NovelToon NovelToon
Mendadak Nikah Muda

Mendadak Nikah Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / One Night Stand / Anak Kembar / Penyesalan Suami
Popularitas:402k
Nilai: 4.6
Nama Author: ZiOzil

Dua kali Kenan melakukan kesalahan pada Nara. Pertama menabrak dirinya dan kedua merenggut kesuciannya.
Kerena perbuatannya itu, Kenan terpaksa harus menikah dengan Nara. Namun sikap Kenan dan Mamanya sangat buruk, mereka selalu menyakiti Nara.

Bagaimana perjalanan hidup Nara?
Akankah dia mendapat kebahagiaan atau justru menderita selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZiOzil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 23.

Kenan membuka mata setelah sukmanya sudah berkumpul seluruhnya, pagi ini badannya sudah lebih segar dan dia tidak demam lagi. Kenan meregangkan otot-ototnya, kebanyakan berbaring membuat tubuhnya terasa kaku.

Dia lalu meraba meja nakas dan mengambil telepon genggam yang sejak kemarin dia abaikan dalam keadaan mati, atau lebih tepatnya sengaja dia matikan setelah perdebatannya dengan Hendra dua hari yang lalu dan dia memutuskan nongkrong di kafetaria sampai subuh, hingga akhirnya dia masuk angin serta demam.

Kenan menyalakan kembali ponselnya, tak lama kemudian belasan panggilan tak terjawab dan lima buah pesan dari Windy juga teman-temannya masuk. Dia mengabaikan pesan dari Han dan Jessi, dia lebih tertarik untuk membuka pesan dari sang mama.

"BAGAIMANA KEADAAN KAMU, SAYANG? MAMA SANGAT CEMAS."

"KAMU SUDAH MAKAN DAN MINUM OBAT? CEPAT SEMBUH, YA."

"KAMU SUDAH BAIKAN? MAMA USAHAKAN AGAR BISA CEPAT PULANG."

Setelah membaca tiga pesan Windy itu, Kenan bergegas menghubungi sang Mama.

"Halo, Ma."

"Sayang, akhirnya Mama bisa bicara dengan kamu! Bagaimana keadaan kamu sekarang? Kamu masih demam?"

"Aku sudah baikkan, kok. Mama tenang saja!" jawab Kenan.

"Syukurlah kalau begitu! Mama benar-benar mencemaskan kamu, pasti kamu enggak ada yang urus."

Kenan tertegun, dia teringat Nara yang perhatian dan merawatnya selama dia sakit.

"Sayang, kamu kok diam?"

Kenan tersentak.

"Eh, iya aku lagi minum tadi, Ma. Tenggorokan aku kering," dalih Kenan bohong.

"Apa kucing kampung itu menyusahkan mu? Apa dia bertingkah selama Mama pergi?"

"Enggak, Ma. Dia enggak menyusahkan aku, kok."

"Baguslah, kalau dia macam-macam, bilang ke Mama."

"Iya, Ma. Ya sudah, aku mandi dulu. Gerah dari kemarin belum mandi." Kenan ingin mengalihkan pembicaraan.

"Baiklah, sayang. Kamu banyak istirahat, ya."

"Oke, Ma."

Kenan pun mengakhiri percakapan dengan Windy lalu mengembuskan napas panjang, dia tahu mamanya itu sangat membenci Nara. Tapi tunggu! Di mana wanita cupu itu?

Kenan mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar, dia baru menyadari jika Nara tidak ada di kamar itu. Kenan lantas mengawasi jam di layar ponselnya, sudah pukul sembilan pagi. Pasti Nara sudah bangun dan turun ke bawah. Kenan beranjak lalu segera turun dari pembaringan, dia ingin mandi sebab sudah merasa gerah karena kemarin berkeringat. Dengan langkah pelan, Kenan melangkah ke kamar mandi.

Sementara itu di dapur, seperti biasa Nara sedang membantu Bi Ani memasak makan siang, kedua wanita berbeda usia itu mengobrol dan sesekali bercanda tawa. Di rumah ini hanya Bi Ani lah satu-satunya teman Nara berbagi keluh kesah, tempat Nara mengobrol dan melepaskan kejenuhannya selain ponsel. Sifat Bi Ani yang lembut dan keibuan membuat Nara merasa seperti disayangi.

Tadi pagi Hendra sudah mengecek suhu tubuh Kenan, dan pemuda itu tidak demam lagi, tapi dia tidur terlalu nyenyak sampai tak sadar jika sang ayah menyentuh dahinya.

Sedangkan Nara, sejak mendengar tuduhan Kenan tadi malam, dia memutuskan untuk tidak lagi peduli pada pemuda tidak tahu diri itu. Dia bahkan malas berdekatan apalagi bicara dengan bocah tersebut.

"Sampai sekarang Bibi masih ingat kejadian itu," ujar Bi Ani lalu terkekeh, tadi dia menceritakan tentang kejadian kocak yang menimpa dirinya dan keponakannya yang bernama Tami.

"Pasti dia takut banget saat itu, ya?" balas Nara juga ikut tertawa mendengar kisah lucu wanita yang mulai dia sayangi itu.

"Iya, dia bahkan sampai enggak berani lewat di jalan itu lagi."

Nara semakin tertawa, namun beberapa detik kemudian tawanya raib saat tak sengaja manik hitamnya menangkap sosok Kenan yang sedang menuruni anak tangga.

Melihat perubahan mimik wajah Nara, Bi Ani pun mengikuti arah pandang wanita itu dan ikut bergeming saat melihat anak majikannya tersebut tengah berjalan ke arah mereka. Suasana mendadak tegang dan hening.

Nara menundukkan kepalanya dan lanjut memetik sayuran saat Kenan berdiri di samping Bi Ani dan tepat di hadapannya. Dia tak ingin menatap pemuda itu.

"Bi, buatkan sarapan untukku!" pinta Kenan sembari melirik Nara yang tertunduk.

"Mas Kenan mau sarapan apa?" tanya Bi Ani.

"Aku mau bubur ayam yang kemarin aku makan," sahut Kenan masih tetap melirik sang istri.

Bi Ani sontak menatap Nara, "Tapi bubur itu yang bikin Mbak Nara, Mas."

Nara termangu, dia heran karena Kenan meminta bubur itu lagi. Apa bocah itu masih sakit?

"Terserah mau siapa yang bikin, pokoknya aku mau bubur ayam yang kemarin aku makan! Kalau sudah selesai, cepat antar ke kamarku!" pinta Kenan lalu bergegas pergi dari hadapan Nara dan Bi Ani.

Nara menghela napas melihat tingkah Kenan yang selalu seenaknya.

"Gimana ini? Mbak Nara mau bikinin?" Bi Ani memastikan.

"Bibi saja yang bikin," putus Nara.

"Tapi Mas Kenan mau bubur ayam yang kemarin Mbak Nara bikin, kalau bibi yang bikin entar rasanya beda lagi," keluh Bi Ani.

"Mau aku atau Bibi yang bikin, itu sama saja. Enggak ada bedanya, kok!"

"Ya sudahlah, Bibi bikinin buburnya dulu. Mbak Nara lanjutin metik sayurannya, ya.

Nara mengangguk, dia sudah berjanji pada dirinya sendiri kalau dia tidak akan peduli dan mengurus Kenan lagi. Nara tersinggung dengan ucapan pemuda itu tadi malam, dia tak mau dituduh macam-macam lagi.

***

1
Tatik Wae
mungkin ibunya Kenan dr klrg kaya raya JD begitu sifatnya..
Hasnadia Amir
ceritanya bagus lucu dan menggemaskan
D_Mayanti
Lumayan
Desna Wati Desna
Luar biasa
Meryy4321
Biasa
Meryy4321
Kecewa
Qaisaa Nazarudin
Dosa gak sih aku bahagia di atas penderitaannya Windy...👏👏👏💃💃💃
Qaisaa Nazarudin
💃💃💃💃💃 KARMA IS REAL..
Qaisaa Nazarudin
Thor bikin Suami windy selingkuh,Biar tau rasa dia..
Wayanjunipurnamiasih Puranamiasih
novelnya bagus banget,ceritanya bikin aku terharu rela bergadang bacanya thor
Marmi Febriani
kasian sekali nara
Prima Mustika
kenan ntar beneran suka sama Nara,cuma masih sok jaim aja
Prima Mustika
kisah percintaan anak remaja dimanja mama, jadinya berbuat seenaknya.
beruntung papa Hendra bersikap tegas
Ama
keren novelku thor😍 dua novel dah aku baca tamat
Titin Sundari
semakin bagus ceritanya...makasih Thor
Rieyaa Dion
sangat menarik..
Amin Srgfoo
bagus ceritanya konflik ngak bikin jenuh bacanya
Rismawati Rismawati
baru mampir kliatan nyaa sii seru🤭
Qilla
biasa
Rumi Sumbayak
Thor klau Nara sakit parah teeruuuus nitnat ngk seru buat mereka bahagia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!