Istri Cantik Tuan Muda Kejam 2

^^H A P P Y R E A D I N G^^

🌹🌹🌹🌹🌹

Sudah dua bulan Bian menjalani hari-hari nya dengan status baru nya, yaitu seorang duda muda, tidak ada yang menyenangkan mendapatkan predikat nama itu, yang ada Bian semakin di jauhi keluarga nya karna telah mencoreng nama baik keluarga dengan menjadi duda muda.

Alena masih marah, begitupun dengan Arka yang ikut kecewa dengan tingkah putra nya yang terlalu berlebihan, Ririn dan Rafa pun sama hal nya dengan mereka yang ikut kecewa dengan kelakuan Bian yang tidak menjaga sikap, apalagi Bian cerai karna alasan yang tidak mengecewakan yaitu karna adanya perselingkuhan.

"Giz.. apa aku salah?." tanya Bian lirih bahkan hampir tidak terdengar.

Asisten Giz bingung harus menjawab apa, Bian adalah majikan nya dan apapun yang di katakan nya pasti akan selalu merasa benar, dan jika dia mengatakan salah pun pasti tuan muda nya tidak akan terima dengan penilaian nya.

"Katakan sejujurnya Giz..kau tau aku tidak suka penipu." tegas Bian.

"Anda salah tuan muda." ucap Asisten Giz akhirnya memilih mengatakan kejujuran.

Dan jawaban itu membuat Bian menoleh pada asisten nya. "Katakan dimana letak kesalahan ku?."

"Anda telah menyia-nyiakan gadis yang tulus dengan memilih wanita yang jelas-jelas adalah sepupu dan sekaligus istri dari pria lain." ucap Asisten Giz mengatakan nya tanpa ketaguan sedikitpun.

"Rere cinta pertama ku, aku tidak perduli jika dia sepupu ku." tegas Bian sambil melihat layar ponsel nya.

Matanya terkisap saat melihat ada notip pesan dari Rere.

"Bian aku ingin bicara dengan mu, aku tunggu kamu di cafe biasa."

"Giz urus meeting hari ini, aku akan pergi sebentar." ucap Bian sambil beranjak berdiri.

"Tuan muda tapi meeting kali ini bersama klayen penting tuan." ucap Asisten Giz

Bian tak mendengarkan dia pergi meninggalkan Asisten Giz yang masih duduk di sopa yang ada di ruangan nya.

Bian mengendarakan mobilnya dengan kecepatan cepat dan tak butuh waktu lama pun Bian sampai di cafe yang di janjikan.

Langkahnya nampak penuh ketegangan, Bian mengadahkan pandangan lurus pada meja yang tepat ada di depan nya, dimana ada wanita cantik tengah tersenyum manis menatap nya.

"Akhirnya kamu datang Bian." ucap wanita itu yang tak lain adalah Rere.

"Ada apa? kenapa meminta bertemu?." tanya Bian.

Satu bulan lebih tidak bertemu jelas Rere merasakan rindu, dia merindukan Bian yang selalu mengajak nya makan malam, menonton dan membelikan nya barang brend.

Rere menarik nafasnya pelan, lalu menatap Bian. "Aku ingin kita menikah Bian, aku sudah memutuskan untuk meminta cerai dari pria galak itu, aku sudah tidak sanggup menjadi istrinya, aku ingin kita bersama Bian, aku ingin kembali menjalin hubungan dengan mu lagi." ucap Rere mengutarakan keinginan yang sudah iya pikirkan sejak lama.

Bian terdiam, dia bingung harus menjawab apa, Rere memang gadis yang di cintai nya, tapi itu dulu sebelum dia menikah dengan Lisa, dan Bian bingung dengan perasaan nya sekarang, apalagi dengan status Rere yang masih istri dari pria lain.

Dan satu hal lagi, Bian sudah mengetahui fakta yang sebenarnya jika rumah tangga Rere tidak seperti yang Rere katakan, suami Rere adalah seorang dokter yang sibuk dengan pasien nya, dan Rere telah menipu nya.

Semua kabar itu Bian dapatkan dari sang Mama, ya..Bian baru mengetahui segalanya sekarang.

"Kamu tidak melupakan janjimu padaku kan Bian?." tanya Rere menatap lekat wajah Bian dengan tatapan yang penuh arti.

"Aku tidak tau, Rere." ucap Bian tanpa melihat Rere.

Deg...

Hati Rere terasa nyeri saat mendengar kata tidak tau dari bibir Bian, kekasih nya.

"Bian kamu sudah bercerai dengan nya, bukan kah ini yang kita rencanakan?." ucap Rere, dia sudah bersabar lama menunggu hari ini, dan setelah mendengar kabar perceraian Bian dan Lisa, Rere sangat bersemangat untuk menyatukan cinta nya lagi.

"Maaf Rere, lebih baik kamu pikirkan lagi untuk memperbaiki rumah tangga mu." ucap Bian beranjak berdiri, lalu menatap Rere lekat.

"Bian kamu tidak akan meninggalkan ku kan?." Rere menatap Bian dengan wajah yang menahan tangis nya.

"Aku memang mencintaimu, tapi kamu sudah menikah dengan pria lain, dan tubuh mu juga sudah di miliki pria lain." ucap Bian sambil melangkah pergi meninggalkan Rere yang mengepalkan tangan nya.

Rere tidak terima dengan kenyataan ini, susah payah dia melakukan segala cara untuk menghancurkan rumah tangga Bian dan Lisa, kini dia harus di tinggalkan oleh pria itu.

"Aku tidak akan melupakan semua ini Albiansya, kamu hanya milik ku, selama nya begitu." gumam Rere sambil mengepalkan tangn nya.

Sedang kan di dalam mobil Bian nampak meninju setir beberapa kali, kali ini dia benar-benar merasa bodoh, semuanya hancur karna keegoisan nya.

Bian kembali melakukan mobilnya sampai di menepikan mobil nya di halaman rumah nya, Bian keluar dari mobil nya lalu melangkahkan kaki nya menuju pintu rumah nya.

Ceklek...

Bian menatap rumah yang selama dua bulan ini kosong tanpa huni, bahkan bibi pembantu hanya datang satu minggu sekali hanya untuk membereskan rumah.

Masih teringat beberapa memory yang terbayang di ingatan nya, dimana Bian selalu bertengkar dengan Lisa setiap pagi nya, dua bulan hidup sendiri tanpa seorang istri jelas Bian merasa kesepian dimana tidak ada lagi wanita yang bersitegang dengan memanggilnya kakak.

Saat masuk kedalam kamar Bian melihat cincin pernikahan nya yang ada di nakas, dia melangkahkan kaki nya ke arah ranjang, lalu duduk di atas ranjang.

"Gadis itu benar-benar membuat hidupku hancur." gumam Bian sambil merebahkan tubuhnya di ranjang.

Tak ada lagi suara bising memanggilnya lagi.

"Kakak mau mandi dulu? kakak aku akan menyiapkan air hangat nya, kakak mau makan apa? aku mencintaimu."

Bian memijat pelipisnya yang terasa pening, semua memory keberadaan Lisa di rumah nya benar-benar masih terbayang di kepalanya.

"Aku harus menyegarkan otak ku, aku tidak boleh memikirkan gadis itu lagi, mungkin saja gadis itu sekarang sudah menemukan kebahagian nya." ucap Bian, lalu beranjak berdiri dan berjalan ke kamar mandi.

Sesampai nya di kamar mandi Bian kembali mengingat kejadian dimana dia pernah memeluk Lisa di bawah guyuran shower, kejadian dimana saat itu Lisa membuat nya malu dengan membayar semua belanjaan dengan uang nya sendiri.

"Sial, kenapa bayang-bayang gadis itu selalu menghantui ku." decak Bian kesal sambil mencuci muka nya.

Dan saat Bian ingin melangkahkan kaki nya keluar dari kamar mandi Bian merasakan rasa aneh di perutnya, dan tiba-tiba rasa mual menyerang nya membuat Bian seketika mendekati wastafel lalu muntah.

Hoek..Hoek...

Bian memuntahkan semua yang ada di perutnya, sampai dia merasa lemas.

Dan saat Bian ingin berdiri dia kembali merasa mual lagi, dan akhirnya Bian kembali muntah.

"Ada apa dengan tubuhku." gumam Bian lirih.

_____________

🌹🌹🌹🌹🌹

Jejak♥️