Mayleen merupakan artis muda multi talenta yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke tujuh belas terpaksa harus merenggang nyawa dalam syuting film yang sedang dijalaninya akibat ulah licik rivalnya yang memberi racun dalam air minumnya.
Begitu terbangun dia sudah berada dalam tubuh seorang putri bungsu perdana menteri yang diasingkan serta memiliki sepasang anak kembar berusia lima tahun.
Pertikaian, saling hasut dan skema licik terus bergulir dalam perjalanan hidup Mayleen bersama kedua anak kembarnya.
Dan kehadiran sosok lelaki yang mengaku sebagai ayah si kebar semakin membuat perjalanan hidup Mayleen dan anak - anaknya sulit.
Kemana mereka pergi,bahaya selalu mengintai dan nyawa menjadi taruhannya.
Mampukah Mayleen bersama sepasang anak kembarnya melewati semua halang rintang yang menghadang didepan demi bisa bersatu kembali dengan ayah mereka dan membentuk rumah tangga kecil bahagia seperti impian kedua anaknya selama ini ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ADU ARGUMEN
Bau anyir yang begitu pekat menguar diudara dan tampak beberapa prajurit bayangan milik putra mahkota Lin Feng membersihkan mayat para bandit dan membakarnya agar esok hari tak menimbulkan keributan yang tak berarti.
Sementara itu, Ru Mayleen dan kedua anaknya telah berganti pakaian menggunakan kekuatan yang mereka miliki dan ingin segera melanjutkan perjalanan.
“ Apa tak sebaiknya kalian menginap di istana kerajaan bulan malam ini sebelum melanjutkan perjalanan esok hari ”, ucap putra mahkota Lin Feng mencoba membujuk.
“ Benar apa yang dikatakan oleh putra mahkota Lin Feng ”
“ Kasihan kedua anakmu jika dipaksakan untuk meneruskan perjalanan malam ini juga ”, ucap putra mahkota Zhang Yuan menimpali.
Kedua putra mahkota berbeda kerajaan tersebut sangat berhadap Ru Mayleen setuju untuk menginap dikerajaan bulan sehingga mereka memiliki kesempatan untuk berbincang dengannya sejenak.
“ Terimakasih atas kebaikan hati anda Yang Mulia ”
“ Karena hari sudah malam maka saya dan kedua anak saya akan melanjutkan perjalanan menggunakan teleportasi agar tiba di tujuan dengan cepat ”
" Jika tak ada hal lain yang ingin anda sampaikan kami bertiga pamit undur diri dulu ", ucap Ru Mayleen menunduk sopan.
Setelah naik keatas kudanya bersama sikembar, Ru Mayleen pun segera membuka gerbang teleportasi dan langsung menghilang sebelum kedua putra mahkota dua kerajaan tersebut kembali menahannya.
Untuk saat ini Ru Mayleen tak ingin berhubungan terlalu dekat dengan seseorang dari istana karena dia masih harus menghadapi seseorang lagi yang mungkin akan dia temui sebentar lagi.
Hachimmm....“ Kurasa ada yang sedang membicarakanku dibelakang ”, ucap raja Shao Mingyu sambil mengusap hidungnya yang sedikit gatal.
“ Mungkin istri dan kedua anakmu sedang merindukanmu sehingga membicarakanmu dibelakang ”, ucap guru Dao menggoda.
“ Andai itu benar maka murid ini akan sangat bahagia sekali guru ”, ucapnya sambil menghela nafas dalam – dalam.
“ Berusahalah lebih kuat ”
“ Wanita itu suka diperjuangkan jadi jangan menyerah jika tak ingin kehilangan segalanya ”, ucap guru Dao menasehati.
Slashhh
Cahaya putih menyilaukan mata tiba – tiba tampak didepan keduanya seiring suara ringikan kuda putih kesayangannya tiba membuat raja Shao Mingyu mengulas senyum tipis diwajahnya.
Melihat Ru Mayleen mendekap kedua anaknya yang tengah tertidur akibat kelelahan dengan satu tangan, raja Shao Mingyu pun langsung membantunya mengambil tubuh Fei Yun yang lebih besar untuk dibaringkan kedalam kamar yang sudah dia siapkan sebelumnya.
Guru Dao tersenyum bahagia melihat apa yang dilakukan oleh muridnya tersebut.
Ternyata hadirnya wanita yang tepat dan anak bisa membuat muridnya terlihat lebih manusiawi daripada sebelumnya.
“ Salam hormat guru ”
“ Maaf jika kedatangan kami mengganggu istirahat guru ”, ucap Ru Mayleen sopan.
“ Jangan terlalu sungkan ”
“ Ayo bersantai bersama kami ”, ajak guru Dao ramah.
Meski sedikit capek namun untuk menghormati sang tuan rumah Ru Mayleen pun menerima ajakan guru Dao dengan tangan terbuka.
“ Katanya tak ingin menggunakan teleportasi ”, ucap raja Shao Mingyu menyindir.
“ Ada sedikit hambatan dijalan tadi jadi aku mempercepat waktu supaya sikembar bisa beristirahat dengan tenang ”, jawab Ru Mayleen santai
Melihat raja Shao Mingyu menatapnya penuh selidik, Ru Mayleen pun menceritakan semua kejadian yang baru saja menimpah mereka hingga membuat sikembar kelelahan seperti itu.
“ Menurutmu apa motif mereka karena jika hanya merampok saja mereka tak harus mengerahkan pasukan segitu banyaknya ”, tanya raja Shao Mingyu penuh selidik.
“ Teknik adu domba untuk memecah belah kerajaan matahari dan kerajaan bulan dengan memercikkan perselisihan diantara keduanya ”, jawab Ru Mayleen tepat sasaran.
Raja Shao Mingyu tampak belum puas dengan jawaban yang diberikan oleh Ru Mayleen dan ingin mengujinya lebih dalam lagi.
“ Menurutmu, kira – kira siapa yang mengirim mereka dan manfaat apa yang akan mereka dapat ”, tanya raja Shao Mingyu dengan tatapan penuh selidik.
“ Entahlah ”
“ Aku sudah sangat lama meninggalkan ibukota jadi tak mengetahui perkembangan yang terjadi saat ini ”, ucap Ru Mayleen sambil menyesap teh dihadapannya dengan santai.
“ Menurut prediksimu saja ”, raja Shao Mingyu kembali melempar pertanyaan karena masih ingin menguji kepekaan wanita tersebut.
Ru Mayleen tampak berpikir sejenak karena dia juga masih sangat asing berada didunia ini sehingga memerlukan cukup waktu untuk menelaah semuanya.
Hanya saja tadi ketika ketua bandit menggabungkan kekuatan mereka dia sempat menangkap ada jejak sihir kegelapan disana sehingga diapun menyimpulkan hal tersebut.
“ Penyihir kegelapan ”
“ Itu hanya prediksiku karena aku tadi sempat merasakannya pada saat bertarung meski hanya sesaat ”, ucap Ru Mayleen berspekulasi.
“ Tampaknya mereka berhasil memanggil Andras, iblis terkejam didunia ini ”, ucap guru Dao menerawang kedepan.
Mao yang berubah menjadi pin bergerak gelisah waktu nama Andras disebut sehingga hal itu membuat guru Dao dan raja Shao Mingyu pun mengetahui keberadaannya.
Slashhh.....
Tubuh Cerberus kecil tersebut terpental dan langsung berubah menjadi anjing berkepala tiga setelah terlempar ketanah.
Grrr.....
Mao menunjukkan taringnya dengan tatapan nyalang kepada guru Dao dan raja Shao Mingyu yang telah membangunkannya.
“ Mao, ayo kembali ”, ucap Ru Mayleen tajam.
Mao yang awalnya terlihat garang langsung berjalan patuh menuju Ru Mayleen dan kembali menjadi pin dibajunya.
“ Kenapa kamu mengikat kontrak dengan hewan seperti itu ”, tanya raja Shao Mingyu penasaran.
“ Dia sudah kehilangan induknya waktu bertemu denganku ”
“ Lagipula dia sangat imut jadi apa salahnya aku mengikat kotrak dengannya ”, ucap Ru Mayleen santai.
Raja Shao Mingyu hanya bisa menghembuskan nafas dengan kasar melihat sikap abai Ru Mayleen akan hewan dunia bawah yang tak seharusnya dia ikat kotrak karena rata – rata mereka sering berkhianat dan tak setia.
“ Apa kamu tahu hewan apa yang kamu bawa itu ? ”, tanya raja Shao Mingyu penuh kekhawatiran.
“ Tentu saja tahu ”
“ Dia adalah penjaga gerbang dunia bawah kan ”
“ Memang kenapa kalau aku mengikat kontrak dengannya ”, jawab Ru Mayleen polos.
Raja Shao Mingyu yang merasa gemas akan sikap Ru Mayleen yang abai sehingga berpotensi membahayakannya itu pun mulai menjelaskan semuanya.
Namun lagi –lagi tanggapan Ru Mayleen setelah dia menceritakan semuanya membuat raja Shao Mingyu menjadi geram.
“ Tenang saja, nyawa Mao ada padaku jadi jika dia berkhianat aku tak akan segan untuk membunuhnya ”, ucap Ru Mayleen penuh penekanan.
Mao yang berubah menjadi pin hanya meruntuki raja Shao Mingyu yang menurutnya banyak bicara sehingga menyebabkan tuannya menjadi marah.
Raja Shao Mingyu yang merasa jika Cerberus kecil sedang menatapnya tajam balik menatapnya dengan aura penuh permusuhan.
“ Kamu menakutinya ”
“ Dia masih anak – anak ”
“ Bersikap lembutlah ”, ucap Ru Mayleen menegur.
Raja Shao Mingyu yang mendapat teguran seperti itu wajahnya menjadi gelap sementara Mao bersorak kegirangan dalam hati karena tuannya lebih memilihnya daripada lelaki busuk itu.
Guru Dao yang melihat interaksi antara Ru Mayleen dan raja Shao Mingyu pun merasa bahagia karena pada akhirnya muridnya itu menemukan kebahagiannya meski masih harus dia perjuangkan dengan sekuat tenaga.
hadeh 🤦