Namanya adalah Ryan Clifford. Dia adalah seorang Pangeran yang akan mewarisi tahta kerajaan Utara. Wajahnya tampan, polos dan sangat sederhana. namun, siapa sangka dibalik kepolosannya itu, tersembunyi kekuatan yang maha dahsyat. dia terlahir membawa takdirnya sendiri. ayahnya yang seorang Raja telah menorehkan sejarahnya sendiri. oleh karena itu, dia juga ingin mencatat sejarahnya sendiri.
walaupun seorang pangeran, tidak sekalipun dia memamerkan identitasnya. dan perjalanannya yang seru di mulai disini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edane Sintink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
...Bab 24...
Setelah meninggalkan kantor perusahaan Salazar Family, Violet hanya berdiam diri. Tampak sesekali dia merapikan rambutnya. Sedangkan Ryan tidak berusaha untuk memulai percakapan. Dia hanya fokus mengemudikan kendaraan menyusul jalan Shelter Road.
Saat ini, sudah menunjukkan pukul tujuh malam dimana lampu-lampu pada jalan muali dinyalakan membuat Shelter City, sebuah kota yang berkembang ini menjadi semakin terlihat indah dan semarak.
"Ryan. Apa kau lapar?"
Ryan menggelengkan kepalanya. Dia ingin cepat sampai ke Villa. Seharian dia belum mandi karena sibuk membantu Violet mengurus urusannya.
Bagi seorang kultivator seperti dirinya, hanya berkultivasi saja sudah bisa membuatnya merasa tidak lapar. Tapi jika tidak mandi, kultivator manapun tidak akan betah jika tubuh terasa lengket walaupun dengan energinya dia bisa menutupi bau badannya.
Hanya itu saja kata-kata yang keluar. Sisanya hanya diisi dengan kebisuan disepanjang jalan.
Akhirnya mereka pun sampai juga di Villa milik Violet.
Setelah memasukkan mobil ke garasi, Ryan pun buru-buru memasuki Villa dan naik ke lantai dua untuk menuju ke kamarnya.
Tak lama setelah itu, suara air pun terdengar menandakan dirinya sedang mandi. Sedangkan Violet tampak menyibukkan diri di dapur. Dia tau bahwa Ryan sama sekali belum makan dan dia ingin memasak sesuatu untuknya.
Di kamar mandi, Ryan baru saja selesai mengeringkan tubuhnya. Hanya saja penciumannya yang tajam mengendus sesuatu yang menyengat di hidung.
"Apa yang terbakar?" Katanya dalam hati. Kemudian dia buru-buru mengenakan pakaian dan secepat mungkin dia melangkah menuruni tangga mencari darimana sumber bau terbakar tersebut.
Kerontang...!
Terdengar suara sesuatu yang terbanting ke atas lantai.
Ryan semakin buru-buru menuju bagian dapur. Dan alangkah terkejutnya dia melihat dapur seperti habis dilanda gempa lokal.
Dia berdiri terbengong melihat Violet yang kalang-kabut membalik dadar telur yang sudah berubah warna kehitaman.
Beruntung Violet tidak mengetahui bahwa dirinya berada di depan pintu. Perlahan dia mundur dan mulai menuju sofa lalu menyalakan televisi.
Ketika dia menyalakan televisi, kebetulan saat itu siaran sedang menyiarkan berita yang sudah memasuki segmen bisnis.
Ryan fokus mendengarkan apa yang disampaikan oleh penyiar berita dimana dalam penyampaiannya tersebut mengatakan bahwa setelah hubungan antara negara Moon nationwide dan Zagraria telah berdamai dengan Erosia, maka atas kesepakatan tersebut, ketiga negara akan melakukan kerjasama dalam beberapa bidang termasuk hubungan bilateral antara negara-negara yang dulunya pernah terlibat peperangan. Bahkan diwartakan, ada banyak pengusaha dari Zagraria dan Moon nationwide yang ingin berinvestasi di Erosia termasuk wilayah Utara. Hanya saja, untuk saat ini Raja Utara masih belum memberikan kata persetujuan sehingga Kaisar Agung Bernard hanya bisa mengizinkan mereka untuk berinvestasi di Erosia sedangkan untuk memasuki Utara, belum ada kepastian yang jelas.
Ryan mulai mengeluarkan ponselnya kemudian menghubungi Jake Larsson.
"Pangeran. Apakah ada perintah untuk saya kerjakan?"
"Jake. Apakah Larsson Family memiliki cabang di ibukota kekaisaran?"
"Menjawab pangeran. Perusahaan Larsson Family memang asalnya adalah di ibukota kekaisaran. Bukan hanya Larsson Family saja. Bahkan Sky provider pun memiliki beberapa cabang di seluruh Erosia dan sangat berkembang dalam lima belas tahun terakhir. Tapi, ada apakah anda tiba-tiba bertanya tentang perusahaan cabang di ibukota?"
"Apa kau tau bahwa para pengusaha dari Zagraria dan Moon nationwide akan mulai berinvestasi di Erosia? Selidiki untuk ku masalah ini. Karena mereka ingin memasuki Utara, cari tau dengan apa mereka ingin memasuki Utara!"
"Baik, Pangeran. Saya akan berusaha untuk mencari informasi ini,"
"Jake, aku memperingatkan agar kau tidak bermitra dengan mana-mana perusahaan dari negara penjajah ini!"
"Yang Mulia Pangeran tidak perlu khawatir. Kita sama. Ada dendam diantara Utara dan Zagraria yang tidak bisa dihapuskan begitu saja. Bahkan Ayahku mati karena terus-menerus disiksa oleh Pangeran Philips. Dendam ku sudah mendarah daging,"
"Alokasikan dana sebesar mungkin untuk cabang perusahaan di ibukota kekaisaran. Jangan sampai orang lain menguasai pasar di negara sendiri, sedangkan rakyat kita diperbudak sebagai babu di perusahaan mereka. Aku tidak terima bangsa lain dapat isi, bangsa sendiri dapat kulit!"
"Sesuai perintah anda!"
Ryan mengakhiri panggilan. Tapi dia tidak berhenti sampai di situ saja. Dia segera menghubungi Mey di Sky Provider.
"Hallo Pangeran. Tidak biasanya anda menelepon,"
"Tante Mey. Aku ingin agar sebisanya Sky provider menjadi benteng terakhir untuk membendung invasi bisnis dari negara Zagraria. Katakan kepada seluruh staf untuk tidak lagi bersantai ria dalam bekerja. Kali ini aku akan tegas dalam menindak siapapun yang memiliki rencana untuk memberikan ruang kepada perusahaan dari negara penjajah memasuki pasar Utara,"
"Wah. Tidak biasanya kau seserius ini. Bukankah Utara masih aman,"
"Tante Mey. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Ayah ku hanya membuat sedikit saja kesalahan. Tapi apa yang terjadi? Mereka mampu memanfaatkan kesalahan yang kecil itu untuk mencari celah bukan?. Belajarlah dari pengalaman!"
"Ya. Tante mengerti. Kami juga telah bersiap sedia,"
Ryan tidak lagi santai. Dia terus menghubungi beberapa perusahaan yang diberikan kepadanya oleh ayahnya. Yang pertama Larsson Family, dia memiliki tiga puluh persen saham di perusahaan tersebut. Yang kedua adalah Sky provider dimana seratus persen saham adalah miliknya. Yang ketiga dia menghubungi Clifford Group Corporation yang dikendalikan oleh Karl. Yang ke empat dia menghubungi Northern autonomy. Dan yang terakhir, dia menghubungi keluarga Brownson. Intinya, dia ingin menutup pintu serapat-rapatnya agar tidak dimasuki oleh penyusup.
Dia ingin terus melakukan panggilan ke beberapa perusahaan lagi. Akan tetapi instingnya mengatakan bahwa Violet sedang menuju kearahnya. Oleh karena itu, dia segera mengakhiri panggilan dan berbalik untuk melihat.
"Ryan. Aku mendengar suara mu seperti sedang memarahi seseorang. Siapa itu?" Tanya Violet.
"Bukan siapa-siapa. Hanya bercanda saja di telepon," jawabnya. Dia tidak ingin menunjukkan identitasnya. Tidak penting juga.
"Oh. Ayo masuk!" Ajak Violet.
Ryan mengikuti langkahnya menuju ke ruangan tengah. Dan alangkah terkejutnya dia ketika melihat apa yang terhidang di atas meja.
Mie rebus yang entah seperti apa bentuknya. Selain itu ada dadar telur yang kehitaman. Udang goreng yang gosong.
"Ini.., ini adalah masakan tingkat bencana," pikirnya dalam hati. Tapi untuk menghargai niat baik Violet, dia pun bersikap seolah-olah sangat antusias dan mulai duduk di kursi.
Melihat Ryan tampak sangat bersemangat, Violet pun merasa senang. Dia kemudian mengisi mangkuk Ryan dengan mie, dadar telur dan udang goreng gosong.
"Terimakasih!" Kata Ryan sambil tersenyum. Kemudian dia langsung tancap gas memakan semua makanan itu dengan cepat agar penderitaan yang dia rasakan cepat berakhir.
Mungkin Violet menyangka bahwa kecepatan Ryan memakan masakannya adalah karena terlalu enak. Namun yang tidak dia ketahui adalah, Ryan berbuat demikian dengan alasan supaya makanan itu lekas habis dan penderitaan itu akan berakhir seiring habisnya makanan tersebut.