seorang perempuan dengan wajah yang tak begitu cantik terpaksa harus menikah dengan seorang laki laki populer dan kaya disekolah karna sebuah insiden
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aqilaarumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 23
Sampailah Dito dan Tiara ditempat bakso kang Dadang .warung kang Dadang terletak dipinggir jalan poros yang beratapkan terpal berwarna biru dan beberapa kursi untuk para pelangang. Meskipun dipingir jalan dan dengan tempat yang kumuh tapi setiap harinya warung bakso kang Dadang ramai pengunjung karena cita rasa baksonya yang enak.
"Kang baksonya dua kang seperti biasa ya kang"Dito memesan bakso
Dito pun duduk dan mengambil kursi untuk tiara
Dan Tiara pun duduk berdampingan dengan Dito
Setelah 5 menit berlalu kang dandang pun membawakan dua mangkok bakso yang sudah dipesan Dito.
"Ini pacarnya nak Dito ya? cantik sekali!"
"Hehehe bukan pak"
"Jangan bohong kamu,ini cewek pertama loe yang kamu ajak makan bakso disini"
Tiara yang mendengar itu tersenyum malu
"Ya udah silahkan dinikmati baksonya"kang Dadang bergegas meningalkan Dito dan tiara.
"Aku kagum loe sama kamu,ternyata kamu mau yah diajak makan dipingir jalan kayak gini"
"Memangnya ada yang salah kalau aku makan disini ini enak tau " cetus Tiara melahap baksonya.
Senyuman gadis itu selalu saja membuat Dito salah tingkah, degub jangtungnya memompa lebih kencang dari yang biasa.dia melahap baksonya sembari menatap wajah cantik Tiara pandangannya seolah tak ingin ia palingan dari wajah cantik itu.
Apa apa an sih aku, kenapa jika sama cewek ini aku selalu merasa nyaman ya.
Mda bisa dipungkiri Tiara memang cantik wajar jika laki laki tertarik padanya.
Setelah selesai makan baksonya Dito dan Tiara meningalkan warung mang dadang.dito pun memakaikan helm bergo kekepala Tiara,
Tiara yang mendapatkan perlakuan lembut dari Dito langsung tersipu malu.
Ditengah tengah Dito melanjutkan motornya suara petir tiba tiba bergemuruh dilangit yang tadinya cerah, disertai hujan yang sangat deras tiba tiba jatuh membasahi tubuh dua anak itu.
Jgerrrr.. jgerrrr...jgerrr
Terdengar lagi dentungan suara petir yang kali ini lebih keras lagi seolah seolah sedang menembak seseorang.
"Hujannya makin deras nih kita berteduh dulu ya" teriakk Dito kepada Tiara.
"Iya kita berteduh disitu aja" ucap indah sambil menunjuk sebuah pos ronda ditepih jalan.
Dito pun menghentikan motornya pas didepan pos ronda tersebut.
Melihat Tiara yang Basah kuyut dan mengigil iya pun membuka jaketnya dan memakaikannya ketubuh gadis itu tapi tetap saja Tiara mengingil dan kedinginan.
Melihat wajah Tiara yang pucat Dito memeluk Tiara sembari sesekali mengusap ngusap kedua tangan perempuan itu dengan tanganya agar tubuh Tiara tetap hangat.
"Udah Dito aku udah agak enakan kok "ucap Tiara sambil sedikit menjauhkan tubuhnya dari pelukan Dito.
Dito menetap mata gadis itu tanpa iya berkedip, kemudian berpindah menatap bibir mungil gadis yang berada didepannya,
detak jantungnya kini memompa lebih kencang,
kini dia makin memberanikan diri mendekatkan bibirnya dengan bibir Tiara
tidak butuh beberapa waktu lama bibir mereka saling bertaut.
Tiara yang kaget mendapati Dito sedang menciumnya hanya pasrah dan menikmati permainan bibir yang dilakukan Dito kepada bibirnya tidak kalah dengan detak jantung Dito detak jantung Tiara memompa lebih kencang dari yang biasa.
Sesekali tangan mereka saling bergemgaman
Erat dan menikmati ciuman pertama mereka suara gemuruh petir dan lebatnya hujan menjadi saksi pertautan cinta mereka.
Disaat Dito berada dipuncak hasratnya memainkan bibir Tiara tiba tiba saja terlintas bayangan gadis penjual kue itu dibenaknya sontakk membuatnya berhenti.
"Kenapa" pertanyaan itu tiba tiba muncul dibenaknya
Kenapa tiba tiba wajah gadis sialan itu muncul disaat seperti ini,mungkinkah aku merasa bersalah karena kami terikat ikatan pernikahan yang suci tapi Aku malah berkhianat.
Sedangkan Tiara memalingkan wajah tersipu malu.
" Ayo kita pulang hujanya sudah mulai reda"
Tiara hanya mengangguk mengiyakan Dito
Dito pun naik kemotor kesayangannya disusul Tiara Dijob belakang,sepanjang perjalanan Tiara memeluk pinggang Dito dan menyenderkan kepalanya dipungung Dito,sesekali Dito mengelus punggung tangan Tiara yang melingkar dipingangnya.
Cekkkkklekkk
Sesampainya dirumah Lydia nampak panik melihat Dito basah kuyup
" Astagfirullah nak kamu kok basah kuyup begitu"
" Aku rasanya sudah lama ngak meluk bunda"
" Ihhhh Dito kamu ngapain peluk peluk bunda kamu basah nanti bunda ikutan basah"
" Biarin"
Bukan nya segera membersihkan badannya dan Menganti pakaiannya Dito malah usil ke bundanya.
" Tapi bunda perhatiin kamu kok kaya bahagia sekali hari ini"
" He be be masa sih bunda"
"Jujur sama bunda kamu habis menang apa sampai sampai sehappy ini"
" Bunda mau tau aja apa mau tau banget"ucap Dito semakin membuat Lydia penasaran
" Mau tau banget lah"
" Udah ahh' aku mau mandi terus ganti baju nanti masuk angin"
Cup
Satu kecupan mendarat di kening Lydia
Dito pun bergegas masuk ke kamarnya.
Indah yang sedari tadi memperhatikan Dito nampaknya paham apa yang membuat Dito sebahagia itu padahal kemarin kemarin kalau pulang kerumah mukanya selalu ditekuk.
Yuk, mampir di ceritaku
Dosen Licik terobsesi padaku ᐛ