NovelToon NovelToon
Friend End

Friend End

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Berbaikan / Dikelilingi wanita cantik / Kehidupan di Kantor
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nsti Nsti

Menceritakan tentang hubungan percintaan yang rumit antara dua insan yang terjebak dalam zona persahabatan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nsti Nsti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27

HAPPY READING 🥰 🥰 🥰

,

,

,

......................

 Di sisi lain Nesti yang sudah ada di mansion nya nampak terlihat gelisah dan terus mondar-mandir di dalam kamar nya sembari memainkan handphone yang ada di genggaman nya.

 "Kenapa aku merasa tidak tenang begini,, apa terjadi sesuatu pada mu Ardila,,???"

Feeling Nesti di dalam kegundahan nya.

 Nesti terus memperhatikan jam dinding yang terus berputar dengan expresi penuh kecemasan

 "Tidak,, ini hanya pikiran ku saja,, Ardila baik-baik saja,, dia hanya sedang butuh waktu karena kesalah pahaman konyol itu,,"

Ucap Nesti yang berusaha berpikir positif

Nesti Terus berjalan di sekitaran kamar nya seakan sedang berusaha berperang melawan pikiran overthingking nya,,

,

,

,

Disisi lain Ardila dan Abdul yang sudah tiba di apartemen milik Abdul Ardila terus memapah Abdul dan membantu Abdul untuk duduk di atas sofa.

 "Kalau kamu tidak mau dibawa kerumah sakit,, bagaimana kalau aku telpon saja dokter pribadi mu,, biar dia bisa membantu mengobati lukamu ini,,"

Cemas Ardila yang Duduk disamping Abdul

 "Sudah aku katakan aku tidak butuh dokter,,aku akan menganggap ini hukuman untuk ku,,"

Senyum Abdul dengan wajah hancur nya

 "Tapi Abdul,, lukamu sangat serius,, aku tidak mau kamu kenapa-kenapa,,"

 "Tidak Ardila,, mungkin kalau kamu mau mengobati ku,, mungkin itu lebih baik dari pada dokter mana pun,,"

 "Oke aku tidak akan memaksa mu,, tapi kalau terjadi sesuatu pada mu jangan salah kan aku,,"

Abdul hanya tersenyum hingga akhirnya Ardila segera berdiri dan mengambil kan kotak obat untuk mengobati luka Abdul

 "Duduk yang baik,, aku akan mengobati mu,,"

Ucap Ardila dingin setelah kembali ke sofa dengan menenteng kotak obat Abdul mengangguk patuh hingga akhirnya Ardila mulai mengobatinya luka Abdul

"Aaa ssttt,,"

Ringis Abdul

 "Tahan saja,, ini memang sedikit perih tapi kau tenang saja setelah ini lukamu akan berangsur membaik,," Ucap Ardila di sela-sela pengobatan nya

 Mendengar penjelasan Ardila membuat raut wajah Abdul seketika sedih

"Maaf kan aku Ardila,, mungkin ini tidak seberapa dengan apa yang sudah kamu lalui,,"

Sesal Abdul

 "Yang berlalu biarlah berlalu,, aku sudah memaafkan mu,,"

Sahut Ardila sembari mengoles salep di bagian luka Abdul

Abdul terdiam sejenak dan memperhatikan Ardila dari arah dekat dengan mata penuh penyesalan

 "Sudah,, lebih baik kamu istirahat lah,, supaya luka mu bisa cepat sembuh,,"

Ucap Ardila dengan memperhatikan kembali luka Abdul

 DRTTT DRTTT DRTTT

 (Suara handphone Abdul berdering)

 "Handphone mu berbunyi,, angkat lah siapa tahu penting,,"

Ucap Ardila yang mendengar suara Handphone Abdul yang ada di atas meja Sembari menyusun peralatan obatnya

"Bisa kamu tolong angkat kan,, tangan ku sedikit kebas,,"

Seringai Abdul

 Ardila terlihat dingin namun dia tetap mau menganggap handphone Abdul

 "Zean,,!"

Ucap Ardila kearah Abdul stelah melihat nama panggilan

 "Angkat saja,,"

 Sebelum mengangkat panggilan Ardila mengatur nafas nya dan membuang nya secara kasar

📞"hmmp ini aku Zean ,,"

 📞 ",,"

 📞 "ya aku Ardila,,"

  📞 ",,, "

 📞"aku sekarang ada apartemen Abdul,,"

 📞 ",,,"

 📞" ceritanya terlalu panjang Zean,, aku tidak bisa menceritakan nya melalui telepon,,"

 📞 ",,"

 📞"baiklah,, kalau begitu aku tutup dulu telpon nya"

Ardila sudah mengakhiri panggilan nya dan meletakkan kembali handphone Abdul di atas Sofa

"Apa yang dia katakan Zean,?"

Tanya Abdul penasaran

 "Aku juga tidak paham,, tapi sebentar lagi dia akan datang ke sini,,"

,

,

,

,

Disisi lain Nesti yang masih terjaga nampak terus memperhatikan handphone nya

"Kenapa aku tidak pernah kepikiran untuk meminta nomor nya,,".

 Sesal Nesti

 "Ini sudah sangat larut,, apa dia sudah istirahat,, atau,,,,???"

 "Cekzzzz Nesti,, berpikir lah positif Ardila baik-baik saja,,"

Gerutu Nesti

DRTTT DRTTT DRTTT

(Suara handphone Nesti berbunyi)

Nesti yang mendapati handphone nya berbunyi di genggaman nya segera melihat nama panggilan yang masuk

"Nafisa,,??"

Seringai Nesti

📞(Hallo,,,hmmp kau pikir siapa lagi!!,,apa,,??,,kau tidak salah bicara kan Nafisa,,?,,,, baiklah aku akan segera kesana,,,ya aku paham aku bisa sendiri dan terima kasih karena sudah memberitahu ku,,)

Nesti mengakhiri panggilan nya dan langsung beranjak dari Atas ranjang

,

,

,

Disisi lain Ardila yang sedang menyiapkan makanan di dapur apartemen

"Ardila,,??,,lebih baik pesan saja,,aku tahu kamu tidak terlalu fit dalam keadaan sekarang,,!!".

Sahut Abdul dari arah sofa

"Tidak perlu,, aku menyiapkan ini semua sebagai tanda ucapan terima kasih ku karena kau sudah datang untuk menolong ku"

Abdul langsung terdiam sejenak di atas sofa dengan tatapan Yang susah untuk di artikan.

Tidak lama kemudian Ardila sudah menyiapkan semuanya di atas meja

"Kemarilah,, makanan sudah siap,,"

Panggil Ardila dari sudut meja makan

Abdul yang mendengar panggilan Ardila segera berdiri dan berjalan ke arah Ardila

TING TING TING

(Suara bel berbunyi)

Ardila dan Abdul yang mendengar suara bel saling melemparkan tatapan satu sama lain

"Mungkin itu Zean,,"

Tebak Ardila

"Biar aku buka dulu pintu nya,,"

Sahut Abdul

"No,, kamu Tunggu saja di meja makan,, biar aku yang membukakan nya,,"

Tepis Ardila yang segera berjalan ke arah Pintu apartemen

CEKLEK

(Suara pintu terbuka)

"Nesti,,!!!!"

Kaget Ardila mendapati kedatangan Nesti bersama Zean

"Iya aku mengubungi nya,, kasihan seharian dia mencari mu Terus,,"

Ledek Zean

"Kenapa dengan wajah mu,,???"

Kaget Nesti dengan reflek ingin menyentuh wajah Ardila namun Ardila segera menghindar

"Hanya luka kecil,,"

Seringai Ardila dingin

"No,,apa Abdul memikul mu lagi,,!!!!!"

Tebak Nesti dengan tatapan tajam nya

"Masuk lah,,"

Ucap Ardila tanpa menggubris pertanyaan Nesti

Nesti tetap terlihat emosi dan berjalan masuk kedalam apartemennya Abdul namun stelah mereka Melihat kondisi Abdul

Nesti dan Zean kembali terkejut berkali-kali lipat

"Abdul,,!!"

Kaget Nesti dan Zean Secara bersamaan

"Hamm Hallo,,"

Sapa Abdul dengan wajah hancurnya

"Apa yang sebenarnya yang sudah terjadi,, kenapa kalian berdua menjadi seperti ini,,??"

Tanya Nesti penasaran

"Duduklah,, kami akan menceritakan semuanya,," Sahut Abdul yang membuat Nesti dan Zean mau tidak mau terpaksa duduk di meja makan sembari menemani Ardila dan Abdul menyantap makanan malam mereka dengan posisi Ardila di samping Nesti,, dan di depan nya Abdul dan Zean yang duduk berdampingan.

Abdul menceritakan semua kejadian dari awal hingga akhir nya mereka bisa lolos dari hutan tersebut

"Apa,,,??"

"Brengsek,,!!!!"

Kaget Nesti dan Zean Secara bergantian dengan tatapan penuh emosi

"Tapi kamu tidak apa-apa kan Ardila,,???"

Panik Nesti dengan meraba sekujur tubuh Ardila

"Hmmp,,aku tidak apa-apa,, ini semua berkat Abdul" Jawab Ardila dingin membuat Nesti seketika terdiam

"Tidak Ardila,, aku hanya melakukan kewajiban ku sebagai suami mu,, karena aku sudah berjanji akan menjaga mu,, dan aku melakukan nya,,"

Senyum bangga Abdul Sembari meneguk air

"Oh ya,,lalu selama ini kemana saja janji busuk mu itu,,??"

Ketus Nesti dengan tatapan tajam nya Yang membuat Abdul tersedak

"Uhuk uhuk uhuk"

Batuk Abdul

"Nesti,,!!,, yang berlalu biarlah berlalu,,dia juga sudah menyesali nya,,"

Ucap Ardila

"Tidak Ardila,, tapi dia sudah menyakiti mu berkali-kali lipat,,"

"Menyakiti,,??

Mendengar ucapan mu membuat ku paham,, takdir hidupku memang sulit untuk di ubah,,"

Senyum sinis Ardila sembari mengunyah makanan nya.

Nesti yang mendengar kata Ardila seketika membuat nya terdiam dengan gelengan kepala sedang kan tangan nya berusaha mengelus paha Ardila di bawah meja

"Tidak Ardila,, aku paham maksud mu,, tapi itu tidak benar,,!!!!"

"Tidak benar?,, tapi itu lah kenyataan,, tapi tenanglah aku sudah mulai terbiasa dengan posisi itu,,!!"

Senyum paksa Ardila kearah Zean dan Abdul tanpa peduli dengan tatapan Nesti

"Nesti benar Ardila,, kamu berhak bahagia,, itu bukan takdir mu tapi ujian hidup mu,,"

Sambung Zean yang tidak paham dengan itu semua

"Aku Semakin membenci diriku Ardila,,aku pantas mendapatkan ini semua,, Zean dan Nesti benar,, kamu berhak bahagia,, jika aku tidak punya kesempatan lagi untuk bersama mu,, setidak nya berilah aku kesempatan melihat mu bahagia meski bukan bersama ku lagi,, tapi jika orang itu melukai perasaan mu kembali lah aku akan selalu ada untukmu,,"

Ucap Abdul Dengan tatapan tulus nya

Membuat semua orang terkejut dengan ucapan Abdul

"Apa kamu yakin,,????"

Kaget Zean penasaran

"Hmmp,,mungkin aku memang bukan yang terbaik untuk Ardila,, melihat dia selamat seperti ini sudah membuat ku bahagia,, sekarang aku tidak akan memaksa mu lagi Ardila,, tapi ingat perkataan ku jika orang itu menyakiti mu,, kamu tidak akan pernah ku lepas kan lagi,,"

Tegas Abdul yang membuat Nesti seketika gelisah

"Terimakasih Abdul,, aku tahu kamu pria baik,, hanya saja keadaan lah yang membuatmu seperti itu,, aku selalu memaafkan mu,, aku harap kamu juga mendapat pengganti yang lebih baik dari ku,,".

Haru Ardila

Nesti yang mendengar semakin Gelisah dan menatap Abdul dengan penuh pertanyaan sedang kan tangan nya terus memegang paha Ardila seakan tidak mau Ardila pergi dari nya.

Ardila yang menyadari tangan Nesti berusaha menepis tangan Nesti dari bawah meja namun Nesti dengan sigap menggenggam erat tangan Ardila

berempat sudah terlihat santai dengan perbincangan ringan mereka di meja makan

"Apa kau tidak mau melaporkan ini semua pada polisi,,??"

Ucap Zean

"Tidak,,aku akan menyelesaikan ini semua dengan caraku sendiri,,!!"

Tegas Abdul

"Oke,, tapi kalau terjadi sesuatu seperti hari ini,, segera hubungi aku,, aku akan senang hati menghajar nya,,"

Abdul Hanya mengangguk dengan senyum hangat nya

"Ya sudah kalau begitu aku pulang dulu,"

Pamit Zean

"Dan kau Ardila,, mau tetap disini atau,,"

"Ardila akan ikut ke Tempat ku,,!!".

Sahut Nesti dengan memotong pembicaraan Zean

"No,,itu tidak benar,, aku lebih baik istirahat disini,,". Tolak Ardila

"What,,?? Mommy dan Daddy ku sudah menunggu kita,,!!"

Ucap Nesti bohong dengan memperkuat Genggam nya di bawah meja

"Itu terserah kamu Ardila,, mau istirahat disini,, atau mau ikut Nesti,, aku tidak punya hak untuk memaksa mu,,"

"Bagaimana Ardila,,?? "

Ucap Zean

Ardila memicing kan mata nya dengan membuang nafas panjang

"Oke untuk hari ini aku akan ikut teman ku,,!!"

Ucap Ardila

,

,

,

1
Dm Kece
luar biasa
Dm Kece
Cerita nya seruh lanjut dongg 🙏🙏
Puji Lestari Putri
Bikin baper, deh!
Ververr
Baru selesai baca, tapi kok aku merinding terus ya. ✨
Nst
Semangat yahh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!