Berpisah karena keegoisan, tapi mereka kembali bersatu karena anak.
Follow IG @Thalindalena
Add Fb @Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Kai hanya menaikkan kedua bahunya bersamaan saat mendengar pertanyaan istrinya, kemudian dia berkata," mungkin karena aku mengenal ayah Judith."
Alpha menoleh menatap tajam pria yang sudah menjadi suaminya, "Oh ... sepertinya daya ingatmu bagus, karena kau bisa mengingat salah satu nama wanita yang pernah kau tiduri!" balas Alpha dengan nada sinis. "Dan sepertinya kau akan menjalankan hukumanmu dengan lancar!"
"Oh My God! Jangan salah paham, Darling." Kai memandang Alpha dengan tatapan memelas. Bahkan dia memanggil Alpha dengan sebutan ' darling', bukankah itu terdengar sangat romantis dan manis?
Ya, mulai detik ini Kai membuat perubahan kecil dan semua itu di mulai dari merubah panggilan istrinya, selain itu dia sangat barharap jika perubahan-perubahan kecil yang dia lakukan dapat melunakan hati Alpha yang keras, sekeras batu karang.
"Who are you calling, Darling?" Alpha berkacak pinggang menatap tajam suaminya. Sungguh dia tidak suka panggilan tersebut, selain terdengar menggelikan di telinganya, dia juga yakin kalau Kai saat ini sedang merayunya. "Kau sedang merayuku? Jika iya, maka kau tidak berhasil!" lanjut Alpha dengan tegas.
"Whatever! Aku memanggilmu seperti itu karena aku ingin," jawab Kai dengan santai di selingi dengan senyuman manis, membuat wajahnya semakin terlihat sangat tampan dan menawan.
"Cih!" Alpha berdecih seraya memutar kedua matanya dengan malas menanggapi jawaban suaminya. Ekspresi kesal di wajahnya seketika itu langsung berubah saat putri kesayangannya menghampirinya.
"Mommy ... Daddy ... selamat untuk pernikahan kalian. Aku sangat senang karena akhirnya kalian bersatu dan kita akan menjadi keluarga yang sangat bahagia." Honey berkata dengan penuh keceriaan dan bahagia mendongak, menatap kedua orang tuanya secara bergantian.
"Tentu sayang. Terima kasih atas ucapannya karena sangat berarti untuk Daddy," jawab Kai tersenyum lebar seraya memeluk putrinya dengan erat dan penuh kasih sayang. Sedangkan Alpha hanya tersenyum tipis melihat kedekatan ayah dan anak itu. Sejujurnya di lubuk hatinya yang paling dalam, dia merasa hangat dan juga bahagia karena putrinya telah mendapatkan keluarga yang lengkap. Tapi, rasa gengsi dan ego-nya masih menggelayutinya, membuatnya enggan mengakui hal tersebut.
"Iya, Daddy." Alpha melepaskan pelukan ayahnya, lalu beralih memeluk ibunya tak kalah erat. "Mommy, setelah kalian menikah apakah aku bisa mendapatkan adik bayi?" tanya Honey penuh harap pada ibunya.
Kai menahan senyumannya saat mendengar pertanyaan putrinya, dia berharap kalau Alpha akan luluh dengan permintaan Honey. Tapi sayang, harapannya hanyalah sekedar harapan, pasalnya Alpha tetaplah Alpha yang keras kepala dan mempunyai pendirian yang kuat.
"Tidak untuk saat ini sayang. Because, mempunyai adik bayi bukan hal yang mudah. Mommy harap kau mengerti." Alpha berkata lembut seraya mengusap pucuk kepala putrinya dengan penuh kasih sayang agar putrinya itu tidak terluka karena penolakannya.
Honey memanyunkan bibirnya, "aku sedikit kecewa. But, aku akan sabar menantinya," jawab Anak perempuan itu seraya mengulas senyum tipis.
"Thanks, Girl." Alpha membalas senyuman putrinya lalu kembali memeluk anak perempuan itu dengan hangat dan penuh kasih sayang.
Kai membuang nafas kasar, sepertinya dia harus bekerja ekstra untuk meyakinkan istrinya.
Tak berselang lama, satu persatu tamu undangan mendatangi pengantin baru itu untuk mengucapkan selamat dan memberikan kado pernikahan yang mereka bawa. Setelah ucapan selamat pada pengantin baru selesai, pengantin baru melakukan sesi foto dan tentu saja ada Honey di tengah-tengah pengantin baru itu.
*
*
Di sisi lain. Hugo dan Angel saat ini sedang terlibat percakapan serius di dekat toilet.
"Ada apa? Kenapa kau mengajakku kemari?" tanya Angel menatap wajah tampan Hugo yang selalu membuat Angel terpana.
"Masalah yang tadi, apakah kau serius?" tanya Hugo seraya meraih kedua tangan Angel, lalu menggenggamnya erat. "Kata Honey kau menyukaiku," lanjut Hugo seraya menatap lekat pada Angel.
"Emh ... masalah itu sebenarnya ... kau jangan terlalu mendengarkan perkataan Honey. Sudah aku bilang 'kan kalau dia hanya asal bicara." Angel terlihat gugup, karena sebenarnya di lubuk hatinya yang paling dalam sangat menyukai Hugo dan mengagumi pria tersebut.
"Benarkah? Tapi kenapa kedua matamu memancarkan kebohongan?" Hugo menatap kedua manik hitam itu gerak tidak menentu bertanda kalau pemiliknya sedang berbohong dan sedang berusaha mencari alasan.
"Hei, Tuan Hugo, sejak kapan kau menjadi cenayang? Dasar sok tahu!" balas Angel seraya tertawa pelan, lalu menarik kedua tangannya yang masih di genggam oleh pria tersebut, kemudian segera berlalu dari sana, kembali ke pesta pernikahan yang meriah dan mewah itu.
"Dia sedang jual mahal," gumam Hugo tertawa pelan seraya menatap punggung Angel yang semakin menjauh dari pandangannya. "Mari kita lihat, sekuat apa dia menahan pesona dari seorang Hugo!" lanjutnya masih bergumam lalu mengikuti jejak Angel, kembali ke pesta pernikahan tersebut.
***
LIke dan komentar jangan lupa yak bestie.
mana tau apa itu cinta.. lanjut thor