Disaat bumi dikuasai oleh para alien berwujud monster mengerikan. Dunia dilanda kekacauan dimana mana, Umat manusia harus berperang menghadapi ancaman yang nyata tersebut.
Ini adalah awal dari permulaan punahnya umat manusia dari tangan monster ganas, Perwujudan dari alien yang kejam.
Didunia yang hancur ini, Hanya yang terkuatlah yang disegani dan yang lemah hanya akan menjadi mayat tak berharga.
~~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apin Zen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. Bangkit Lagi
Slash!
'Bruk!
Setelah susah payah, Storm akhirnya menumbangkan semua monster serangga. Dengan menghancurkan jantung jantung mereka, Saat sedang lengah berhadapan dengannya.
"Apa aku bisa beristirahat?...
Storm terbaring tak berdaya diatas tanah yang menjadi genangan darah monster serangga dikalahkannya.
Dia melihat langit malam yang indah. Storm merasa tenang saat menatap bintang bintang jauh sana.
Tetapi itu tak berlangsung lama. Monster jenderal semut sudah menunggunya sejak tadi. Dia tak sabar melahap mangsa didepannya itu.
'Apa boleh buat?'...
Storm kembali bangkit walau tubuhnya terasa lelah. Kini Storm tak takut lagi berhadapan dengan monster jenderal semut.
Ukuran monster tersebut yang sangat besar, Rupa yang menyeramkan, dan kekuatan yang mengerikan.
Tak membuatnya mundur dari tempat ini, Storm benar benar mendapatkan kepercayaan dirinya sendiri.
Tanpa basa basi lagi, Keduanya segera saling balas menyerang!
Duarrrh!
Monster jenderal semut mencoba melahap Storm, Menggunakan mulutnya yang memiliki taring besar layaknya binatang buas.
Dengan mudah, Storm berhasil menghindar dan terus menghindar.
Storm tak mau bertindak gegabah menyerangnya, Dia harus mencari tahu terlebih titik serangannya.
'Mati kau, Sialan!.
Storm mengubah pedang Destorlayer menjadi sarung tangan bornya. Lalu mencoba mengebor kulit monster jenderal semut.
Namun berakhir gagal, Kulitnya bagaikan besi baja yang berlapis lapis.
Tak mau menyerah begitu saja. Storm kembali mengubah pedang Destrolayer menjadi pedang yang berduri tajam, Bagaikan sebuah pedang memiliki runcing layaknya gergaji.
Storm berhasil menaikkan level pedangnya setelah menumbangkan banyak monster serangga. Dia tak mau membuang kesempatan yang ada ditangannya.
'Drrrt!
Storm terus mencoba mengoyak kulit monster jenderal semut, Namun lagi lagi berakhir gagal.
Saat Storm sedikit lengah, Monster jenderal semut dengan cepat menggigit tangan kanan Storm.
"Arrrh!
Teriak Storm sangat keras, Tangannya terasa mati kutu tidak bisa digerakkan.
Tak berselang lama!
Bruk!
Tangan Storm putus begitu saja, Dan dilahap oleh monster jenderal semut.
Storm berusaha tetap tenang melihat tangan kanannya putus itu. Dia yakin masih bisa berenegerasi.
Tetapi sayang sekali, Hingga lamanya tangannya tidak tumbuh lagi.
[Renegerasi anda telah mencapai batasnya.]
[Skill anda saat ini tidak berfungsi, [Silahkan tunggu jeda pengaktifan Skill anda nanti.]
Mendengar apa yang diucapkan oleh sistemnya. Storm sangat terkejut, Ternyata renegerasinya masih terbatas.
Itu artinya dia akan mati apabila tubuhnya kali ini benar benar hancur!
Storm tak menyangka semua ini bisa terjadi. Saat dia terpojok seperti ini, Kekuatan yang dimilikinya tidak berfungsi saat diperlukan.
Bang!
Karena lengah, Storm terhempas mendapat serangan tiba tiba dari monster jenderal semut.
'Huek...
Arrrh!
Storm memuntahkan seteguk darah segarnya, Kini tubuhnya terasa sudah mencapai batasnya.
Dengan tubuh yang gontai, Storm berusaha berdiri kembali. Dia tak mengenal menyerah, Walau terpojok seperti ini.
Storm menggenggam pedang Destrolayernya, Menggunakan tangan kirinya. Dia mencoba bergerak maju, Tetapi malah ambruk ketanah.
Nafas Storm terasa berat, Kini dia merasa takdirnya berada diujung tanduk!
'Betapa tidak bergunanya hidupku...
Storm putus asa saat ini. Dalam beberapa waktu kedepan mungkin saja menjadi akhir baginya.
Monster jenderal semut yang melihat manusia tersebut yang mulai menyerah. Tak mau menyianyiakan kesempatan ini.
Monster jenderal semut, Menyemburkan cairan berbentuk bola kecil kearahnya.
"Duarrrh!
Storm terpelanting jauh, Hingga tubuhnya benar benar terbaring lemah tak berdaya.
Arrrh!
Semua tenaganya sudah mencapai batas, Menggerakkan jarinya saja Storm sangat kesulitan sekali. Meski berada diujung tanduk, Storm berusaha kembali bangkit.
Mungkin dia hanyalah seorang yang lemah tidak berguna. Tetapi demi menyelamatkan dirinya sendiri, Storm tak mau harus mati ditempat seperti ini.