NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Sang Aktor

Istri Rahasia Sang Aktor

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Berbaikan / Hamil di luar nikah / Penyesalan Suami / Menikah Karena Anak
Popularitas:673.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: moon

Mengalami pelecehan bukan hal yang mudah untuk diterima, dunia Aya yang penuh semangat, seakan tiba tiba berhenti berputar.

"Aku akan memberi kompensasi untuk kejadian malam itu, berapa harga keperawanan mu, akan ku berikan berapapun yang kamu inginkan." Darren Alexander Geraldy.

"Jika aku menerima uangmu, sama halnya dengan aku menjual kehangatan tubuhku." Cahaya Dihyani.

Musibah datang silih berganti, menempa semangat hidup seorang Aya, yang akhirnya bersedia menerima takdir buruknya menjadi istri rahasia dari teman sekelas nya semasa SMU, demi menyelamatkan sang kakak dari jerat hutang rentenir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#23

#23

Senyum itu memudar ketika netranya menatap seseorang yang sangat tidak ia harapkan. 

Mood Aya seketika amburadul, awut awutan, seperti benang kusut, yang tak lagi bisa dirapikan, "permisi… aku mau masuk." Ujarnya dingin tanpa perasaan. 

"Mau apa?" 

"Mau…" Darren gelagapan, bingung dan gengsian ketika tak menemukan alasan. "Masuk." Jawab Darren asbun. 

Darren melepas sepatunya kemudian masuk begitu saja, ia bahkan tak menunggu Aya mempersilahkan, karena setelah melepas semua atributnya, ia pun merebah di kasur mungil yang biasa Aya tempati. 

Melihat Darren yang semena mena menguasai lahan tempat tidurnya, Aya semakin mendelik kesal, kemudian menarik narik lengan Darren, "bangun… bangun gak?!!!"

"Kalo aku gak mau?"

"Aku laporin ibu kost."

"Aku udah izin ibu kost, dan ibu kost udah tahu kalo kakak mu mau nginep,"

Aya tercengang… menginap katanya? Helloooowww … emang siapa dia? Seorang Raja? Yang bisa menginap suka suka dia? apa dia lupa kalo saat ini status mereka tak boleh diketahui khalayak? sungguh tak menyangka kalimat itu keluar dari mulut Darren. 

"Aku gak peduli… keluar kamu dari sini!!" Aya tetap keukeuh mengusir suami siri nya tersebut. 

"Gak usah geer… aku kesini karena mas Dion dan mbak Nita yang nyuruh, mereka takut kalo perutmu sakit lagi kaya kemarin, udah ah aku mau tidur." Jawaban ketus ia jadikan andalan, demi menutupi maksud hati, karena sesungguhnya Darren hanya ingin membuktikan omongan Dion, perihal penyakit aneh yang dua kali ini ia rasakan. 

"Ooohh… mas Dion dan mbak Nita yah, oke aku telepon mereka dulu," Aya menyambar ponselnya kemudian mencari cari nomor Nita. 

Darren membuka mata seketika, ia bangkit dan merampas ponsel Aya. 

"Balikin…!!!" 

"Nggak mau." Darren mengangkat ponsel Aya tinggi tinggi, tentu saja tubuh mungil Aya tak mampu menjangkau nya. 

"Itu artinya kamu bohong kan?"

"Enak aja main tuduh, mas Dion dan mbak Nita lagi pacaran, mereka gak mau di ganggu." 

"Alasan, yang selalu mengeluarkan banyak alasan biasanya emang terbukti bohong."

"Ya udah kalo gak percaya." Lagi lagi Darren menjawab seenaknya, kemudian ia memasukkan ponsel Aya ke saku celananya. 

"Eh … siniin ponselku, kenapa kamu sembunyikan di sana?" jelas saja membuat Aya semakin murka, karena ia tak mungkin berani menyentuh saku celana Darren, itu terlaluu… Aaahhh… rasanya ingin ia cakar saja wajah Darren yang semakin terlihat songong tersebut. 

"Ambil aja kalau berani? Aku tak akan menghalangimu."

"Iiihh apa apaan sih, sini… aku lagi nunggu kabar dari temenku." 

Darren tak menghiraukan rengekan Aya, ia kembali merebah nyaman, entah sejak kapan, tubuhnya mendadak rileks, dan kepalanya tak lagi pusing berputar, sungguh tenang jika sejak pagi rasanya seperti ini, tentu ia tak akan bersusah payah, naik taxi demi menyambangi tempat yang tak ingin ia datangi. 

Beberapa saat kemudian, yang ditunggu tunggu Aya tiba tiba mengirim sinyal, ponsel yang bersembunyi di saku celana Darren mendadak berbunyi. 

"Itu pasti Chery temanku."

Darren melongok ponsel di saku celana nya, kemudian ia menggeser tombol hijau dan me loudspeaker panggilan, agar Aya mendengar percakapannya. 

"Ay…"

"Aya lagi gak bisa di ganggu." Darren memutus ucapan Chery yang bahkan belum mengutarakan maksudnya. 

"Oh gitu yah."

"Iya, udah kan?"

"Eh belum, enak aja, kasihin ke Aya ponselnya!!"

"Udah ngomong aja, Aya juga denger, dia lagi gak bisa pegang ponsel, tangannya sibuk bikin adonan bakwan." 

"Ya udah, bilangin Aya, sorry banget, aku gak bisa nginep, mendadak mama ngajakin besuk temennya yang lagi di rawat di rumah sakit,"

"Iya… nanti aku sampaikan, udah gitu aja?"

"Ngomong ngomong kamu siapa? Dan rasanya aku familiar sama suaramu?" Tanya Chery penuh praduga, karena walaupun bukan seorang Delicious, Chery menyukai film action yang sering Darren perankan. 

"Nggak penting untuk kamu tahu." 

Tuuut

Tuuut 

Darren mematikan panggilannya. "Beres kan?" Tanyanya sambil melepas jaket, dan semua atribut yang menyembunyikan identitas aslinya. "Tolong tutup rapat pintunya, aku gak mau jadi bahan gunjingan penghuni kost kost an ini."

Sungguh, Darren kini bukan hanya manusia terangkuh dan termenyebalkan, tapi kini ia juga  tersongong di seantero jagad raya, bayangkan saja, tanpa diundang dan tanpa permisi ia menyerobot masuk ke kost an Aya, kini menjajah lahan tempat tidurnya, bahkan menjajah ponselnya. 

Terlalu malas memikirkan ulah Darren yang seenaknya, Aya pun merelakan ponselnya, serta memilih melanjutkan kegiatan belajarnya, tentu saja setelah ia kerjakan 3 roka'atnya, karena terlalu dekat dengan Darren pun ia tak nyaman, bahkan cenderung takut, maka ia memilih menggeser jurnal dan bukunya ke sudut ruangan, demi mendamaikan hatinya yang sudah bergemuruh tak karuan bunyinya. 

Saking asiknya belajar, karena itu adalah kegiatan yang paling ia sukai, maka Aya benar benar berhasil mengabaikan keberadaan Darren, tapi tidak dengan yang merasa terabaikan, kini ia mulai merasa gelisah dalam tidurnya, senyaman nyamannya ia tidur, tetap saja rasa lapar tak bisa ia hilangkan begitu saja tanpa obat penawar. 

Darren mengerjapkan matanya, ia melihat Aya yang sejak tadi berkonsentrasi penuh dengan buku buku pelajaran, bahkan tak terlihat rasa lelah di wajahnya, tak heran jika gelar juara umum selalu ia raih, karena mungkin tak ada yang bisa menyamai kemampuannya dalam belajar, ini pertama kali nya Darren menatap wajah Aya begitu lama, wajah cantik yang sederhana, apa adanya bahkan tanpa polesan make up sama sekali, benar benar natural, tapi eits… tidak!!! sudah ada Clara yang bertahta, maka siapapun dia tak akan menyamai kesempurnaan seorang Clara, tidak juga Aya. 

Darren terpaksa bangkit dari tidur nya, wajahnya kusut seperti zombie yang kekurangan nutrisi, pucat, bahkan kedua matanya terlihat cekung, tapi Aya tak peduli… kesakitan yang ia alami tak sebanding dengan derita yang kini dirasakan Darren. 

"Apa kamu punya makanan?" 

"Buka saja kabinet di sebelahmu, kemarin di belanjain banyak snack sama mbak Nita," Jawab Aya tanpa mengalihkan tatapan dari buku nya. 

Mengikuti petunjuk si pemilik kamar, Darren pun membuka kabinet berwarna biru tersebut, tapi kemudian ia segera menutup kembali, setelah melihat keseluruhan isinya. 

"Aku mau makanan asli, bukan makanan tak bergizi begini." Tolak Darren, pria itu benar benar tak mengerti situasi, sudahlah dia datang tanpa pemberitahuan, menjajah kamar seakan akan daerah kekuasaan, dan kini meminta makanan seperti pelanggan restoran. 

Aya menghela nafas berat, rupanya Darren benar benar menguji kesabarannya. "Adanya itu."

"Masak dong." Pintanya memelas. 

"Ogah."

"Beli aja deh."

"Silahkan."

"Kamu mau makan apa?" Setidaknya ia punya rasa ingin membelikan istrinya makanan. 

"Aku gak lapar."

"..."

"Sudah makan?" 

"Sudah."

"Kok gak bangunin aku?" 

"Mana ku tahu kalo kamu laper."

"Kamu makan apa tadi?" Darren rupanya belum puas bertanya, ia begitu kepo perihal makanan apa yang dimakan istrinya. 

"Apel…" Jawab Aya santai sambil menunjukkan sampah kulit apel, serta piring yang hanya menyisakan sepotong apel. 

Darren cemberut kesal, mendadak ia uring uringan karena Aya tak paham akan deritanya, "biasanya di sekitar sini ada penjual makanan apa?" Tanya Darren, mendadak pula mood nya berubah ingin makanan yang dijual oleh para pedagang kaki lima. 

"Banyak… macem macem, murah meriah, dan yang pasti kamu gak doyan, karena makanan rakyat jelata, dan semuanya tinggi kalori." 

"Hari ini lupakan kalori, aku ingin beli makan, ayo cepetan!!!" Titah nya tak sabar, ia sudah berdiri dan kembali memakai masker. 

"Heh… maksudnya?" 

"Anterin lah… pake nanya lagi." 

Sudah ada yang pengen nampol wajahnya Darren, pake gergaji pohon kalo bisa hahaha 😂

Yang belum like? Plis tolong di like 😊

Komen? Bebas asal sopan, othor terbuka untuk kritik dan saran juga kok 🥰

Vote? Seikhlas dan ridho nya kalian 😊

Terima kasih 🙏

💙

1
ArlettaByanca
Cyrus kah ?
ArlettaByanca
yg hrs disesali knp biaa ketemu org2 modelan Darren dan Clara. Lahir di kel yg sederhana bukan sebuah dosa. Banyak kok org yg kt org dianggap hidup di level sederhana lebih bermartabat dan bisa happy.
Yuni Susanti
Kecewa
Yuni Susanti
Buruk
Melati Melati
trima kasih resepnya ka
Rayna_dewi
q yg deg"an lho,,q baru baca karyamu kak tp lngsung suka
moon: terima kasih kak
total 1 replies
Hasanah Purwokerto
huuffff..knp aku yg deg degan yaaa

digantung ma othor...😜
moon: dah tamat kak, gazzz poolll... sampek ujung /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
febriane
Luar biasa
Hasanah Purwokerto
tlg...buat daren lbh sengsara lg...
anak buah opa alex kemana,,ktnya mau jagsin aya...?
Hasanah Purwokerto
Luar biasa
Nasikhah Sikhah
karya yg bagus
Nasikhah Sikhah
Kecewa
Hatiyatul Aini
Luar biasa
Bunda Aish
yaaaa..... penonton kecewa 😕
moon: lanjut ke >>> Dia, Istriku /Grin/
total 1 replies
Bunda Aish
kembar 3 yang saling menjaga dan menyayangi
Bunda Aish
gpp Niel pukul aja si Darren, biar kita juga ikut puas /Chuckle/
Bunda Aish
🙄 🤷 tak tau lah harus bilang apa....apa kepala Darren diginiin ya/Hammer/, soalnya belum puas pengen balas semua perlakuan Darren ke Aya
Bunda Aish
ooh berani' godain...kita lihat aja setelah acara selesai 😒
Bunda Aish
Ooo.....dug...dig...dag...dig...dug /Slight//Casual//CoolGuy/
Bunda Aish
uluh...uluh...uluh kasihan /Chuckle/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!