Ledakan yang terjadi di jagat raya (Big Bang) hingga membentuk milyaran alam di seluruh semesta alam ternyata tak hanya sekedar ledakan saja, ada banyak rahasia tercipta di sana.
Seorang anak yang dinyatakan tak berbakat karena tak memiliki unsur kekuatan ternyata mampu membalikan semua pernyataan orang.
Bagaimana perjuangan Yuang Fengying untuk menjadi sosok yang terkuat? ikuti cerita ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sigi Tyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4. Ujian calon Putra Naga ll
Yuang Fengying yang berada di sudut lain malah tak memperhatikan binatang binatang tersebut.
Saat ini tatapan matanya malah tertuju ke arah langit alam itu, seperti ada yang menarik dan terasa begitu akrab dengan setitik cahaya yang sempat memercik di jiwanya.
Sebuah benda seperti kristal dengan aneka cahaya nampak menarik minat nya.
Dalam kekaguman nya Yuang Fengying terus menatap kristal itu, yang menurut nya sangat luar biasa, karena benda kecil tersebut mampu menerangi seluruh alam yang sangat luas itu.
"GROAAAAARR...!.''
Jeritan binatang iblis terdengar meraung di depan Yuang Fengying, namun anak itu tak menghiraukan nya.
Baginya sosok binatang iblis dengan penampakan naga raksasa tersebut tak mengganggu nya.
Dalam pandangan Yuang Fengying naga raksasa tersebut hanya seperti sosok yang kadang kabur kadang nyata, sehingga tak menakutkan bahkan terkesan seperti penampakan bayangan ilusi dan tak nyata.
Berbeda dengan kristal kecil di langit yang menarik minat nya.
Gambaran reaksi Yuang Fengying tampak menarik perhatian para Tetua, dan menimbulkan banyak tanya.
Memang benar para tetua sudah mengetahui rahasia tempat tersebut, binatang binatang iblis di sana memang hanya ilusi, namun demikian mereka juga masih bergetar jika mendapat serangan raungan binatang binatang iblis itu.
Setelah beberapa saat ujian babak kedua sudah usai, hal itu di tandai dengan menghilangnya kristal yang ada di udara.
Dengan menghilang nya kristal di alam ilusi tersebut mengakhiri ujian tahap kedua, dan kini mereka sadar jika mereka hanya berada di ruangan sebuah gua yang luas tanpa pencahayaan yang mencukupi.
Dari sekitar tiga ratus empat puluh anak, kini hanya tersisa kurang dari seratus termasuk Yuang Fengying, dan mereka dinyatakan lolos melewati babak tersebut.
**
Babak kedua ujian calon Putra Naga telah usai, kini para peserta tengah di giring ke arena ujian ke tiga atau ujian akhir.
Bagi mereka yang lolos babak akhir ini, nanti akan di arahkan menjadi murid perguruan yang ada di desa tersebut yaitu perguruan Alam Suci dan perguruan Tameng Jiwa.
Lewat dua perguruan itu nanti para calon Putra Naga akan di jembatani untuk menjadi murid perguruan yang lebih tinggi yang ada di provinsi Lembah Naga.
Nantinya mereka bersama para calon Putra Naga dari wilayah lain yang ada di distrik sebelas dan distrik lainnya di bawa ke provinsi Lembah Naga untuk di salurkan di akademi bela diri di provinsi Lembah Naga.
Para peserta kini sudah berada di depan sebuah bangunan bertingkat lima, nanti para peserta harus memasuki bangunan bertingkat itu hingga ke tingkat kelima jika mampu.
Jika hanya mampu memasuki tingkat kedua maka di anggap gagal, namun jika mampu memasuki lantai ke tiga sudah di anggap lolos meski tak dianggap berbakat tinggi.
Han Liong dari keluarga Han mendapat giliran pertama, anak lelaki dengan wajah cukup tampan itu mulai memasuki lantai pertama, semua orang bisa melihat semua itu dengan di tandai lampu di ruang itu yang menyala. semua penonton bisa melihat dari luar atau dari layar yang terpampang di tanah lapang.
Begitu Han Liong memasuki lantai pertama angin langsung terasa menerpa tubuh nya, angin yang menghajar tubuh nya itu seakan ingin melemparnya dari ruangan tersebut.
Han Liong mengaktifkan kekuatan elemen air, mulai mengedarkan kekuatan tersebut ke keseluruhan tubuh nya, kekuatan yang menjadi warisan keluarganya.
Sebuah gelembung air langsung membungkusnya, meski tingkatan kultivasi Han Liong masih berada di Dasar Tiga dia sudah mampu menciptakan perisai unsur elemen semacam itu. menakjubkan.
Begitu perisai gelembung air tercipta dan membungkus tubuh nya, angin deras yang menerpa seakan tak berefek baginya.
Han Liong berhasil lolos dari lantai pertama, kini anak dari keluarga Han itu sudah berada di lantai ke dua.
Lantai ke dua memiliki penampakan sebuah padang rumput yang sangat luas dan tak berujung.
Tiba tiba langit di alam itu menjadi berkabut dan makin lama makin pekat, lalu di susul dengan angin kencang yang menyambar nyambar serta hujan yang sangat lebat disertai kilat dan petir yang sahut menyahut.
Han Liong sesaat terpaku, lalu dia kembali mengaktifkan unsur elemen yang ada di tubuh nya, membentuk semacam payung pelindung yang melindungi nya dari semua gangguan dan ancaman disana.
Berturut-turut putra dari keluarga Han itu naik satu demi satu lantai gedung bertingkat itu, hingga akhir nya dia mencapai lantai ke empat dan dikirim keluar dari bangunan tersebut, dia tak mampu masuk ke lantai ke lima.
Han Liong dinyatakan lolos dan resmi menjadi salah satu calon Putra Naga dari desa Bunga Abadi di distrik sebelas.
**
Fu Haifang putra dari kepala desa Bunga Abadi Fu Tong adalah peserta kedua yang di panggil untuk memasuki bangunan bertingkat di ujian babak ketiga tersebut.
Anak lelaki dengan usia 13 tahun itu nampak percaya diri memasuki tempat tersebut, dua tahun yang lalu dia sudah pernah memasuki tempat itu. Dikarenakan suatu hal dia tak jadi dikirim ke pusat dan saat ini dia mencoba kembali, ini adalah ujian yang kedua baginya.
Fu Haifang adalah pemilik unsur elemen tanah yang di wariskan dari keluarga nya, begitu dia masuk dia sudah langsung mengaktifkan pelindung diri dari unsur yang dimiliki nya, sebongkah tanah saat ini tengah menyelimuti nya.
Begitu benteng tanah tercipta, angin kencang yang menghajar dirinya kini tak berefek apapun karena terhalang kuatnya lapisan pelindung tersebut.
Dengan sangat cepat anak dari kepala desa itu melewati lantai pertama untuk menuju lantai berikutnya.
Lantai demi lantai mampu di lalui oleh Fu Haifang dengan lancar karena dia pernah menjalani ujian itu dan saat itu juga lolos.
Akhirnya anak dari kepala desa Fu Tong itu berhasil mencapai lantai ke lima dan sukses, itu membuat sang kepala desa tersenyum bangga dengan kesuksesan anaknya.
Setelah puluhan anak menjalani ujian babak terakhir, kini giliran Yuang Fengying yang di panggil untuk masuk ke gedung bertingkat tersebut.
Lampu langsung menyala begitu dia masuk, semua orang hanya bisa melihat cahaya terang dari jendela yang ada di bangunan lantai pertama itu namun tak ada yang tahu apa yang terjadi di dalam nya.
Angin kencang langsung menerjang tubuh Yuang Fengying, membuat tubuh nya terdorong hingga hampir saja melempar tubuh bocah itu keluar dari ruang lantai pertama.
Sedikit meringis Yuang Fengying mencoba bangkit, tak adanya kekuatan unsur elemen yang mampu di aktifkan nya tak menyurutkan keinginan kuat dari bocah tersebut untuk bertahan.
Pelan tapi pasti Yuang Fengying bangkit dan menahan gempuran angin yang menerpa tubuh nya.
Angin makin lama makin kuat, namun tekad baja dari Yuang Fengying mampu meredam kuatnya terpaan angin itu.
Di luar para penonton, para tetua serta penguji sedikit gelisah melihat lamanya Yuang Fengying berada di lantai pertama itu.
Itu sudah cukup lama karena kini sudah hampir satu jam atau satu dupa pembakaran Yuang Fengying berada di sana, padahal yang lainnya hanya beberapa menit saja jika gagal langsung terlempar, jika berhasil langsung pindah ke lantai dua.
Sementara Yuang Fengying berada di lantai pertama tersebut seperti mendapat gemblengan, dia seperti di paksa untuk memahami esensi dari pertahanan, mula mula dia memang kewalahan karena dia tak punya perisai pelindung yang bisa di gunakan untuk memblokir segala gangguan disana.
Namun lama lama kuda kuda kakinya makin terlihat kokoh, esensi pemahaman tentang kekuatan pertahanan mulai di pahami nya.
Terpaan angin itu kini malah melatih raga Yuang Fengying dan makin menguatkan fisik bocah tersebut.
Memasuki lantai ke dua dengan waktu yang begitu lama membuat para penonton mulai berkata kata.
"Dia anak tak ber-elemen, pasti akan gagal di lantai kedua."
_________________
Jangan lupa dukungannya....
Saran buat author sebaiknya sajikan cerita dengan bahasa yg mudah dan menarik minat pembaca ...
Pembahasannya nggak perlu bertele-tele ... lha ini bukan thesis kok ...
Semangat .. semoga ada perbaikan 🙏👍
nggak jadi baca