Evelyn gabriella Wijaya mau tak mau harus menuruti kemauan sang ayah, untuk menikah dengan CEO menggantikan posisi kakak tirinya Aurelia Calista maharani.
Matthew Alexandros louis pria berusia 30 tahun yang kini masih melajang menawarkan untuk menikahi salah satu anak dari lelaki tua yang ingin menyelamatkan perusahaannya diambang kebangkrutan.
Andreas nikolas Wijaya tidak memiliki cara lain untuk menyelamatkan perusahaan yang sedari dulu ia kembangkan kini mulai runtuh, jalan satu satunya ia harus menerima tawaran Matthew sang CEO tampan.
Apakah andreas akan menyerahkan salah satu putrinya?
Bagaimana kelanjutan ceritanya?, yuk ikuti cerita novel sekarang dan nikmati alurnya, jangan lupa like kome dan vote ya💋❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oliv88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 16
Keduanya pun menuju kearea parkir, saat sudah sampai evelyn syok melihat mobilnya masih terpakir disana, itu berarti sedari tadi vera menunggunya
“Loh eve kok sepupu lo masih disini?, dia nungguin lo sampek selesai?” tanya reina yang tak habis pikir, sepupunya evelyn seperti tidak ada kerjaan, padahal penampilannya tadi seperti orang kantoran
“Lo tunggu disini ya, gue kesana bentar” balas evelyn dan melangkahkan kakinya menuju mobil
“Veraa!!” panggil evelyn mengetuk kaca mobil yang memiliki kaca privasi sehingga tidak dapat melihat langsung kedalam mobil
Pintu mobil pun terbuka, vera keluar dari mobil saat melihat evelyn memanggilnya dari luar
“Maaf nona saya tidak melihat anda tadi” ucap vera yang ingin membungkuk tapi dengan cepat dicegah oleh evelyn
“Kamu ngapain sih masih disini, kamu gak punya kerjaan yang lain apa?” tanya evelyn
“Sayakan supir pribadi nona, jadi tugas saya mengikuti kemana pun nona pergi” balas vera menjelaskan kepada evelyn
“Trus gimana dong, aku dan reina mau pergi ke mall pakai motor dia” ucap evelyn bingung
“Maaf nona, tapi anda harus tetap naik mobil ini, ini sudah perintah tuan” ucap vera
“Hais kamu memang tidak bisa diajak kerja sama, yasudah kalau begitu aku akan mengajak reina untuk naik mobil ini saja, trus motornya gimana dong?” evelyn frustasi dengan situasi ini
“Saya akan mengurus motor nya nona” jawab vera memberi ide
“Mau kau apakan motor nya, tidak kau buang kan?” tanya evelyn memastikan
“Tidak nona saya tidak akan macam macam” jawab vera meyakinkan
“Oke baiklah, tapi ingat jangan pernah memanggilku nona dengar, panggil aku evelyn” evelyn memberi peringatan kepada vera
Evelyn pun melangkah kearah reina dan menjelaskan sesuatu padanya, ditambah sedikit bumbu kebohongan lengkap sudah meyakinkan reina
“Maaf rein aku belum bisa jujur” batin evelyn merasa bersalah
Saat diperjalanan dua sejoli itu pun sibuk dengan gosip mereka sedangkan vera tetap focus dengan jalanan didepannya, akhirnya mobil pun sudah sampai diparkiran mall
Evelyn dan reina pun turun dari mobil diikuti oleh vera yang juga ikut turun
“Kamu tunggu dimobil aja ya, aku sama reina mau belanja sebentar” ucap evelyn yang tidak ingin vera mengekorinya
“Tapi, bisakah saya ikut juga?” tanya vera
“Ajak aja eve masak lo tinggal si kasian dia” ucap reina
“Aku tau tujuanmu” batin evelyn menatap vera curiga
Akhirnya evelyn terpaksa membiarkan vera ikut dengan mereka, ketiga Wanita itu berjalan bersamaan didalam mall sambil melihat lihat, evelyn dan reina masuk ketoko kosmetik, diikuti vera dibelakangnya, evelyn ingin membeli lipbalm yang biasa dia pakai, sebab lipbalm yang dimiliki evelyn sudah mau habis
Evelyn mengambil beberapa barang yang ia butuhkan, dia juga menyuruh reina dan vera untuk mengambil apa saja yang mereka perlukan
“Saya tidak ingin membeli apapun” jawab vera tidak enak
“Ihh sudah pilih saja ini perintah” balas evelyn berbisik ditelinga vera, evelyn berfikir reina akan curiga jika vera tidak membeli apapun
Akhirnya vera pun ikut memilih barang yang ia butuhkan, begitupun dengan reina yang memanfaatkan nya dengan sangat baik, dia mengambil beberapa makeup yang stoknya sisa sedikit dirumah, sampai keranjang yang mereka bawa masing masing sudah terlihat penuh
“Eve keranjangku sudah penuh nih, lo dari tadi main masuk masukin aja” ucap reina menunjuk keranjangnya
“Udah gak apa apa rein, jarang jarangkan kita belanja sebebas ini, tenang aja, kalau perlu ambil lagi keranjang yang baru” ucap evelyn
“Bukan begitu, aku tidak enak dengan sepupumu, nanti dia berfikir aku memanfaatkanmu eve” ucap reina sedikit menurunkan suaranya
“Udah lo tenang aja, tuh lo liat keranjang dia juga uda penuh, didompetnya pasti lebih banyak kartu hitam” balas evelyn meyakinkan reina
“Iya juga sih, tapi guee uda selesai ni” ucap reina
“Yasudah gue juga uda selesai, yaudah yuk kekasir” balas evelyn
Mereka pun kemudian menuju kekasir untuk membayarnya, sang kasir terlihat menghitung semua belanjaan mereka dikomputer, hingga total belanjaan mereka terlihat jelas disana
“Evelyn gilak, yaampun lo liat itu totalnya banyak banget, mana ini masih ada lagi barangnya, uda cukup deh kayaknya, yang ini gak usah jadi deh” ucap reina yang ingin mengembalikan barang yang belum dihitung
“Ihhh reinaa jangan kurang kerjaan deh” ucap evelyn mengambil keranjang ditangan reina dan memberikannya kekasir
Belanjaan mereka bertiga pun sudah selesai dihitung dan mencapai angka yang sangat fantastis
“Totalnya tujuh belas juta enam ratus ribu rupiah kak, pembayarannya cash atau debit?” tanya kasir
“Debit kak” ucap evelyn memberikan kartu hitam itu
Sang kasir yang melihat kartu evelyn sedikit kaget, sebab mereka tidak seperti orang kaya pada umumnya yang dari penampilan sudah terlihat sombong
Pembayaran pun berhasil, vera mendorong troli yang isinya penuh belanjaan mereka tadi, sesampainya didekat mobil, vera pun memasukkan barang belanjaan mereka ke bagasi
“Kita antar reina kerumahnya dulu ya” ucap evelyn pada vera
“Baik” balas vera
“Evelyn, sepupumu terlihat sedikit aneh gak sih?” tanya reina dengan berbisik ditelinga evelyn
“Vera emang begitu dari dulu, uda abaikan aja” ucap evelyn
Reina pun tak mau memikirkan keanehan sepupu sahabatnya itu, yang penting hari ini dia sangat Bahagia melihat belanjaannya yang sangat banyak, bukan hanya makeup saja, evelyn memasukkan beberapa snack dan kebutuhan dapur untuk ibunya, sudah seperti belanja bulanan, ibunya pasti senang jika melihat nya membawa banyak makanan
Perjalanan dari mall menuju rumah reina tidak memakan waktu yang lama, mobil mewah itu pun berhenti didepan sebuah rumah kecil namun terlihat bersih dan nyaman, rumah itu adalah rumah reina, mereka pun turun dan membawa beberapa kantong belanjaan milik reina, vera pun ikut membantu mereka
“Ibuu…” panggil reina saat membuka pintu
“Astaga reina kamu bawak ap aini banyak sekali” ucap sang ibu menatap kantong belanjaan yang dipegang reina
“Wah ada evelyn juga, duduk dulu ibu ambilkan minum sebentar” ucap ibu reina saat melihat evelyn juga ada disana
“Gausah bu, evelyn mau langsung balik uda disuruh pulang soalnya” jawab evelyn yang melihat jam sudah pukul 4 sore, dia takut jika matthew sudah sampai dimension sebelum dirinya
“Loh cepet banget, duduk dulu sini” ucap ibu reina
“Pengennya sih sampe malem disini bu, tapi evelyn sudah disuruh pulang” ucap evelyn sekali lagi
“Oh yasudah kalau begitu” ucap ibu reina pasrah
Evelyn pun pamit tak lupa menyalami ibu sahabatnya itu, begitupun dengan vera
“Loh ini siapa lyn ibu baru lihat” tanya ibu reina yang tak kenal dengan vera
“Ini sepupu evelyn bu” ucap evelyn
“Ohh” ucap ibu reina menggangguk anggukkan kepalanya
Evelyn dan vera pun sudah berada didalam mobil dan meninggalkan rumah reina
“Nakk, belanjaan kamu ini banyak banget, kamu uang dari mana?” tanya ibu reina
“Ditraktir evelyn bu hehehe” ucap reina tertawa kecil
“Astaga kamu kok gak bilang, ibu belum sempat bilang terima kasih ke evelyn” ucap ibu reina marah
“Iya bu maaf, reina lupa” ucap reina
Vera pun mengemudi mobilnya menuju mension, hingga mobil itu sudah sampai didepan pagar mension dan pagar sudah terbuka otomatis
“Makasih ya vera uda anteri aku seharian ini, dan juga sudah mau Membantuku bersandiwara didepan reina” ucap evelyn yang sudah berada dalam mension
“Sudah tugas saya nona” ucap vera sopan
“Ohiya nih belanjaan kamu tadi” evelyn menyerahkan kantong belanjaan vera
“Terima kasih nona, seharusnya saya tidak menerima ini” ucap vera takut menatap kantong belanja itu
“Jangan menolak pemberianku vera, ambillah” evelyn menyerahkannya langsung ketangan vera
“Sekarang kau boleh pulang, istirahatlah vera aku sudah tidak mau kemana mana lagi” ucap evelyn
“Baik nona kalau begitu saya pamit, sekali lagi terima kasih nona” ucap vera
“Anda memang sangat baik nona, tapi saya harus melaporkan segala kegiatan anda hari ini” batin vera
Evelyn pun melangkah menaiki anak tangga menuju kamarnya, sesampainya dikamar evelyn meletakkan beberapa belanjaannya dengan hati yang senang
“Kau pasti menyesal sudah memberikan kartu ini kepadaku tuan, aku sudah menghambur hamburkan uangmu hihi…” evelyn terkekeh penuh arti
......................