalakan mesin motor legendnya.
****
Pak satpam yang ada di kediaman aldebaran melihat motor nathan,langsung membukannya pintu.
"Eh nak nathan."ucap pak satpam ramah pada nathan saat membukankan pagar.
"Selamat siang pak,ini nathan bawain martabak buat bapak"ucap nathan memberikan martabak pada satpam.
Nathan sengaja membelikan pak satpam martabak sebagai oleh oleh darinya.karena pak satpam baik padanya selama pertama ketemu.
Pak satpam menerimanya dengan senang hati."Terimah kasih yah nak,eh tapi kok ada penjual martabak siang siang gini nat,kan biasanya sore."ucap pak satpam.
"Di langganan saya bukanya pagi pak,jadi saya bisa belinya."ucap nathan.
"Oh gitu yah,baru saya tau den."ucap pak satpam.
"Ya udah saya masuk yah pak."ucap nathan di angguki pak satpam
"Alhamdulillah rezeki di sore hari."ucap pak satpam senang lalu memanggil temannya makan bersama.
****
Novia yang sedang nyiram tanaman tersenyum melihat kedatangan nathan.novia langsung mencuci tangannya di karan dekat tanamannya yang sudah tersedia lalu menghampiri nathan.
"Nathan."sambut novia dengan senyuman.
Nathan turun di motornya lalu menghampiri novia"assalamualaikum bunda."ucap nathan salim pada novia.
"Waalaikumsalam nak."ucap novia tersenyum.
"Keadan dede bayi bagaiamana?"tanya nathan.
"Alhamdulillah dia sehat nak.ayo kita masuk."ajak novia.
Nathan mengangguk lalu mengikuti novia dari samping.memasuki mansion yang super megah itu.
"Ayah mana bun?"tanya nathan mencari radit.
"Di atas sayang,sebentar lagi di turun bunda sudah menghubungi nya kalau kamu ada."jawab novia lalu menyuruh nathan duduk.
"Bunda nathan bawain manisan buah segar,rujak dan asinan mangga."ucap nathan menata nya di atas meja.
Mata novia berbinar,kebetulan dia sangat menginginkan nya."Kamu tau aja nat,bunda lagi makan yang segar dan asin gini."ucap novia.
"Ya udah cobain bun,nathan jamin enak.bunda sudah makan nasi kan?"tanya nathan memastikan agar bunda novia tidak sakit perut nanti.
"Udah nak,udah dua kali lagi."jawab novia terkekeh
Novia langsung memakan rujak,matanya berbinar."Sangat enak nat,makasih yah."ucap novia melahap rujak
"Iya bun."ucap nathan bahagia novia menyukainya.
Nathan melihat sekeliling mencari keberadaan caca.novia yang melihat gelagat nathan tertawa kecil.
"Kamu caca caca yah."tebak novia.
"Eh gak bun,nathan cari ayah tadikan kata bunda ayah mau turun."ucap nathan ngeles.
Baru juga novia ngomong radit sudah keluar dari lift.
"Itu dia ayah,panjang umur dia."ucap novia menoleh pada radit.
"Wah kayaknya enak nih siang siang gini makan segar segar."ucap ayah radit matanya berbinar melihat makanan yang di bawa nathan.
"Ini nathan bawakan untuk ayah bunda."ucap nathan
"Untung belum suruh bibi bikin rujak."ucap radit mulai mencoba rujak."Selain bawain bunda dan ayah ini pasti kamu juga cari caca kan."sambung ayah radit menggoda nathan.
"Kata nathan dia cari ayah saja hehe."sahut novia tertawa kecil.
"Kamu gak usah malu gitu nak."ucap radit.
"Tapi jujur aku emang bawain ini untuk ayah bunda,sekalian ketemu caca sih."ucap nathan malu.
Novia dan radit terkekeh melihat nathan mengakuinya.
"Caca lagi keluar nak sama sepupunya."ungkap radit.
"Sepupu."ucap nathan.
"Iya,ponakan om.mungkin kalian beda setahun aja."sahut novia.
"Assalamualaikum caca imut datang."suara cempreng caca memasuki mansion.
"Loh bisa gak sih kecelin suara loh,udah tau suara loh cempreng mana teriak lagi."kesal sang sepupu caca
"Bodo amat ini mansion gue."sinis caca.
"Hey bocil ingat gue lebih tua dari loh yah."kesal sepupu caca.
Caca menjulurkan lidahnya lalu melewati nya begitu saja.sang sepupu bernafas kasar dan membawa belanjaaan caca yang begitu banyak.
"Nathan."teriak caca melihat nathan.
Novia yang minum langsung tersedak,untung radit langsung memberikan air pada novia.
"Caca gak usah teriak,bunda kamu jadi tersedak."sinis ayah radit pada putrinya.
"Hehe maaf yah,caca kaget aja nathan tiba tiba datang."ucap caca tertawa kikuk lalu menghampiri nathan."Kok lo gak bilang sih lalau lo ingin ke sini."sambung caca.
"Aku udah kirim pesan ke kamu tapi kamu gak balas."ucap nathan.
"Masa sih."ucap caca.
"Buka aja ponsel kamu."ucap nathan.
Caca langsung membuka ponselnya,terlihat pesan nathan.caca langsung tersenyum kikuk pada nathan.
"Gue gak buka ponsel tadi,jadi gak lihat pesan loh."ucap caca.
"CACA GUE BUKAN BABU LOH YAH"