NovelToon NovelToon
Alexander, The Hidden CEO

Alexander, The Hidden CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / CEO / Anak Yatim Piatu / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi
Popularitas:874.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: PimCherry

Malam Ulang Tahun Pearly Hazel Willfred yang ke lima belas, menjadi malam yang tak akan terlupakan baginya. Seorang gadis lain datang dan mengaku sebagai putri kandung Keluarga Willfred.

Pearl pun kembali pada keluarga aslinya tapi kembali melarikan diri, hingga ia bertemu kembali dengan sosok pria yang selalu ia dekati di sekolah.

Alexander Marshall, menjadi sosok penolong bagi Pearl dan juga seorang ketua geng motor. Dengan bantuan Alex, Pearl kembali ke sekolah, tanpa mengetahui sosok sebenarnya dari seorang Alex.

* note : ini adalah novel misi dari NT. Alur cerita tiap bab berasal dari pihak NT, author hanya membantu mengembangkan melalui narasi dan percakapan, juga disesuaikan dengan latar belakang yang diambil oleh author. Terima kasih 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PimCherry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKU BUKAN ORANG BODOH

Sakit! Itu yang dirasakan oleh Pearl saat ini. Ia tak.pernah menyangka bahwa wanita yang telah merawatnya selama lima belas tahun, akhirnya memukul dirinya. Dulu, ia mengenalnya sebagai wanita yang baik dan penuh kelemahlembutan. Tak pernah sekalipun kata kata kasar ataupun menyakitkan keluar darinya. Namun hari ini, semua terlihat berbeda.

"Ya, semua sudah berubah. Tak akan sama lagi," batin Pearl.

Pearl menghela nafasnya pelan kemudian menatap Mom Lady, "Terima kasih atas tamparannya, Nyonya Willfred. Tapi sekali ini sata tekankan, sebelum anda membela putri KANDUNG anda itu, sebaiknya anda mencari tahu terlebih dulu apa yang sebenarnya ia lakukan. Jangan pada akhirnya perbuatan putri anda yang akan mempermalukan anda. Permisi Nyonya Willfred."

Pearl segera pergi dari sana karena hatinya terlalu sakit. Begitu mudahnya Mom Lady menampar dirinya, tanpa mengetahui kenyataan yang sebenarnya.

"Apa yang telah aku lakukan?" gumam Mom Lady sambil menatap telapak tangannya sendiri.

Ia menutup wajahnya dan menangis. Hatinya juga sakit sesaat ia mendaratkan tamparan itu di pipi Pearl.

"Pearl ... Pearl sayang, maafkan Mommy, Pearl," batin Mom Lady. Ia semakin takut jika putri angkatnya itu menjauh dan tak akan pernah kembali padanya.

"Aku harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Aku tak boleh hanya percaya dari satu sumber saja. Keduanya adalah putriku dan aku harus berlaku adil," ucap Mom Lady bermonolog dengan dirinya sendiri.

Tanpa diketahui oleh keduanya, tanpak seseorang merekam video yang memperlihatkan bagaimana keduanya beradu argumen dan diakhiri dengan sebuah tamparan. Ia sangat senang melihat hal itu terjadi.

*****

Bugggg

Pearl memejamkan matanya ketika tanpa sengaja ia terjatuh. Ia menoleh dan melihat keberadaan Merva bersama beberapa temannya sedang tertawa sinis melihat ke arahnya.

"Apa yang sebenarnya kamu inginkan?" tanya Pearl yang melangkah mendekat.

"Aku? Kamu bertanya padaku?" tanya Merva.

"Tentu saja bertanya padamu. Apa kamu merasa buta tak melihat ke arah mana tatapan mataku dan tuli karena tak bisa mendengar ucapanku?"

Merva menghela nafas kasar dan membalas tatapan Pearl, "Aku ingin kamu menjauhi keluargaku dan berikan Alex padaku."

Mendengar permintaan Merva, tentu saja membuat Pearl tertawa.

"Hei hei hei, Merva ... Merva ..., apa kamu tidak sadar bahwa tidak seharusnya kamu mengatakan itu padaku. Bukankah kamu sudah lihat bahwa aku pergi dari Rumah, lalu apa yang kamu ingin aku jauhi lagi? Seharusnya kamu mengatakan itu pada Keluarga Willfred agar jangan mendekatiku, apalagi memikirkanku."

"Dan masalah Alex, apa kamu tidak punya kemampuan sendiri untuk memikat seorang pria, hingga harus aku yang memberikan? Lagipula Alex itu punya hak pada dirinya sendiri. Terserah padanya mau berdekatan dengan siapa," lanjut Pearl.

"K-kamu ....," Merva yang hampir menampar Pearl, merasakan sakit di pergelangan tangannya. Pearl dengan mudah menahan pukulannya.

"Sudah kukatakan, jangan pernah sekali pun memukulku lagi. Aku akan membuatmu menyesal dengan mematahkan tanganmu ini," ucap Pearl.

"Auwhh ... Auwhh ... Lepaskan tanganku, sakit. Hei tolong aku ... Kalian ini bagaimana," Pearl berusaha meminta bantuan teman temannya, tapi tak ada satu pun yang berusaha menolongnya.

"Kamu berharap mereka menolongmu? Jangan bercanda. Mereka itu hanya memperalatmu, menjadi sumber uang bagi mereka. Apa kamu masih belum sadar juga? Lihat saja nanti ketika kamu tak punya apa apa, mereja akan dengan mudahnya menjauhimu," ucap Pearl. Secara tidak langsung, Pearl menyindir sahabatnya, Diana, yang berdiri tak jauh dari sana. Sudah pasti Diana mendengarnya.

"Lepaskan!" Merva berhasil melepaskan tangannya kemudian mengelusnya. Terlihat beberapa tanda merah akibat begitu eratnya cengkeraman Pearl.

"Pearl!" terdengar suara seseorang memanggil Pearl.

Pearl menoleh dan melihat kedatangan Alex, pria yang sangat ia sukai sejak dulu, bahkan sampai hari ini pun ia masih merasakan itu, hanya saja ia sadar diri dengan keadaannya.

"Al, kamu sudah selesai kuliah?" tanya Pearl.

"Sudah. Ayo kita pulang," ajak Alex.

Pearl pun pergi bersama Alex, tanpa mempedulikan Merva yang masih menatap keduanya dengan sinis.

"Tak bisa, aku tak bisa membiarkan ia terus seperti ini. Aku harus melakukan sesuatu," ujar Merva.

"Jangan pernah mengalah padanya, Pearl," ucap Alex saat keduanya melangkah menuju ke area parkir motor.

"Aku tahu itu, Al."

"Lawan kalau perlu hancurkan!"

Pearl tertawa kecil melihat Alex yang justru lebih bersemangat.

"Aku selalu melawan, Al. Tak pernah aku membiarkannya mengintimidasiku," ucap Pearl.

"Itu baru Pearl," Alex mengusap kepala Pearl dan mengacak acak rambutnya.

Keduanya pun tertawa bersama, membuat kecemburuan membesar di dalam diri Merva yang melihatnya dari jauh.

*****

Beberapa hari kemudian, tampak sebuah pengumuman di mading sekolah bahwa Pearl tinggal bersama seorang pria.

"Lihatlah, benarkah seperti itu? Ini sangat merusak nama besar sekolah."

"Menjijikkan sekali! Apa dia tidak punya orang tua? Didikannya buruk sekali."

"Pantas saja Keluarga Willfred membuangnya, ternyata kelakuannya minus. Jauh dengan Merva."

Begitu banyak kasak kusuk yang membicarakan Pearl. Apa Pearl peduli? Tentu saja tidak. Ia sama sekali tak takut dengan pengumuman tersebut, apalagi ia tahu siapa yang berbuat sampai sejauh itu.

Pearl duduk sendiri di dalam kelas. Ia memainkan game di ponselnya, tanpa mau peduli dengan hebohnya pengumuman di mading. Bahkan beberapa siswa siswi yang baru masuk ke kelas pun membicarakannya.

"Ternyata mereka tinggal bersama, pasti sudah berbuat sangat jauh!"

"Ya kalau pria dan wanita tinggal bersama, menurut kalian apa yang akan mereka lakukan?"

Pearl hanya bisa menghela nafasnya pelan, hingga tiba tiba Merva berdiri di hadapannya.

"Kamu lihat apa yang bisa kulakukan? Menghancurkanmu dalam sekejap," ucap Merva setengah berbisik.

Pearl mengangkat wajahnya dan menatap Merva, kemudian ia menyunggingkan sebuah senyum tipis.

"Apa yang kamu tertawakan? Apa kamu sudah menjadi gila karena kenyataan yang muncul ke permukaan?"

"Kamu kira aku takut?" tanya Pearl.

"Sebentar lagi kamu lah yang akan dikeluarkan dari sekolah," bisik Pearl.

"Jangan mengancamku. Kamu tak akan bisa," ucap Merva masih dengan tatapan mengejek Pearl.

"Menurutmu, kalau aku memberikan video ini pada group chat sekolah, apa yang akan terjadi?"

Pearl memperlihatkan sebuah video di mana Merva sedang berada di klub malam dan duduk di atas pangkuan seorang pria. Ia juga mencium pria tersebut dengan panas.

"K-kamu!!" Mata Merva membulat saat melihat video rekaman CCTV tersebut, "cepat hapus video di ponselmu itu!"

"Menghapusnya? Enak saja! kamu berani membayarku berapa agar aku bisa menghapusnya?"

"Berapa yang kamu minta?"

Namun belum Pearl menjawab nominal yang diinginkannya, dengan cepat Merva merebut ponsel Pearl lalu membantingnya ke lantai. Setelah itu ia menginjaknya kasar agar ponsel tersebut hancur.

"Kamu sudah tak memilikinya lagi!"

Pearl tertawa, "Wah wah, kamu baru saja menghancurkan barang berharga milikku. Namun untung saja aku bukan orang bodoh, aku masih memiliki banyak sekali salinannya. Bahkan aku bisa mengirimkannya pada Tuan san Nyonya Willfred."

"Pearll!!"

🧡 🧡 🧡

1
Mbah Dur
Lumayan
Mbah Dur
Luar biasa
Fajar Ayu Kurniawati
.
Yulianthy Ethi
Kecewa
Yulianthy Ethi
Buruk
Tira Aneri
sukaaa
love sick
isifu
Abdul Razak
Biasa
Aisyah dewi
najis ,,,
Aisyah dewi
aq suka kalo jln ceritanya makin kebawah makin seru,,,dr PD seru d awal sampe bawah bikin GX mood baca,,,certamu bgus thor
Fajar Ayu Kurniawati
.
sofiah sudjai
kasian merva😀
Aisyah dewi
jngn buat bingung tor knpa namanya gmpang berubah Kya bunglon😂🤣
Aisyah dewi
najis banget merva
iinparwati seviarny
Luar biasa
iinparwati seviarny
Lumayan
Arie
Luar biasa
Rosnah Yusuf
Lumayan
Rosnah Yusuf
Biasa
Khaliq Sunarji
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!