hai Tolong jangan Boom Like dan loncat-loncat Like nya itu bisa menurun kan Retensi Bab Author dan please jangan kasih Rate buruk bila tak suka tinggal Skip jangan lanjut baca
hai hai apa kabar Gays jangan Lupa coba mampir di IG baru Author @intanpsarmy
ini mengisahkan Wanita cantik dari jaman Modern transmigrasi ke permaisuri Whan
Dia istri dan Ibu yang Dingin bagi Permaisuri Whan menikah dengan Kaisar hanya perjodohan, apa lagi Kaisar juga sangat Cuek pada Permaisuri dan Selir nya
yuk baca semoga suka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Intanpsarmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6
Kaisar Whan Buru buru berjalan ke kediaman Permaisuri Yue karna dia sempat melihat Cahaya keluar dari sana sebelum Kaisar menjadi Patung
"Cahaya apa ini. dan kenapa saat berbarengan Dengan Turun nya hujan, Permaisuri semoga anda tidak kenapa-napa?" Gumam Kaisar Whan
Saat tiba di kediaman Permaisuri. Kaisar Whan masuk tanpa memperdulikan tatapan semua pelayan dan prajurit
BRAK
"Permaisuri anda baik baik saja apa ada yang terluka bicara pada Zen, pelayan panggil Tabib" ucap Kaisar Whan. sedangkan Permaisuri yang diputar kanan kiri mengedipkan ngedikan mata nya
"Haisss..... Aku baik-baik saja, Suamiku lihat aku apa aku terluka tidak bukan" ucap Permaisuri Yue
Greb
Tanpa Sadar Kaisar memeluk sang Istri. dia takut wanita ibu dari anak anaknya terluka lagi, membuat Putra dan putrinya murung
"Syukurlah kalau kau tak kenapa-kenapa?" ucap lirih Kaisar Whan
"Tenang lah aku tak apa suamiku Sayang.!" goda Permaisuri Yue
Blus
Kedua pipi lelaki dingin itu bersemu merah, bukan kah mengemaskan lelaki datar dan dingin seperti Kaisar Whan bisa malu malu meong Ah Nabora emang paling Bisa goda cogan
"Hmmm tapi itu cahaya apa Permaisuri. sungguh Zen melihat cahaya terang keluar dari kediaman Permaisuri" Kaisar
"Yakin ingin tahu ngga pingsan Ya." goda Permaisuri
"Ck kau ini.... bermulut manis ternyata. Zen baru tahu Permaisuri begitu suka mengoda Zen" Kaisar Whan
"Hahahaha apa ada larangan mengoda suami sendiri. apa aku harus mengoda Pengawal Ju, kalau Kaisar keberatan Ya sudah Permaisuri ini akan mengoda pengawal Ju" Ucap Permaisuri Yue sambil mengedipkan sebelah mata nya. dan itu membuat Pipi Kaisar Whan tambah Merah,
"Sudah lah berhenti mengoda Zen tapi Permaisuri diluar turun Hujan. kita tidak bisa keluar dulu" Kaisar Whan
" Hmmm ngga Apa-Apa tapi kaisar Apa para Penjabat ada di aula Istana" kata Permaisuri Yue
"Ya Mereka ada, karna Zen Akan membicarakan masalah Gagal panen Padi dan gandum" kata Kaisar Whan
"Boleh Hamba Ikut. ke Aula dan juga bisa Yang Mulia panggil Jendral Yuhu ke Aula juga"kata Permaisuri Yue kaisar Whan menatap Bingung tapi dia tetap mengiyakan ke inginan Permaisuri
"Tentu saja ayo kita pergi sekarang kalau gitu" kata Kaisar Whan
Selama perjalanan ke Aula mereka juga membicarakan masalah pembuatan Parid-Parid kecil untuk persawahan. dan juga ladang para Warga Kaisar terkesima dengan semua Ide dari Permaisuri?
Permaisuri Yue yang Dingin dan masa bodo dengan keadaan sekitar nya. tapi sekarang ada kepedulian dari Permaisuri Yue itu membuat Kaisar Bahagia, Kaisar merasa beban di pundak nya berkurang saat sang Istri mau ikut turun Tangan.
"Mungkin akan membosankan bagi mu, nanti di Aula jadi lakukan lah apa yang Ingin Permaisuri lakukan di dalam Hm!" ucap Kaisar Whan
Permaisuri tersenyum dia ingin melihat terlebih dahulu para penjabat yang berdalil Mertua Kaisar
"Kita Lihat sampai kapan kalian akan pura-pura, dan Aku juga pura-pura tidak mengetahui nya dasar manusia yang serakah?" Gumam Permaisuri Yue, tapi masih bisa di dengar oleh Kaisar
"Apa Permaisuri tahu tentang para penjabat yang berbelok padaku . aku melihat kemarahan di mata Permaisuri" Gumam Hati Kaisar Whan
Saat mereka tiba Di depan Aula penjaga pun memberi tahu para penjabat yang di dalam
"Yang Mulia Kaisar Whan. dan Permaisuri Yue Whan Memasuki Ruang Aula" teriak Penjaga Pintu
Permaisuri menatap Kesal pada penjaga, dia paling kesal ada orang yang Teriak
"Jangan Teriak nanti Tengorokan mu Putus. dan juga suara mu sember" kata ketus Permaisuri
Semua pelayan dan Prajurit menahan senyum mendengar ucapan sang Permaisuri menurut mereka Permaisuri yang sekarang banyak mengeluarkan Suara
"Ayo kita masuk Permaisuri?" kata Kaisar, Dengan mengegam tangan Mungil Sang Istri
Sedangkan di dalam para penjabat dan Selir Agung Terkejut melihat Kaisar mengandeng tangan Permaisuri Permaisuri Yue melihat Selir Agung Duduk di singgah nya pun menatap Sinis
"Apakah tata Rama seorang Selir seperti ini, menduduki kursi Permaisuri. apa kau Selir Meng begitu ingin Cepat mengantikan Aku di singgah Sana" kata Permaisuri Yue, Kaisar Whan Juga mengelapkan wajah nya melihat Selir Agung yang kurang Ajar Duduk di kursi milik Kaisar dan Permaisuri
Semua para Penjabat melihat Selir Agung Selir Meng terlihat menahan rasa Malu saat di tegur di depan orang Banyak
"Maaf Permaisuri. biasa nya anda tak pernah mau datang ke Aula ini, jadi Hamba yang akan mengantikan Anda disini" kata yang keluar dari Selir Meng. bukan kah itu tidak tahu malu
"Wah.... apa itu Tugas Seorang Selir? untuk membantu tugas Permaisuri ini. lalu sampai kapan Anda akan duduk di singgah sana Selir Meng" Permaisuri, sedangkan kedua tangan Selir Meng mengepal dia marah sekarang Permaisuri Yue mulai turun Tangan berarti Cepat Atau lambat Permaisuri juga Akan mengambil kembali tugas kediaman Harem
"Tidak punya rasa malu Permaisuri masih Ada. dan pula dari Dulu seorang Selir tak di izin kan Duduk di singgah Permaisuri bukan" ucap Ketus Permaisuri Yue
Kaisar tersenyum kecil mendengar keluhan Sang Istri,
"Jangan Tersenyum, nanti Selir gatal itu tambah Cinta pada mu" bisik Permaisuri Yue, Kaisar Whan tersedak Salivanya mendengar ucapan Permaisuri Yue
"Hmm bukan kah tanpa senyum Pun Kaisar ini sangat tampan Bukan" jawab Bisik Kaisar Whan. Permaisuri langsung menengok ke kanan melihat Wajah Kaisar Whan dengan tatapan kesal
"Ck aku tak tahu bila sekarang Suami ku pintar Membual" jawab Bisik ketus Permaisuri mereka pun mengakhiri Perdebatan yang tak Hakikah itu
"Sekarang kalian Jelaskan usul apa yang akan kalian berikan Pada Zen?" ucap Dingin Kaisar Whan. pada semua penjabat
Semua penjabat saling Tatap mereka belum mendapatkan Solusi apa pun. apa lagi beberapa Dari mereka tak perduli mau Rakyat kelaparan Atau mati pun mereka tak Perduli, yang penting Rakyat bayar pajak pada mereka
Annyeong para Readers kita ketemu lagi
Ayo dukung Karya Author awas kalau ngga Author gantung di pohon tomat Ya
Sok di tunggu Like Komen. hehe Vote juga boleh sih