Suamiku, jika kamu bahagia bersamanya. Maka Izinkanlah aku pergi. Aku sungguh tidak sanggup bertahan seperti ini terus! Kamu sekarang sudah berubah, tidak seperti dulu lagi. Kamu sekarang melupakan kewajibanmu memberikan nafkah dan batin kepadaku. Jika di rumah, tidak ada lagi surga untukku, maka izinkanlah aku pergi dari hidupmu, agar kamu tidak menanggung dosamu karena kelalaianmu!
Akankah Chandra melepaskan Tika,saat istrinya meminta untuk pergi dari kehidupan suaminya? Atau justru Chandra mempertahankan hubungannya dengan Tika, dan berubah menjadi suami yang bertanggung jawab?
Akankah, Tika akan memilih bersama hidup dengan Andrew dan menceraikan Chandra?
Yuk mampir, ceritanya disini .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pipihpermatasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23.Tika kecewa!
"Sekarang bicara dengan jujur kepadaku, apa maksudnya ini?" tanya Tika sambil menunjuk alat tespeck yang di pegangnya.
"Sayang gimana ini? Apa yang harus kita jawab kepada istrimu," bisik Vika terhadap Chandra.
"Kamu yang sabar sayang, tenang ya," ucap Chandra mencoba menenangkan Vika kekasihnya.
"Kenapa kalian diam hem? Jawab dong bila aku bertanya," Tika sambil menatap Chandra dan Vika bergantian.
"Itu alat tespeck untuk mengecek kehamilan," jawab Chandra.
"Iya aku juga tahu, ini alat untuk mengecek kehamilan! Oh iya aku tahu, jangan-jangan wanita yang ada di sampingmu hamil anak darimu?" tanya Tika sambil menatap sinis suaminya.
Deg. Chandra pun merasa cemas, dan begitu terkejut terhadap istrinya. Bagaimana bisa, tebakan istrinya sangat benar.
"Kenapa kamu diam saja Mas? Jawab Mas pertanyaanku! Apakah wanita ini hamil anakmu?!" tanya Tika dengan tegas dan menatap tajam Chandra.
"Iya memang, dia sedang mengandung anakku! Puas kamu."
Deg. Jantung Tika pun terasa berhenti, denyut nadinya seolah-olah berhenti juga, sangat sakit hati bagaikan belati tajam yang menusuk hatinya. Kini hidup Tika pun merasa hancur dan tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Tika mencoba tegar dan kuat, lalu menarik nafasnya dan membuangnya dengan perlahan untuk mengontrol emosinya.
"Jadi ini alasanmu? Kenapa kamu tidak pernah melakukan kewajibanmu lagi terhadap istrinya hanya demi wanita lain seperti dia hah? Kenapa Mas tega melakukan ini? Kenapa mas!" Teriak Tika sambil memukul dada bidang Chandra.
"Karena dia sudah bosen dengan dirimu, dan pastinya pingin mencari wanita yang masih muda, dan cantik dari pada dirimu," jawab Vika sambil menatap sinis Tika.
"Lagi pula siapa yang bertanya kepadamu hem? Aku tanya sama Mas Chandra!" Bentak Tika kepada Vika.
"Kamu berani sekali ya membentakku hah? Asal kamu tahu ya, aku ini calon istrinya Mas Chandra. Dan sebentar lagi Mas Chandra akan menikahiku, setelah itu aku resmi jadi istrinya dia!" Vika sambil menatap tajam Tika.
"Ck, kamu baru calon istri dia? Sangat di sayangkan sekali dan aku turut prihatin yang sedalam-dalamnya kepadamu." ucap Tika sambil menatap sinis Vika.
"Maksud kamu apa berbicara seperti itu?" tanya Vika terhadap Tika.
"Maksud aku itu, murahan sekali dirimu sampai mengorbankan kehormatanmu demi pria yang belum sah jadi suamimu. Emang cinta itu buta ya, dia rela memberikan mahkotanya yang sangat berharga demi pria brengsek seperti dia!" bentak Tika sambil menatap tajam Chandra.
"Jaga ucapanmu Tika! Berani sekali dirimu berkata seperti itu terhadap dia hah!" Bentak Chandra kepada istrinya.
"Kenapa kalian tidak terima hah? Emang benar kan kenyataannya seperti itu, kalau dia wanita murahan!"
"Tika!" bentak Chandra sambil mengangkat satu tangannya dan menampar Tika, tapi sayangnya gagal karena Andrew menahan tangan Chandra.
"Kamu itu jangan main fisik dong, beraninya cuma sama wanita seperti dia! Lagian Tika itu enggak salah, tapi kalian lah yang salah karena sudah mempermainkan dan melukai hati dia!" Bentak Andrew sambil melepaskan tangan Chandra dengan kasar.
"Sudahlah biarkan saja Ndrew, biarkan saja dia menamparku sesuka hatinya! Lagi pula aku lelah bila harus menjalankan sandiwara cinta yang akhirnya membuatku terluka dan kecewa," ucap Tika tiba-tiba meneteskan airmatanya membasahi pipinya."Aku ingin kita cerai Mas!"
Chandra pun merasa terkejut dengan ucapan Tika yang tiba-tiba menginginkan cerai, padahal Chandra tidak ingin bercerai karena belum siap. Hanya menginginkan supaya Tika menerima Vika sebagai istrinya Chandra.
Bersambung ....