NovelToon NovelToon
Medieval World : Ali & Alaina

Medieval World : Ali & Alaina

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Iblis / Mengubah sejarah
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Sukron bersyar'i

Suatu hari seorang ksatria yang kehilangan ingatannya terbangun di dalam sebuah rumah dan ternyata itu adalah rumah seorang gadis cantik yang buta bernama Alaina alaisa dan seekor gagak yang bisa berbicara.

Setelah berbincang-bincang akhirnya sang Ksatria di beri nama oleh alaina yaitu ali, mereka pun akhirnya hidup bersama.

Namun tanpa di sadari, awal dari pertemuan itu adalah takdir dari tuhan. karena mereka adalah orang terpilih yang akan menyelamatkan bumi dari ancaman iblis szamu yang akan bangkit.

Inilah kisah ali dan alaina yang akan memimpin umat manusia memerangi kedzaliman iblis szamu dan pengikutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukron bersyar'i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alam bawah sadar

Kegelapan semakin mendalam, dan aku merasa tubuhku mulai melayang. Semua yang terjadi seakan mengabur dalam kepalaku, seperti mimpi buruk yang tak kunjung berakhir. Aku mencoba untuk bangkit, namun rasa sakit dan kelelahan tubuhku menghalanginya. Perlahan-lahan, suara-suara yang samar mulai terdengar—terdengar seperti desis san angin dan bisikan halus, seolah-olah datang dari jauh.

"Ali..." Suara lembut itu terdengar, namun aku tak bisa melihat siapa yang memanggilku. Alaina? Reno? Atau mungkin suara lain, suara dari dalam diriku sendiri yang berbicara, mencoba membangkitkan ku dari kegelapan?

Aku memaksa untuk membuka mata, meski tubuhku terasa sangat berat. Perlahan-lahan, bayangan samar mulai terlihat. Di sekelilingku, hanya ada kegelapan dan kabut tebal yang menyelimuti, seperti ruang tanpa batas. Aku mencoba untuk bergerak, namun tubuhku terasa kaku. Aku menggenggam erat tanah yang terasa lembut, mencoba untuk merasa lebih nyata.

"Tolong... Ali, bangunlah!" suara itu kembali terdengar, kali ini lebih jelas.

Aku mengenali suara itu. Suara Alaina.

Dengan segala kekuatan yang tersisa, aku membuka mataku lebih lebar. Perlahan, kabut mulai terangkat sedikit demi sedikit, memperlihatkan sebuah pemandangan yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya.

Di depan mata, berdiri sesosok makhluk besar yang mengeluarkan cahaya menyilaukan, seolah-olah berasal dari langit. Entah apa itu, entah bagaimana aku bisa sampai di sini, tetapi satu hal yang pasti: aku merasa bahwa ini bukan dunia yang aku kenal. Aku mencoba untuk berdiri, namun tubuhku seakan-akan tidak mendengarkan perintahku.

"Apakah ini tempatku?" pikirku dalam hati. Aku merasa seolah berada di antara dunia hidup dan mati.

Suara Alaina kembali terdengar, lebih mendesak, "Ali! Jangan menyerah, kau masih bisa melakukannya! Kau sudah mengalahkan mereka, jangan biarkan dirimu hancur sekarang!"

Aku mencoba untuk berbicara, tapi tak ada kata yang keluar. Hanya sebuah kekosongan yang memenuhi dadaku. Waktu terasa begitu lama, dan semakin lama aku berada di tempat ini, semakin banyak kenangan dan perasaan yang datang bertubi-tubi. Apa yang telah aku lakukan? Apakah aku benar-benar melakukan yang terbaik untuk mereka?

Dalam sekejap, kabut itu kembali menebal, dan di antara bayangannya, aku melihat sosok yang begitu familiar—Weird. Tapi kali ini, dia tidak dalam bentuk manusia seperti sebelumnya. Dia berdiri dengan tatapan penuh kebencian, matanya merah menyala, dan aura kegelapan yang mengelilinginya begitu kuat. Sosok itu tersenyum jahat.

"Ali... Kau pikir kemenangan itu cukup? Kau sudah membunuh mereka, tapi apakah itu yang sebenarnya kau inginkan? Atau kau malah sedang mencari pembenaran atas amarahmu?"

Aku terdiam. Semua yang telah terjadi, semua keputusan yang telah kuambil, tiba-tiba terasa begitu hampa. Apa yang benar-benar aku cari? Apakah aku hanya mengikuti dorongan amarahku, atau ada hal lain yang lebih besar yang harus aku hadapi?

"Tidak ada yang bisa lari dari takdir," lanjut Weird dengan senyum penuh kebencian. "Kau tidak bisa lari dari dirimu sendiri, Ali. Kau adalah monster yang kau sebut-sebut. Kau sudah membunuh mereka semua, tapi apa yang akan kau lakukan dengan dirimu sekarang? Apa yang akan kau lakukan dengan semua kehancuran yang telah kau ciptakan?"

Kata-kata itu menyusup dalam pikiranku, mengusik hati yang sudah terluka. Aku tahu aku tidak bisa mengubah masa lalu, tetapi aku juga tahu satu hal: aku harus bertanggung jawab atas semua yang telah terjadi.

Namun, di saat yang sama, ada suara lain yang mulai terdengar. Suara yang jauh lebih lembut, lebih tenang. Suara itu datang dari dalam hatiku sendiri, dari tempat yang selama ini aku abaikan.

"Ali... Jangan biarkan dirimu hancur. Kau masih punya pilihan. Kau masih bisa memilih untuk berubah."

Aku menatap Weird dengan tatapan penuh tekad. "Kau benar, aku mungkin sudah menjadi monster, tetapi aku tidak akan membiarkan kebencian menguasai diriku lebih lama lagi. Aku akan menghadapi konsekuensi dari tindakanku, dan aku akan memperbaiki semuanya, meskipun itu tidak akan mudah."

Weird tampak terkejut mendengar ucapanku, dan sepertinya dia merasakan perubahan dalam diriku. Aku bisa merasakan kekuatan dalam diriku kembali pulih, bukan dari amarah, tetapi dari keputusan untuk memilih jalan yang berbeda.

"Aku akan mengakhiri semua ini. Bukan dengan pembunuhan, bukan dengan kehancuran," kataku dengan tegas. "Aku akan mengubah takdirku, meski itu berarti harus menghadapi penderitaan."

Kegelapan itu mulai pudar, dan aku merasakan kehadiran Alaina yang semakin dekat. Aku tak tahu apakah aku bisa mengubah segalanya, tetapi aku tahu satu hal pasti: aku tidak akan membiarkan diriku menjadi monster selamanya.

Dengan langkah yang lebih ringan, aku mulai berjalan menuju cahaya itu, menuju masa depan yang belum pasti.

"Ali... sadarlah!" Aku membuka kedua mataku. Mendapatkan tubuhku tersandar pada pangkuan Alaina dan wajahnya tepat di hadapanku.

"Alaina... apa yang sudah terjadi?" Tanya ku yang masih setengah sadar.

"Kau sudah membinasakan seluruh warga desa disini." Ujar Alaina.

Mendengar itu aku sedikit gemetar melihat noda darah di sekujur tubuh ku. "Maaf Alaina, lagi-lagi aku terlalu berlebihan, aku seperti monster pembunuh." Ucapku dengan suara yang sedikit gemetar.

"Tidak apa-apa Ali, kali ini mungkin itu yang harus di lakukan." Ujar Alaina coba menenangkan ku yang masih dalam keadaan linglung.

"Bagaimana keadaan dirimu Alaina, luka bakar mu? apa kamu sudah baik-baik saja?". Tanyaku dengan cemas.

"Tidak apa-apa, tubuhku sudah pulih, karena tempat itu sudah hancur jadi aku sudah bisa melakukan sihir penyembuhan pada diriku sendiri." Ujar Alaina.

"Kamu cari apa? Reno? iya sedang menguburkan mayat-mayat yang telah kamu bunuh." Ujar Alaina yang melihatku menoleh kebingungan.

lalu aku terdiam termenung, mengingat kembali mimpi buruk yang baru saja aku alami, mengingat wajah Weird yang masih terbayang-bayang di benakku.

"Apa aku mengatakan sesuatu saat aku tak sadarkan diri?" Tanyaku sambil beranjak bangun dari pangkuan Alaina.

"Iya, sepertinya kau mengalami mimpi buruk, wajahmu saat tertidur tampak gelisah, dan berulang kali tanganmu menjulur seperti ingin meraih sesuatu. Memangnya apa yang kamu mimpikan, Ali?" Tanya Alaina.

"Tidak... tidak apa-apa"

1
Cevineine
lanjuttt thorrr
Hero: siap tuan
total 1 replies
miilieaa
nyicil beberapa bab dulu yaa thor/Rose/
Hero: makasih kak
total 1 replies
Jihan Hwang
aku mampir thor, mau nyoba baca yang genre ini..semoga suka
mampir di novelku juga ya thor jika berkenan/Smile//Pray/
Jihan Hwang: sip thor/Ok/
Hero: iya terimakasih, jangan lupa kritik dan sarannya
total 2 replies
Cevineine
semangat thor
Hero: Terimakasih, kamu buat aku jadi super power/Scream/
total 1 replies
🇹 🇦 🇹 🇦メ🇨🇳☂✓ ᴺᵉʷ ᶠᵃᵐⁱˡʸ
beriku salam ke padanya harus hati hati karena aku tidak bersamanya
Hero: salam rindu
total 1 replies
Hero
sangat menarik untuk dibaca dan di nanti
nao chan
cerita yang sangat menarik, semangat Thor🙂
Hero: terimakasih kak, baca terus ya kelanjutannya, semoga sesuai ekpektasi terus/Smile/
total 1 replies
Yurika23
mampir ya Thor...
Hero: okeee
total 1 replies
ADZAL ZIAH
keren banget ceritanya kak 🌹 dukung karya aku juga ya kak
ADZAL ZIAH: oke bakal terus aku dukung kok
Hero: iya kak makasih, saling dukung ya , pemula ni
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!