Gadis Tawanan Sang Mafia

...SEBELUM LANJUT BACA, JANGAN LUPA ULASAN DAN BINTANGNYA YA, FAVORITKAN CERITA INI ❤️ VOTE, LIKE, KOMEN, HADIAHNYA JUGA BOLEH BIAR CERITA INI SEMAKIN BERKEMBANG DAN TIDAK STAK DI BAB INI AJA😁😁...

KALAU ADA TYPO KOMEN DI PART-NYA YA 🙏🏻🙏🏻😊

HAPPY READING 🌼🌼🌼

🥕🥕🥕

Hari ini adalah hari di mana Agra akan pergi ke Bali untuk meeting dengan klien penting dan juga sekaligus meninjau proyek resort yang sedang dia kerjakan.

Rencana dia akan membawa Rayna sekalian ke sana karena dia merasa kasihan jika gadis malang itu harus dia kurung terus di mansion mewahnya itu, walau semua tetap saja tercukup namun entah ada gerangan apa hingga seorang Agra mau berbaik hati untuk membawa tawanan nya pergi berlibur.

"Sekarang kamu siap-siap, kebetulan aku ada urusan di Bali, jadi aku akan bawa kamu ke sana." jelas Agra saat baru saja keluar dari kamar mandi dengan hanya handuk yang menutup tubuhnya.

Sedangkan Rayna masih berada di ranjang karena baru saja bangun dari tidurnya, dia memang sudah beberapa hari tidur di kamar utama bersama dengan Agra, itu pun atas permintaan pria kejam itu.

"Saya di sini saja tuan." ucap Rayna, bukankah lebih enak kalau berjauhan dengan pria menyeramkan itu dari pada harus selalu bersama membuat Rayna takut terus menerus.

"Aku bilang ikut ya ikut, bi Tati akan ke sini sebentar lagi dan menyiapkan dirimu." tegas Agra.

"Saya bisa siap-siap sendiri," ucap Rayna kemudian berjalan menuju ke kamar mandi.

Dia memang sudah mulai bisa berjalan tanpa bantuan apapun, kakinya pun juga sudah sehat sehingga Agra yakin untuk mengajak Rayna ke Bali agar tidak stress di sini.

TOK TOK TOK

Ketukan pintu dari luar membuat Agra membukanya, untung saja dia sudah selesai ganti baju nya sehingga dia sudah rapi dengan pakaiannya.

"Permisi tuan," ucap bi Tati dengan hormat.

"Dia sudah bisa bersiap sendiri, kamu turun saja siapkan sarapan. Oh ya aku akan bawa Rayna ke Bali dan juga suruh satu maid untuk mengikuti kami ke bali untuk menjaga wanita itu." ucap Agra dengan tegas.

"Baik tuan." setelah itu bi Tati pun turun ke bawah untuk memilih maid yang akan menemani Rayna ke Bali.

"Dini kamu ikut tuan Agra sama nona Rayna ke Bali ya." ucap bi Tati kepada dini saat beliau baru saja tiba di dapur setelah dia dari lantai atas.

"Kenapa mendadak bi?" tanya dini pasalnya dia sama sekali tidak tahu tentang keberangkatan majikannya itu.

"Bibi juga gak tahu, tadi waktu mau ke kamar utama tuan Agra menghentikan bibi dan bilang kalau suruh satu maid untuk menemani nona Rayna ke Bali, kamu di suruh siap-siap karena tiga puluh menit lagi aka. Berangkat, setelah tuan dan nona Rayna selesai sarapan." ucap bi Tati.

Akhirnya dini pun menurut saja, lumayan dia bisa liburan di Bali, maklum karena dia sama sekali belum pernah ke sana.

Sedangkan di sisi lain Rayna sudah selesai bersiap dan memakai dress di bawah lututnya yang menurutnya sangat nyaman, itu semua Agra yang membelikan pakaian baru dan mewah kepada Rayna.

"Tuan, bagaimana dengan pakaian saya?" tanya rayna saat mereka berdua sedang berada di lift untuk menuju ke lantai bawah.

"Rio sudah menyiapkan nya." jelas Agra dan Rayna hanya menganggukkan kepalanya saja paham.

Kemudian mereka pun menuju ke meja makan untuk sarapan, saat sedang asyik sarapan tiba-tiba saja dari arah ruang tamu terdengar suara.

"Wah enak banget nih sarapannya berdua." seru Liam melihat sang sahabat dengan sarapan enak enak padahal dia, Daniel dan juga Natan sudah menunggunya lama di depan, lebih tepatnya di markas sekalian untuk melihat tawanan milik black hold.

Agra dan Rayna menatap ke arah sumber suara, betapa terkejutnya Rayna yang melihat banyak pria tampan di depannya itu.

"Wah siapa ini cantik banget sih, boleh kenalan gak sih." goda Liam lagi membuat Agra melototi nya.

"Hati-hati am tuh ada yang mau copot matanya!" seru Daniel dengan menggoda Agra.

Sedangkan Rayna tidak terlalu fokus, dia fokus dengan pria-pria yang tidak pernah dia temui kecuali Daniel karena dia tahu bahwa pria itu adalah dokter yang pernah merawatnya beberapa waktu lalu.

"Kenalin ini Liam, Natan dan Daniel pasti tahu dong siapa," seru Agra dan di angguki oleh Rayna.

"Rayna." jawab Rayna dengan sopan karena thau bahwa orang-orang di depannya itu bukan sembarang orang, pasti mereka itu orang orang yang sangat berpengaruh dan menakutkan pula sama seperti teman mereka Agra.

"Mereka akan ikut ke Bali bersama kita," ucap Agra dan mendapatkan tatapan heran dari Rayna.

"Bukankah katanya acara meeting dan peninjauan resort?" tanya Rayna setahunya ini tentang pekerjaan.

"Sekalian liburan lah Ray, orang ke Bali masa cuma kerja doang ya kan." ucap Natan dan di angguki oleh yang lain.

Dan Rayna hanya menganggukkan kepalanya, dia merasa teman teman dari Agra tidak terlalu buruk, tidak terlalu kaku seperti tuan nya itu.

Dia berfikir mungkin bisa menjadi teman mereka saat suntuk di Bali nanti saat Agra sedang ada acara dan sibuk dengan pekerjaan nya.

"Kalian udah sarapan?" tanya Agra mengalihkan perhatian mereka kepada Rayna.

"Belum Ra," jawab Natan yang dari tadi diam. (Ra itu panggilan buat Agra ya bukan Rayna.)

"Ya udah sarapan aja bareng, nanti setelah itu baru berangkat." ucap Agra dan di angguki oleh semuanya.

Mereka pun sarapan dengan senangnya, sesekali sahabat sahabat Agra membuat lelucon sehingga suasana menjadi hidup kembali tidak terlalu kaku dan menyeramkan seperti awal.

Rayna pun mulai nyaman, bahkan dia mengikuti lelucon yang Liam, Natan dan Daniel buat.

"Udah sekarang kita pergi, mobil udah siap." jelas Agra kemudian meninggalkan mereka semuanya.

Dia pergi terlebih dahulu, namun sebelum itu dia memanggil maid untuk menemani Rayna.

"Dini kamu ikut?" tanya Rayna melihat dini yang sudah siap dan rapi.

"Iya nona, bi Tati menyuruh saya untuk ikut atas perintah tuan Agra." jawab dini membuat Rayna menyunggingkan bibir nya senang.

Dia akan ada teman bermain dan juga berbagi cerita, setidaknya nanti dia tidak terlalu bosan karena ada sahabat dari Agra dan juga dini yang menemaninya.

Mereka pun segera menuju ke bandara untuk melakukan penebangan, memang jadwal pesawat berangkat siang sehingga tidak terlalu mepet dan terburu-buru.

Bagi Rayna ini adalah pertama kalinya dia menaiki pesawat terbang, dia hanya lah orang kampung yang tidak pernah bisa untuk naik pesawat terbang karena biaya yang mahal, lagi pula kenapa juga dia naik pesawat.

"Kenapa?" tanya Agra saat mereka sudah berada di bandara dan akan menuju ke pesawat pribadi yang memang milik keluarga Nalendra.

.

.

Bersambung.....

...🥕🥕🥕...

...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...

...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...

...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...

...VOTE 💌...

...LIKE 👍🏻...

...KOMENTAR 🗣️...

...HADIAHNYA 🎁🌹☕...