Idolaku Kekasihku

Ceklek...

Selesai mandi Reynold keluar dengan mengenakan handuk yang melilit tubuh bagian bawahnya saja. Ia berjalan ke arah kopernya untuk mengambil baju yang akan ia kenakan.

Melihat istrinya terlelap, Reynold mengecup kening wanita itu. Pria itu sangat bersyukur dipertemukan dengan Maya gadis yang baik, penyayang dan apa adanya tidak seperti gadis lain yang selalu memiliki motif lain saat mendekati dirinya.

"Cantik.." dipandangnya wajah yang teduh seperti bidadari.

"Terimakasih sayang kamu sudah mau bertahan untuk tetap menemaniku, meskipun aku tahu ini sangat berat untukmu." dikecupnya sekali lagi istrinya tapi kali ini di pipinya.

Reynold banyak mendengar cerita dari mama Shinta dan juga Rika dan Sasa, jika selama ini Maya suka diam-diam mengurung diri di kamarnya dan menangis. Tetapi ia tidak pernah menunjukkan di depan semua orang, ia selalu bersikap biasa seperti tidak terjadi apa-apa. Banyaknya komentar buruk yang selalu memojokkan Maya membuatnya sedih dan stres. Reynold yang mengetahui itu mencari tahu semua orang yang telah menyakiti hati gadis yang kini telah sah menjadi istrinya itu. Mereka semua dimasukkan ke dalam jeruji besi karena telah melakukan pencemaran nama baik dan Reynold sama sekali tidak ingin berdamai dengan semua pelaku.

Karena tubuhnya juga lelah, kini Reynold ikut berbaring di samping istrinya. Ia memeluk tubuh istrinya menghirup harum tubuh istrinya dan tak lama ia pun ikut terlelap ke dalam alam mimpi.

Tok.. Tok.. Tok...

Suara pintu kamar di ketuk dari luar. Tak ada jawaban dari dalam, mami Desi terus mengetuk pintu kamar itu. Reynold dan Maya yang masih tertidur akhirnya Maya terbangun karena suara berisik. Maya kaget melihat jam sudah menunjukkan pukul empat sore sedangkan acara pesta berlangsung pukul enam sore.

"Kak... Sudah jam empat. Ayo siap-siap kak, nanti kita terlambat." ucap Maya sambil menggoyang tubuh Reynold supaya lelaki yang telah menjadi suaminya itu segera bangun. Kemudian ia berjalan membuka pintu kamar yang sedari tadi berisik. Menampilkan mami Desi berdiri disana beserta para MUA yang akan merias Maya sore ini.

"Maaf mi... Kami ketiduran, tak terasa sudah sore." sesal Maya.

"Tidak apa-apa sayang, mami tahu kamu pasti lelah. Sekarang kamu bersih-bersih dulu ya setelah itu mbak MUA nya mau merias kamu." ucap mami Desi lembut. Ia sudah menganggap Maya seperti anaknya sendiri, karena dari dulu mami Desi ingin memiliki anak perempuan tapi apa daya ia hanya di percayai oleh Yang Maha Kuasa satu orang anak saja.

"Iya ayo masuk dulu mi." Maya mempersilahkan mertuanya itu masuk ke dalam.

Maya yang hendak masuk ke dalam kamar mandi tiba-tiba langkahnya terhenti. Ia menepuk jidatnya sendiri, baru ingat jika suaminya masih tertidur dan ia harus segera membangunkannya. Maya yang hendak melangkah kembali ke arah tempat tidur dicegah oleh mertuanya.

"Biar mami aja yang bangunin sayang. Mami punya jurus yang pasti ampuh untuk membangunkan anak bandel ini." ucap mami Desi yang tahu jika Maya hendak membangunkan anaknya.

"Baiklah mi." Maya langsung bergegas masuk ke dalam kamar mandi.

Kemudian mami Desi mengambil botol air mineral yang ada di nakas di samping tempat tidur Reynold. Ia membukanya dan menuang sedikit air ke tangannya. Di cipratkan air itu ke wajah Reynold yang langsung terbangun dengan kaget.

"Eh... Hujan ya sayang?" ucap Reynold yang masih setengah sadar membuat orang MUA yang ada di sana terkekeh geli melihat seorang mantan idola yang digemari banyak kaun hawa tak berkutik di hadapan maminya.

"Apaan sih mami." marah Reynold yang menyadari ternyata itu ulah maminya.

"Cepat sana siap-siap, acaranya sudah mau mulai Rey ehh kamunya masih molor aja."

"Iya mi..." kemudian Reynold beranjak untuk masuk ke dalam kamar mandi. Sebelum membuka gagang pintu, mami Desi sudah mencegah terlebih dahulu.

"Ehh Rey... Di dalam masih ada Maya loh." peringat mami Desi.

"Gak apa-apa mi, udah halal juga kan." jawab Reynold sambil tertawa.

"Gak pake lama ya Rey, udah ditungguin MUA nya ini." teriak mami Desi tetapi tak di hiraukan Reynold.

Maya yang sedang asik dengan ritual mandinya kaget saat mendengar pintu kamar mandi ada yang membuka. Bodohnya dia lupa mengunci pintu karena tadi tergesa-gesa.

"Kak Rey... Mau ngapain?" tanya Maya dengan mata membulat dan tangan mencoba menutupi asetnya yang tak tertutup sehelai benangpun.

"Mau mandi sayang, udah ditungguin.. Biar cepet mandinya bareng aja, biar gak membuang waktu." ujar Reynold sambil tersenyum menggoda mengangkat alisnya naik turun.

"Kak Rey mesum... Cepet keluar kak. Aku malu tahu.." teriak Maya.

"Sstttt... Jangan teriak sayang. Diluar ada mami dan orang yang akan merias kita nanti."

Akhirnya Maya pasrah, dengan secepat kilat ia menyelesaikan acara mandinya. Sedangkan Reynold yang melihat tubuh polos Maya jadi merasakan sensasi panas pada tubuhnya. Merutuki dirinya sendiri kenapa masuk kamar mandi jika dirinya tak bisa uh ah ih uk bersama Maya saat ini juga.

Setelah Maya keluar dari kamar mandi, akhirnya Reynold harus menuntaskan hasratnya seorang diri karena sadar sedang dikejar waktu dan ada maminya juga diluar yang pasti akan ngereog jika ia berlama-lama di kamar mandi.

***

Kini Maya sedang di rias, bak putri dari negeri khayangan Maya terlihat sangat cantik sekali malam ini di tambah gaun putihnya yang berkilau sangat terlihat elegan dan mewah. Begitu juga dengan Reynold yang sudah sangat cocok menjadi pangeran malam ini. Tubuh tinggi kekarnya, wajah tampan, terkenal, kaya, mapan sangat membuat para kaum hawa iri dengan Maya.

Saat ini Reynold dan Maya sedang berdiri di penghujung ruangan, mereka akan berjalan menyusuri lorong menuju naik ke atas panggung. Setelah MC memberikan aba-aba untuk mempelai pria dan wanita masuk, akhirnya Reynold dan Maya berjalan perlahan sambil bergandengan tangan dengan diiringi musik yang romantis. Sungguh sangat so sweet dan serasi sekali mereka berdua.

"Ayo sayang kita selesaikan kegiatan kita secepatnya dan kembali ke kamar. Udah gak sabar yank..." ucap Reynold saat mereka masih berjalan menuju ke atas panggung.

"Gak sabar apaan kak?"

"Gak sabar bikin anak buat kita dan cucu buat orangtua kita sayang."

Blush...

Seketika wajah Maya merona membayangkan nanti malam setelah acara dirinya akan menjadi milik Reynold seutuhnya.

Di atas panggung mereka sibuk berfoto bersama orangtua, keluarga, teman serta kolega-kolega bisnis dari kedua keluarga. Melihat Maya yang sudah tidak nyaman berdiri, Reynold menjadi sedikit khawatir.

"Kamu capek yank? Mau balik ke kamar dulu aja?" tanya Reynold.

"Gak capek sih kak, cuma kaki aku agak sakit sepertinya karena sepatunya. Lagian gak enak tamunya masih banyak kak." jawab Maya.

"Kalau gak capek berarti masih kuat kan sayang nanti malam?" tanya Reynold.

"Ish... Mesum banget sih." jawab Maya sambil memukul pelan lengan Reynold.

"I love you istriku" ucap Reynold sambil mencium pipi Maya secara tiba-tiba.

Semua orang yang melihat menjadi bahagia melihat keromantisan dua sejoli itu.

Akhirnya para tamu satu per satu mulai pulang ke rumah masing-masing dan keluarga sudah mulai memasuki kamar hotel yang telah disiapkan untuk mereka menginap malam ini.

"Sayang.. Kalian istirahat dulu aja. Disini biar kami yang mengurus sisanya." Ucap mami Desi dan diangguki oleh papa Robi dan kedua orangtua Maya.

********