#Pembaca Pikiran #
Bugh..Bugh... Bugh...
" Pergi! Pergi! Jangan buat para pelanggan aku jijik melihat mu!
" Paman kau jahat sekali pada teman aku!"
" Apa teman kamu? Sejak kapan kau punya teman seperti gembel itu?"
Anak laki laki itu bisu. (Walaupun sebenarnya dia memiliki sebuah kemampuan khusus yang tidak seorang pun tahu.) Dia tidak tahu siapa orang tuanya. Dia di temukan di waktu hujan deras di dekat pembuangan sampah kota itu. Dan di pungut oleh seorang pemulung, yang tiga hari lalu meninggal. Karena dia tidak tahu anak itu anak siapa? pemulung itu pun dulu memberi nama anak laki laki bisu tadi dengan nama REED , yang dia doakan kelak anak malang itu akan menjadi seorang penguasa.
Bagaimana kelanjutan hidup Reed ? Apakah dia akan bertemu dengan orang tua kandungnya? Apakah kemampuan khusus yang Reed sembunyikan itu? Semoga suka dengan karya kelima aku ini. Happy reading Tetap Berikan dukungan kalian yang sangat berharga buat author ya. Thank you so much...muah muah😘🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4
Bengkel Maju Jaya pagi itu tidak seperti biasa. Pagi pagi sudah pada antri banyak motor dan mobil yang sudah pada antri ada di depan bengkel.
Pak Rahardi Jaya tampak sangat terkejut. Pagi pagi sudah banyak orang yang antri. Baik itu tambah angin, cuci mobil, cuci motor dan memperbaiki beberapa mesin yang harus di perbaiki.
Di sana tampak laki laki gagah ya seorang pemuda usia dua puluh tahun tapi memiliki tubuh yang kekar itu sudah sibuk di kwrubungi oleh wanita cantik dan sexy serta semua pelanggan bengkel itu.
Pak Rahardi Jaya hanya geleng geleng kepala saat melihat kenyataan itu. Rupanya sejak subuh tadi ,Reed yang merasa kasihan pada Pak Jaya malam itu, akhirnya memutuskan untuk membantu sepenuhnya pada laki laki parau baya yang baik hati itu.
Hingga pagi itu subuh dia sudah buka bengkel milik laki laki baik hati yang selama ini sudah dua anggap seperti papanya sendiri itu.
Selama sepuluh tahun dia di kota itu sejak dia bertemu dengan pak Jaya, pak jaya sangat menolong dan menyayangi Reed seperti anak sendiri juga. Walaupun pak Jaya tahu jika Reed hanya seorang pemuda tuna wicara miskin yang tak punya rumah dan hanya tidur di pasar tradisional sana.
Buka pak jaya tidak pernah ajak Reed tinggal di rumahnya. Hanya saja Reed yang tidak mau merepotkan orang lain.
Pak Jaya pun akhirnya mengalah. Dan tidak memaksa kehendak dirinya. Hanya saja malam itu pak Jaya memang sendirian di bengkel besar yang setahun ini dia tempati untuk tinggal juga sehingga tidak bolak balik rumah ke bengkel.
Pak Jaya juga merasa kurang enak badan malam itu sehingga meminta bantuan pada Reed untuk menemani dirinya.
Pak jaya hanya memperhatikan keuletan Reed. Selama sepuluh tahun Reed yang selesai menjadi kuli angkut di pasar tradisional mulai subuh sampai siang hari, siang hari sampai sore harinya dia membantu bengkel pak Jaya. Hingga hari ini Reed lumayan pandai dalam pekerjaan bengkel yang dia geluti sepuluh tahun ini.
" Dia anak muda yang ulet dan bertanggung jawab. Aku tidak salah mendidik dia untuk bisa otomotif dan perbengkelan seperti ini. Tehnik mesin yang aku ajarkan dia juga bisa pelajari dengan baik. Sungguh anak luar biasa. Sayang dia tidak bisa bicara. Ingin sekali aku mendengar anak muda ini memanggil ku papa seperti yang Alkish ucapkan dulu. "
Reed yang sedang memperbaiki salah satu mobil pelanggannya hanya tersenyum mendengar suara hati sang pengasuh atau ayah angkatnya ini. Dia pun berjanji akan selalu menjadi yang terbaik untuk menolong pak Jaya yang memiliki hati emas ini.
Reed yang bisa membaca dan mendengarkan pikiran dan suara hati orang lain hanya bisa menutup diri dan kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri. Dia juga abaikan suara hati orang orang jahat atau yang culas serta memiliki keinginan tidak baik pada dia dengan menghindari orang tersebut serta menjauhi mereka.
" Anak muda ini sungguh tampan. Tapi sayangnya dia bisu. Andai saja tidak bisu pasti sudah aku ajak kencan sama aku. " Gunam wanita cantik yang menunggu mobilnya di cuci oleh Reed.
Reed yang mendengar itu hanya mendengus kesal.
" Hah wanita murahan. Lihat barang bagus dikit saja langsung pengen di bungkus!" gunam Reed dalam hatinya sambil sedikit mencibir wanita tersebut. Kemudian dia tersenyum sendiri merasa dirinya juga lucu. Ingin dia abaikan suara suara ribut semua orang di hati mereka masing-masing tapi terkadang Reed tidak bisa mengabaikan begitu saja.
Bagaimana kehidupan Reed selanjutnya? Apakah dia akan terus tinggal di bengkel pak Jaya? Atau dia akan mencari pekerjaan lainnya lagi? Atau kembali ke pasar tradisional tempatnya selama ini hidup dan dia tinggali.
Bersambung...