Revisi
Novel ini murni karya pribadi aatas pemikiran sendiri ya guys. Jika ada kesamaan tempat ,karakter, nama tokoh itu hanya bersifa kebetulan tidak ada unsur kesengajaan.
Novel memiliki unsur komedi ,kekerasan , balas dendam dan adegan yang mungkin sulit di bayang kan. Jadi harap pembaca bijak dalam memilah dan mencerna maksud dari cerita tersebut.
Menceritakan kisah dua gadis dari zaman modern yang melalui tran travel kezaman lampau setelah melalui kematian, akibat penghianatan orang orang terdekat mereka.
Seorang gadis cantik bernama quen alana, yang setelah kematian nya ia hidup kembali menempati tubuh dari seorang putri mahkota yang tak di ingin kan oleh ayah kandung nya sendiri karena dianggap tidak berguna. Menjalani lika liku kehidupan hingga bertemu seorang kaisar dan menjadikannya sebagai permaisuri. Nasib baik kembali mengikuti nya, sahabat sejatinya yang sudah dianggap bagai saudari sendiri juga ikut mengalami perjalanan waktu. Seorang selir di bunuh oleh selir l
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewyrifqi91, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 2 (rv)
Suasana yang hening membangun kan seorang wanita cantik dari tidur nya yang penuh dengan mimpi yang terlihat seperti adegan adegan sebuah film drama dinasty kuno. Tapi terasa seperti kejadian nyata dari kehidupan seseorang yang mengalami pahit nya hidup di pengasingan,tidak diterima dikeluarga nya sendiri bahkan sering di siksa.Sampai puncak nya dua tahun yang lalu, sang putri di antar kan ketempat pengasingan karna dituduh mencoba merebut tunangan kakak nya sendiri, walau sebenarnya adalah laki laki yang telah dijodoh kan dengan nya sejak dulu.Namun sang pria yang merupakan putra mahkota dari kekaisaran sekutu tidak ingin menerima perjodohan diantara mereka, karena diri nya dianggap sampah yang tak berguna dan buruk rupa.
Setelah menjalani dua tahun di pengasingan dengan tidak mendapat kan bantuan apapun dari sang ayah,hari hari nya di pengasingan hanya ditemani seorang dayang dan seorang prajurit yang setia bersama nya sampai ajal menjemput mereka.
Yah ..disaat ketiga nya menunggu utusan istana datang menjemput,sekelompok orang berpakaian hitam datang menyerang gubuk pengasingan.Sang dayang dan pengawal yang tidak bisa bertahan lama akhir nya mendorong sang putri dari atas tebing yang sangat curam ,tanpa mereka sadari sang putri meninggal seketika karena ketika jatuh tubuh nya terhempas dengan sangat keras ketanah yang di penuhi akar akar pohon, membuat jantung nya berhenti berdetak .
Orang orang berpakaian hitam yang sudah menghabisi sang pengawal dan dayang pendamping putri malang itu pun mengecek kondisi sang putri.Dan ternyata sang putri telah tiada,mereka pun pergi meninggal kan jasad ketiga orang tersebut tanpa belas kasihan.
Ya..mereka tidak tau,ketika sang putri yang telah mereka bunuh membuka mata nya kembali.
Mata yang berbeda,kepribadian yang berbeda,dan jiwa yang berbeda.
Dia adalah jiwa dari zaman modern,yang mengetahui kalau kematian selalu mengincar nyawa nya.
"Aku..Quen alana,putri tunggal Alana Company sekarang setelah kematian berpindah ke dunia antah brantah dan masuk ke tubuh gadis tidak berguna yang sayang nya mirip diri ku. "
Quen berguman kecil meratapi nasip nya di kehidupan yang baru.
"Oh.. ya ampun, kebaikan macam apa yang aku lakukan hingga membuat ku berpindah jiwa seperti ini. haaaaaaaaahhh... "
Quen berteriak dengan kencang.
Mendengar suara teriakan dari dalam kediaman putri mahkota mereka, membuat beberapa pelayan dan pengawal yang di siap kan untuk mengurusi sang putri tak di anggap segera berlarian lalu menerobos masuk kedalam ruangan karena merasa terkejut dan takut jika terjadi sesuatu kepada sang putri.
Sedang kan sang pelaku utama hanya tercengang ajaib sambil melihat kejadian didepan mata nya.Dimana orang orang berpakaian aneh namun keren menurut nya muncul dengan wajah cemas.
" eng..Ada apa ? "tanya nya polos yang membuat para pengawal dan pelayan bingung.
"Maaf kan atas kelancangan kami yang mulia tuan putri . "
ucap mereka sambil berlutut dan menghantuk kan kepala kelantai.
" hey ..hey.ada apa ini, kenapa kalian seperti menyembah ku begitu ? aku bukan dewa. "
Quen mendadak mengingsut kan tubuh nya kesamping tempat tidur, kini giliran diri nya yang di buat melotot kerena kaget.
"Ampun putri ." jawab salah satu pelayan.
" kami telah lancang masuk ke kamar tuan putri tampa izin..kami patut diberi hukuman.."
sambung nya lagi seraya terus bersujud.
Quen menatap heran semua orang yang bersujud di lantai samping tempat tidur nya yang sempit.
"Hukuman apa ?
kalian ..segeralah bangun,aku merasa tidak nyaman saat ada manusia yang menghormati manusia yang lain secara berlebihan.Ini agak sedikit mengerikan. "
ucap nya sambil mengibas ngibas kan kedua tangan nya.
Mereka menatap takut satu sama lain.walaupun putri yang mereka kenal adalah putri sampah,tapi mereka tetap menghormati nya karna jasa dan kebaikan sang permaisuri yang tak lain adalah ibu sang putri.
" Apa yang kalian tunggu lagi..segeralah bangun,dan sisa kan dua orang pelayan untuk membantu ku.selebih nya boleh keluar . "
ujar Quen lagi seakan memberi perintah.
Yang diberikan perintah hanya melamun ditempat karna keterkejutan mereka dengan sang junjungan yang dianggap berbeda.
" apa iya pengasingan selama dua tahun mampu mengubah sifat dan kepribadian seseorang "
ucap mereka dalam hati. Hingga lengkingan suara yang tak terlalu kuat membuat kesadaran mereka kembali.
"Cepat tunggu apa lagi...ikuti perintah ku dan yang tidak berkepentingan segera keluar. "
kini aura kepemimpinan diri nya menguar, saat tak melihat gubrisan dari orang orang masa lampau itu.
Para pengawal sudah keluar ketika mendapat kan tatapan tajam dari sang putri,sedang kan para wanita pelayan masih setia ditempat mereka sambil tetap pada posisi awal.
"Astaga.." sepasang tangan nya mengelus pelipis nya yang berdenyut, mata nya terus menatap tajam semua pelayan yang berdiri dengan canggung di depan sana.
Sedang kan yang di tatap menggigil ketakutan sambil menunduk kan kepala.sampai sentuhan dibahu salah satu nya mengejut kan mereka.
"Kamu siapa nama nya? "Tanya Quen lagi dengan senyum tipis di bibir nya.
"menja..menjawab putri,ham...hamba Xio ."
Jawab salah satu gadis pelayan yang pundak nya mendapat sentuhan tangan Quen.
"Dan kamu? "
Quen kembali bertanya kepada seorang gadis yang berada di samping gadis pelayan yang bernama Xio.
"Menjawab putri, hamba Yuxi ."
jawaban nya tegas tanpa ada keraguan sedikit pun, membuat Quen sangat tertarik dengan dua gadis yang terlihat berbeda karakter.
Seketika Quen mengingat sang sahabat didunia nya yang dulu,sahabat yang selalu ada saat suka dan duka.Sahabat yang dengan sifat nya yg tegas ketika berhadapan dengan orang lain, tapi ura urakan ketika bersama dengan nya.
"Ehmz .."Quen berdehem kecil ketika sadar dari lamunan nya.
"Yang lain boleh keluar,kamu ..Xio dan Yuxi tinggal disini bersama ku." ujar Quen lagi sambil berlalu pergi.
Seketika orang yang disuruh keluar berdiri tergopoh gopoh dan segera keluar dari ruangan sang putri yang mereka anggap memiliki aura yang mencekam.
setelah diluar ruangan mereka segera menutup pintu kediaman utama.
"Xio..yuxi..aku harus memanggil kalian dengan sebutan apa, apakah kakak itu sudah benar? "
ucap Quen lagi sambil menatap lekat kedua gadis pelayan yang kini diam dengan wajah terkejut.
"kenapa ? apa yang salah,bukan kah kalian seperti nya lebih tua dari ku ?"
Tanya Quen lagi dengan wajah menggemas kan milik nya itu.Dia tentu tahu, sekarang umur nya seakan di perkecil. Berada di zaman kuno, dengan kehidupan yang di penuhi barang barang berbentuk kuno. Untung nya, dia memiliki wajah cantik yang mungkin sedikit tidak terawat oleh pemilik tubuh sebelum nya.
"jika saja Serena berada disini, mungkin sahabat nya itu sudah tertawa dengan ucapan pedas menilai penampilan ku sekarang. " pikir Quen di sela sela pertanyaan nya.
"Bukk..
Terdengar suara dentuman, tampak dua gadis bertubuh ramping itu berlutut di lantai.
"Ampun kan kami tuan putri..tuan putri tidak pantas memanggil nama kami yang rendahan ini dengan panggilan berharkat tinggi seperti itu. ''Ujar Yuxi dan Xio bergantian.
"astaga..."Quen berguman sambil memijat kasar pelipis nya yang tiba tiba berdenyut melihat tingkah dua gadis berpikiran polos dihadapan nya itu.
"Bangun atau ku hukum !"Pekik Quen hingga aura nya yang kelam menguar dari tubuh nya,lalu menatap tajam kedua pelayan yang kini mulai mendongak kan kepala mereka.
"ampun putri." jawab keduanya kompak dan langsung bangun.
""Nah nah begitu...apakah kalian berdua tidak merasa lelah harus melakukan hal itu setiap saat?"
Quen mendekap kedua tangan di depan dada nya.
"kami tidak berani putri,kalau sampai yang mulia kaisar tahu.kami bisa mendapat kan hukuman karna lancang dengan junjungan kami. "
Raut wajah ketakutan, terlihat jelas di wajah kedua nya.
.
. bersambung.
note : jangan lupa, silakan tinggalkan jejak dengan cara like, vote and coment ya say. makasih