Memiliki latar belakang yang tidak megah membuat Angrek tidak terlalu banyak berharap pada hubungan asmara. Tapi sesuai namanya Angrek, pesonanya memukau banyak orang yang memandangnya. Mungkin bagi setiap wanita mendambakan pesona tang Angrek miliki.
Wajah cantik , putih, tinggi semampai dan menonjol di tempat yang tepat tentu impian setiap wanita, dan itu ada pada diri Angrek. Angrek tentu saja sangat mensyukuri kelebihan yang Allah berikan padanya. Tapi siapa sangka wanita cantik itu bernasip malang.
Tepat di hari pernikahannya dengan salah seorang anak pengusaha terpandang di negerinya. Anggrek harus menerima pahitnya sebuah cinta. Bahkan pada saat bahtera rumah tangga itu baru di mulai, pelaminan yang seharusnya menjadi saksi akan kebahagiaan mempelai malah harus menyaksikan kisah pilu seorang Anggrek.
Penasaran? Yuk ikuti kisah perjalanan Anggrek dengan judul cerita Luka di Pelaminan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tindek_shi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menderita Kejiwaaan
Meski masalah bertubi-tubi menimpanya hari ini tapi Arjuna berusaha tidak melupakan janji dengan sang istri. Bagaimanapun Anggrek belum terlalu sehat, Arjuna juga akan meminta Bibi Juliana menemani istrinya sebelum dia pulang.
"Sayang Aku sudah tiba di depan gerbang studiomu, keluarlah! Ini sudah waktunya pulang!" kata Arjuna melalui sambungan teleponnya.
Tidak lama, Anggrek keluar dari studionya. Wanita itu tampak manis dengan dress panjang yang di lengkapi jilbab lebarnya yang membuat wanita muda bertubuh proporsional itu terlihat menawan.
"Assalamu'alaikum Abang," salam Anggrek ketika memasuki mobil suaminya. Tangannya langsung menyalimi tangan kekar Arjuna hingga Arjuna langsung mengecupi kening Anggrek. Lama Arjuna mengecup kening Anggrek menghilangkan rasa resahnya.
"Ya Allah, engkaulah sebaik-baiknya penolong dan yang Maha memberikan pertolongan," lirih Arjuna dakam hatinya.
"Bagaimana perasaanmu hari ini Sayang? Apakah kau baik-baik saja?" tanya Arjuna pada sang istri.
"Aku baik-baik saja Abang!" kata Anggrek.
"Nanti malam sebelum aku pulang, Bibi Juliana akan menemanimu di rumah. Kau tidak apa-apa aku tinggalkan ke kantor lagi Sayang?" tanya Arjuna pada sang istri.
"Aku baik-baik saja Abang. Jangan khawatir, tapi meski begitu usahakan Abang cepat pulang! Aku tidak ingin Abang sakit," kata Anggrek pada suaminya itu.
Perjalanan berjalan hikmat dengan perbincangan-perbincangan ringan di antara keduanya. Anggrek memandang suasana sore dengan syahdu, dia pasti akan merindukan suasana yang terjadi saat ini. Karena Anggrek merasa Arjuna terlalu sibuk walau hanya untuk jalan-jalan dan menikmati hari begini.
"Maafkan aku Sayang," kata Arjuna.
"Kenapa Abang?" tanya Anggrek heran, mengapa sang suami meminta maaf padanya.
"Hingga pernikahan kita hampir memasuki usia 3 bulan kita masih belum banyak waktu bersama kecuali ya itu, kamu tahulah..." Arjuna malu mengutarakannya.
"Waktu yang kita miliki hanya saat bertempur di atas ranjang maksud Abang?" tanya Anggrek semakin membuat Arjuna tersipu.
Anggrek tergelak, karena seharusnya dia yang malu tapi malah suaminya yang merasa malu.
"Abang, kita menikah dadakan. Semuanya serba dadakan, tidak ada perencanaan sama sekali. Kita juga belum mengenal satu sama lain dengan baik. Tidak apa Abang, kita bisa belajar pelan-pelan. Aku paham jika sekarang perusahaan masih snagat membutuhkan perhatian khusus dari Abang," kata Anggrek pada suaminya seraya mengelus tangan kekar Arjuna.
"Abang tidak perlu mengantarkan hingga ke pintu, cukup sampai di lobi saja," kata Anggrek pada sang suami ketika menyadari mobil mewah suaminya ingin ke tempat parkiran.
"Sayang mengertilah! Kamu sedang sakit dan aku tidak bisa menemanimu beristirahat. Tetapi jika tidak bisa menemani dirimu minimal aku memastikan di apartement kau benar-benar bisa beristirahat dengan tenang dan di temani oleh Bibi Juliana," kata Anggrek seraya keluar mobil lebih awal dan membimbing sang istri keluar dari mobil seolah Anggrek tengah sakit parah.
"Ya Allah terima kasih, Alhamdulillah," kata Anggrek dari dalam hatinya dan menatap sang suami lama.
"Jangan terlalu lama menatapku, nanti kamu jatuh cinta," kata Arjuna pada istrinya.
"Jatuh cinta pada suami bukanlah dosa Abang," kata Anggrek mengecup singkat pipi Arjuna yang sedang menunduk menggodanya.
"Hei Nyonya Kau mulai nakal! Ingatlah nanti Tuan Arjuna bisa marah padamu!" kata Arjuna tersenyum pada istrinya itu.
"Oh benarkah? Laporkan saja pada Tuan Arjuna itu! Aku akan mengadukannya pada Suamiku yang tampan!" kata Anggrek balik menggoda suaminya dan mereka tertawa bersama.
"Bibi! Aku titip istriku sebelum aku pulang bekerja, jika ada sesuatu cepat hubungi aku!" kata Arjuna pada Bibi Juliana saat Bibi Juliana membuka pintu ketika mereka sampai ke apartment.
"Baik Tuan," kata Bibi Juliana.
"Abang pamit dulu ya! Ingat Abang jemput kamu dari studio bukan untuk pindahin lokasi kamu kerja dari studio ke rumah tapi ingin kamu istirahat! Setelah membersihkan diri, pastikan kamu langsung istirahat ya Sayang," kata Arjuna dan mengecup kembali kening dan kedua pipi tirus sang istri.
Anggrek hanya mampu menganggukkan kepalanya seraya tersenyum dan berdo'a agar sang suami baik-baik saja dan dalam lindungan Allah SWT.
Setelahnya Arjuna membelokkan mobilnya ke perusahaan. Setelah tiba di perusahaan Arjuna langsung melangkah cepat memasuki ruangannya. Saat ini tujuan Arjuna adalah menghubungi para Investor kenalannya.
Sungguh dalam mimpi terburukpun Arjuna tidak ingin perusahaan Papahnya yang ada di USA ini bangkrut. Terlebih Arjuna sadar betul bagaimana sang Papah berjuang untuk membesarkan perusahaan ini hingga sebesar sekarang.
"Ya Allah, kenapa selalu gagal sedari tadi?" tanya Arjuna pada dirinya yang telah menerima penolakan beruntun sedari tadi. Hatinya gundah dan gelisah.
"Apa aku katakan saja pada Papah dan Mamah ya? Tidak-tidak Papah pasti akan drop jika mengetahui hal ini, aku tidak terjadi sesuatu pada Papah," kata Arjuna memijat kepalanya yang terasa berdenyut.
Hingga tiba-tiba pintu ruangannya terbuka dan muncullah wanita yang menjadi dalang di balik ini semua. Hal tergilanya wanita itu datang memakai lingerie dan dengan percaya dirinya Arjuna akan tergoda padanya.
"Bagaimana Sayang? Apa kau mampu menahan badai yang timbul karena menolak wanita secantik diriku?" tanya wanita itu bergaya sensual untul mendekati Arjuna dan dia merasa sangat yakin jika Arjunanya akan tergoda padanya.
"Ya Allah, hentikan perbuatan gilamu itu! Aku akan bisa mengatasi ini semua bahlan tanpa bentuan sepeserpun darimu wanita Ja'lang!" teriak Arjuna.
"Wirawan!" teriak Arjuna memanggil sekretarisnya yang juga masih di kantor bersama dirinya.
"Oh Sayang, Wirawan tidak akan datang! Pria bodoh itu sudah tertidur lelap setelah meminum kopi tang mengandung obat tidur! Oh sungguh pria bodoh! Aku berharap kau bukan peria bodoh dengan menolakku malam ini Sayang!" kata Wanita yang di anggap oleh Arjuna wanita gila itu mendekatinya.
"Berhenti di sana! Cukup dengan kegilaan ini Angel!" teriak Arjuna pada wanita masa lalunya itu.
"Kenapa aku harus berhenti Sayang! Aku yakin kau membutuhkan aku seperti para sahabat baikmu yang terlena pada keindahan diriku! Kamupun akan begitu Sayang," kata Angel mendekati Arjuna.
"Berhenti! Jangan gila kamu Angel! Aku tidak akan meminta bantuau masalah proyek dan aku juga tidak ingin memercikkan api pada rumah tanggaku hanya karena dirimu brengsek!" kata Arjuna dengan nada marah.
"Aku tidak akan berhenti sayang! Kau akan menjadi milikku malam ini Sayangku!" kata Angel menatap Arjuna penuh nafsu.
"Dasat wanita sinting!" kata Arjuna segera menggeret kasar wanita berpaiakan telanjang itu dan menggeretnya secara kasar hingga keluar dari ruangan. Tidak cukup sampai di sana, Arjuna menendang vas bunga besar yang ada di dekat meja Wirawan hingga pecah dan pria itu terkejut dan terbangun dari tidur lelapnya.
Tidak tanggung-tanggung Arjuna menyeret Wirawan ikut serta bersama dengan dirinya dan Angel ke dalam lift hingga ke lobi kantor, sedangkan Angel masih dengan wajah tersenyum dan masih menganggap rencananya akan tetap berhasil bagaimanapun caranya.
"Sayang Kau tidak perlu buru-buru begini? Apa kau sungguh tidak saba?" tanya Angel pada Arjuna.
"Aku heran Kau ini anak pengusaha sukses atau Nona piaraan Mucikari?" kata Arjuna dengan sarkas dan sinis tapi tidak sedikitpun mengendorkan sikap nekatnya pada Arjuna.
Bahkan tangannya mulai ingin menggapai tubuh Arjuna. Arjuna yang benar-benar jengah di tambah sekeretarisnya bukannya membantu malah melotot melihat tubuh molek Angel.
Denga cepat Arjuna melapaskan dasinya hingga membuat Angel makin kegirangan karena pikiran mesumnya. Tapi semua sungguh di luar dugaan, pria tampan itu mengalihkan tangan Angel ke belakang mengikat erat tangan Angel hingga membuat wanita itu terkejut.
"Hei apa yang kau lakukan Sayang?" tanya Angel yang mulai panik.
"Aku akan mengantarkanmu pada Ayahmu Tuan Justin! Agar Tuan Justin tahu betapa gila dan buruknya kelakuan anak perempuan satu-satunya," kata Arjuna.
"Kau tidak akan melakukan itu Sayang! Kau sangat mencintaiku, hingga kau teramat tersakiti ketika aku menjalin hubungan gelap dengan para sahabatmu!" kata Angel masih dengan yakin.
"Berhentilah untuk terlalu percaya diri Angel! Aku lelah jika terus berurusan dengan wanita tidak tahu malu seperti mu!" teriak Arjuna dengan suara marah.
Arjuna sungguh sudah di ambang kemarahannya. Dia tidak lagi ingin pusing memikirkan masalah yang terjadi dan berapa penalti yang akan di bayarnya.
Arjuna membawa paksa wanita itu ke dalam mib bersama Wirawan. Dengan kecepatan menggila hingga Wirawan ketakutan karena mobil terlalu kencang dan Angel sudah pucat karena Arjuna akan membawanya bertemu dengan Daddy dan Mommynya. Oh Tuhan ini buruk dan tidak boleh terjadi.
Hingga Arjuna tiba di deoan Mansion mewah milik keluar Angel. Meski ada sedikit drama saat akan memasuki pintu gerbang dan mengingat hari sudah jam 1 pagi dini hari tapi Arjuna berhasil membawa ke hadapan orang tuanya.
"Saya mohon Tuan Justin dan Nyonya Justin menjaga Angel. Saya bisa menerima dia membuat saya kelimpungan mencari dana untuk proyek karena saya menolak permintaannya untuk melakukan hubungan di luar nikah! Saya sudah punya istri dan saya mencintai istri saya. Saya sudah berkali-kali menjelaskan hal ini pada Angel bahkan sejak awal kedatangan saya kemari tapi Anda bisa lihat sendiri bagaimana kelakuan Angel pada malam ini!" kata Arjuna semakin membuat Tuan Justin naik pitam.
"Apakah pantas seorang wanita lajang mendatangi pria berstatus suami orang di jam 1 dini hari di kantor saya dengan menggunakan pakaian seperti ini Tuan?" tanya Arjuna kembali.
"Saya yakin jika Nyonya Justin di posisi istri saya dan mengetahui hal ini pasti akan sangat marah dan jika terjadi slaah paham mungkin bisa saja Nyonya Justin menggugat suami Anda untuk bercerai! Bukankah begitu?" tanya Arjuna pada kedua parruh baya yang menahan emosi itu.
"Saya sebagai Ayahnya meminta maaf atas kejadian tidak menyenangkan ini Nak Arjuna! Saya sungguh malu dengan kelakuan Angel pada dirimu! Saya yang salah mendidik, mengenai Investor Saya akan pertemukan kamu dengan sahbaat baik saya dari timur tengah. Dia mungkin bisa membantu masalahmu Nak. Sekali lagi Saya minta maaf atas kelakuan gila anak saya," kata Tuan Justin pada Arjuna.
Setelah Arjuna dan Wirawan pergi, Angel meringkuk ketakutan pada sang Daddy dan berusaha berlindung lada sang Mommy. Tapi Mommy yang terlalu kecewa enggan melindungi anak perempuannya itu.
"Keterlaluan kamu Angel! Bagaimana Daddy harus mendidikmu lagi? Kenapa kau selalu bertingkah layaknya ****** seperti ini! Apa tidak cukup kau bergonta-ganti pasangan seperti berganti baju hingga sekarang kau malah menggoda suami orang?" teriak Justin pada anaknya itu.
"Aku mencintainya Daddy, akupun yakin Arjuna masih ada rasa padaku! Jika Arjuna tidak lagi menginginkan aku, aku bisa berusaha untuk hamil anaknya dan menjeratnya untuk kembali bersamaku Daddy!"
Plak
Plak
Plak
Tiga kali tamparan dari sang Daddy hingga membuat bibirnya berdarah.
"Sadar kamu! Kamu itu wanita dari kalangan terhormat! Mengapa kamu bertingkah menjadi-jadi seperti ini!" teriak Justin pada Angel yang membuat wanita itu menangis.
"Aku masih mencintainya Daddy, aku membuat kesalahan besar hingga dia pergi dariku. Aku ingin memiliki priqku kembali, apa aku salah Daddy?" tanya Angel dengan tangis.
"Bagaimana jika kamu di posisi istri Arjuna? Apa kamu akan membiarkan suamimu di ambil wanita lain?" tanya Mommy yang sudah menangis melihat kegilaan Angel yang tidak ada habisnya.
"Aku aka membunuh wanita yang berani merebut suamiku! Itulah yang akan aku lakukan Mommy!" teriak Angel dengan tangisnya.
"Hal itu jiga yang akan di lakukan oleh istrinya Arjuna ketika kau mau mengambil suaminya," kata Mommy berusaha memberikan pengertian.
"Itu berbeda Mommy, sejak awal Arjuna adalah milikku dan selamanya Milikku Mommy!" teriak Angel pada Mommynya.
"Perawat!" teriak Justin pada perawat yang merawat Angel selama ini.
"Rantai dan bius Angel kembali! Pastikan Dokter Abraham memeriksanya besok.
"Daddy aku sudah sembuh! Aku tidak gila Daddy, jangan pasung aku seperti orang gila Daddy!" teriak Angel pada Daddynya kerika 3 orang perawat dari RSJ yang di sewa ayahnya membius dan membawanya untuk di rantai kembali.
Ya Angel di vonis menderita kejiwaaan, hanya saja karena selalu mendapat perawatan hingga bisa bersikap layaknya orang normal pada umumnya. Gilanya Angel baru terjadi satu tahun belakangan dan hal ini di picu oleh pergaulan bebas Angel yang sama sekali tidak bisa di kendalikan oleh Justin dan juga istrinya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...