"Aku akan menikahi wanita mana pun yang bisa meluluhkan hati anakku!" Itulah pengumuman yang dibuat oleh Eza. Putra dari lelaki yang dikenal sebagai duda +1.
Karena salah satu orang terkaya di negaranya, sayembara Arkan menjadi viral. Padahal sayembara itu bukan atas kemauannya, melainkan karena ulah sang anak. Ratusan wanita mengantri untuk ikut sayembara. Sampai seorang perempuan yang sangat mirip mendiang ibunya ditemukan oleh Eza. Nama gadis itu adalah Beby. Gadis tomboy yang mendaftar sayembara karena taruhan. Alhasil Eza meminta Arkan untuk menikahi Beby. Masalahnya adalah, Beby ternyata sangat muda, dia masih menginjak kelas dua SMA.
Bagaimana kisah selanjutnya? Apakah Arkan akan tetap menikahi Beby demi anak semata wayangnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Auraliv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 - Jujur
...༻✿༺...
'Cara membuat anak kecil membenci kita.'
Beby memasukkan kalimat itu ke dalam mesin pencari internet. Tak lama, dia segera mendapatkan jawabannya.
Namun sayangnya hampir tidak ada jawaban yang pas. Karena sebagian besar internet justru menunjukkan hal sebaliknya.
"Mudah, aku tinggal lakukan saja hal sebaliknya," gumam Beby. Tetapi rasa tidak tega mendadak muncul dalam dirinya. "Sanggup nggak ya aku," lanjutnya sambil menggaruk kepala.
"Sebaiknya dicoba saja dulu. Ini demi masa depanmu, Beb!" ucap Beby lagi. Meyakinkan dirinya.
Di waktu yang sama, Arkan baru pulang bekerja. Dia langsung menemui Eza ke kamar.
"Papa butuh penjelasan mengenai apa yang terjadi tadi sore!" timpal Arkan sembari duduk ke tepi ranjang. Sedangkan Eza tampak duduk di depan meja belajarnya.
"Aku hanya melakukan yang kubisa," sahut Eza. "Bagaimana, Pa? Dia cantik kan?" tukasnya sambil menggerakkan kedua alisnya dua kali untuk menggoda sang papa.
"Eza! Beby itu masih sekolah. Dia punya masa depan yang panjang. Jika kau sayang sama dia, biarkan Beby bahagia dengan pilihannya." Arkan berusaha membujuk Eza.
"Tapi kita bisa menunggu sampai dia lulus. Lagian itu nggak lama kok. Tinggal menunggu setahun aja," ujar Eza. "Aku yakin, Papa pasti menyukainya juga kan? Cantik kayak mama kan, Pa?" sambungnya.
Arkan menggeleng. "Memang benar dia cantik seperti mama. Tapi menurutku salah juga kalau kita terus melihatnya dalam bayang-bayang mama. Beby adalah Beby, dan mama adalah mama. Mereka berbeda, Sayang..." tuturnya.
Eza menundukkan kepala. "Pokoknya aku nggak akan menyerah. Lagian aku juga sudah terlanjur menyukainya. Aku ingin Beby tinggal bersama kita," ungkapnya yang masih tetap pada pendiriannya.
"Kalau sudah, Papa bisa pergi. Aku mau belajar!" Eza mengusir Arkan secara halus.
Arkan mendengus kasar, dia segera beranjak dari kamar Eza. Dirinya bingung harus bagaimana membujuk sang putra.
...***...
Mentari muncul dari ufuk timur. Cahayanya menembus celah ventilasi kamar Beby. Gadis itu lantas terbangun karenanya.
Beby segera beranjak dari ranjang. Dia ambil handuk dan keluar kamar.
"Beb! Lihat siapa yang datang," seru Lastri.
Betapa kagetnya Beby saat melihat Eza ada di rumahnya. Parahnya sang ibu tampak sumringah dalam menghadapi anak itu.
"Eza! Ngapain kau ke sini?" timpal Beby sembari mendekat.
"Beby! Kenapa kau bicara begitu. Kedatangannya ke sini justru karena niat baik. Kenapa kau tidak bilang ke Emak kalau kau ikut sayembara duda +1, hah?!" Lastri balas menimpali Beby. Ia berkacak pinggang.
Mata Beby membulat. Dia segera menatap Eza. Jelas anak itu yang sudah mengatakan semuanya pada Lastri.
"Bukan begitu, Mak. Aku ikut karena cuman main-main saja. Bukan karena--"
"Alah! Mana ada cuman karena main-main doang! Semua orang menyukai Tuan Arkan dan Dek Eza kali," potong Lastri. Ia segera menatap Eza, lalu duduk ke sebelahnya.
"Eza sudah menceritakan semuanya ke Emak. Katanya kau adalah gadis yang terpilih dari sayembara. Jadi papanya akan segera menyiapkan pernikahan kalian. Ya ampun, Beb. Mimpi apa Emak semalam sampai kabar baik ini tiba-tiba datang begini," ucap Lastri seraya menyatukan kedua tangannya karena merasa bersyukur.
Beby menggelengkan kepala. Pupus sudah rencananya dan Arkan. Ia tak menyangka Eza akan berbuat sejauh ini.
"Enggak, Ma. Dengarkan aku dulu. Ini salah paham!" ujar Beby.
"Salah paham apa? Sudah terbukti kau ikut sayembara. Itu berarti kau menyukai Tuan Arkan dan Eza," tanggap Lastri.
"Sebenarnya aku ikut sayembara karena taruhan, Mak! Salah satu temanku berjanji akan membayarkan sppku sampai lulus, jika aku bisa ikut sayembara. Maafkan aku... Aku tidak menyangka semuanya akan jadi kacau begini..." Beby terpaksa berkata jujur karena tak tahu harus bagaimana lagi.
tetap semangat
arkan sa ae.. otak nya langsung berharap beby pake bikini🤭🤣🤣