NovelToon NovelToon
Gadis Penari & Tuan Amnesia

Gadis Penari & Tuan Amnesia

Status: tamat
Genre:Tamat / Pernikahan Kilat / CEO Amnesia / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:387.6k
Nilai: 4.5
Nama Author: CovieVy

Andah, adalah mahasiswi yang bekerja menjadi penari striptis. Meskipun ia bekerja di hingar bingar dan liarnya malam, tetapi dia selalu menjaga kesucian diri.

Sepulang bekerja sebagai penari striptis.Andah menemukan seorang pria tergeletak bersimbah darah.

Andah pun mengantarkannya ke rumah sakit, dan memaksa Andah meminjam uang yang banyak kepada mucikari tempat dia menari.

Suatu kesalahpahaman membuat Andah terpaksa menikah dengan Ojan (pria amnesia yang ditemukannya) membawa drama indah yang terus membuat hubungan mereka jadi semakin rumit.

Bagaimana kisahnya selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CovieVy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Mengusir Parasit

Setelah mendengar ucapan Anita, sang kasir mencoba melakukan pembayaran kembali. Wanita muda itu benar-benar terlihat kebingungan. Lalu bertanya kepada rekannya yang lain.

"Maaf, Bu. Sepertinya kartu ini sedang diblokir. Apa ibu memiliki kartu yang lain?"

Anita yang sudah berharap cemas pun tersentak dan terperangah. "Ooh, tentu. Tentu saja saya punya." Anita melirik anggota sosialitanya itu dengan perasaan tegang.

Anita mengeluarkan beberapa kartu yang ia miliki. "Saya memiliki beberapa kartu yang lain, ada platinum dan beberapa gold. Lihat ini, Mbak!" Anita masih melirik anggotanya yang sudah berbisik di belakangnya.

Kasir pun mencoba beberapa kartu itu satu per satu. Ternyata, hanya kartu yang memiliki limit paling kecil lah yang bisa digunakan. Itu pun, tidak bisa membayar satu pakaian pun yang telah masuk dalam keranjang.

"Sudah lah! Biar kami bayar sendiri saja!" ucap para ibu-ibu sosialita tersebut.

Anita merasa sangat malu dan akhirnya memilih pergi tanpa membeli apa pun juga. Hal ini membuat anggota sosialita tersebut kembali berbisik dengan kerutan di wajah mereka.

Anita mencari Geon ke perusahaan mereka yang bergerak dalam bidang properti. Anita melemparkan semua kartu tersebut pada meja kerja Geon.

"Apa yang kamu lakukan kepada mereka?"

Geon duduk pada meja yang memiliki label CEO. Ia menyadari kedatangan sang ibu tiri, tetapi memilih untuk berpura-pura tidak menyadari kedatangan Anita.

"Kenapa mereka?" Geon balik bertanya.

"Kenapa saya tidak bisa membayar apa pun menggunakan itu?"

Geon kembali melanjutkan pekerjaannya yang sedang menandatangani beberapa dokumen penting. "Aku tinggalkan satu, agar mempermudah membayar belanjaan Mama."

Anita mendengkus mengerutkan keningnya. "Apa katamu? Mempermudah pembayaran belanjaan saya?"

"Iya, ini udah cukup kok buat belanja Mama selama satu bulan." ucap Geon kembali dengan cuek.

"Sebulan? Huh, ini saja tidak bisa membayar satu baju pun, gimana bisa bayar buat satu bulan?" rutuknya kepada sang anak tiri.

Geon mengerutkan keningnya. "Apa maksud Mama tidak bisa membayar satu baju? Memangnya, Mama membeli baju yang harga berapa? Ini, limitnya cukup besar, yakni sepuluh juta. Masa tidak bisa membayar satu apa pun?"

"Hah? Cuma sepuluh juta? Segitu kamu bilang banyak? Bahkan, harga baju yang ingin saya beli pun tidak bisa."

Geon merapikan semua dokumen yang baru saja ditandatangani. Lalu, memanggil Bram, sekretarisnya.

Beberapa saat kemudian, seorang pria masuk dengan sangat sopan menundukkan kepalanya.

" Bram, kembalikan dokumen ini kepada tiap kepala divisi! Saya ingin berbicara dengan Mama Anita dulu." Menyerahkan dokumen kepada Bram.

"Baik, Pak." Bram menundukkan kepala mengambil beberapa map yang diserahkan oleh sang pimpinan. Setelah itu, ia pamit keluar dari ruang kantor yang sangat luas ini.

"Bagaimana tadi, Ma?"

"Cepat kembalikan semuanya seperti semula!" bentak Anita memasang wajah masam.

Geon bangkit merapikan jas yang ada pada tubuhnya. Geon tersenyum tipis melihat raut sang ibu tiri begitu kesal dan marah.

"Sudah lah, Ma. Mulai hari ini jangan membeli sesuatu yang tidak penting. Apalagi Mama membelikan semua teman Mama menggunakan semua kartu ini."

Geon berhenti sejenak dengan senyum tipisnya. "Oke, semua rasakan setelah menikah dengan papaku. Tapi kali ini semua sudah berubah."

Geon menikmati raut Anita yang menegang karena kesal. Satu otot wajah Anita bergetar, tetapi tidak bisa berkata-kata.

"Mulai sekarang, jatah Mama dan Jonathan aku batasi sebanyak sepuluh juta sebulan. Aku tidak menerima alasan itu terlalu sedikit!"

Geon berjalan kembali membelakangi Anita. "Jika Mama masih berkata tidak cukup, maka akan aku potong kembali setengah dari jumlah yang ada."

"Seharusnya Mama bersyukur, itu adalah jumlah gaji karyawan di sini. Namun, mereka mendapatkannya setelah bekerja keras dalam satu bulan."

Geon kembali tersenyum tipis, memutar tubuhnya menatap sang ibu tiri dengan langsung. "Akan tetapi, Mama dan Jonathan mendapatkan semua tanpa melakukan apa pun. Aku rasa itu sudah cukup bagi kalian berdua."

Geon kembali duduk di kursi kerjanya. "Aku masih memiliki banyak pekerjaan. Lebih baik Mama pulang."

Anita kembali tersentak. "Sekarang kamu mulai berani melawan saya ya?"

Namun, Geon tidak menjawab lagi. Dia telah kembali melanjutkan pekerjaan menarik dokumen yang menumpuk satu per satu.

Anita mendengkus mengambil semua kartu yang ia lempar ke meja kerja Geon tadi. Setelah itu, dia pergi dengan langkah cepat dan raut kesal.

Kebetulan sekali, Jonathan meneleponnya. Anita mengangkat panggilan itu dengan hati yang panas.

"Halo, kamu di mana?"

"Aku masih di kampus, Ma. Ma? Aku tadi beli beberapa perlengkapan untuk bahan praktik di kampus. Eeeh, katanya uangnya nggak cukup. Kenapa ya, Ma? Mana temen-temen pada heboh lagi."

Mata Anita yang menyipit, bibir mengerut, dan nafas memburu, menjadi semakin kesal mendengar kaduan dari sang putra. "Ini sungguh tak bisa dibiarkan!"

Panggilan ditutup, Anita menuju mansion mencari surat-surat berharga rumah ini. Tanpa izin dari Geon, atas nama perusahaan Abraham Corp., Anita melelang mansion mewah ini dengan harga dasar yang sangat fantastis.

Geon mengetahuinya, meminta Bram untuk segera menghentikan iklan pelelangan yang dilakukan oleh Anita. Geon segera pulang disambut amarah Anita dan Jonathan.

"Sepertinya kebaikanku tak ada harganya di mata kalian. Lancang sekali kamu menjual tempat yang telah memberimu tumpangan tanpa seizinku?"

"Diam kau, anak durhaka! Apa kau tidak menyadari telah menyiksa ibumu ini?"

Geon tersenyum tipis, bawah matanya bergetar mendengar ucapan barusan. "Mama bilang anak kurang ajar ya?"

Geon memberikan gerakan matanya kepada Bram. Bram menganggukkan kepala menuju ke luar. Dari arah luar beberapa orang bertubuh besar suruhan Geon muncul.

Mereka segera menarik Anita dan Jonathan membuat kedua orang tersebut kelabakan dan ketakutan.

"Geon, Geon? Apa yang mau kamu lakukan kepada kami berdua?" Kedua tangan Anita telah dipegangi oleh dua orang yang berotot.

"Tolong, Om! Jangan sakiti kami," ucap Jonathan setengah menangis.

"Kalian hanyalah parasit yang harus dimusnahkan di muka bumi ini. Sudah diangkat dari kejelataan dibkehidupan kalian sebelumnya, telah diberikan tempat yang jauh melebihi kelayakan untuk kalian tempati, ternyata kalian ingin mengkhianati aku?"

"Geon, maafkan Mama. Mama tidak bermaksud mengkhianatimu." Anita menangis meronta-ronta ingin melepaskan diri dari dua orang yang menyekapnya.

"Lepaskan kami keparat! Apa yang udah kamu lakukan kepada kami yang telah menjadi keluargamu?" teriak Jonathan mencoba melepaskan diri dari dua pria yang jauh melebihi postur tubuhnya.

"Aku tidak akan memafkan pengkhianatan yang telah kalian berikan padaku. Kurang baik apa lagi, aku kepada kalian? Meskipun aku tidak memiliki hubungan darah setetes pun dengan kalian, aku masih mau menampung kalian berdua."

"Maafkan kami, Geon. Mama mohon, lepaskan kami berdua! Kami berjanji tidak akan melakukan hal yang kamu benci."

1
Sri Widjiastuti
dihh asisten bramnya g da action nii..
Sri Widjiastuti
ni ibu bikin muak aja
momy hana
selain ojan,bingung jg knp andah terus diam di amuk ibu tirinya.merawat ayhnya pun g,knp dibiarin ibu yg taunya duit aja
Sri Widjiastuti
langsung praktek ni si ojan
tariusgilrs♐
sarafnya kena itu keknya bukan cuma amnesia, jadi dungu begitu 😭
Yulia Sima
Luar biasa
Aura Rizki
Lumayan
siti rohimnah
se7, lupakan dan semangat untuk kedepannya,
siti rohimnah
mengapa Andah menjadi anak lemah lagi di hadapan ibu tirinya. 🤔
siti rohimnah
Biasa
siti rohimnah
Kecewa
lencan
Hai Thor aku mampir 😊
Mimik Pribadi
Mau apa itu mamih lova lendotan pada Geon?? jngn bilang mamih minta dibelai suami Andah y mih,,,,
Mimik Pribadi
Emang sehrsnya yng membayar hutang itu kamu Geon,toh uang itu jga bekas oprasi dan pengobatan kamu saat ditemukan berdarah trus Amnesia itu,,,,
Mimik Pribadi
Lanjuutt,,,,
Mimik Pribadi
Tama Auto lngsng kicep dahh!
takut lo brkl bpkmu smpe dipecat???
Mimik Pribadi
Hati2 Andah takutnya kamu jatuh trus pendarahan,,,,😬😬
Mimik Pribadi
Mommy,,,,ak gak mau dijenguk Deddy terus soalnya takut ketularan omes
Mimik Pribadi
Haduhh!! Aku angkat tngn aja dech,,,gak sanggup lgi ngmngin Geon,,,Ojan,,bin Oon
Mimik Pribadi
Maksudnya apa nih,Geon ngajak jalan trus makan bareng mengenang jaman dulu,,,, 😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!