Aurora Vannesya wanita cantik dan polos ditinggal oleh sang suami karena tak kunjung hamil.Tapi akibat keputusan asaannya karena ditinggal sang suami membuat Aurora yang biasa dipanggil Ara terlibat skandal satu malam dengan pria yang tak dikenalnya yang mengakibatkan ia harus mengandung benih pria itu.
Bagaimana hidup Ara kedepannya ayo simak novelnya disini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cerewetnya Kanza
Ara menahan degub jantungnya saat mendengar ucapan Kevin.Ia mencoba menetralisir detak jantungnya sebelum masuk ke dalam paviliun.
Tok tok tok
"Masuk...",ujar Kevin dari dalam.
Ara perlahan memasuki paviliun yang begitu mewah menurutnya.
"Ara...?",ujar Kevin menghampiri wanita yang sebentar lagi akan menjadi istrinya itu dan mengambil tas yang ia yakini berisi pakaian Kenzo.
"Kok kamu yang antar?", tanya Kevin.
"Oh itu Mama katanya mau masak jadi--
"Mommy...",teriak Kanza menghampiri Ara.
"Sayang...lagi apa, hum?",tanya Ara pada. putrinya itu.
"Lagi main sama Kenco.Mommy mau tinggal disini juga sama Daddy?",tanya Kanza dengan logat cadelnya.
"Enggak sayang...Mommy mengantarkan pakaian Kakak kamu",jawab Ara mengusap pucuk kepala sang putri.
"Yah...gak selu",ujar Kanza membuat Kevin tersenyum tipis begitu juga Dennis tampak melongo dengan ucapan gadis kecil itu.
"Sayang...Mommy dan Daddy belum boleh tinggal bersama sebelum menikah",jawab Ara dengan lembut memberikan pengertian pada sang anak.
"Benal begitu Daddy?",tanya Kanza pada Kevin yang berdiri tak jauh darinya.
"Iya sayang...",jawab Kevin.
"Oke kalau begitu Mommy dan Daddy menikah sekalang aja",ujar Kanza dengan polosnya.
"Hahahaha...anak Lo lucu Vin",gelak Dennis.
"Sayang...Daddy dan Mommy akan menikah lusa",ujar Kevin.
"Kenapa tidak sekalang aja Daddy,bial Mommy juga bisa tinggal disini",ujar Kanza.
"Kanza... bisakah kau diam dan tidak mengoceh tidak jelas",ujar Kenzo yang sudah kesal dengan sang adik.
"Ih...Kenco gak usah ikut campul",ujar Kanza.
"Diam atau aku tidak akan mengajarimu melukis lagi",ujar Kenzo dengan suara datar.
"Baiklah...",jawab Kanza lirih.
Ara tersenyum melihat ketegasan sang putra.Kenzo memang selalu tegas pada Kanza.Itu yang membuat Ara bangga pada anaknya itu disaat ia kewalahan dengan mulut cerewet Kanza,Kenzo bisa membuat adiknya itu bungkam.
"Sayang...Mommy ke rumah utama dulu ya,ingat jangan membuat Daddy susah",ujar Ara.
"Iya Mommy...",jawab Kanza.
"Pak...saya pamit dulu",ujar Ara dengan sedikit menunduk.
"I-iya...",jawab Kevin.
Ara berjalan menjauh dari paviliun menuju rumah utama.Wanita itu memegangi dada sebelah kirinya menahan degub jantungnya yang bertalu-talu saat matanya bertemu dengan mata Kevin saat hendak keluar dari paviliun.
"Ra...",ujar Mama Andita membuat Ara terkejut.
"Ma-mama",lirih Ara.
"Kamu kenapa?",tanya Mama Andita menatap Ara penuh selidik.
"Aku kaget saat tiba tiba Mama memanggilku",kilah Ara.
"Benarkah...?",tanya Mama Andita.
"I-iya Ma...", jawab Ara.
"Ra...ayo ikut Mama sebentar",ujar Mama Andita membawa Ara menuju kamarnya.
Ara mengikuti Mama Andita menuju kamar wanita paruh baya itu.
Setibanya dikamar Mama Andita mengeluarkan sebuah kotak dan memberikannya pada Ara.
"Ma...ini apa?",tanya Ara.
"Kamu buka aja",jawab Mama Andita.
Dengan perlahan Ara membuka kotak itu.Wanita itu terkejut melihat isi dari kotak itu."Ma...ini?"
"Untuk kamu sayang...ini adalah perhiasan milik kedua orangtua Mama dan Mama sudah berniat memberikan pada istri Kevin.Berhubung kamu adalah calon istri Kevin jadi perhiasan itu Mama berikan pada kamu",ujar Mama Andita.
"Tapi Ma--
"Ara...terimalah",sela Mama Andita.
"Ya...Ma.Terima kasih",ucap Ara.
"Sama sama sayang",jawab Mama Andita.
Ara membawa kotak perhiasan itu menuju kamarnya dan menyimpannya di dalam lemari.
Wanita itu tak tau harus berbuat apa sekarang,dia sangat bosan apalagi kedua anaknya bersama Kevin.
"Ara..."
...****************...
