Ini kisah tentang Lydia Maura , seorang janda yang memiliki satu anak, yang harus terpaksa menerima pinangan dari seorang pria yang sudah beristri ... Lydia menolak kerasa , sebab , diri nya tau bagaimana sakit nya di duakan .. walaupun kenyataannya masa lalu nya tidak lah seperti itu , tapi Lydia tetap tidak mau . Lydia tidak akan sanggup harus berbagi .. Namun kedua orang tua nya sudah menerima pinangan dari pria itu , mau tidak mau Lydia menerima pernikahan nya ... Pria yang bernama Muhammad Arsyad Zayn , pria tampan dengan segala kesempurnaan nya . Entah mengapa malah menikahi Lydia , padahal yang Lydia tau istri nya jauh lebih baik dari Lydia ... Yuk ikuti kisah nya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7
Membuat seseorang kecewa dengan apa yang sudah di garis kan oleh Allah .. Takdir Allah -- bagaimana bisa aku menolak nya ? Bagaimana bisa aku mencegah nya . Allah seakan memiliki jalan lain untuk kehidupan ku ..
___Lydia Maura __
"Jika anda setuju , silahkan anda tanda tangani pak " seru Jaka yang langsung menyadarkan keterkejutan pak Asep dan Buk Sukma .
Pak Asep menatap ke arah Arsyad . "Pak Arsyad , bagaimana anda tau jika kami memiliki putri bernama Lydia Maura ?" Tanya pak Asep tanpa menghiraukan perkataan Jaka tadi . Rasa penasaran lebih mendominasi saat sekarang ini ..
"Iya bagaimana anda tau pak ?" Buk Sukma juga menimpali nya .
Arsyad tersenyum tipis mendengar nya . "Saya sangat mengenal nya pak Asep dan Buk Sukma ... Saya sangat mengenal Lydia Maura"
"Lydia Maura sudah --"
"Saya sudah mengetahui semua nya .. jadi jika anda menerima tawaran saya , anda silahkan tanda tangani berkas-berkas yang ada di depan anda . Jika tidak silahkan anda kembalikan uang saya tadi yang sudah saya berikan kepada Beni sekarang juga " tegas Arsyad , dan hal tersebut langsung membuat pak Asep dan Buk Sukma membulat kan kedua bola mata mereka berdua ...
Jahat ? Itu jelas yang tergambar sosok Muhammad Arsyad Zayn .. nyata nya gelar ustadz dan sang calon pemimpin pondok pesantren itu tidak mempengaruhi sesuatu yang sudah lama diri nya ingin kan ...
Hening , pak Asep dan Buk Sukma masih saling melirik antara satu sama lain . Mereka berdua sangat bingung saat sekarang ini .
Arsyad menghembuskan nafas nya kasar . "Saya tidak punya banyak waktu pak , buk ."
"Pak Arsyad , bagaimana jika kami bicarakan kepada Lydia dulu ? Bagaimana juga ini tentang hidup nya . Kami --"
"Sekarang atau kembalikan uang saya "
Deg
Mau tidak mau , dengan terpaksa pak Asep meraih pulpen yang di berikan oleh Jaka , dan langsung membuka berkas yang ada di depan nya , mencoret kan tanda tangan nya , dengan perasaan bersalah kepada sang putri tercinta -- Lydia Maura ..
"Maafin bapak ly " batin pak Asep di dalam hati nya ..
Arsyad tersenyum , melihat pak Asep yang sudah selesai menandatangi berkas tersebut , Arsyad meraih nya , dan menyerahkan nya kepada Jaka untuk di simpan .
Arsyad lalu menatap ke arah pak Asep dan Buk Sukma .. "saya akan mengantar kalian , dan saya akan langsung melamar Lydia dan menikahi nya hari ini juga "
Jederrr
Bagai di sambar petir , pak Asep dan Buk Sukma terkejut bukan main dengan perkataan Arsyad .. mereka pikir tidak buru-buru ,
Ketika pak Asep dan Buk Sukma ingin protes , Arsyad langsung mengangkat telapak tangan nya ke atas .
"Saya tidak ingin dengar apa pun " tegas Arsyad ..
___oOo___
"assalamualaikum ..." ucap Lydia meraih tangan buk Sukma dan pak Asep bergantian mencium punggung tangan kedua paruh baya tersebut dengan takjim .. Dan hal itu tidak putus dari pandangan Arsyad .. Jantung Arsyad sungguh berdetak kencang melihat wajah Lydia , apa lagi jika berdekatan dengan wanita itu , entah seperti apa jadi nya jantung nya nanti ...
Lydia menoleh , menatap Arsyad sekilas lalu membuang pandangan nya ke lain arah ..
"Maaf , apa maksud ucapan anda tadi ya ?" Tanya Lydia berharap jika ucapan yang di lontarkan oleh pria itu tadi hanya gurauan semata saja .
Pak Asep memegang bahu Lydia , "nak , kita bicara di dalam " Lydia mengangguk , lalu pak Asep menatap Sinta ... "Sin , ajak Zahra main tempat Liza ya , "
Sinta mengangguk kan kepala nya , mendekati Zahra , dan meraih tangan mungil sepupu nya itu .
"Yuk main ke tempat Liza "
Zahra mengangguk singkat , lalu menoleh sekilas ke arah Arsyad , dengan tatapan datar ... Entah lah , Zahra seperti nya tidak menyukai pria yang mengenalkan diri nya tadi sebagai ayah' Zahra . Sosok ayah hanya untuk Ridwan .. ayah Zahra , dan tidak pernah akan tergantikan ... Kecuali Fatih -- Zahra berharap besar pria itu menjadi ayah nya .. karena sosok Fatih sangat menyayangi diri nya dan Bunda nya ..
Dan sampai di sini , Lydia belum bilang kepada Zahra atau pun keluarga nya yang lain tentang lamaran Fatih yang di terima oleh nya ...
_____
Setelah mempersilahkan Arsyad duduk , dan semua nya duduk , pak Asep menceritakan tentang niat Arsyad datang dan tentang perkataan yang di dengar oleh Lydia .
Sontak Lydia membulat kan kedua bola mata nya .
"Pak , Lydia enggak bisa nikah sama kak Arsyad " ucap Lydia menolak tegas . Lydia sudah tau bukan ? Jika pria yang ada di hadapannya saat ini bernama Arsyad dan kakak kelas nya dulu ...
"Kenapa Lydia ?" Tanya pak Asep dengan kening berkerut .
Lydia menghembuskan nafas nya kasar . "Dia sudah memiliki istri dan anak pak" ucap Lydia yang langsung membuat pak Asep dan Buk Sukma menatap ke arah Arsyad . Pak Asep dan Buk Sukma terkejut dengan penuturan putri nya , karena Arsyad tadi belum memberi tahu tentang hal tersebut .
Arsyad tersenyum tipis mendengar nya . "Kalau masalah itu , kamu tidak usah khawatir , insyaallah istri saya mengijinkan nya . " Sahut Arsyad tegas .
Lydia menggeleng kan kepala nya ."maaf tapi saya tidak bisa , saya tidak mau merusak rumah tangga orang " tolak Lydia lagi . Sungguh siapa yang mau menjadi duri dalam rumah tangga seseorang .. Lydia itu wanita , diri nya sangat mengetahui perasaan seorang wanita ..
Arsyad mengepalkan kedua tangan nya , melirik ke arah buk Sukma dan pak Asep yang langsung ketakutan ..
Pak Asep langsung meraih tangan sang putri , mencoba membujuk nya kembali , berharap Lydia mau .. "sayang , kamu harus mau menerima nya . Karena bapak berhutang nyawa dengan nak Arsyad . Tolong lah Lydia . Lagian toh istri pertama nak Arsyad tidak masalah .. nak Arsyad sudah meminta ijin bukan ? Ayo lah ly .. bapak tadi sudah berjanji akan menikahkan kamu dengan nak Arsyad " mohon pak Asep ,
Lydia menggigit bibir bawah nya , tangan nya mengerat dalam genggaman pak Asep .. "tapi pak --"
"Sayang , tolong lah , kali ini saja kamu mau membantu bapak nak .. Bagaimana bisa bapak mengingkari janji bapak nak .. Bapak sudah bersumpah atas nama Allah , jika tadi tidak ada nak Arsyad yang menolong kami berdua mungkin bapak dan ibu akan mati di habisi oleh preman-preman itu" ucap pak Asep yang jelas saja berbohong . Pak Asep tidak akan mungkin menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada Lydia .
Lydia menundukkan kepala nya , menyeka air mata yang mengalir di pipi nya .."pak , Lydia sudah menerima pinangan dari pak Fatih , Hadi tidak mungkin Lydia menikah dengan kak Arsyad "
Deg
Pernyataan dari Lydia membuat semua nya terkejut , pak Asep dan Buk Sukma semakin merasa bersalah , mereka berdua jelas tau bagaimana seorang Fatih yang bersikap sopan santun dan penyayang itu selalu mencari cara agar lamaran nya di terima oleh sang putri ...
Arsyad langsung menggeram , pria itu menatap tajam ke arah buk Sukma dan pak Asep dan gelagapan ...
"Na--- nak , tidak masalah . Toh Fatih juga belum bilang sama bapak , jadi nanti kita batalkan saja ya nak ," ucap pak Asep lagi ..
Buk Sukma mendekati Lydia , meraih wajah sang putri agar mau menatap ke arah nya . "Lydia , kamu mau membuat bapak mu di murka Allah karena sudah bersumpah atas nama Allah ?"
"Nak , ibuk mohon , " lirih buk Sukma .
Lydia tidak tega .. jelas Lydia tidak akan tega .. tapi Fatih --- bagaimana Lydia menjelaskan nya kepada pria itu . Fatih pasti sangat kecewa dengan nya .
Akhirnya Lydia mengangguk singkat , dan membuat buk Sukma dan pak Asep menghela nafas nya lega .
Sedangkan Arsyad , pria itu langsung menyunggingkan senyuman nya .
Arsyad lalu memanggil Jaka yang duduk di dalam mobil .
"Serahkan mahar nya " titah Arsyad ..
Jaka mengangguk , dan menyerahkan tas berisi uang di atas meja .
"Ini mahar nya pak , buk , jika Lydia menginginkan nya lagi ,saya akan berikan nanti .. tapi sekarang kita harus melaksanakan ijab kabul dulu " ucap Arsyad .
Pak Asep dan Buk Sukma menelan ludah nya susah payah .
Sedangkan Lydia , wanita itu tidak bergeming sama sekali , pikiran nya sungguh sangat kacau dengan semua yang terjadi saat sekarang ini .
___oOo___
"Pesawat nya mengalami kendala Rom , jadi gue enggak jadi pulang siang ini .. mungkin di pending sampe sore .. Lo atur semua nya dulu ya " ucap Fatih dari seberang telepon ..
"Asiap pak bos !"
"Rom , Lydia tadi kerja ?"
"Jelas lah , buk bos mah rajin banget , mana mungkin enggak kerja " sahut Romi .
Fatih tersenyum .. "Lo awasin ya , gue enggak mau ada yang lirik-lirik bini gue "
"CK calon bini pak bos !!"
"Udah gue klaim jadi bini, Rom , udah enggak usah bawel , pokok nya Lo awasin terus , gue enggak mau ada yang nikung , "
"CK posesif "
"Biar "
Tuuut
Fatih memutuskan sambungan telepon nya dengan Romi . Menjatuhkan tubuh nya di atas ranjang , lalu kedua mata nya terpejam , dengan kedua sudut bibir nya yang melengkung ke atas sempurna .
Fatih tengah membayangkan wajah Lydia .
CK , seharusnya nanti malam Fatih bisa datang ke rumah Lydia langsung , melihat wajah cantik sang calon istri . Namun karena penerbangan siang hari terjadi kendala , jadi mau tidak mau Fatih mengurungkan niat nya ..
Malam nya Fatih harus menyelesaikan pekerjaan nya dulu di kantor yang tidak bisa di tunda lagi ..
Mungkin besok pagi Fatih baru bisa bertemu Lydia . ...
___oOo___
bonchap donk