Mendengar kabar bahwa sang ayah tengah berada dalam situasi sulit,Lin Qian tanpa sepengetahuan sang ibu mencari kebenaran tentang informasi tersebut.
Tetapi rupanya Lin Qian menemukan fakta yang jauh lebih buruk dari informasi yang ia dapat sebelumnya dan terpaksa harus mengambil keputusan paling sulit.
Fakta apakah itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qian Shan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MUTIARA NAGA HITAM
"Akhirnya kau datang." Sun Mo Gang menyambut Lin Qian,sambil menahan rasa sakit.
"Untuk sesuatu yang sepadan,tentu saja aku datang." balas Lin Qian menyeringai tanpa ada simpati sedikitpun pada kondisi Sun Mo Gang yang sangat buruk.
"Hahahaa,, uhuk, uhuk! Tentu saja sepadan! Lagi pula aku menawar untuk kehidupan ku sendiri bukan?" Sun Mo Gang kembali tersedak darahnya sendiri lalu menyeringai.
Lin Qian berdecak,ia menanggapi seringai Sun Mo Gang dengan tatapan dingin,sebab bagaimanapun anggapannya pada mantan patriak Tahta Dewa tersebut sama sekali tidak berubah,yaitu musuh. "Cih,,,kau masih bisa tertawa di saat kondisi mu sudah sangat berantakan seperti itu. Aku sarankan lebih baik kau tidak mengulur waktu,karena itu akan merugikan mu sendiri,mengerti?"
Dari awal Sun Mo Gang memang seharusnya mati di tangannya atau mungkin sebaliknya,Lin Qian yang mati di tangan Sun Mo Gang. Tetapi mantan patriak Sekte Tahta Dewa itu memiliki sesuatu untuk di tukar dengan nyawanya yang membuat Lin Qian sangat penasaran,hingga ia pun memutuskan untuk memberikan sedikit waktu sampai batas hari ini.
"Bocah! Kau lihat kondisi ku yang sudah separah ini,apa kau masih perlu menggertak ku seperti itu? Namun demikian,aku masih ingin bertaruh dengan keberuntungan ku,jadi tidak ada salahnya memeluk kaki Budha demi nyawaku bukan? Hehee,, "
Bagaimanapun,Sun Mo Gang telah melewati pertarungan suci hidup dan mati melawan Lin Qian dan bila harus jujur, sebenarnya dalam duel waktu itu keduanya bisa di katakan imbang,hanya saja Lin Qian lebih beruntung karena mendapatkan pertolongan cepat dari semua kerabatnya,terutama dari Ao Nie Lam,sementara nasib Sun Mo Gang memang sial karena ia tidak memiliki siapapun untuk di andalkan dalam situasi kritis kala itu.
Untuk beberapa waktu,Lin Qian merenung,menatap Sun Mo Gang dalam-dalam. "Haihh,,,,jika pun Budha meraih bahumu? Aku tetap akan membunuhmu berkali-kali. Tetapi aku pikir kau tidak akan berhenti dengan mulut mu itu untuk mengulur waktu ku bukan? Terima ini!" Ia melemparkan satu botol kecil pada Sun Mo Gang.
"Selain kuat,aku kagum dengan wawasan mu itu. Hahaaa, uhuk, uhuk! Haruskah aku berterimakasih untuk pil ini?"
Jika tidak ada Lin Qian di hadapannya,Sun Mo Gang mungkin akan melompat kegirangan. Bagaimana tidak? Selama beberapa bulan ini ia merasa sangat tersiksa karena rasa sakit akibat luka-luka nya,Sun Mo Gang bahkan beberapa kali berfikir untuk mengakhiri hidupnya sendiri karena rasa sakit itu,akan tetapi tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya.
Sekarang setelah sekian lama menderita,musuhnya yang justru datang dan memberikan obat padanya. "Aishh,,sungguh ironis." gumamnya setelah menelan pil.
'Bocah ini memberi ku pil yang memiliki khasiat hampir setara dengan pil semak matahari,apa maksudnya?' batin Sun Mo Gang.
Ia terkejut sekaligus heran saat tahu bahwa pil yang di berikan Lin Qian padanya adalah pil Pucuk Bulan yang memiliki manfaat hampir setara dengan pil Semak Matahari,tetapi bagi orang yang dalam kondisi terluka sangay parah seperti Sun Mo Gang,maka pil Pucuk Bulan adalah pilihan terbaik.
Entah ini pertanda baik atau buruk baginya? Tetapi dengan Lin Qian memberikan pil yang memiliki manfaat penyembuhan tingkat tinggi serta dapat mengembalikan setidaknya 30% kekuatan tersebut padanya,Sun Mo Gang langsung menilai bahwa ada alasan di balik kepercayaan diri Lin Qian, dan insting nya mengatakan ia harus berhati-hati dalam bersikap di depan pemuda tersebut.
Dalam meditasinya,mata Sun Mo Gang memang terpejam namun sesekali membuka sebelah matanya sedikit untuk mengintip gerak-gerik Lin Qian. Ia masih di penuhi rasa curiga dan harga dirinya tetap menolak untuk menerima kebaikan yang begitu besar dari musuhnya tersebut.
'Sial,kenapa aku begitu ceroboh menelan pil pucuk bulan tanpa berfikir? Bagaimana kalau bedebah kecil ini menyuntikkan racun langit di dalamnya? Haihhh.' pikiran Sun Mo Gang sungguh seperti anak kecil,ia bahkan lupa akan fakta bahwa dirinya adalah seorang Sun Mo Gang,mantan Patriak Sekte Tahta Dewa sekaligus seorang ahli Dewa Fana Sejati.
Jika orang lain tahu seorang Sun Mo Gang takut di racuni,mungkin ia akan di tertawakan dan berakhir menjadi sebuah lelucon dan mungkin juga karena cemas,Sun Mo Gang tidak menyadari bahwa setiap gerak-geriknya tidak lepas dari pengamatan Lin Qian.
Lin Qian tentu memahami kecurigaan Sun Mo Gang padanya,akan tetapi ia tidak habis pikir jika entitas sepertinya akan bersikap seperti anak kecil. "Bisakah kau bersikap dengan selayaknya,keparat! Berhentilah bermain-main dan membuang-buang waktu ku!" Lin Qian berteriak geram sambil mengangkat sebuah pot keramik dan hampir-hampir melemparkannya jika Sun Mo Gang tidak segera menganggukan kepala berulang.
"Bedebah kecil keparat! Hari ini kau telah membuat ku kehilangan harga diri. Suatu saat aku akan menuntut mu untuk melunasi semua perhitungan kita,sialan!" Sun Mo Gang hanya bisa mengumpat dalam hati,sementara faktanya ia sedang berkeringat dingin dan tidak memiliki keberanian lagi menatap mata Lin Qian secara langsung.
***
Hari berikutnya.
"Fyuuhh... " Sun Mo Gang membuang nafas dan membuka mata perlahan. Ia merasakan kondisinya telah kembali,meskipun ranah kultivasinya mengalami penurunan sangat drastis.
'Kenaikan dewa tingkat dua? Aisshh,,, meski aku tidak puas tetapi ini masih cukup bagus daripada harus kehilangan semuanya'. Sun Mo Gang merasa optimis dengan dirinya karena merasa masih memiliki kesempatan di masa depan.
"Pil pucuk bulan tidak terlalu buruk bukan?"
Sun Mo Gang tersentak,ia menaikkan kedua alisnya kerena mendengar suara seseorang.Ia terlalu larut dalam bermeditasi hingga lupa akan keberadaan Lin Qian.
"Hey pak tua,apa-apaan dengan wajah jelek mu itu hah? Apa kau mau aku kembalikan ke kondisi sebelumnya?" Lin Qian bangkit seraya melontarkan ancaman.
Sementara wajah Sun Mo Gang begitu buruk, ia membatu tak dapat berkata-kata.
"Cih,,,aku sudah memenuhi saratku! Sekarang kau tidak bisa mencari alasan untuk mengulur waktu,kecuali bila kau benar-benar ingin mati." kata Lin Qian lagi.
"Ternyata mulutmu lebih mengerikan daripada apa yang dapat kedua tangan mu lakukan.Dasar bedebah keci,ikutlah dengan ku!" ejek Sun Mo Gang sembari bangkit kemudian mengajak Lin Qian ke satu sudut.
Sun Mo Gang menekan sebuah batu dinding.
Berikutnya,sebuah pintu rahasia terbuka begitu saja. "Kita masuk!" Sun Mo Gang memimpin jalan menuruni sebuah tangga hingga berakhir pada ruangan bawah tanah. Dari ruang bawah tanah tersebut,Sun Mo Gang kembali menekan batu dinding yang ternyata,itu juga merupakan kunci untuk membuka pintu rahasia lainnya.
Total untuk mencapai ruang rahasia utama,keduanya harus melewati tujuh ruang rahasia sebelumnya,sementara dari setiap ruang rahasia yang di lewati,masing masing ruangan di penuhi dengan harta,pusaka,kitab-kitab dan lain sebagainya yang dapat mengalihkan mata-mata rakus. Bahkan Lin Qian yang sudah sangat kaya sekalipun harus menelan ludah menyaksikan kekayaan Sun Mo Gang.
"Ruangan ini adalah tujuan kita." Sun Mo Gang dan Lin Qian tiba pada sebuah ruangan yang memiliki ukuran luas 100 meter persegi.
Tidak ada apapun di ruangan tersebut kecuali sebuah batu berwarna hitam kelam seukuran telur angsa terpajang di atas sebuah batu berbentuk pasak setinggi dua meter.
'Mutiara Naga Hitam ' tubuh Lin Qian bergetar hebat,sementara pusaka prasasti naga hitam di pusat alam spiritualnya bereaksi,menciptakan fluktuasi energi yang sangat luar biasa berkecamuk saat ia menyebutnya di dalam hati.
apa Itu sangat Sangat serius....
ternyata Guang Mayu pengkhianat....
harus di Basmi ini....
biar Ngga ketularan sama yang masih waras....