NovelToon NovelToon
Bukan Mantan

Bukan Mantan

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: nenah adja

Bukan Mantan, tapi pernah berarti.
Saat rasa cinta datang kita tak tahu dimana dia akan berlabuh, kita bahkan tak bisa menolak perasaan yang mencokol dan mendamba ingin memiliki.
Lalu bagaimana jadinya jika perasaan tersebut tak bersambut? berjuang mungkin salah satu jalannya.
Namun, bagaimana jika kita sudah berjuang cinta itu tetap tak bersambut? menyerah, mungkin yang terbaik.
Tapi bagaimana jika disaat kita menyerah, cinta itu justru memberi luka yang mendalam hingga berbalik menjadi benci.
Nizar Raksa Darmaji cowok yang dicintai Anggun, merenggut kesuciannya hanya karena salah paham, dan karena itu Anggun harus menanggung kesedihan yang teramat dalam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23: Menemukanmu

Di pagi hari Nizar bergegas untuk mencari Anggun, sebelum dia harus kembali ke luar Negeri besok, dia belum tahu dimana Anggun berada saat ini, bahkan para alumni yang tahu keberadaan Renata, tidak tahu kabar tentang Anggun, bahkan sejak kelulusan mereka kehilangan kontak Anggun, Nizar yang sengaja membuat grup alumni sekolah dengan mendadak pun hanya untuk mengetahui kabar dari Anggun sia- sia saja, entah dimana Anggun sekarang.

Tak ada teman sekolah yang tahu dimana Anggun sekarang, dan harapan Nizar saat ini adalah akses ke kampus- kampus terdekat dan mencari apakah Anggun terdaftar disana.

Tapi Nizar tak bisa mencari lewat Ali asisten papanya lagi, karena akan di pastikan pria itu akan mengatakan semuanya pada sang papa. Jadi dia hanya bisa menghubungi Egi dan Ibra yang kuliah di kampus berbeda berharap ada Anggun di salah satu kampus mereka.

Tapi lagi- lagi nihil, Anggun tidak terdaftar di kedua unversitas itu.

Apakah karena orang tua Anggun bangkrut Anggun tidak bisa kuliah? lalu bagaimana dia bisa mengetahui dimana Anggun sekarang?

Ponsel Nizar berdering dan Nizar segera mengangkat panggilannya saat melihat nama Ibra ada di layarnya "Hallo," ucap Nizar saat mengangkat panggilannya.

"Zar, gue di Universitas NI ada sodara gue yang kuliah disini, katanya ada yang namanya Anggun Prilly Parasya disini."

"Geu kesana sekarang," kata Nizar, dan tanpa ragu memacu mobilnya ke tempat dimana Ibra berada.

Ibra sudah berada di Universitas NI sejak setengah jam lalu dan memastikan jika Anggun yang dimaksud saudaranya benar Anggun teman sekolahnya.

Ibra tak tahu apa yang membuat Nizar seperti orang gila mencari Anggun dia bahkan membuat grup untuk alumni SMA mereka hanya untuk mencari Anggun.

Dan Nizar juga mendesaknya untuk membantu mencari Anggun hingga dia bertanya pada semua kenalan bahkan saudaranya yang kini sedang berkuliah di Universitas lain.

"Lo yakin itu Anggun yang gue maksud kan?" tanya Ibra lagi.

Seno saudara Ibra mendesah lelah saat Ibra kembali bertanya, sudah ke lima kalinya Ibra bertanya dan Seno sudah lelah menjawab.

"Gue gak cuma lihat dia sebulan lalu, waktu dia mau daftar di ruang dosen. Tapi, beberapa kali dia lewat depan gue, cuma ya ... Gak pernah saling sapa karena gak kenal dan gak satu jurusan juga," ucap Seno meyakinkan.

"Terus gimana lo bisa tau kalau namanya Anggun?"

"Meski baru sebulan masuk, dia cukup terkenal karena pintar, dia masuk lewat jalur beasiswa, trus karena dia ramah, banyak yang suka juga, dan yang paling menarik perhatian dia itu cantik, meski tampilannya sederhana."

Ibra mengangguk dan kembali duduk di kursi taman di sebelah Seno, dimana mereka sedang menunggu Nizar, meski dia sedikit bingung, benarkah Anggun seperti yang disebutkan Seno, ya ... mungkin benar Anggun cantik, dia setuju soal itu. Tapi, untuk ramah Ibra merasa sanksi, sedangkan dulu, Anggun terkenal angkuh dan sombong.

"Eh itu Nizar kan?" sebenarnya Seno juga mengenal Nizar, karena statusnya yang sebagai saudara Ibra mereka tak jarang bertemu ketika berada di rumah Ibra.

Nizar keluar dari mobil dan segera menghampiri Ibra dan Seno "Hai," sapa nya pada Ibra dan Seno.

"Lo dari rumah kesini cuma lima belas menit?" tanya Ibra tak percaya.

"Gak, gue udah di jalan pas lo telpon tadi."

"Apa kabar lo?" sebenarnya usia Seno dua tahun diatas Ibra dan Nizar, jadi Nizar kerap memanggilnya kakak.

"Baik kak, sori gue ngerepotin lo." Seno mengangguk maklum.

"Ya, sampe- sampe gue penasaran kenapa Ibra minta informasi bahkan sampe tanya berkali- kali ke gue, tentang Anggun yang ini." Nizar tersenyum canggung.

"Gue gak tahu dia ada jadwal hari ini atau enggak, tapi biasanya kalau dia datang pasti naik angkot, dan berhenti di sana." Seno menunjuk pada halte yang tengah di duduki beberapa mahasiswa.

Melihat ke arah angkot yang berhenti di halte Nizar memfokuskan pandangannya, namun yang keluar bukan Anggun. Melainkan seorang pria yang terlihat kepanasan dan mengipasi dirinya dengan buku.

Membayangkan udara di dalam angkot yang panas membuat Nizar merasa tak nyaman dengan hatinya, benarkah Anggun menjalani hidupnya seperti ini.

"Sori nih Zar, gue ada kelas bentar lagi, jadi gue tinggal ya," kata Seno dan beranjak menggunakan ranselnya.

Nizar mengangguk "Makasih kak," ucap Nizar tulus.

Seno menepuk pundak Nizar "Santai," katanya sambil berlalu pergi.

"Lo beneran mau nunggu disini Zar? Siapa tahu Anggun udah masuk, trus gimana kalau dia gak ada kelas hari ini?"

Nizar menggeleng frustasi "Gue harus ketemu Anggun hari ini, besok gue balik ..."

Ibra menghela nafasnya "Emang kesalahan apa yang lo buat sama dia Zar, sampe lo kaya orang linglung begini?"

Tatapan Nizar melayang jauh ke depan, mengingat apa kesalahannya "Gue udah bikin kesalahan paling fatal Ib," gumamnya dan membuat Ibra semakin bingung.

Lama Nizar duduk di kursi taman yang mengarah pada halte tapi batang hidung Anggun tidak juga dia lihat sedangkan Ibra sudah mulai kesal. "Lo bisa pulang Ib," kata Nizar, cowok itu berkata tanpa melihat ke arah Ibra, wajahnya nampak serius melihat angkutan umum yang melintas dan berhenti di depan halte.

"Gak, gue tungguin lo, gue beli kopi dulu dah," katanya sambil beranjak dari duduknya, matanya sudah lumayan berat karena diam di bawah pohon rindang yang sejuk apalagi cuaca yang tak seterik biasanya membuat Ibra mengantuk. Ibra sampai heran pada Nizar yang terus melek tanpa lelah menatap pada halte depan sana .

Nizar hanya bergumam dan membiarkan Ibra pergi.

Beberapa saat setelah Ibra pergi , sebuah angkot berhenti tepat di halte yang sejak tadi menjadi perhatiannya. Mata Nizar terpaku pada sosok yang baru saja turun dan melangkah ke arahnya.

Nizar berdiri dengan pelan, seolah adegan slow motion semua terasa lambat, melihat bagaimana sosok yang sejak tadi dia nanti berjalan menunduk sambil memperhatikan bukunya, kenapa semuanya terasa lama, padahal jantungnya berdetak sangat cepat, seperti berlari dengan kecepatan penuh.

Nizar melangkah hingga mencapai sebuah kaki jenjang berbalut sepatu plat di depannya, hingga wajah di depannya mendongak karena merasa langkahnya terhalangi.

"Anggun," ucapnya dengan bibir kelu dan terasa kaku, bagaimana ini? apa yang harus dia katakan sekarang, kenapa kata maaf yang sudah dia rangkai tak bisa dia ucapkan, hatinya seolah sesak oleh kenyataan bahwa dia sudah melakukan kesalahan besar pada Anggun.

Nizar menyadari ada ketakutan di mata Anggun, Nizar bahkan melihat sepasang kaki Anggun bergetar lalu mundur beberapa langkah, hingga saat tubuh Anggun akan berbalik, Nizar segera menahan dengan mencekal tangannya, namun secepat kilat Nizar merasakan tamparan di pipinya hingga wajahnya tertoleh ke samping.

Plak ...

....

Senang kan di gantung🤪

1
Ari Randz
wehladalah.... tenanan gawe judul ngono kui tak uncali kursi Karo silet Kowe Thor.. /Silent//Silent/. ngajak perang emak2 /Joyful//Joyful//Joyful/
Ari Randz
Luar biasa
MPit Mpit MPit
bawangnya Thor..
ovi Putriminang
malas ngitung thor tentuin aja..thor
ovi Putriminang
Luar biasa
ovi Putriminang
angun memaafkan,tp dgn TDK mudah
ovi Putriminang
😭😭
ovi Putriminang
😭
ovi Putriminang
menarik
Agus Tina
Luar biasa
Nana Niez
hahahahahahahaha,, asli Thor kl km bikin yg judul kyk km sebutkan di akhir bab tdi,, asli beneran q lewati g q baca sm sekali,, mampir aja g mgkn,, 🤣🤣🤣🤣
Nana Niez
Luar biasa
Nana Niez
jantung masih nempel kan zarrr,,, jauhkan semua benda tajam dri Nizar😁😁😁😁
Nana Niez
keren Thor,, luar biasa
Nana Niez
keren ceritanya Thor,, g ruwet to the point,, suka
Nana Niez
keren ceritanya
Tukang Jagung
Luar biasa
moral hazard
jangan kembali dengan Nizar..ngga rela
moral hazard
anggun..😭
Tukang Jagung
ini novel cerita nya memang beda dari kebanyakan novel yang lain
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!