Elang Dirgantara, seorang pria yang suka tawuran, balap liar dan suka berpesta minum minuman keras, harus datang ke perjodohan yang sang kakek rencanakan. Awalnya dia memutuskan datang hanya untuk menolak dan mempermalukan wanita yang akan di jodohkan olehnya itu. Namun apa lah daya, saat ia bertemu dan melihat calon istri untuk pertama kalinya, ada getaran aneh yang ia rasakan dalam hatinya.
Wajah teduh nan ayu milik calon istrinya mampu membuatnya terpukau. Bahkan suara sang calon istri membuatnya tenang dan damai. Tutur kata yang lembut dan halus tak mampu mengalihkan pandangan mata Elang dari wajah ayu calon istrinya itu.
Bagaimana kah perjalanan kisah cinta Elang Dirgantara?
Mari membaca dan mulai lah masuk ke dalam dunia halu kita ❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diyah nur arroyan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
Hai hai hai
Sepi nih novelnya mamak... Ayo lah jangan lupa Like komen dan Vote
Mamah sedih nih kalau sepi bagini 🥺
Nih mamak kasil fisual lagi... Tapi ingat klik tumbol Favoritnya ya....
Ini sahabat anak lanangnya mamak
Dika Mahendra
Nah kalau ini temannya Zahra
Anita Dwikara
menurut bestie masuk nggak sih dalam kriteria yang ada di novel???
Kalau ada yang punya bayangan sendiri juga boleh lho ya 😁
Ini hanya referensi semata...
●
●
●
"Tidak bang. Memangnya apa salah kita bang? Kenapa abang datang dengan keadaan marah?" Tanya salah satu anak buah Elang.
"Ada yang nyakitin cewek gue tadi pagi" Jawab Elang datar dengan terus menatap Wika dan Mita. Seketika pandangan mata seluruh anak anak kelas tertuju pada Wika dan Mita.
"Bawa mereka ke sini" Pinta Elang.
Langit dan Dika pun mulai berjalan ke arah Wika dan Mita. "Jangan, tolong, lepasin gue. Gue tau gue salah tolong lepasin gue" Pinta Mita.
"Terlambat jal***g" Ucap Dika yang menarik tangan Mita.
Bruck
Dika dan Langit mendorong Wika dan Mita sampai tersungkur di bawah kaki Elang.
Elang masih tetap berada di posisinya. Namun tatapan matanya kini menunduk menatap Wika dan Mita yang berada di depan kakinya.
"Elang maafin gue" Pinta Mita yang kini memegangi kaki Elang. Wika tetap diam dengan egonya karena dia tidak ingin Zahra semakin menang karena sikap Elang yang selalu membelanya.
"Maaf, memangnya apa salah lo?" Tanya Elang.
"Ini bukan salah gue Lang, ini semua Wika yang lakuin. Dia yang mendorong Wika. Gue hanya diam di belakang dia" Ucap Mita yang mampu membuat Wika terbelalak karena terkejut dengan ucapan Mita.
Elang turun dari meja guru. Dia berjobgkok di depan Mita lalu memegangi dagu Mita. "Jadi menurut lo, ini semua salah Wika?" Tanya Elang.
"Iya, dia yang melakukan semua ini. Dia juga sering mengganggu Zahra." Ucap Mita dan hal itu semakin membuat Wika terbelalak tidak percaya melihat temannya sendiri mendorongnya ke ujung jurang.
Plack
Tangan Elang dengan keras menampar pipi Mita sampai Mita terpental dan kepalanya terbentur kaki meja. Darah segar keluar dari kepala Mita serta sudut bibir Mika yang juga mengeluarkan darah karena tamparan Elang.
Elang bangkit lalu berjalan kebarah Mita. Dia menjambak rambut Mita dan menyeretnya kembali ke samping Wika. Wika semakin ketakutan karena sikap kejam Elang saat ini.
"Ahhhh, sakit Lang. Maafin gue" Pinta Mita menangis ketakutan dan kesakitan tentunya.
"Bisa gawat nih kalau mereka tetap di sini semua" Bisik Dika pada Langit.
"Suru mereka keluar saja" Ucap Langit.
"Ok" Jawab Dika. Dika membuka pintu dan menginstruksikan anak anak yang lain untuk keluar dari kelas. Elang tidak perduli dengan apa yang sahabatnya itu lakukan. Dia hanya terfokus pada dua wanita yang telah menuakiti istrinya itu.
"Apa pukulan gue sakit?" Tanya Elang.
"Iya, sakit Lang. Maafin gue" Pinta Mita.
"Kalau lo tidak mau kena pukulan dari gue. Buwat wajah dia sama seperti wajah lo sekarang" Ucap Elang.
Mita menatap sendu ke arah Wika yang masih terkejut. Dia menggelengkan kepalanya agar Mita tidak melakukan yang di minta Elang padanya. "Sorry Wik, gue tidak mau terkena pukulan dari Elang lagi" Ucap Mita.
Plack
Plack
Plack
Mita terus menampar pipi Wika hingga wajah Wika yang memerah dan sedikit mengeluarkan darah dari sudut bibirnya. Wika sudah menangis karena kesakitan yang ia rasakan di wajahnya.
"Argh, lama lo" Ucap Elang sudah tidak sabar.
Elang menjambak tambut kedua wanita itu lalu ia membenturkan kedua kepala wanita itu dengan keras.
"Ahhhh" Teriak Mita dan Wika yang kesakitan.
"Ini hanya peringatan buat lo berdua. Kalau kalian berani menyentuh dia lagi, elo akan tau akibatnya" Ucap Elang dingin.
Brack
Elang mendorong kedua wanita itu hingga terjatuh ke belakang.
"Ayo pergi" Ucap Elang pada Langit dan Dika.
Langit dan Dika memang sudah biasa melihat Elang menghajar musuh musuhnya namun ini kali pertamanya menghajar wanita hingga babak belur seperti itu. "Kejam juga brother lo" Bisik Dika pada Langit.
"Serem" Ucap Langut bergidik ngeri.
Kini Elang kembali ke ruang UKS. Dia masuk ke dalam ruangan dan melihat Zahra yang sedang terlelap di ranjangnya.
"Eh kak, kakak sudah datang. Maaf kak saya harus kembali ke kelas sekarang" Ucap adik kelas yang wedari tadi menjaga Zahra.
"Terima kasih. Gue tidak akan lupa sama jasa lo" Ucap Elang.
"Tidak usah kak. Saya iklas kok bantu kak Zahra. Sejujurnya saya mengaguki kak Zahra. Kalau boleh apa boleh jika saya meminta nomer kontak kak Zahra?" Tanya adik kelas.
"Kalau soal itu, lo tanya saja sendiri sama dia nanti. Lo tenang saja gue akan ajak dia buat ketemu sama lo nanti saat dia sembuh" Ucap Elang.
"Iya kak terima kasih ya kak. Kalau begitu saya permisi dulu" Pamit adik kelas dan di angguki oleh Elang.
Elang melangkah berjalan ke arah Zahra. Dia mengusap lembut kepala Zahra. "Maafkan aku yang tidak bisa menjaga kamu dengan baik sayang. Maafkan aku" Ucap Elang.
🌹🌹🌹
Ke esokan harinya.
Zahra baru saja keluar dari mobil sport milik Elang. Elang juga turun dari mobilnya. Lalu dia berjalan menghampiri Zahra. Saat mereka akan melangkah pergi. Mereka kembali terhenti ketika nama Zahra di panggil.
"Zahra" Panggil Wika.
Zahra menoleh dan melihat Wika dan Mita yang berjalan menghampiri mereka. Zahra terkejut melihat wajah Wika dan Mita yang lebam lebam.
"Ya Allah Wika, Mita. Ada apa dengan wajah kalian?" Tanya Zahra terkejut. Dia ingin memegang wajah Wika namun ditahan oleh Elang. Elang menggelengkan kepalanya agar Zahra tidak memegang wajah Wika.
Wika dan Mita hanya menatap sekilas ke arah Elang. Mereka masih takut dengan Elang yang kemarin menghajarnya.
"Mau ngapain lagi kalian ke sini?" Tanya Elang.
"Gue....gue mau minta maaf sama Zahra." Jawab Wika.
"Ra, kita minta maaf ya. Karena ulah kita lo sampai terluka" Ucap Mita.
"Aku sudah tidak apa apa kok. Kalian tenang saja" Ucap Zahra.
"Kita ke sini juga mau berpamitan karena kita mau pindah ke luar kota" Imbuh Wika.
"Iya, semoga kalian bisa menjadi wanita yang lebih baik lagi di sana. Semoga kalian menjadi wanita sukses" Ucap Zahra.
Wika dan Mita semakin merasa bersalah. Mereka merasa menyesal karena sudah mengusik Zahra. Padahal Zahra sebaik ini kepada mereka. Wika dan Mita sampai menitihkan air matanya karena menyesal.
...Next? ...
...Udah vote dan spam komen belum? ...
...Yuk ges semangatin aku biar aku rajin up setiap hari....
...Votenya jangan pelit2 ya!!!!😊😊😊😊...
...See u next part ❤...
SAAAAAHHHH,,,gitu 🤭🤭🤭😂😂 Jadi semangat kan SAH nya..😜😜