LIKE🤗
VOTE😃
TERIMAKASIH🙏🙏
Alaska tempat seorang presdir yang mempunyai watak keras, dingin, dan kejam dia bernama Alexander , dan akan di jodohkan dengan gadis kecil cantik, dan pemberani yang bernama Lara Hateway. Saat mempersiapkan pernikahan ada beberapa musuh yang mengancam untuk membunuh kalau sampai perjodohan itu terjadi.
Dan banyak misteri dari masa lalu yang belum terkuak. akan adanya pengkhianatan masa lalu pembunuhan yang tragis. sehingga mereka harus menguak dan merencanakan sebuah misi.
Beberapa bulan kemudian, keduanya mempunyai rasa tapi sulit untuk di ungkapkan. Setelah Lara tertembak musuh barulah Alexander mengungkapkan betapa berartinya dia buat hidupnya.
Akankah semua misi akan terkuak, dan akankah Lara dan Alex bahagia atau....?
Langsung saja baca ceritanya yuks pasti seru bercampur dengan action, emosi, perasaan dan bla bla🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Devi Istigfariatul Laili, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep. 26
Wanita tua itu menatap Lara dengan mata yang dipenuhi belas kasih. Alex dan Lara duduk di depannya, dengan rasa ingin tahu yang bercampur dengan kekhawatiran.
"Aku tahu ini mungkin sulit untuk didengar, tapi kalian harus tahu kebenaran ini sebelum melanjutkan pernikahan," Ucap Wanita itu dengan suara lembut namun tegas.
"Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa semua orang tampaknya tahu tentang masa laluku kecuali aku sendiri?" Tanya Lara menggenggam tangan Alex erat-erat.
Wanita itu menarik napas dalam-dalam sebelum mulai berbicara.
"Keluarga kandungmu, Lara, terlibat dalam sesuatu yang sangat berbahaya. Orang tuamu... mereka bukan sekadar korban dari kecelakaan seperti yang kau pikirkan selama ini. Mereka dibunuh," Jawab Wanita itu.
"Di…bunuh?" Lara tergagap, matanya melebar penuh ketakutan. "Oleh siapa? Mengapa?"
"Seseorang dari lingkaran yang sangat kuat ingin mereka lenyap karena mereka memiliki informasi yang dapat merusak reputasi seseorang yang sangat berkuasa," Jelas Wanita itu.
"Siapa orang ini? Dan apakah Lara dalam bahaya sekarang?" Timpal Alex kemudian bertanya.
"Bahaya itu belum hilang, Alex. Musuh lama mereka masih ada, dan sekarang mereka mungkin mengincar Lara," Sahut Wanita itu mengangguk perlahan.
"Aku tidak akan membiarkan siapa pun menyentuhnya. Siapa orang ini? Aku perlu tahu agar aku bisa melindungi Lara," Jawab Alex merasakan darahnya mendidih.
Wanita itu terdiam sejenak, lalu berkata,
"Ini adalah seseorang yang memiliki kekuatan dan pengaruh besar, seseorang yang tidak segan-segan melakukan apa pun untuk menjaga rahasianya. Tapi aku belum bisa memberitahumu siapa orang itu karena ini melibatkan lebih banyak orang daripada yang kau bayangkan " Ucap Wanita itu dan langsung pergi begitu saja.
"Honey, aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Bagaimana bisa kita melanjutkan hidup kita setelah mengetahui semua ini? Apakah kita benar-benar bisa hidup tenang?" Tanya Lara begitu takut.
"Kita akan menghadapinya bersama, Sayang. Aku akan memastikan kau aman, tidak peduli apa pun yang terjadi," Jawab Alex memeluk Lara erat.
"Aku hanya ingin hidup tenang, menikah denganmu, dan membangun keluarga. Mengapa semuanya harus begitu rumit?" Jawab Lara mengangguk, meskipun di dalam hatinya masih ada ketakutan yang tidak bisa ia hilangkan.
"Karena hidup tidak pernah sederhana, terutama ketika kita berhadapan dengan masa lalu yang gelap. Tapi aku janji, kita akan melewati ini," Sahut Alex tersenyum tipis.
"Iya, Honey," Jawab Lara tersenyum.
"Sudah jangan berpikiran apapun itu, Lusa adalah pernikahan kita. Aku janji akan selalu bersama kamu, Sayang," Sahut Alex membelai rambut Lara begitu lembut.
.
.
Keesokan harinya, Alex dan Lara memutuskan untuk berkumpul dengan Marcus, mama, dan papa Alex untuk mendiskusikan apa yang baru saja mereka ketahui. Mereka semua duduk di ruang keluarga, suasana penuh ketegangan.
"Aku tidak percaya kita harus melalui ini lagi. Seharusnya setelah semua yang terjadi, kita bisa hidup tenang," Ucap Marcus dengan nada frustrasi. "
"Tapi kita tidak bisa mengabaikan apa yang baru kita ketahui. Kita harus mencari tahu siapa yang terlibat dan apa yang mereka inginkan," Timpal Mama.
"Ini tidak hanya tentang masa lalu, tapi juga tentang masa depan kalian berdua. Jika ada ancaman yang nyata, kita harus menghadapi itu sekarang sebelum semuanya terlambat," Sahut Papa.
"Bagaimana jika kita tidak bisa menemukan siapa yang bertanggung jawab? Bagaimana jika mereka datang untukku?" Tanya Lara merasa terhimpit oleh semua tekanan ini.
"Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Kita akan mencari tahu, dan kita akan menghadapinya bersama," Jawab Alex menggenggam tangan Lara dengan kuat.
"Yang terpenting sekarang kamu, istirihatlah nak. Besok acara pernikahan kalian. Dan Papa janji akan mengusahakan tidak terjadi apapun," Ucap Papa.
"Baik, Papa," Jawab Lara dan langsung pergi ke dalam kamarnya.
.
.
Beberapa Hari Kemudian..
Matahari pagi menyinari hari yang dinanti-nantikan. Suara lonceng gereja bergema lembut di udara, menyambut tamu-tamu yang berdatangan untuk menyaksikan momen bersejarah dalam hidup Lara dan Alex. Di ruangan ganti, Lara berdiri di depan cermin, memandangi pantulan dirinya dalam gaun pengantin putih yang elegan.
"Aku tidak percaya akhirnya hari ini datang," Bisik Lara dengan pelan, suaranya sedikit bergetar karena campuran antara kebahagiaan dan kegugupan.
"Kau terlihat begitu cantik, Nak. Alex akan terpesona melihatmu," Ucap Ibu tersenyum manis dan menggenggam tangannya.
"Aku hanya berharap tidak ada yang salah hari ini. Semua yang terjadi belakangan ini membuatku sulit merasa tenang," Jawab Lara tersenyum, meski perasaan khawatir masih menyelimuti hatinya.
"Tidak ada yang akan menghalangi kebahagiaanmu hari ini. Alex dan keluarganya telah memastikan semuanya aman. Fokuslah pada momen ini, pada cinta kalian berdua," Ucap Ibu menatap Lara dengan penuh keyakinan.
"Ibu benar. Hari ini adalah tentang kami, tentang cinta kami," Jawab Lara mengangguk, mencoba meyakinkan dirinya sendiri.
Di dalam gereja yang megah, tamu-tamu mulai mengambil tempat mereka. Alex berdiri di depan altar, mengenakan setelan hitam klasik yang membuatnya tampak lebih tampan dari biasanya. Namun, di balik senyum tenangnya, ada ketegangan yang sulit ia sembunyikan. Matanya terus memantau sekeliling, waspada terhadap kemungkinan adanya ancaman.
Ketika musik mulai dimainkan, seluruh ruangan menjadi sunyi. Pintu gereja perlahan terbuka, dan Lara muncul, berjalan menuju altar dengan langkah penuh haru. Semua mata tertuju padanya, termasuk mata Alex yang kini dipenuhi kekaguman.
"Dia sangat cantik," Bisik Marcus yang berdiri di samping Alex, mencoba menenangkan saudaranya.
"Jaga mata kamu, Marcus. Dia wanitaku, dan dia selalu cantik. Tapi hari ini, dia lebih dari itu. Dia adalah segalanya," Jawab Alex tersenyum tipis.
"Cih!! Dasar, Tuan Possesive," Sahut Marcus berdecih pelan.
Saat Lara mencapai altar, Alex menyambutnya dengan senyum hangat dan menggenggam tangannya. Mereka saling bertatapan, seakan mengucapkan janji tanpa kata-kata.
Pendeta mulai membacakan ikrar pernikahan, suara lembutnya menggema di seluruh gereja.
"Saudara-saudara, kita berkumpul di sini hari ini untuk menyatukan Tuan Alexander Weinterborn dan Nyonya Lara Hateaway dalam ikatan pernikahan suci ini. Pernikahan bukan hanya tentang cinta, tetapi juga tentang kesetiaan, kepercayaan, dan keberanian untuk menghadapi segala tantangan bersama," Ucap Pendeta.
"Lara, aku berjanji untuk mencintaimu, melindungimu, dan berdiri di sisimu apa pun yang terjadi. Kita telah melalui begitu banyak hal bersama, dan aku yakin kita bisa mengatasi apa pun di masa depan. Aku berjanji, selamanya akan ada kau dan aku," Ucap Alex menatap dalam-dalam mata Lara saat ia mulai mengucapkan ikrarnya.
"Alex, aku berjanji untuk mencintaimu dengan seluruh hatiku, untuk menjadi pendampingmu dalam suka dan duka. Aku tidak bisa membayangkan hidup tanpamu, dan aku bersyukur setiap hari karena Tuhan telah membawamu ke dalam hidupku. Aku akan selalu ada di sisimu, apa pun yang terjadi," Jawab Lara menitihkan air mata dan kemudian tersenyum.
"Dengan kuasa yang diberikan kepada saya, saya menyatakan kalian suami dan istri. Tuan Alex, kau boleh mencium pengantinmu," Ucap Pendeta mengangkat tangannya dan mengumumkan.
Alex perlahan mendekatkan wajahnya ke Lara, dan mereka berciuman di bawah sorakan dan tepuk tangan tamu. Namun, di tengah kebahagiaan itu, Alex tidak bisa sepenuhnya mengabaikan perasaan gelisah yang terus membayangi.
Setelah upacara, pesta pernikahan dimulai dengan penuh suka cita. Tamu-tamu berdansa, menikmati hidangan, dan mengucapkan selamat kepada pasangan pengantin baru. Namun, meski suasana tampak riang, ketegangan masih terasa di balik senyum Alex.
Marcus, yang memperhatikan Alex sejak awal, mendekatinya di sudut ruangan.
"Kau masih tidak bisa merasa tenang, ya?" Ucap Marcus.
"Aku mencoba, Marcus. Tapi aku tidak bisa mengabaikan firasat ini. Ada sesuatu yang tidak beres," Jawab Alex menghela napas dalam-dalam.
"Kita sudah melakukan semua yang bisa kita lakukan untuk memastikan keamanan. Jangan biarkan perasaan ini merusak momen bahagiamu," Sahut Marcus menepuk bahu Alex.
Alex mengangguk, meskipun di dalam hatinya, ia masih merasa waspada.
"Aku hanya berharap semuanya benar-benar berakhir di sini, bahwa kita bisa hidup damai setelah ini," Timpal Alex.
Namun, di tengah kebahagiaan pernikahan, sebuah bayangan misterius tampak menyelinap di antara para tamu, memperhatikan dari kejauhan. Tidak ada yang menyadari bahwa ancaman masih mengintai, siap untuk menyerang pada saat yang paling tidak terduga.
Happy Reading🤗🤗
Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan. Jangan lupa like, vote guys. Terimakasih🙏🙏