Idolaku Kekasihku

Idolaku Kekasihku

BAB 1.

Pagi ini Maya, Rika dan Sasa sedang bersiap untuk datang ke konser group boyband yang sangat digandrungi banyak kaum hawa, termasuk mereka bertiga yang sangat mengidolakan boyband "Starlight".

Acara itu diselenggarakan disalah satu stadion di kota Jakarta.

Mereka bertiga sangat excited sekali, meskipun harga tiket konser itu tidaklah murah apalagi untuk kaum mahasiswi yang masih mengandalkan orang tua dan belum bekerja seperti mereka bertiga.

"Habis gini gue berangkat ya guys... gue jemput Rika dulu terus jemput sasa. Kalian sudah siap kan?" Tanya Maya kepada sahabatnya melalui group yang hanya berisikan mereka bertiga pada pesan singkat di ponselnya.

Akhirnya Maya melangkah keluar kamar dan tidak lupa ia berpamitan kepada orang tuanya Sinta dan Rudy.

"Udah mau berangkat nak?" Tanya Rudi kepada Maya.

"Iya pa... Maya mau jemput Rika dan Sasa dulu baru ke tempat konser pa." Jawab Maya.

"Ya sudah hati-hati ya nak. Gak usah ngebut-ngebut nyetirnya." Ucap Sinta dan Rudy memperingatkan anaknya.

"Siap ma... pa... kalau gitu Maya berangkat dulu ya.."

Maya melangkah menuju ke garasi mobilnya dan sebelum melajukan mobilnya ia memeriksa ponselnya ternyata Rika dan Sasa sudah mengirimkan pesan balasan bahwa mereka juga telah siap dan sedang menunggu Maya menjemput mereka.

Maya melajukan mobilnya sesuai rencana awal, ia akan menjemput Rika dulu kemudian Sasa.

["Ri... gue udah sampai didepan rumah lo ya, buruan bestie..."] Maya menghubungi Rika ketika sudah berada dihalaman rumah Rika.

Tak lama kemudian Rika keluar dari rumahnya dan masuk kedalam mobil Maya.

"Wih... cakep bener lo Ri". Goda Maya kepada Rika.

"Apaan... lo tuh yang dandannya maksimal banget, udah gitu baju lo tuh apaan dandan style-style kayak cewek korea aja. Inget bestie ini tuh idola kita lokal bukan interlokal." Ejek Rika dengan tertawa pecah mengejek Maya.

"Sialan lo... kan siapa tahu aja tuh abang Reynold kecantol sama gue." Jawab Maya sambil menampilkan senyum centilnya.

"Yaahhh abang... dikata tukang bakso kali. Ha..ha..ha.." Begitulah mereka jika sudah bertemu. Sifat barbar yang susah dihilangkan seakan sudah mendarah daging ditubuh mereka.

Akhirnya mereka berangkat menjemput Sasa. Saat akan berbelok ke halaman rumah Sasa, Maya seperti melihat mobil yang sangat dikenalnya. Tetapi karena sepintas saja ia melihat, jadi ia tidak terlalu memikirkannya.

"Tadi tuh kayak mobilnya si Andi bukan sih Ri?" Tanya Maya memastikan.

"Masak sih? Gak mungkin juga sih May... Ngapain coba Andi ke rumah Sasa? Mereka kan gak ada hubungan apa-apa." Jawa Rika.

"Gak tahu juga sih gue. Mungkin gue yang salah lihat kali".

Udah gue telepon Sasa dulu deh, suruh dia keluar." Ucap Rika.

Akhirnya Rika menelepon Sasa dan mereka berangkat menuju ke tempat konser idola mereka.

Di perjalanan mereka bercanda seperti biasanya. Sifat barbar mahasiswi yang sudah bersahabat sejak SMA itu memang kocak dan terlihat akrab sekali.

Sesampainya mereka di tempat konser...

"Wahhh... ini sih beneran gak nyesel banget gue dateng ke konser Starlight. Lihat.. banyak banget yang nonton". ujar Maya kepada sahabatnya Rika dan Sasa.

"Bener nih... keren banget, gak sabar gue lihat bias gue." Jawab sasa sambil tertawa.

Pembawa acara dikonser itu sudah mulai membuka jalannya acara. Sebelum bintang yang ditunggu-tunggu muncul, ada beberapa penyanyi yang ikut memeriahkan konser Starlight dengan menyanyikan lagu album dari Starlight.

"Gila keren banget guys... apalagi kalau Reynold yang nyanyiin pasti bakal meleleh nih hati gue". ujar Maya yang terkagum kagum dengan penampilan para penyanyi dan lagunya itu.

Akhirnya penampilan bintang utama yang sudah ditunggu tunggu dari tadi akan segera muncul juga, spontan langsung membuat para penonton berteriak histeris.

Pembawa acara yang memanggil boyband Star Light agar masuk kedalam panggung langsung diiringi tepuk tangan dan teriakan dari para penonton.

"Bintang yang ditunggu-tunggu let's go keluarlah..." teriak pembawa acara tersebut.

"Halo semua... apa kabar?" Sapa boyband Star light yang berisikan 3 orang pemuda tampan itu (Reynold, Bryan dan Willie).

Teriakan histeris para penggemar yang memenuhi stadion itu sangat memukau. Kaum hawa yang mengeluarkan teriakan maksimal mereka benar benar seperti sedang terhipnotis oleh ketampanan tiga orang lelaki yang sedang berdiri diatas panggung.

"Oke... tidak perlu berlama lama lagi ya... mari kita persilahkan Starlight menyanyikan lagu mereka sekarang." Ucap pembawa acara dengan bersemangat.

"Reynold gue... Cakep banget sih bang... Badan tinggi atletis, cakep, terkenal. Idola para wanita banget." seloroh Maya yang dibalas dengan dorongan jari Rika dikepala Maya.

"Omongan lo udah kayak tante-tante mesum tahu gak." Ucap Rika sambil sedikit berteriak, karena suasana yang ramai sekali disana.

"Gak apa-apa kali mesum sama abang Reynold. Gue ikhlas lahir dan batin di mesumin sama abang Reynold." Balas Maya tak mau kalah.

"Willie cakep bener gak sih guys" kata Sasa menimpali omongan Maya.

"Cakep Bryan tahu gak sih." Balas Rika tidak mau kalah.

"Enak banget sih bang suaranya... mau donk dinyanyiin tiap pagi bangun tidur." Ucap Maya lagi.

"Lo tuh kesambet apaan sih May? Lo ngarep dinikahin sama abang Reynold lo itu? Mimpi kok disiang bolong begini. Halu banger lo." Ucap Rika dengan sedikit ketus memperingatkan temannya satu itu yang paling alay dan tergila gila dengan reynold agar tidak terlalu halu.

"Boleh kali kita nge-fans tapi jangan sampai terlalu tinggi ngehalunya. Ntar kalau jatuh sakit atuh." Ucap Sasa memperingatkan.

Tidak terasa konser sudah selesai dan para anggota boyband Starlight sedang istirahat di ruangan yang memang sudah disediakan untuk mereka beristirahat.

"Biarin... Kita kan gak pernah tahu yang namanya jodoh." Balas Maya. "Gue ke toilet dulu ya bestie, tungguin disini ya jangan ngilang lo pada." Maya berpamitan ingin ke toilet, karena sejak konser berlangsung ia rela menahan panggilan alamnya agar tidak ketinggalan menonton lelaki yang menjadi idolanya itu.

Saat Maya hendak keluar dari toilet setelah menuntaskan panggilan alamnya tidak sengaja ia bertabrakan dengan seorang laki-laki yang memakai hodie hitam, topi hitam serta masker untuk menutupi wajahnya.

"Eh... Eh... siapa kamu kok masuk ke toilet cewek sih? Kamu pasti pria mesum yang suka ngintip cewek-cewek di toilet ya!" Sergah Maya tanpa tahu siapa lelaki dibalik masker itu.

Sambil mendorong kening Maya dengan jari telunjuknya, lelaki itu berkata. "Kamu tuh sudah salah masuk toilet, pakai menuduh orang sembarangan pula. Awas sana minggir, aku mau masuk."

Maya yang mendengar suara yang sangat dikenalnya itu langsung melotot dibuatnya. Tidak mengira jika ia akan salah masuk toilet pria. Malunya bukan main, membuat wajah Maya merah merona.

Ia memperhatikan gambar yang ada di depan pintu yang menunjukkan jika itu gambar untuk toilet pria sambil menepuk jidatnya sendiri. Kemudian ia melihat lelaki itu, seketika Maya histeris dibuatnya.

...********...

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

maya sangat ngefan's banget sm rey nold..

2024-05-29

1

The Taste Of Love👩‍🍳👨‍🍳

The Taste Of Love👩‍🍳👨‍🍳

mampir kak

2024-05-28

0

Camomile_tea

Camomile_tea

Halo... jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya... Terima kasih 🥰

2024-05-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!