NovelToon NovelToon
Pendekar Pilih Tanding II : Ksatria Bhumi Mataram.

Pendekar Pilih Tanding II : Ksatria Bhumi Mataram.

Status: sedang berlangsung
Genre:Matabatin / Ilmu Kanuragan
Popularitas:195.6k
Nilai: 4.6
Nama Author: Zakaria Faizz

Ah,..rasa- rasanya diriku perlu menemukan seorang guru yg mampu untuk mengajariku mendapatkan cara memiliki tenaga dalam, berkata pemuda itu di dalam hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakaria Faizz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#2 Terluka dalam.

" Baik lah, kisanak, tampaknya kita memang memiliki urusan , kau harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan mu itu atas dusun Winanga,!" ucap Wisanggra Kinangkin.

Pemuda itu segera mencabut senjata nya yg berupa canggah berlandean pendek.

Di putar nya benda itu di depan dada nya dengan satu kaki di tariknya ke belakang.

" Ha, ha, ha, ternyata kau adalah murid dari padepokan Elang Canggah, bocah, jangankan kau, guru mu pun belum tentu sanggup melawanku, ha ,ha , ha,!" teriak Tumenggung Singorejo sambil tertawa-tawa.

Pembesar kerajaan Mataram ini seperti nya memandang rendah lawan nya kali ini.

Ia berdiri tegak dengan meletakkan kedua tangan nya di pinggang.

" Maju lah kau bocah, agar tahu sedang berhadapan dengan siapa, !" seru nya lagi sambil menggerakkan tangan kirinya melambai.

Sebuah tantangan di berikan oleh Tumenggung Singorejo itu kepada Wisanggra Kinangkin.

" Baik, aku akan segera mulai, heahh,!

Murid dari Ki Ajar Smurup dan Ki Bodho itu segera bergerak melancarkan satu serangan ke arah Tumenggung Singorejo.

Dengan menggunakan senjata nya Wisanggra Kinangkin segera menyerang Tumenggung Singorejo.

Tusukan canggah yg menjadi senjata andalan nya itu mematuk ke arah dada dari Tumenggung Singorejo.

" Hufh, "

Tumenggung Singorejo memiringkan tubuhnya menghindari tusukan dari senjata yg bermata dua tersebut tanpa mengubah posisi nya.

Serangan pertama dari Wisanggra Kinangkin ini pun luput dari sasaran.

Akan tetapi dengan cepat pemuda itu memutar senjatanya berusaha untuk memukul kepala dari Tumenggung Singorejo, namun tidak kalah sigap nya, Tumenggung Singorejo langsung menundukkan kepalanya hingga senjata itu kembali tidak berhasil menyentuh nya.

" Ha, ha, ha, keluarkan lah seluruh kemampuan itu bocah, aku , Tumenggung Singorejo akan bersedia melayani mu !" seru Tumenggung Singorejo.

Orang yang telah ikut menghancurkan dusun Winanga ini memang merasa senang sekali setelah melihat lawan nya masih cukup hijau dalam hal ilmu silat.

Ini tergambar dari tata gerak nya yg masih sangat lamban.

Begitu pun dengan Wisanggra Kinangkin, pemuda ini merasa bahwa semua serangan nya dapat dengan mudah di mentahkan oleh lawan nya.

Tetapi Wisanggra Kinangkin telah bertekad untuk mampu mengalahkan orang yang telah menganjurkan dusun nya itu.

Kembali , dengan satu pembukaan serangan nya, ia telah merambah ke arah lebih tinggi lagi ilmu nya, ilmu yang di dapat nya dari Kyai Bodho saat masih berada di Permoni.

Gerakan nya do percepat untuk mengimbangi gerakan Tumenggung Singorejo yg memang sangat lincah, meskipun berbadan cukup besar.

Serangan dengan menggunakan kaki di lancarkan oleh Wisanggra Kinangkin , tendangan keras yg di lepaskan oleh pemuda itu menyasar ke arah perut dari Tumenggung Singorejo.

Oleh sang Tumenggung di tahan dengan menggunakan kedua tangan nya.

" Dhiegh, !"

Satu benturan pun terjadi, posisi dari Tumenggung Singorejo tidak berubah, ia tetap bertahan sedangkan Wisanggra Kinangkin harus melompat mundur akibat benturan yang telah terjadi.

He, ternyata besar juga tenaga bocah ini, berkata dalam hati Tumenggung Singorejo.

Walaupun ia tidak mampu di goyahkan oleh lawan nya tetapi kedua tangan nya merasakan bahwa tenaga lawan pun cukup kuat.

Dan ini berbanding terbalik dengan Wisanggra Kinangkin, ia merasa bahwa sudah hampir separuh tenaga nya tadi telah ia kepaskan tetapi tidak mampu menggoyahkan kedudukan nya.

Ternyata orang ini memang tidak omong kosong, tendangan ku tadi seolah tidak ia rasakan, berkata Wisanggra Kinangkin dalam hatinya.

Sejenak keduanya terpaku, seolah tengah meraba kelebihan dari lawan nya masingmasing.

" Apakah kau sudah tahu bocah, sedang berhadapan dengan siapa, ini aku Tumenggung Singorejo, orang kepercayaan dari Kanjeng Pangeran Sayyidin, majulah jika memang kau masih penasaran,!" ucap Tumenggung Singorejo dengan sombong nya.

Membuat darah Wisanggra Kinangkin menjadi mendidih, kembali pemuda itu bersiap.

" Demi nyawa kedua orang tuaku dan juga warga dusun Winanga, kau harus mati di tanganku,!" sahut Wisanggra Kinangkin.

" Ciaat,"

Kembali ia melancarkan serangan yg cukup cepat.

Didahului dengan ayunan canggah nya dan disusuli pukulan tangan kirinya, pemuda itu berusaha untuk mampu menjatuhkan lawan nya itu.

Semua serangan nya memang masih mampu di elakkan dengan sangat baiknya oleh sang Tumenggung.

Tetapi Wisanggra Kinangkin tidak putus asa, ia memang sudah bertekad untuk mampu mengalahkan musuhnya ini.

Hingga pada satu kesempatan yg sangat baik, saat beberapa serangan yg saling susul itu masih mampu di tahan oleh Tumenggung Singorejo, senjata canggah berhasil masuk menyusup ke pundak dari sang Tumenggung.

" Sreeth,"

" Heh,"

Ujung senjata yang bermata dua itu berhasil mengoyak pakaian yang dikenakan oleh Tumenggung Singorejo.

Pembesar kerajaan Mataram ini sangat terkejut, padahal tadi ia masih sempat melihat pergerakan senjata tersebut tetapi terlambat untuk menghindari nya.

" ******,"

Terdengar sumpah serapah yg keluar dari mulut sang Tumenggung.

Ia pun melompat mundur menjauhi lawan nya.

Begitu mendarat di atas tanah, Tumenggung Singorejo langsung bersiap dengan senjatanya.

Sebuah pedang dengan bilahnya yg cukup besar pun telah berada di dalam genggaman nya.

" Ternyata kau tidak bisa dibiarkan bocah, !" kata Tumenggung Singorejo.

Lelaki yang bertubuh tinggi besar ini pun tidak berani lagi untuk bermain-main lagi setelah mengetahui siapa yang menjadi lawan nya kali ini.

" Majulah, !" teriak nya lagi.

" Bagus, terima serangan,!" balas Wisanggra Kinangkin.

Pemuda ini sangat senang , karena lawan nya sudah memegang senjata.

Ia kembali meluruk cepat dengan menusuk kan kembali senjatanya itu.

" Traang,!"

Oleh Tumenggung Singorejo langsung di papasi dengan pedang nya sehingga dari benturan yang terjadi menimbulkan percikan kembang api yang mampu menerangi tempat tersebut sesaat.

Tetapi kali ini Tumenggung Singorejo tidak lagi membiarkan Wisanggra Kinangkin dengan leluasa untuk menyerang nya.

Saat ini Tumenggung Singorejo langsung membalas nya dengan sabetan pedang yang cepat ke arah Wisanggra Kinangkin hingga membuat pemuda itu harus melompat mundur menghindari nya.

Serangan dari Tumenggung Singorejo tidak sampai di situ, ia terus berusaha mendesak lawannya ini.

" Heahh,!"

" Crassh,!"

" Hah,!"

Pedang yang ada di tangan dari Tumenggung Singorejo ini berhasil mengoyak pakaian yang digunakan oleh Wisanggra Kinangkin.

Saat pemuda itu tengah sibuk memperbaiki posisi nya.

Keduanya menjadi sangat terkejut akibat nya.

Sebab Tumenggung Singorejo merasa bahwa senjata nya itu mampu melukai tubuh Wisanggra Kinangkin , akan tetapi tidak.

Hanya pakaian nya yg sobek akibat sabetan pedang tersebut namun tidak mampu melukai tubuh nya.

Ternyata bocah ini memiliki ilmu kebal, pantas saja ia berani menghadangku, berkata dalam hati Tumenggung Singorejo.

Sedangkan bagi Wisanggra Kinangkin ini kali kedua melihat bahwa tubuh nya tidak mempan oleh senjata.

Akan tetapi ia tidak bisa bersenang hati, sebab ternyata kemampuan dari Tumenggung Singorejo ini tidak bisa di pandang enteng.

Serangan nya masih sulit menembus pertahanan orang tersebut, apalagi saat ini Tumenggung Singorejo telah menggunakan senjata nya.

" Marilah bocah, kita lanjutkan lagi pertarungan ini, apakah dirimu akan mampu menahan aji Cakar Wesi ku,!"

Tumenggung Singorejo tengah bersiap lagi untuk melakukan serangan setelah beberapa saat ia terdiam dan nampaknya merapal suatu mantera.

Pedang di tangan nya pun telah mengeluarkan asap tipis.

Pembesar dari kerajaan Mataram ini seperti nya memang ingin mengadu ilmu dengan lawan nya, setelah mengetahui bahwa lawannya tersebut memiliki ilmu kebal.

Yg menjadi terkesiap adalah Wisanggra Kinangkin sendiri, sebab ia belum memiliki ilmu tenaga dalam dan hanya mengandalkan tenaga wadag nya saja.

Namun bagaimana pun juga dirinya memang sudah harus siap dengan apa yg akan terjadi.

Pemuda itu pun bersiap kembali untuk bertarung.

1
Bodas_2337
tetap berkreasi dgn penuh imajinasi
selalu berkarya utk cerita nusantara
semangat thor
Camad Pener
jos maju terus
Agus Leo
Ayo thor lanjut nggak sabar... /Ok//Ok/
Zaenal Abidin Syah
makin seru nih
Sarip Hidayat
waaaaaaah sombong amad
Windy Veriyanti
Tara...surprise...lawanmu sekarang anak muda 😄
Camad Pener
jos maju terus thor
Umar Muhdhar
1
Sarip Hidayat
waaaaaaah
Redy Ryan Little
Top
Bodas_2337
lanjutvsetelah rehat beberapa waktu, sehat sellau thor
Camad Pener
mantap Thor sayang up nya lama
April Lia
mantap itu ajian pada zaman nya emang sangat hebat...mantap lanjutkan Thor...orang BSD city selalu nyimak/Drool//Drool//Drool//Facepalm/
April Lia
hadir juga/CoolGuy/
Hafis Yudhistira
kok lama updayenya
Husein Lasmana
Kecewa
Husein Lasmana
Buruk
Umar Muhdhar
4
Umar Muhdhar
3
Umar Muhdhar
2
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!