NovelToon NovelToon
Xu Yiran

Xu Yiran

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Dunia Lain / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: YanYan.

Xu Yiran, seorang pemuda lumpuh di bumi yang hanya bisa bermimpi menjadi petarung MMA, mendapati hidupnya berakhir tragis dalam sebuah kecelakaan. Namun, takdir membawanya terlahir kembali di dunia brutal di mana kekuatan adalah segalanya. Ia terbangun di tubuh pemuda lain bernama Xu Yiran, satu-satunya yang tersisa dari pembantaian desanya oleh Sekte Seribu Bunga. Dipenuhi dendam dan tekad baja, Xu Yiran memanfaatkan pengetahuan seni bela diri modernnya untuk menciptakan gaya bertarung unik dalam kultivasi. Dengan setiap langkah, ia mendekati balas dendam dan memulai perjalanan menjadi penguasa dunia yang tak tertandingi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesempatan Tak Terduga

Pagi itu, sinar matahari yang hangat menyelimuti kota kecil tempat Xu Yiran beristirahat. Setelah beberapa hari beristirahat, tubuhnya terasa segar kembali. Dengan kekuatannya yang kini berada di Ranah Raja Langit Bintang 1, ia merasa siap untuk melanjutkan perjalanan. Ia mengenakan pakaian sederhana yang diberikan oleh kepala desa dan memastikan barang-barangnya tersimpan aman di kantong penyimpanan sebelum turun ke lantai bawah penginapan untuk sarapan.

Penginapan itu sudah ramai. Para praktisi dan pedagang berkumpul, berbicara dengan nada antusias. Xu Yiran memilih meja dekat jendela dan memanggil pelayan untuk memesan makanan.

"Apa menu sarapan pagi ini?" tanya Xu Yiran singkat.

"Kami punya bubur daging roh dan teh herbal hangat, Tuan. Jika tuan ingin tambahan telur ikan ludin, harganya 1 koin perak," jawab pelayan itu dengan senyuman ramah.

Xu Yiran mengangguk, menyerahkan uang tanpa banyak bicara. Saat menunggu makanannya disiapkan, telinganya menangkap percakapan menarik dari meja di seberang ruangan. Beberapa praktisi tampak berkumpul, membahas sesuatu dengan suara serius.

"Keluarga Guo akan melakukan perekrutan besar-besaran hari ini," kata seorang pria dengan rambut kelabu dan luka besar di wajahnya. "Mereka butuh praktisi tingkat minimal Penyatuan Roh untuk menjelajahi reruntuhan kuno yang ditemukan di tambang mereka."

"Reruntuhan kuno?" tanya seorang wanita muda berbaju hitam. "Apa yang mereka cari di sana?"

"Barang-barang langka, tentu saja," jawab pria itu sambil tertawa kecil. "Tapi juga bahaya besar. Kabarnya, reruntuhan itu dihuni oleh makhluk roh yang sangat kuat. Bahkan beberapa orang yang mencoba masuk sebelumnya tidak pernah kembali."

"Makhluk roh tingkat apa?" tanya seorang pria kekar yang duduk di sampingnya.

"Setidaknya Binatang Roh Tingkat Raja," jawab pria berambut kelabu dengan nada serius. "Itulah sebabnya mereka hanya mencari praktisi yang cukup kuat. Mereka bahkan menjanjikan bayaran besar untuk siapa pun yang bisa membantu mereka menembus reruntuhan itu."

Xu Yiran menghentikan gerakan tangannya yang tengah memainkan cangkir teh. Informasi ini menarik perhatiannya. Reruntuhan kuno biasanya menyimpan rahasia besar—baik itu pusaka langka, pil spiritual, atau teknik kultivasi tingkat tinggi. Baginya, ini adalah kesempatan emas untuk memperoleh kekuatan lebih dan memperluas pengetahuannya. Selain itu, dengan kekuatannya di Ranah Raja Langit Bintang 1, ia yakin bisa memenuhi kriteria perekrutan itu dengan mudah.

"Mereka melakukan perekrutan di mana?" tanya wanita muda itu lagi.

"Di aula utama Keluarga Guo," jawab pria berambut kelabu. "Tepat tengah hari ini. Tapi aku dengar mereka sangat selektif. Bahkan praktisi tingkat Penyatuan Roh biasa pun mungkin tidak akan diterima jika mereka tidak memiliki kemampuan bertarung yang mumpuni."

Xu Yiran tersenyum kecil. Ranah Raja Langit Bintang 1 jelas lebih dari cukup untuk memenuhi syarat. Namun, ia tahu pentingnya menjaga kerendahan hati dan menyembunyikan kekuatannya yang sebenarnya. Tidak ada gunanya menarik perhatian yang tidak diinginkan.

Pelayan datang membawa bubur daging roh dan teh herbal hangat, meletakkannya di meja dengan hati-hati. "Silakan menikmati, Tuan," katanya sopan.

Xu Yiran mengangguk sebagai ucapan terima kasih, lalu mulai menyantap sarapannya. Namun, pikirannya terus dipenuhi dengan bayangan tentang reruntuhan kuno itu. Bayaran besar bukanlah motivasi utamanya. Baginya, kesempatan untuk menguji kekuatannya dan menjelajahi sesuatu yang misterius jauh lebih menarik.

Setelah selesai makan, Xu Yiran berdiri, menyerahkan beberapa koin pada pelayan, dan melangkah keluar dari penginapan. Jalanan kota kecil itu mulai dipenuhi pedagang dan penduduk yang sibuk dengan aktivitas harian mereka. Xu Yiran menyusuri jalan dengan langkah mantap, menuju arah yang ia dengar sebagai lokasi rumah Keluarga Guo.

"Reruntuhan kuno, makhluk roh tingkat tinggi, dan kemungkinan bahaya besar," gumamnya pada diri sendiri. "Ini mungkin adalah kesempatan untukku."

Langit tampak cerah, tetapi di hatinya Xu Yiran tahu bahwa perjalanan ke depan tidak akan mudah. Namun, itulah yang membuatnya bersemangat—tantangan baru yang bisa membuktikan nilainya di dunia ini.

 

Xu Yiran tiba di depan sebuah bangunan megah dengan ukiran kayu dan pilar besar yang tampak gagah, menandakan kemegahan Keluarga Guo sebagai salah satu keluarga terkuat di kota kecil ini. Di depan bangunan itu, ratusan praktisi berkumpul dengan berbagai tingkat kultivasi. Beberapa berbincang dengan suara antusias, sementara yang lain berdiri dengan tenang, memancarkan aura intimidasi.

Tanpa menarik perhatian, Xu Yiran menekan auranya hingga tampak seperti seorang Ahli Spiritual Bintang 1. Ia tahu bahwa menunjukkan kekuatan aslinya sebagai Raja Langit Bintang 1 hanya akan mengundang masalah, terutama di tempat seperti ini.

Di tengah kerumunan, seorang pria muda berdiri di atas panggung kecil. Ia mengenakan jubah putih bersulam emas dengan hiasan naga yang megah, memperlihatkan statusnya sebagai seseorang yang dihormati. Wajahnya tampak tegas namun ramah, dengan tatapan tajam yang seolah mampu membaca isi hati siapa pun. Ia adalah Guo Ling, putra kedua dari Keluarga Guo dan orang yang memimpin perekrutan ini.

"Dengar semuanya!" seru Guo Ling dengan suara lantang, membuat kerumunan segera diam. "Aku adalah Guo Ling, Tuan Muda kedua Keluarga Guo. Hari ini, aku mencari para praktisi yang cukup kuat untuk menjelajahi reruntuhan kuno yang baru saja ditemukan di tambang keluarga kami. Ini bukan misi untuk para pengecut, karena bahaya besar menanti di sana!"

Guo Ling menatap kerumunan dengan mata tajam. "Aku hanya membutuhkan yang terbaik. Minimal kalian harus berada di Ranah Penyatuan Roh, tetapi jika kemampuan kalian di bawah standar, jangan harap bisa lolos, meskipun kultivasi kalian memenuhi syarat!"

Xu Yiran berdiri tenang di barisan belakang. Ia mengamati para praktisi lain dengan saksama. Beberapa tampak percaya diri, sementara yang lain mulai gelisah mendengar persyaratan ketat itu.

Guo Ling melanjutkan, "Perekrutan akan dilakukan dengan dua tahap. Pertama, kalian akan menunjukkan kultivasi kalian. Kedua, kalian akan menunjukkan kemampuan bertarung kalian. Hanya mereka yang mampu bertahan akan dipilih untuk bergabung."

Di tengah kerumunan, seorang pria bertubuh besar dengan kultivasi Ahli Spiritual Bintang 5 melangkah ke depan. Wajahnya penuh dengan keangkuhan, dan ia memandang sekeliling dengan senyuman meremehkan. "Tuan Muda Guo, izinkan aku menjadi yang pertama membuktikan diri," katanya dengan nada percaya diri.

Guo Ling mengangguk, dan pria itu mulai memamerkan auranya. Energi spiritualnya yang kuat menyebar, membuat beberapa praktisi dengan kultivasi lebih rendah mundur beberapa langkah.

Xu Yiran tetap berdiri tenang. Namun, pria bertubuh besar itu tampaknya memperhatikan keberadaannya. Ia berjalan mendekat dengan langkah sombong, menatap Xu Yiran dari atas ke bawah.

"Hei, kau," katanya dengan nada menghina. "Dengan aura sekecil itu, kau pikir kau punya peluang di sini? Jangan buang waktu Tuan Muda Guo. Pergilah sebelum kau mempermalukan dirimu sendiri."

Xu Yiran tidak merespons. Ia hanya menatap pria itu dengan mata dingin, membuat pria itu semakin marah.

"Apa kau tuli?" pria itu mendekat lebih jauh, menantang. "Atau kau hanya pengecut?"

Guo Ling memperhatikan interaksi itu dengan alis sedikit terangkat, tetapi ia tidak campur tangan. Ia ingin melihat bagaimana Xu Yiran akan merespons.

Dengan suara tenang namun tegas, Xu Yiran akhirnya berkata, "Aku di sini bukan untuk bertengkar dengan seseorang yang hanya tahu cara menyombongkan diri. Jika kau ingin menunjukkan kekuatanmu, lakukan di atas panggung, bukan di sini."

Kerumunan tersenyum tipis, beberapa bahkan tertawa kecil. Jawaban Xu Yiran yang tenang namun menusuk membuat pria itu kehilangan muka. Wajahnya memerah karena marah, dan ia langsung menyerang tanpa peringatan, mengayunkan tinju yang dipenuhi energi spiritual ke arah Xu Yiran.

Namun, Xu Yiran tidak bergerak. Ketika tinju itu hampir mengenainya, ia mengangkat tangannya dengan gerakan lambat namun pasti, menahan serangan pria itu dengan satu jari. Gelombang energi dari serangan itu menghilang begitu saja, seolah ditelan oleh kekuatan misterius.

Pria itu tertegun. "Apa...?"

Sebelum ia bisa mengatakan lebih banyak, Xu Yiran mendorong tangannya sedikit, mengirim pria itu mundur beberapa langkah. Meski terlihat seperti gerakan sederhana, dampaknya cukup untuk membuat pria itu kehilangan keseimbangan.

"Jika kau ingin masuk, buktikan dirimu di panggung," kata Xu Yiran dengan nada dingin. "Aku tidak punya waktu untuk orang yang tidak tahu aturan."

Kerumunan terdiam, lalu terdengar suara kagum di antara mereka. Guo Ling menatap Xu Yiran dengan minat yang jelas, sementara pria bertubuh besar itu mundur dengan wajah malu.

Perekrutan berlanjut dengan beberapa praktisi menunjukkan kekuatan mereka. Ketika tiba giliran Xu Yiran, ia maju dengan tenang dan menunjukkan auranya yang disembunyikan pada tingkat Ahli Spiritual Bintang 1. Meski rendah dibandingkan beberapa lainnya, ketenangannya dan cara ia menangani situasi sebelumnya menarik perhatian Guo Ling.

"Menarik," gumam Guo Ling sambil tersenyum kecil. "Aku ingin melihat bagaimana dia bertarung nanti."

Setelah semua praktisi selesai menunjukkan kultivasi mereka, tahap kedua dimulai: pertarungan. Xu Yiran kembali menjadi pusat perhatian ketika ia mengalahkan lawannya dengan gerakan sederhana namun efisien, menunjukkan bahwa kekuatannya jauh melampaui tingkat yang ia tunjukkan.

Pada akhirnya, hanya sepuluh orang yang terpilih untuk bergabung, dan Xu Yiran adalah salah satunya. Guo Ling berjalan mendekat, menatap Xu Yiran dengan senyum ramah.

"Selamat. Aku yakin kau akan membawa sesuatu yang menarik dalam perjalanan ini," kata Guo Ling. Xu Yiran hanya mengangguk, menyembunyikan kilatan dingin di matanya. Kini, ia semakin dekat dengan tujuan dan tantangan baru yang menantinya.

1
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih mantaaap
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih
Ardi Provision
lambang dajal ya thoor😂😂😂
saniscara patriawuha.
sikatttt manggg xuuuu....
Anonymous
mantap, lanjut thor.
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih mantaaap
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!