NovelToon NovelToon
SUAMI RANDOM

SUAMI RANDOM

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Pengantin Pengganti
Popularitas:7.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Hai_Ayyu

Ayna Renata harus menelan pil pahit, tatkala pria yang dicintainya membatalkan pernikahan mereka tepat di hari H, karena calon mempelai pria sudah menikahi wanita lain.

Tidak terima diperlakukan seperti itu, Ayna pun memutuskan harus tetap menikah juga di hari itu.

"Apa kamu mau menikah denganku?" Tunjuk Ayna pada seorang pria.

"Aku?" Pria yang tampak bingung itu menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, benar kamu! Pria yang berkemeja biru. Apa kamu mau menikah denganku?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hai_Ayyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 - Bertemu Teman

"Akh!!!"

Ayah dan Alex yang sedang menonton pertandingan sepak bola dibuat terkejut dengan suara teriakan dari kamar Ayna.

Alex segera bangkit untuk melihat sang istri.

"Kenapa, Ay?" Tanya Alex yang melihat Ayna berlari ke arahnya.

Alex terdiam saat Ayna tiba-tiba saja memeluknya.

"Mas, aku besok akan diinterview di kantor Mas, lho." Ayna memberitahu seraya melonggarkan pelukannya.

Keduanya menatap dengan saling melempar senyuman manis.

"Mas, doai aku diterima ya." Ucap Ayna lembut dan sangat manja.

Alex mengangguk pelan sambil tangannya mengelus kepala Ayna.

"Hmm..."

Suara deheman itu membuat keduanya tersadar, bahwa dunia ini bukan hanya milik berdua.

Alex menggaruk kepalanya, ia lupa jika sekarang sedang berada di rumah orang tua Ayna.

"Ayah, besok Ayna akan interview di kantor Mas Alex. Doai Ayna diterima ya, Ayah." ia segera melepas pelukannya dan berlari untuk memeluk pria paruh baya tersebut.

"Oh, iya..." Ayna menatap Alex dan yang ditatap malah bingung.

"Ayah, Bunda, Ayna minta maaf. Sepertinya malam ini kami tidak jadi menginap." Ucap Ayna cepat.

"Kenapa?" Tanya Bunda yang tidak rela anaknya pulang.

"Pakaian Ayna di apartemen Mas Alex. Besok pagi nggak sempat pulang ke sana, Ayna akan terlambat interviewnya." Jelas Ayna seraya bangkit dan memegang lengan Alex.

"Mas, ayo kita pulang!" Ajak Ayna pada Alex.

Alex jadi bingung. Ia tidak enak hati pada orang tua Ayna jika mereka tidak jadi menginap.

"Nak, pakaian di lemari kamu masih banyak." Bunda mengingatkan jika pakaian Ayna masih ada di lemarinya.

Ayna menepuk jidatnya. Ia lupa saat ikut Alex, ia hanya membawa beberapa pakaian saja.

"Kami masuk dulu ya Yah, Bun. Ayo, Mas!" Ayna menarik tangan Alex agar mengikutinya.

"Maaf Ayah, Bunda. Saya permisi." Alex menundukkan kepala berkali-kali, mengikuti Ayna yang membawanya ke kamar.

Kedua orang tuanya tersenyum sambil menggelengkan kepala.

Di kamar Ayna, Alex menghela nafas melihat istrinya itu menyetrika pakaiannya. Rok hitam dan blouse putih itu tah sudah berapa kali di setrika oleh istrinya. Selalu saja ada kusut katanya, padahal sudah sangat licin.

"Mas, sudah rapi belum?" Tanya Ayna menunjukkan hanger pakaiannya.

"Sudah, sayang. Kalau kamu setrika terus bisa matang pakaianmu itu." Alex memberitahu dari tempat tidur.

"Ish... Mas Alex pun! Aku kan harus tampil rapi saat interview besok. Ini masih kusut, lho!" Ayna kembali akan menyetrika bagian yang menurutnya kusut itu.

Alex pun bangkit dan mengambil hanger dari tangan Ayna. Ia juga mencabut colokan setrika.

"Sayang, ini sudah sangat rapi." Alex menggantung pakaian Ayna. Jika dibiarkan terus, bisa-bisa sepanjang malam Ayna akan menyetrika pakaian satu itu.

"Ta-tapi Mas-"

"Ayo, kita tidur!" Alex mengangkat tubuh Ayna. Menggendong anak koala yang sudah memasang wajah cemberut.

"Mas Alex, ini di rumah. Aku malu, lho." Ayna mengalihkan wajahnya yang sudah memerah.

"Kenapa malu?"

"Nanti jika Ayah sama Bunda dengar bagaimana?" Ayna memelankan suaranya.

"Dengar apa?" Alex berpura-pura tidak mengerti.

"Dengar itulah, Mas."

"Itu apa?"

"Itu lho, Mas."

"Apa itu?"

Ayna kesal Alex berpura-pura tidak mengerti ke mana arah ucapannya. Ia pun menggigit hidung pria itu.

Bukannya sakit pria itu malah tertawa. Alex tertawa karena melihat wajah kesal Ayna yang begitu menggemaskan.

"Kita bisa melakukannya pelan-pelan dan tanpa bersuara." Goda Alex mengkedipkan matanya.

"Mas!!!" Ayna mengeluarkan cubitannya. Alex makin lama makin mesum.

"Mau Ya?"

Ayna menggeleng.

Alex mengangguk.

Ayna menggeleng.

Alex mengangguk.

"Mas Alex!" Akhirnya Ayna merengek dengan wajah memelas.

"Iya, sayang..." Alex pun akan mengalah. Masih ada hari esok untuk berolah raga malam.

###

"Mas Alex... makannya cepat, dong! Nanti kita terlambat. Jalanan macet, lho!"

Alex tidak bisa mengunyah makanan dengan tenang. Istrinya itu mendesak untuk segera berangkat ke kantor.

"Ini masih jam 6 lho, Ay." Alex masih mengantuk. Ayna membangunkannya begitu cepat. Jika tahu begini, ia akan meminta Jo mengundur interviewnya dari pukul 8 menjadi pukul 9 atau pukul 10 saja. Agar ia tidak didesak seperti ini.

"Kamu sudah sarapan?" Tanya Alex yang melihat Ayna tampak gugup.

"Nanti bisa. Setelah interview-"

Alex menyuapkan sesendok pada Ayna.

"Sarapan atau kamu tidak aku izinkan pergi!" Alex berkata tegas. Ayna bisa sakit jika tidak sarapan.

"I-iya." Jawab Ayna takut. Jika Alex sudah serius membuat bulu kuduk merinding.

"Ayna itu takut gagal interview karena terlambat datang. Kamu maklumi dia ya." Ayah menepuk pundak Alex pelan.

"Iya, Ayna pernah batal interview karena terlambat 2 menit. Karena itu sekarang tiap ada interview kerja, Ayna pagi-pagi sudah berangkat. Katanya lebih baik lama menunggu dari pada gagal tanpa memulai." Jelas Bunda pada Alex.

Alex mengangguk paham sambil melirik sang istri yang terpaksa sarapan.

###

"Mas, stop di sini saja!" Ayna meminta Alex memberhentikan mobil. "Aku turun di sini saja."

"Sudah, sampai dalam saja. Aku antar kamu sampai ke HRD-"

"No! Aku bisa sendiri, Mas. Aku masuk dulu." Ayna membuka sabuk pengaman dan akan membuka pintu mobil.

Tapi tidak jadi, wanita itu menoleh ke arah Alex. Dirangkupnya wajah Alex yang cemberut itu.

Ayna mengecup pipi kanan dan kiri Alex, perlahan wajah cemberut itu kini berubah jadi senyum.

"Aku masuk dulu. Sampai jumpa, sayang." Ayna tidak lupa mengecup sebentar bibir Alex, lalu wanita itu segera turun dari mobil.

'Sayang.'

Sementara Alex masih terpaku. Ucapan kata sayang dari Ayna membuat hatinya menghangat.

Sampai di lobi kantor, Ayna mendatangi resepsionis. Tak berapa lama mereka memberitahu Ayna arah ke ruangan HRD.

Ayna menaiki lift menuju lantai 5. Ia terus menghembus nafas, rasa gugup mulai menguasai dirinya.

Saat Ayna sudah keluar lift, Ayna tidak sengaja tertabrak dengan seorang wanita. Keduanya sama-sama terjatuh dan berkas yang dibawa wanita itu berjatuhan.

"Hei... kamu kalau jalan itu lihat-lihat dong!" Ucap wanita itu sinis sambil mengutipi berkas bawaannya.

"Ma-maaf, kak." Ayna ikut membantu mengutipi juga dan memberikan berkas itu padanya.

"Lain kali jalan yang benar!" Wanita itu mengambil dengan kasar berkas di tangan Ayna.

"Mon, kenapa?" Tanya Rani yang tiba-tiba datang.

"Inilah-"

"Ayna!!!" Pekik Rani melihat Ayna.

"Rani, apa kabar kamu?" Tanya Ayna memeluk Rani sejenak.

"Aku baik. Kau apa kabar? ngapain kau di sini? apa kau bekerja di sini? kau ke mana saja, Ay? begitu tamat SMA, kau itu menghilang dari peredaran, lho!" Rani mengoceh panjang melihat teman SMAnya yang hampir 10 tahun tidak pernah terlihat.

"Aku baik. Aku datang untuk interview kerja, Ran. Apa kau bekerja di sini?" Ayna malah balik bertanya.

"Iya, Ay. Semoga interviewmu lancar, biar kita satu kantor." Rani menepuk pelan pundak Ayna. Ia senang bisa melihat temannya itu lagi.

"Oh iya, Ay. Apa kau sudah menikah?"

.

.

.

1
Omah Tien
ko jarang kembar ya aku suka kembar
Sandisalbiah
luar biasa
Sandisalbiah
hah.. itu baru yg pertama lho Lex.. kamu udah kembang kempis nahan rasa khawatir, kasihan, gak tega, cemas lihat Ayna kontraksi.. gitu mau minta 12 anak.. apa Ayna suruh ngelepehin itu anak² kamu.. 🤦‍♀🤦‍♀😅
Sandisalbiah
hadehh.. KONTRUKSI... emang Ayna mau bangun apa di ruang bersalin Alex...org panik itu tinggkah dan ucapanya kadang di luar nurul.. bikin gemezz ..
Sandisalbiah
Arga terobsesi buat ngalahin Alex.. dia gak beneran cinta ke Ayna.. diahanya merasa menyesal dgn perbuatanya yg menyebabkan kehikangan Ayna... tp kalau cinta.. tidak... kalau dia beneran cinta ke Ayna, dia gak bakal menghianatinya
Sandisalbiah
fix.. beneran gak waras si Arga
Sandisalbiah
kenapa lemot banget si Lex... informasi yg kamu dapet selalu terlambat...
Sandisalbiah
hah... beneran gali lubang kubur sendiri si Arga
Sandisalbiah
Arga beneran minta di gantung
Sandisalbiah
bukanya introspeksi diri ini malah makin ngeyel.. Arga.. Arga.. makin parah aja gilanya...
Sandisalbiah
makanya jd laki jgn culamitan Ga.. pantang di goda langsung nyosor gak pikir panjang... endingnya nyesel kan... kacihann... 🙄😏😏
Sandisalbiah
biar mereka beranak pinak dgn bangsa jin ya Jo.. 😂😂😂
Sandisalbiah
udah tau gelagat sekertaris baru gak beres harusnya segera di tindak Alex... buat apa menyimpan bibit penyakit
Sandisalbiah
good.. jgn mau di rendahkan selama kamu di posisis yg benar Ayna.. menjadi istri Alex bukanlah suatu kesalahan walau prosesnya mendadak tp itu yg dinamakan takdir.. maka kamu harus bisa menjaga apa yg menjadi hak mu
Sandisalbiah
seneng yg punya mertua seperti mama Alex ini..
Sandisalbiah
good job Ayna.. harus belajar dr prngalaman, biar gak di manfaatkan org lain..
Sandisalbiah
kalau Ayna masih mau membantu mereka utk dapet pekerjaan itu terutama si Aca.. fix.. Ayna itu gob-lok bin o-on
Sandisalbiah
selalu.. dimana² dua org pendengki selalu aja di satukan dgn visi, misi yg sama walau ujung²nya nanti bakal saling menjatuhkan..
Nitnot
Luar biasa
Arkan Nuril
lucuuuu 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!