NovelToon NovelToon
Ravendra Untuk Keisya

Ravendra Untuk Keisya

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:814
Nilai: 5
Nama Author: zennatyas21

Dijodohkan dengan cowok jalanan yang ternyata ketua geng motor membuat Keisya ingin menolak. Akan tetapi ia menerimanya karena semakin lama dirinya pun mulai suka.

Tanpa disadari, Keisya tak mengetahui kehidupan laki-laki itu sebelum dikenalnya.

Apakah perjodohan sejak SMA itu akan berjalan mulus? atau putus karena rahasia yang dipendam bertahun-tahun.

Kisah selengkapnya ada di sini. Selamat membaca kisah Ravendra Untuk Keisya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zennatyas21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mau Balapan

Sore ini Dion akan ikut balapan liar di tempat biasa. Namun, tempat itu juga dikenal sebagai tempat yang angker dan biasa memakan korban.

"Sya, lo mau ikut gue kan?" tanya Dion, sebelum ke lokasi balapan ia ke rumah Keisya dulu.

Keisya memutar bola matanya malas. "Males."

Dion memejamkan matanya sebentar. "Kalo gue nggak selamat, gue pengen lo dapetin laki-laki yang lebih baik dari gue. Kalo gue nggak bisa ngebahagiain lo gue harap lo selalu bahagia meski bukan sama gue. Gue bukan cowok yang nggak bisa marah sama lo, Sya." katanya serius menatap Keisya.

"Lo tuh aneh! Dikit dikit ngomong gitu, dasar cowok kulkas kebanyakan drama!" ketus Keisya.

"Keisya cukup! Gue serius, Sya! Gue dari awal di jodohin masih sabar sama sifat lo yang batu terus, gue coba buat selalu ngalah sama lo, gue berusaha lemah lembut sama lo tapi apa balesan lo?! Lo sepelein gue terus!" ketus Dion marah membuat Keisya menjadi takut.

"Gue maklumin lo cewek keras kepala tapi gue nggak bisa tahan emosi gue disaat lo udah mempermaluin gue di depan publik! Lo bilang di sosmed kalo lo cuma kagum sama gue dan pura pura sayang sama gue, itu apa maksudnya?!" Emosi Dion kini memuncak.

Keisya sudah hampir menangis. Dirinya sudah tak bisa membendung air matanya. "Maaf." Hanya itu ucapan Keisya sambil menangis.

"Udahlah, gue cape, Sya." ucap Dion dengan nada datar.

Dion pergi begitu saja meninggalkan Keisya. Gadis itu tentu tak ingin di tinggalkan dengan rasa bersalahnya, ia pun berusaha mengejar Dion walau pada akhirnya ia jatuh keseleo dan sedikit lecet di bagian kakinya.

"Aduh, sakit gila. Huft, gue usap usap deh biar ilang sakitnya-eh? Loh, berdarah? Nggak lucu sumpah ya gue takut darah terus kaki gue sesakit ini rasanya keseleo?"

Dion belum jauh pergi meninggalkan Keisya, baru beberapa langkah ia melirik ke belakang karena tak mendengar suara Keisya tengah mengejarnya. Dion pun menoleh ke belakang. "Lo kenapa? Lagi drama?" Raut wajahnya datar.

Keisya mencoba bangkit dengan kakinya yang sedang nyeri dan mengalirkan sedikit darah.

"Gue akui gue emang cewek menye-menye dimata semua orang. Tapi selama ini gue nggak pernah drama dan ngemis sama orang. Ya kalo lo dasarnya emang nggak suka sama gue kenapa nggak ambil pengajuan buat batalin perjodohan itu." ujar gadis itu menahan rasa sakitnya yang luar biasa baginya.

"Kalo sebenernya gue sayang sama lo gimana?" Pertanyaan Dion yang sedari tadi sudah menetralkan emosinya.

Alis Keisya mengkerut heran. "Maksud lo?"

Dion menghampiri Keisya, namun gadis tersebut mundur seperti menghindar dari Dion. "Cewek-cewek banyak yang ngejar dan naksir sama gue. Ada yang minta di pacarin lah, ada yang minta di kenalin ke keluarga gue, minta foto bareng, minta nomor gue dan lain-lain lagi. Tapi emang lo sadar? Kalo cuma lo doang yang punya nomor gue, punya foto gue, dan setiap hari sama gue." ucap lelaki itu tersenyum manis.

"Ih, gue nggak punya foto lo ya! Mana ada gue kurang kerjaan pake gitu segala." Protesnya kesal.

Dion jadi tambah sayang dengan Keisya, walaupun dia itu dingin dan datar bukan berarti nggak bisa ngeprank dong. Hahaha, Keisya kena prank nggak tuh.

Dion tertawa pelan.

"Boong sama gue lo pasti bisa, tapi nggak bisa sama Tuhan. Aurel aja bilang kalo lo suka stalking gue. Lo punya dua foto gue kan? Yang pertama foto profil gue pake baju putih. Terus yang kedua story WA gue juga yang pake jaket oranye." Katanya terkekeh melihat Keisya sudah salah tingkah.

"Enggak—" jawab gadis itu langsung terkejut karena tiba-tiba Dion memeluknya erat.

Tercium aroma khas parfum Dion yang membuat betah dengan wangi itu. "Gue nggak bisa marah sama lo, Sya."

Keisya mendongak dengan pelan-pelan, takut ditatap datar oleh Dion. Namun, ketika ia mendongak Dion sedang mengarahkan pandangan ke arah lain seperti membuang muka.

Lalu sebuah senyuman pun terbentuk dibibir Keisya saat melihat wajah tampannya Dion ketika melihat ke arah lain. Tercipta suasana yang hangat karena ia masih dipeluk Dion meski tak seerat tadi.

"Lo kenapa senyum-senyum sih? Muka gue lucu?" tanya cowok itu membuyarkan lamunan Keisya yang sedari tadi memandangi wajahnya.

Keisya berusaha biasa saja padahal di dalam hatinya ia sudah di buat luluh oleh seorang Dion. "Eh?" Gadis itu terkejut begitu sadar dirinya sudah tak dipeluk oleh Dion.

"Kenapa kaget gitu? Lo lagi bayangin apa sih? Udah kali pelukannya." Cowok tersebut terkekeh pelan.

Pipi Keisya seketika menjadi merah merona seperti tomat. "Ng-nggak ada." Elaknya kaku.

"Baper ya sama gue? Jangan dimasukan hati. Gue cuma bercanda doang meluk lo, bukan karena sayang beneran." ucap cowok itu membuat senyuman Keisya menghilang.

Mata Keisya mulai berkaca-kaca, ia takut jika nanti di hari pernikahannya akan menjadi hari yang buruk akibat menikah dengan seseorang yang tak menyayanginya.

"Lah, jangan nangis. Kenapa nangis? Aduh, maaf gue cuma bercanda doang. Gue beneran sayang sama lo dan apapun yang terjadi gue akan terus sama lo kecuali kalo maut misahin kita." ujarnya menyeka air mata Keisya sangat lembut.

"Huaa... Huuaaa ...," Tangis gadis tersebut memecah sehingga memunculkan raut khawatir pada Dion.

Seketika Dion sempat berpikir, ia mengulangi ucapannya dengan pelan di dalam hati. Akhirnya Dion tahu mengapa Keisya jadi menangis. "Nggak apa-apa, Sya. Meskipun maut misahin kita kalo kita sama-sama sayang, kita akan tetap bareng kok." tutur Dion lembut sambil terus menghapus air mata Keisya.

"Penyakit Asma lo gimana?" gumam Keisya dalam sorot matanya terlihat ada kekhawatiran tentang Dion.

"Udah sembuh dari dulu."

"Beneran? Nggak boong lagi kan?" tanya gadis itu memastikan.

Dion tersenyum manis. Kini ia telah berubah 180° dari sifat aslinya seperti es kutub.

Keisya tampak menunduk dan mengetuk dagunya dengan jari telunjuk, ia sedang berpikir. "Kok lo jadi berubah jauh banget dari awal kita ketemu ya?" Herannya lalu menatap Dion yang bingung sendiri.

"Gue juga nggak tau, Sya. Gue yang awalnya masa bodoh sama lo jadi takut kehilangan lo. Ngeliat muka lucu lo bikin gue gemes. Nggak tau juga kenapa, mungkin kita jodoh kali." jawab Dion asal kemudian tertawa.

"Aamiin ...," Sahut Keisya menambah jiwa receh untuk Dion yang sudah tertawa pecah.

"Malah di aamiin-in beneran, hahaha."

Tiba-tiba ada yang menelpon Dion, menciptakan suasana hening di antara mereka berdua. "Halo, ada apa?" Suara datar Dion mengangkat sebuah telepon dari seseorang.

"Udahan bucinnya, balapan udah mau di mulai." Suara seseorang dari seberang sana.

"Otw." singkat Dion langsung menarik tangan Keisya untuk segera ke lokasi balapan.

Sambungan pun diputuskan oleh sepihak.

Gadis yang sedari tadi menatap Dion bertanya tentang siapa yang menelpon calon tunangannya itu.

"Siapa tadi?" tanya Keisya.

"Gibran."

"Ohh, oke."

"Ya." Dion melajukan kecepatan motornya membuat Keisya ketakutan.

"Jangan ngebut, Di." rengek gadis tersebut menyandarkan kepalanya ke punggung Dion dan tak lupa ia berpegangan pada jaket cowok itu.

Dion hanya menatap Keisya dari spion motornya. "Iya sayang." Jawaban itu mampu membuat Keisya terdiam. Namun beda dengan hatinya yang merasa senang.

1
Protocetus
Kalau berkenan thor mampir ya ke novelku Mercenary of Dorado
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!