Desi seorang gadis cantik yang berasal dari kampung. umurnya masih 18 tahun tetapi ia sudah memutuskan untuk merantau ke kota jakarta sendirian demi mencari pekerjaan. 18 tahun cukup muda kan? yeah... dari kecil Desi sudah dididik menjadi anak yang mandiri. di karenakan Desi lahir dikeluarga yang serba kekurangan, gadis itu hanya mampu menyelesaikan pendidikannya sampai kelas 6 SD saja. ia tidak punya cukup biaya untuk melanjutkan pendidikannya ketingkat selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alin26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Desi ingin menolak perjodohan
Kendra seolah tidak percaya dengan apa yang sedang di hadapannya saat ini. Desi berdiri tepat di hadapannya. Dengan segera Kendra mengucek-ngucek kedua matanya secara kasar karena mengira saat ini ia sedang menghayal bertemu dengan Desi. Namun, ternyata tidak. Gadis yang di hadapannya saat ini memang benar-benar Desi.
"Kenapa kau di sini, gadis nakal?!" tanya Kendra dengan ekspresi wajah yang terlihat bingung.
"Loh, Tuan sendiri kenapa di sini? Ini kan rumahku!" jawab Desi ikut bingung yang membuat Kendra malah semakin terkejut ketika mendengarnya.
Tatapan Kendra pun langsung tertuju pada kedua orangtuanya. Instingnya mengatakan kalau orangtuanya lah yang merencanakan semua ini.
"Mama dan Papa yang merencanakan semua ini?" tanya Kendra dengan suara beratnya, seolah sedang mengintimidasi kedua orangtuanya itu.
"Papa yang merencanakan semua ini," jawab Papa Emmanuel dengan santai.
Mendengar hal tersebut, Kendra langsung berdecak dengan kesal. "Ternyata, Papa! Papa sudah membuatku takut setengah mati!"
"Loh ... Kenapa kalian masih berdiri di luar. Ayo, masuk!" ujar Ibu Juwita yang tiba-tiba muncul di belakang Desi. Ibu Juwita sangat bahagia karena keluarga calon istri putrinya sudah datang.
Ibu Juwita segera mempersilahkan keluarga Abraham Lincoln itu untuk masuk ke dalam rumahnya. Mereka semua pun masuk lalu duduk di ruang tamu yang beralaskan kursi plastik saja.
"Mohon maafkan kami, Tuan dan Nyonya. Kami menyambut kalian dengan rumah yang sekecil ini," ujar Ayah Daniswara. Sedangkan Ibu Juwita dan Desi pergi ke dapur untuk menyiapkan perjamuan.
"Hahaha ... Tidak apa-apa, Daniswara. Tolong jangan panggil kami dengan sebutan Tuan dan Nyonya karena kami adalah calon besanmu," ujar Papa Emmanuel sembari terkekeh dengan kecil.
"Kau dengar itu, Tuan? Ternyata yang dijodohkan dengan anda adalah Nona Desi," bisik Sam pada telinga Kendra. Kendra pun hanya bisa terdiam ketika mendengarnya.
Papa Emmanuel dan Ayah Daniswara terlihat asik bercerita. Hingga beberapa saat kemudian, Ibu Juwita dan Desi datang seraya membawa beberapa kue dan minuman hangat untuk mereka semua.
"Silahkan dinikmati," ujar Ibu Juwita seraya meletakkan kue dan minuman tersebut di atas meja.
Mereka semua pun mulai memakan perjamuan itu yang rasanya sangat enak dan menyegarkan. Beberapa menit kemudian, kue dan minuman pun habis di lahap oleh mereka semua. Dan kini saatnya mereka membahas tentang perjodohan Kendra dan Desi.
"Waktu dan tanggalnya sudah saya tentukan untuk hari pernikahan Kendra dan Desi," ujar Papa Emmanuel. "Pernikahan mereka akan diselenggarakan di mansion utama keluarga Abraham Lincoln. Pada tanggal 5 bulan januari."
"Ja--Jadi calon suamiku adalah Tuan Kendra?" tanya Desi terlihat terkejut ketika mendengar ucapan Papa Emmanuel.
"Iya, Nak. Kenapa? Apa kamu tidak setuju? Kalau kamu tidak setuju dengan perjodohan ini kita bisa batalkan. Kami tidak mau memaksamu, Nak," ujar Mama Silvia yang membuat kedua mata Kendra langsung melotot dengan sempurna.
"Ti—" Belum sempat Desi menyelesaikan perkataannya! tiba-tiba Kendra berteriak yang membuat semua keluarga langsung terkejut.
"JIKA KAU BERANI MENOLAK, AKU TIDAK AKAN MENGAMPUNIMU, GADIS NAKAL!" teriak Kendra dengan murka.
"Tapi, Tuan ...."
"TIDAK ADA TAPI-TAPIAN! KAMU HARUS MENERIMA PERJODOHAN INI! TITIK!" teriak Kendra lagi dengan sangat tegas yang membuat Desi langsung memasang wajah cemberut.
Seluruh keluarga pun langsung tertawa melihat tingkah Kendra yang begitu memaksa agar Desi menerima perjodohan ini.