Flowlin Queen Arkanza, merupakan gadis kampung yang hidup sebatang kara.
Kejamnya dunia tak menggoyahkan semangat gadis tersebut untuk bertahan hidup.
Demi sesuap nasi ia bahkan rela bekerja keras, banting tulang. Ia tak pernah mengeluh akan hidupnya.
Hingga suatu hari ia bertemu dengan seorang wanita paruh baya, yang mana pertemuan tersebut akan merubah hidupnya.
Hal apa yang akan merubah hidupnya? apakah ia bisa merubah hidupnya? bagaimana kisah selanjutnya? ikuti cerita selanjutnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Marcelina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjalanan ke Ibu Kota
Flow pun pergi ke ibu kota dengan menyewa gerobak untuk menghemat waktu. Namun di tengah perjalanan gerobaknya di cegat orang-orang yang berpakaian serba hitam.
"Sepertinya, perjalanan ku kali ini tidak akan mulus, huh lagi enak-enak menikmati perjalanan malah di ganggu," gerutu flow.
"Hei, cepat turun serahkan barang berharga kalian kalau ingin selamat!" teriak salah satu bandit itu.
"Nona, bagaimana ini? mereka sangat banyak dan juga membawa golok," ucap kusir kepada flow, namun flow hanya tersenyum santai menanggapi hal tersebut.
"Tenang saja paman, mari kita lihat mereka akan melakukan apa," jawab flow santai.
Walaupun sudah dibilang seperti itu oleh flow, tapi paman kusir tetap saja tidak tenang karena ia tidak ada ilmu bela diri, biasanya tidak setiap ia melalui jalan ini, tidak pernah ada bandit-bandit yang menghalangi jalan. Sepertinya sekarang sudah tidak aman lagi jalanan ini.
Bandit itu merasa geram karena mangsanya tak menanggapi kehadiran mereka. Salah seorang memerintah kan tiga orang untuk menggeledah gerobak tersebut, sepertinya ia ketua dari para bandit-bandit itu.
" Kalian bertiga, cepat geledah gerobak itu dan ambil semua barang berharganya!"
"Siap bos."
Saat mereka sampai dan akan membuka pintu gerobaknya,
Brakk
Anak buah bandit itu terhempas ke belakang, ketua bandit yang melihat anak buahnya seperti itu menjadi geram, ia menyuruh seluruh pasukannya untuk mengepung dan mengeroyok orang yang di dalam gerobak.
"Semua kepung gerobak itu, habisi orang-orang yang di dalamnya!" perintah ketua bandit yang tersulut emosi.
"Baik bos," ucap mereka serempak.
Flow yang mendengarnya tersenyum devil, ia sangat benci sama orang-orang yang bisanya merampas hak orang lain. Karena selama ini, ia selalu mandiri dan tak pernah menggantung hidup dengan siapapun.
"Cih, sepertinya kalian sangat-sangat ingin melihat pintu neraka," ketua bandit yang mendengar suara perempuan dari dalam kereta, malah semakin bersemangat karena ia telah membayangkan hal-hal yang menyenangkan dengan perempuan itu, ia berfikir 'suaranya begitu merdu, pasti orangnya tak kalah cantik, bisa aku jadikan istri ke dua belas ku nanti,' begitulah kira-kira pikiran ketua bandit itu.
Sedangkan anak buahnya, " bos, sepertinya ada mainan baru untuk kita, kami menjadi semangat setelah mendengarkan suaranya bos," ucap salah seorang anak buah bandit dan yang lain menanggapi dengan menganggukkan kepalanya.
"Tidak, tidak, dia akan menjadi istriku yang ke dua belas, kalian semua tidak boleh menyentuh nya! nanti akan aku traktir kalian di rumah bunga selama satu Minggu, tapi jangan sentuh calon istri ku..
Flow yang mendengar hal tersebut merasa muntah, ia sangat jijik, hingga ia memuntahkan iso perutnya, "cih, enak saja kau ingin menjadikan aku istrimu, urus saja kesebelasan istrimu itu, aku tak sudi menjadi istri mu, jangankan menjadi istri, membayangkan nya saja rasanya aku ingin muntah," cerca flow.
Ketua bandit yang mendengar ucapan flow, merasa geram, tapi ia masih dengan PD nya berkata, "Kau jangan merasa malu untuk mengakuinya sayang, aku yakin kau begitu terpesona dengan ketampanan ku, ikutlah bersamaku dengan patuh, kau akan ku manjakan dan akan mengabulkan semua keinginan mu," ucap Ketua bandit dengan PD nya.
"Kau bilang, kau tampan? ckckck,, apa kau tak pernah mengaca? oh, pasti kau tak memiliki cermin di rumahmu karena tak mampu untuk membeli nya, buktinya saja kau hendak merampok ku. Asal kau tahu, lebih baik aku jadi perawan tua daripada harus menikah dengan tua bangka seperti kau."
"Apa kau bilang? jangan sampai kau menyesali nya nanti Nona."
"Tidak ada yang perlu aku sesali, yang ada lebih baik kalian enyah dari hadapan ku!"
"Sombong sekali kau, kau akan menyesal karena menolak ku."
"Semuanya, serang wanita itu! aku sudah tidak bernafsu memiliki nya, lebih baik kalian bunuh saja!"
Pasukan bandit langsung maju, menyerang flow secara bersamaan.
"Cih, dari tadi kek, kenapa harus ada drama-drama percekcokan dulu baru main serang,' gerutu flow.
Flow tak tinggal diam, ia segera melawan bandit-bandit tersebut, yang mana dalam waktu singkat semuanya telah tumbang dan hanya menyisakan sang ketua.
Ketua bandit yang melihat anak buah satu persatu di kalahkan, langsung bergetar ketakutan, keringat dingin bercucuran dengan derasnya tak ketinggalan celananya telah basah.
Paman kusir yang melihat kejadian itu pun ternganga dan keringat dingin juga bercucuran hingga membasahi bajunya, tapi tidak sampai kencing dalam celana seperti ketua bandit itu.
Anak buah bandit itu banyak yang kehilangan nyawanya, jika pun masih hidup tapi dengan keadaan yang tidak baik, ada yang tangannya di tebas, ada juga kakinya yang dipotong baik sebelah maupun dua-duanya, hingga darah bercucuran sampai membuat tanah di sana telah penuh dengan genangan darah bandit-bandit itu.
Jangan bilang flow kejam, karena apa? karena gurunya dulu pernah berpesan, " jika kau berhadapan dengan musuh jangan pakai hati, karena jika kau mengampuni musuh-musuh mu, suatu saat mereka akan membalas dendam, begitu seterusnya, hingga rantai balas dendam tak akan terputus."
Ketua bandit yang ketakutan, hendak kabur diam-diam, namun baru beberapa langkah tendangan flow mendarat di punggung nya.
"Mau kemana kau? urusan kita belum selesai."
"Ampun, ampun Nona, ampuni saya, saya masih mempunyai anak dan istri yang harus saya tanggung, jika kau membunuh ku, bagaimana dengan mereka, ampunilah saya Nona!" ucap bandit tersebut dengan tidak tahu dirinya, sambil bersujud membentur kan kepala ke tanah beberapa kali hingga berdarah.
"Baiklah, tapi sebelum itu tunjukkan padaku dimana kau menyimpan semua harta dan barang-barang rampasan kalian selama ini?" tanya flow sambil tersenyum tipis, tapi tak terlihat jika tak di perhatikan.
"Baik baik Nona, baiklah, akan saya tunjukkan tempatnya, tapi kau harus berjanji untuk mengampuni nyawaku." jawab ketua bandit itu sambil memastikan keselamatan nya.
"Paman kusir, ayo ikuti kami karena nanti aku butuh bantuanmu!" bukannya menjawab perkataan sang bandit flow justru berbicara pada paman kusir untuk mengikuti mereka.
"Ba baik Nona," jawab paman kusir yang masih gugup.
"Ayo!" ucap flow tegas pada ketua bandit itu.
Masih dengan ketakutan ketua bandit menuntun jalan menuju markasnya, "ikuti saya!"
Tak lama, mereka tiba di depan gua yang merupakan markas bandit itu.
"Semua barang rampasan ada di dalam Nona."
"Awas saja kalau kau berani menipu ku, akan ku penggal kepala mu saat itu juga," ancam flow sambil berjalan kedalam gua, sedangkan ketua bandit yang di ancam flow hanya meng geleng-geleng kan kepalanya, tak berani mengeluarkan suara sedikit pun.
Flow menelusuri gua tersebut, hingga
Bersambung,
Seperti biasa ya, jangan lupa follow 💗💗
Like dan komentar sebanyak-banyaknya, kalau berkenan gift sama vote nya juga ya!! 👉🏻👈🏻👉🏻👈🏻🤗🤗
Ingat disini boleh berkomentar sesuka kalian, tapi DILARANG MEMBERI RATING RENDAH.
Terimakasih guys, Salam Sayang dari author, 😘😘❤️❤️🫶🫶
Tetep semangaaatt 🥰🥰🥰🥰